Anda di halaman 1dari 11

HEALTH RISK ASSESSMENT (HRA)

KESEHATAN dan KESELAMATAN KERJA (K3)


KLINIK PRATAMA STIESIA
SURABAYA

TIM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena pertolongan-Nya, Tim
K3 Klinik Pratama STIESIA dapat menyelesaikan makalah Health Risk Assessment di klinik. Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini sehingga kritik dan
saran sangat kami harapkan.
Ucapan terimakasih kasih penyusun sampaikan kepada teman – teman di Klinik Pratama
STIESIA yang telah banyak membantu dan memperhatikan kesungguhannya dalam pelaksanaan
kegiatan K3 di klinik.
Besar harapan kami dokumen ini dapat bermanfaat bagi klinik dan kami mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang sudah membantu dalam kegiatan
ini.

Surbaya, ………………………

Tim K3 Klinik

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Klinik merupakan salah satu institusi kesehatan lini pertama yang komperhensif, mencakup
kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dalam kegiatannya klinik melibatkan banyak
layanan umum, gigi, kefarmasian dan lain-lain. Tiap layanan klinik melibatkan banyak tenaga
kesehatan di dalamnya sebagai pekerja kesehatan untuk melayani pasien yang berasal
masyarakat sekitar. Masing-masing layanan juga terdapat proses kerja yang berbeda antara satu
dengan yang lain sehingga potensi bahaya di masing-masing tempat kerja bisa berbeda-beda.
Untuk mengatasi masalah ini paling baik dilakukan pencegahan supaya jangan sampai
terjadi penyakit akibat kerja maupun yang terkait pekerjaan. Pencegahan dapat dilakukan apabila
kita mengetahui bahaya potensial yang berisiko terhadap kesehatan untuk dapat dikendalikan.
Health risk assessment (HRA) merupakan kegiatan penentuan risiko bahaya potensial di tempat
kerja dan penentuan seberapa besar risiko yang bisa didapat oleh pekerja. Dengan demikian perlu
sekali untuk dilakukan HRA di Klinik Pratama STIESIA. Pada makalah ini penulis bermaksud untuk
mendeskripsikan proses kerja di klinik membuat daftar risiko yang ada, lalu membuat risk rating
berdasarkan perhitungan yang dilakukan.
1.2 Permasalahan
Pekerja di klinik rentan untuk terpapar faktor risiko yang ada di tempat kerja. Kurangnya
fasilitas yang didapat dan rendahnya kesadaran baik dari pekerja maupun dari manajemen dapat
membuat risiko semakin besar. Oleh karena itu perlu untuk dilakukan penilaian risiko pada Klinik
Pratama STIESIA.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui tingkat risiko yang ada di Klinik Pratama STIESIA
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui tingkat risiko di masing-masing tempat kerja
2. Mengetahui prioritas risiko yang paling tinggi yang ada di Klinik Pratama STIESIA

3
BAB 2
HASIL PENILAIAN

2.1. Profil Klinik Pratama STIESIA

A. Gambaran Umum Puskesmas Kecamatan Terang Bulan


Klinik pratama STIESIA terletak di Jl. Manyar Kartika VIII No. 36 Surabaya. SDM yang ada
di Klinik Pratama STIESIA berjumlah 13 orang .
Pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh berbagai dimensi dan melibatkan
berbagai pihak dan disiplin ilmu untuk menjangkaunya. Salah satunya oleh perilaku manusia yang
memerlukan waktu panjang untuk mengubahnya. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan perlu
diletakkan visi dan misi yang jelas dan terukur.
Visi
Menjadi Pusat Layanan Kesehatan Unggulan melalui Pelayanan Prima dan Profesional dengan
Mengutamakan Mutu dan Keselamatan Pasien.

Misi
1. Memberikan pelayanan yang profesional dengan biaya terjangkau
2. Meningkatkan sumber daya manusia yang professional dengan mengembangkan
kompetensinya
3. Mengembangkan sinergi sengan mitra usaha untuk meningkatkan daya saing agar menjadi
klinik terdepan di bidang kesehatan

B. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja Klinik Pratama STIESIA merupakan sebuah bangunan yang terdiri dari 1
lantai yaitu :
terdiri dari:
- Pendaftaran, kasir dan layanan BPJS
- Layanan gawat darurat/ Tindakan Medis
- Layanan umum
- Layanan gigi
- Layanan farmasi
- Ruang Administrasi & Keuangan

- Ruang menyusui
- Ruang Sterilisasi

4
- Pantry & Gudang
- Toilet Pegawai
- Toilet Pasien

Denah gedung lantai 1

Denah Gedung Klinik Pratama STIESIA

C. Proses Kerja
Proses kerja di Klinik Pratama STIESIA terbagi menjadi dua yaitu pelayanan dan pekerjaan
kantor. Pelayanan mulai dari bagian pendaftaran, poli umum dan gigi dan farmasi yang
membentuk sebuah alur pelayanan di klinik dan kegiatan kantor.
Proses kerja pada masing-masing alur yaitu:

Bagian pendaftaran dan Kasir


1. Menerima pasien
2. Melakukan pencatatan dan mengatur dokumen softcopy dan hardcopy
3. Anamnesis dan melakukan pencatatan rekam medis.
4. Penerimaan pembayaran dari pelayanan umum dan pelayanan gigi

5
Pelayanan Umum
1. Melakukan pemeriksaan fisik.
2. Melakukan tindakan.
Pelayanan Gigi
1. Melakukan pemeriksaan fisik.
2. Melakukan tindakan.
Pelayanan Farmasi
1. Menerima resep dan memberikan obat.
2. Mengambilkan obat atau membuat racikan.
3. Melakukan pendataan obat masuk keluar (stock opname).

Sedangkan pekerjaan kantor terdiri dari manajemen


Proses kerja:
1. Melaksanakan pekerjaan di depan komputer atau menulis manual.
2. Mengikuti rapat di ruang pertemuan.

D. Identikasi bahaya potensial


D.1 Identifikasi Bahaya Potensial dalam alur pelayanan
Dilakukan identifikasi per bagian dan kegiatannya sesuai proses kerja yang ada di area masing-
masing.
1. Bagian Pendaftaran Pasien & Kasir

Gambar 1. Bagian pendaftaran dan kasir

6
Tabel 2. Identifikasi bahaya potensial di bagian pendaftaran dan kasir

Urutan Bahaya Potensial Gangguan Risiko


kegiatan kesehatan kecelaka
yang an kerja
Fisik Kimia Bio Ergonomi Psiko
mungkin

1. Melakukan Bising Tinta Bakteri, Posisi - Hipertensi, Tindakan


pencatatan stempel jamur, menunduk, iritabilitas, iritasi kekerasan
dan mengatur virus membungkuk, saluran napas,
dokumen duduk lama penyakit infeksi,
softcopy dan LBP, CTS
hardcopy

2. Anamnesi dan Radiasi Bakteri, Duduk lama, Iritabilitas,


melakukan layar - jamur, kerja gilir hipertensi, CVS,
pencatatan kompute virus LBP
r

Untuk penilaian besarnya risiko, penulis mengacu pada matriks derajat risiko dari ILO tahun 2013.
Tabel 3. Matriks derajat risiko
Potential severity or consequences of injury/illness
Probability 1. Slightly 2. Moderately 3. Very harmful
(likelihood) harmful harmful
of injury/illness A. Low Low risk Low risk Medium risk
happening probability
B. Probable Low risk Medium risk High risk
C. Highly Medium risk High risk High risk
probable

E. Safety Risk Assessment


E.1 Safety risk assessment alur pelayanan
Safety risk assessment untuk bagian penerimaan adalah sebagai berikut:

7
Tabel 4.Safety Risk Assessmentbagian penerimaan
Proba Usaha
Potensi Effect Risk Sisa
Bagian Proses kerja bility meminimalis
bahaya (E) (R) risiko
(P) ir risiko

Pendaftara Melakukan Tindakan 2 B M Melakukan L


n dan pencatatan kekerasan pelayanan
Kasir dan mengatur yang ramah,
dokumen soft melengkapi
copy dan keamanan
hardcopy dengan
tenaga
sekuriti.
Rekam Pencarian dan Tertimpa 2 A L Menetapkan L
medis penyusunan berkas tinggi
berkas maksimum
tumpukan
barang,
edukasi cara
kerja yang
aman.
Terjepit 3 A M Edukasi cara M
lemari kerja yang
aman
Pelayanan Anamnesis, Tindakan 2 B M Melakukan L
Umum pemeriksaan kekerasan pelayanan
fisik, tindakan, yang ramah,
penulisan melengkapi
resep dan keamanan
edukasi dengan
tenaga
sekuriti.
Tindakan Tindakan Tertusuk 3 B H Edukasi cara M
Medis jarum suntik kerja yang
aman.
Hindari re-
capping
spuit.

8
Pelayanan Tindakan Tertusuk 3 A M Edukasi cara M
Gigi jarum suntik kerja yang
aman.
Hindari re-
capping
spuit.
KPLDH Pekerjaan di Kecelakaan 3 A M Edukasi cara M
lapangan lalu lintas kerja yang
aman.

Kesimpulan: Peniliaian risiko keselamatan yang mungkin terjadi kecelakaan kategori tinggi adalah
luka tusuk jarum.

F.Health Risk Assessment (HRA)


F.1. HRA pada bagian pelayanan
Tabel 5. Health Risk Assessmentpada pendaftaran
Potensi Penilaian
Sisa Bagian / proses
gangguan risiko Usaha meminimalisir risiko
risiko kerja
kesehatan E P R
Dehidrasi 1 C M - Edukasi mengenai bahaya L Penerimaan Pasien,
dehidrasi dan pentingnya Kasir, KPLDH
rehidrasi.
- Penyediaan air minum yang
cukup.
Katarak 2 B M - Pemasangan anti radiasi pada L Penerimaan Pasien,
setiap unit komputer Kasir,
- Penggunaan kacamata anti-UV. KPLDH
Pterygium 2 B M - Pemasangan anti radiasi pada L Penerimaan Pasien,
setiap unit komputer Kasir,
- Penggunaan kacamata anti-UV. KPLDH
Kanker kulit 3 B H - Pemasangan anti radiasi pada M Penerimaan Pasien,
setiap unit computer agar Kasir,
terhidar dari sinar cahaya KPLDH
komputer
- Penggunaan sunblock untuk
melindungi kulit.
Penyakit 3 C H - Edukasi cara kerja yang aman. M Penerimaan,

9
infeksi - Menggunakan APD yang sesuai pendaftaran, rekam
seperti sarung tangan, masker, medis, , apotek,
kacamata pelindung, apron pelayanan umum,
pelindung. pelayanan gigi
- Hindari re-capping spuit.
LBP 3 B H - Edukasi tentang bahaya LBP, M Penerimaan,
penyebab dan pencegahannya. pendaftaran, rekam
- Edukasi cara kerja aman. medis, apotek,
pelayanan umum,
pelayanan gigi,
pembantu umum
Spasme 1 C M - Edukasi cara kerja aman. L Penerimaan
tungkai

Hipertensi 2 B M - Mengurangi volume pengeras L Pendaftaran, apotek,


suara. pelayanan gigi
- Memasang peredam suara
pada dinding maupun lantai.

Kesimpulan: Penilaian risiko kesehatan tinggi sebagai berikut:


 Penyakit infeksi
 Low back pain
 Kanker kulit

10
BAB 3
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1.1. Kesimpulan
1. Klinik Pratama STIESIA merupakan pusat layanan kesehatan yang melibatkan banyak tenaga
kesehatan di dalamnya.
2. Bahaya potensial yang paling banyak dijumpai adalah bahaya biologi dan ergonomi.
3. Gangguan kesehatan yang paling berisiko terhadap pekerja Klinik Pratama STIESIA adalah
penyakit infeksi, low back pain, dan kanker kulit.
4. Risiko kecelakaan kerja yang paling tinggi adalah luka tusukan jarum.

1.2. Saran
1. Perlu dilakukan pengendalian terhadap bahaya potensial di Klinik Pratama STIESIA
2. Pengendalian yang dapat dilakukan terhadap risiko penyakit infeksi dan risiko tusukan jarum
adalah: edukasi cara kerja yang aman; menggunakan APD yang sesuai seperti sarung
tangan, masker, kacamata pelindung, apron pelindung; hindari re-capping spuit; pemeriksaan
kesehatan pra kerja, berkala dan khusus; vaksinasi bagi individu yang belum imun.
3. Pengendalian yang dapat dilakukan terhadap risiko LBP adalah: edukasi tentang bahaya LBP,
penyebab dan pencegahannya.
4. Pengendalian yang dapat dilakukan terhadap risiko kanker kulit adalah pemasangan anti
radiasi pada komputer sebagai pelindung dan penggunaan sunblock untuk melindungi kulit
dari paparan UV.

11

Anda mungkin juga menyukai