Anda di halaman 1dari 6

NAMA : HARDIKA RESTU ROZA DAMANIK

NIM : 1610112105

MATAKULIAH : AGAMA KHATOLIK

FAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN : AKUNTANSI S1

Pertanyaan

1. Apa itu agama dan atheis ? jelaskan antara keduanya !


2. Apa makna ketuhanan dilihat dari perspektif enam agama yang ada di
Indonesia ?

JAWABAn

1. >> Agama
Agama terdiri dari dua kata yaitu “a” dan “gama” yang masing-masing
memiliki arti “a” artinya “tidak” dan “gama” artinya “kacau”. Dengan
demikian, agama adalah sejenis peraturan yang menghindarkan manusia dari
kekacauan, serta mengantarkan menusia menuju keteraturan dan ketertiban.
Sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian atau
definisi agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
>> Atheis
Atheis berasal dari Bahasa Yunani ἄθεος (átheos), yang
secara peyoratif digunakan untuk merujuk pada siapapun yang kepercayaannya
bertentangan dengan agama/kepercayaan yang sudah mapan di lingkungannya.
Dengan menyebarnya pemikiran bebas, skeptisisme ilmiah, dan kritik terhadap
agama, istilah ateis mulai dispesifikasi untuk merujuk kepada mereka yang
tidak percaya kepada tuhan. Sehingga atheis merupakan sebuah pandangan
filosofi yang tidak memercayai keberadaan Tuhan dan dewa-dewi[1] ataupun
penolakan terhadap teisme. Dalam pengertian yang paling luas, ia adalah
ketiadaan kepercayaan pada keberadaan dewa atau Tuhan.

2. Makna ketuuhanan menurut enam agama di Indonesia

 Makna ketuhanan menurut agama islam


Dalam konsep Islam, Tuhan disebut Allah dan diyakini sebagai Zat Maha
Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang
Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta alam. Islam menitik beratkan
konseptualisasi Tuhan sebagai Yang Tunggal dan Maha Kuasa (tauhid).
Menurut agama islam Allah itu Esa, bukan 1 dari 3, atau 3 yang 1. Allah tidak
punya anak, Allah itu tunggal. Perbedaan mendasar inilah yang membedakan
konsep tauhid Islam dengan konsep ketuhanan yang lain. Dalam ajaran Islam,
satu-satunya yang berhak menginterpretasikan (menta’wil) pemaknaan diri
Tuhan, adalah diriNya sendiri, karena logika dan rasio manusia sangatlah
terbatas.
Konsep ketuhanan dalam Islam digolongkan menjadi dua: konsep
ketuhanan yang berdasar Al-Quran dan hadis secara harafiah dengan sedikit
spekulasi sehingga banyak pakar ulama bidang akidah yang menyepakatinya,
dan konsep ketuhanan yang bersifat spekulasi berdasarkan penafsiran mandalam
yang bersifat spekulatif, filosofis, bahkan mistis.
Menurut para mufasir, melalui wahyu pertama al-Quran (Al-'Alaq 96:1-
5), Tuhan menunjukkan dirinya sebagai pengajar manusia. Tuhan mengajarkan
manusia berbagai hal termasuk di antaranya konsep ketuhanan. Umat Muslim
percaya Al-Quran adalah kalam Allah, sehingga semua keterangan Allah dalam
al-Quran merupakan "penuturan Allah tentang diri-Nya."
Selain itu menurut Al-Quran sendiri, pengakuan akan Tuhan telah ada
dalam diri manusia sejak manusia pertama kali diciptakan.Ketika masih dalam
bentuk roh, dan sebelum dilahirkan ke bumi, Allah menguji keimanan manusia
terhadap-Nya dan saat itu manusia mengiyakan Allah dan menjadi saksi.
Sehingga menurut ulama, pengakuan tersebut menjadikan bawaan alamiah
bahwa manusia memang sudah mengenal Tuhan. Seperti ketika manusia dalam
kesulitan, otomatis akan ingat keberadaan Tuhan. Al-Quran menegaskan ini
dalam surah Az-Zumar 39:8 dan surah Luqman 31:32.

 Makna ketuhanan menurut agama kristen protestan


Menurut ajaran Kristen tentang Tuhan harus dilihat dua pihak, disatu
pihak bahwa Allah itu tidak boleh turun dari Surga dilain pihak Allah itu
menjadi manusia di dalam diri Yesus Kristus, yang mana antara
keduanyamempunyai tekanan yang sama tanpa harus melebur yang satu dan
yang lain. Hal mana digambarkan dalam kedatangan Yesus bahwa Allah yang
hidup itu telah menyatakan diri dengan Dia yang sungguh-sungguh Allah dan
yang sungguh-sungguh manusia. Sebagaimana dikatakan dalam Yohanes 4:24,
bahwa: ”Allah itu roh dan barang siapa yang menyembah Dia, harus
menyembahNya dalam roh dan kebenaran”. Artinya Allah itu bukan makhluk
yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Karena Allah itu roh.

 Makna ketuhan menurut agama katolik


Ketuhanan dalam ajaran agama katolik memiliki konsep trinitas, dimana
Menurut Katekismus Gereja Katolik, Konsep Trinitas diuraikan sebagai berikut:
>> Tritunggal adalah Allah yang satu. Pribadi ini tidak membagi-bagi ke-
Allahan seolah masing-masing menjadi sepertiga, namun mereka adalah
‘sepenuhnya dan seluruhnya’. Bapa adalah yang sama seperti Putera, Putera
yang sama seperti Bapa; dan Bapa dan Putera adalah yang sama seperti Roh
Kudus, yaitu satu Allah dengan kodrat yang sama
>> Ketiga Pribadi ini berbeda secara real satu sama lain, yaitu di dalam hal
hubungan asalnya: yaitu Allah Bapa yang ‘melahirkan’, Allah Putera yang
dilahirkan, Roh Kudus yang dihembuskan.
>> Ketiga Pribadi ini berhubungan satu dengan yang lainnya.
Perbedaan dalam hal asal tersebut tidak membagi kesatuan ilahi, namun malah
menunjukkan hubungan timbal balik antar Pribadi Allah tersebut. Bapa
dihubungkan dengan Putera, Putera dengan Bapa, dan Roh Kudus dihubungkan
dengan keduanya. Hakekat mereka adalah satu, yaitu Allah.
Trinitas menekankan Allah yang esa dalam 3 pribadi. Mengapa disebut
demikian, sebab Allah itu tunggal, utuh, dan sempurna. Tak dapat diandaikan
sebagai bilangan satu sebagaimana bilangan matematis, melainkan ditekankan
pada Allah yang sempurna. Konsep Trinitas itu merupakan ajaran yang
menyatakan Allah kita Satu dan terdiri dari 3 pribadi. Pribadi yang dimaksud
adalah Allah Bapa, Allah Putera, dan Allah Roh Kudus. Perlu dipahami dengan
baik bahwa ini bukan pernyataan bahwa Allah itu tiga melainkan satu dalam 3
pribadi yang unik. Satu sama lain tidak dapat dipisahkan sebab satu sama lain
membangun kesempurnaan Allah yang Esa.

 Makna ketuhanan menurut agama hindu


Agama Hindu merupakan sistem kepercayaan yang kaya, mencakup
keyakinan yang bersifat monoteisme, politeisme, panteisme, panenteisme
,monisme , dan ateisme. Konsep ketuhanannya bersifat kompleks dan
bergantung pada nurani setiap umatnya atau pada tradisi dan filsafat yang
diikuti. Kadangkala agama Hindu dikatakan bersifat henoteisme (melakukan
pemujaan terhadap satuTuhan, sekaligus mengakui keberadaan para dewa),
namun istilah-istilah demikian hanyalah suatu generalisasi berlebihan.
Mazhab Wedanta dan Nyaya menyatakan bahwa karma itu sendiri telah
membuktikan keberadaan Tuhan. Nyaya merupakan suatu perguruan logika,
sehingga menarik kesimpulan "logis" bahwa [keberadaan] alam semesta
hanyalah suatu "akibat", maka pasti ada suatu "penyebab" di balik semuanya.
Agama Hindu mengandung suatu konsep filosofis yang disebut Brahman,
yang sering didefinisikan sebagai kenyataan sejati, esensi bagi segala hal, atau
sukma alam semesta yang menjadi asal usul serta sandaran bagi segala sesuatu
dan fenomena. Tetapi, umat Hindu tidak menyembah Brahman secara harfiah.
Pada zaman Brahmanisme, Brahman adalah istilah yang disematkan bagi suatu
kekuatan yang membuat yadnya (upacara) menjadi efektif, yaitu kekuatan
spiritual dari ucapan-ucapan suci yang dirapalkan para ahli Weda, sehingga
mereka disebut brahmana. Kadangkala, Brahman dipandang sebagai Yang
Mahamutlak atau Mahakuasa, atau asas ilahi bagi
segala materi, energi, waktu, ruang, benda, dan sesuatu di dalam atau di luar
alam semesta. Sebagai hasil dari berbagaikontemplasi tentang Brahman, maka
Ia dapat dipandang sebagai Tuhan dengan atribut (Saguna-brahman), Tuhan
tanpa atribut (Nirguna-brahman), dan/atau Tuhan Mahakuasa (Parabrahman),
tergantung mazhab dan aliran.
 Makna ketuhanan menurut agama budha
Buddha bukan Tuhan. Konsep ketuhanan dalam agama Buddha berbeda
dengan konsep dalam agama Samawi di mana alam semesta diciptakan oleh
Tuhan dan tujuan akhir dari hidup manusia adalah kembali ke surga ciptaan
Tuhan yang kekal.
konsep Ketuhanan dalam agama Buddha adalah berlainan dengan konsep
Ketuhanan yang diyakini oleh agama-agama lain. Perbedaan konsep tentang
Ketuhanan ini perlu ditekankan di sini, sebab masih banyak umat Buddha yang
mencampur-adukkan konsep Ketuhanan menurut agama Buddha dengan konsep
Ketuhanan menurut agama-agama lain sehingga banyak umat Buddha yang
menganggap bahwa konsep Ketuhanan dalam agama Buddha adalah sama
dengan konsep Ketuhanan dalam agama-agama lain.
Bila kita mempelajari ajaran agama Buddha seperti yang terdapat dalam
kitab suci Tripitaka, maka bukan hanya konsep Ketuhanan yang berbeda dengan
konsep Ketuhanan dalam agama lain, tetapi banyak konsep lain yang tidak sama
pula. Konsep-konsep agama Buddha yang berlainan dengan konsep-konsep dari
agama lain antara lain adalah konsep-konsep tentang alam
semesta, terbentuknya Bumi dan manusia, kehidupan manusia di alam
semesta, kiamat dan Keselamatan atau Kebebasan.
Di dalam agama Buddha tujuan akhir hidup manusia adalah mencapai
kebuddhaan (anuttara samyak sambodhi) atau pencerahan sejati di mana satu
makhluk tidak perlu lagi mengalami proses tumimbal lahir. Untuk mencapai itu
pertolongan dan bantuan pihak lain tidak ada pengaruhnya. Tidak ada dewa -
dewi yang dapat membantu, hanya dengan usaha sendirilah kebuddhaan dapat
dicapai. Buddha hanya merupakan contoh, juru pandu, dan guru bagi makhluk
yang perlu melalui jalan mereka sendiri, mencapai pencerahan rohani, dan
melihat kebenaran & realitas sebenar-benarnya.

 Makna ketuhanan menurut konghucu


Dalam Agama Khonghucu konsep Ketuhanannya adalah Monoteis,
artinya Esa atau tunggal. Ini tercermin dalam menyebut nama Tuhan d engan
Thian atau dalam bahasa kitabnya disebut dengan Tien ini terdiri dari 2 (dua )
akar kata yaitu Iet atau tunggal/esa dan =Tay atau besar, jadi seluruh huruf ini
berarti Satu yang maha besar dan dengan kata lain : Tuhan Yang Maha Esa. Hal
tersebut di atas dibuktikan secara jelas dalam ajaran Agama Khonghucu,
misalnya : Dalam Delapan Keimanan atau Pat Sing Ciam Kwie bagian pertama
: Sing Sien Hong Thian = Sepenuhnya Iman Percaya Kepada Tuhan Yang Maha
Esa, begitu pula di dalam doa umum maupun doa upacara kematian/Song Su
dan doa upacara pernikahan/Hoo Su, selalu terlebih dulu menyebut : Kehadirat
Thian Yang Maha besar Ditempat yang Maha Tinggi, setelah itu baharu
menyebut : Kehadirat Thian Yang Maha besar ditempat Yang Maha Tinggi,
setelah itu baharu menyebut : Dengan Bimbingan Nabi Khongcu, serta diakhiri
dengan ucapan : Sian Cay, yang artinya semoga demikianlah sebaiknya. Juga
diimplementasikan /dijabarkan dalam ucara besar kehadirat Thian Yang Maha
Esa :
>> King Thi Kong/ Sembahyang Besar Tuhan Allah Iemlik bulan I tanggal 8
menjelang tanggal 9, dilaksanakan saat Cu Si Pk 23.00-01.00.
>> Cio Thao/Sembahyang Kehadirat Thian YME, yang dilakukan mempelai
sebelum bertemu dengan pasangannya,waktunya antara Pk 03.00 pagi, di rumah
masing-masing calon mempelai.
>> Sam Kay/Sembahyang Kehadirat Thian YME,saat mempelai bertemu satu
dengan lainnya. Sebelum mempelai menerima Liep Gwan Perinahan di
Lithang.
Ibadah kehadirat Thian Yang Maha Esa yang berkaitan pula ibadah
kepada Nabi dan Para Suci antara lain :
>> Ibadah Siang Gwan/Cap Go Meh, setiap Iemlik bulan pertama tanggal 15
malam, dikala bulan purnama raya.
>> Ibadah Twan yang/Hari Kehidupan, dilaksanakan pada Iemlik bulan V
tanggal 5, pada saat Ngo Si, antara Pk 11.00 -13.00 ; di samping Ibadah besar
kehadirat Thian juga menghormati khut Gwan para suci yang semasa hidupnya
telah mewujudkan secara nyata Satyanya keapda Tuhan maupun bangsa dan
negaranya.
>> Ibadah Tangcik/Hari Genta Rohani (Bok Tok), Cie Ya Sing Kie Sien.
Dilaksanakan pada tanggal 22 desember, dikala matahari terletak pada garis
balik 23 1/2 derajat Lintang Selatan, saat Ien Si antara Pk 03.00 -05.00.

Anda mungkin juga menyukai