Anda di halaman 1dari 2

Gaya Kepemimpinan Transformasional

a. Pengertian Kepemimpinan Transformasional

Secara sederhana dapat dipahami bahwa kepemimpinan transformasional adalah


kepemimpinan yang membawa organisasi pada sebuah tujuan baru yang lebih besar dan
belum pernah dicapai sebelumnya dengan memberikan kekuatan mental dan keyakinan
kepada para anggota agar mereka bergerak secara sungguh-sungguh menuju tujuan bersama
tersebut dengan mengesampingkan kepentingan atau keadaan personalnya.

b. Karakteristik Kepemimpinan Transformasional

1. Adanya pemberian wawasan serta penyadaran akan misi, membangkitkan


kebanggaan, serta menumbuhkan sikap hormat dan kepercayaan pada para
bawahannya (Idealized Influence - Charisma).
2. Adanya proses menumbuhkan ekspektasi yang tinggi melalui pemanfaatan simbol-
simbol untuk memfokuskan usaha dan mengkomunikasikan tujuan-tujuan penting
dengan cara yang sederhana (Inspirational Motivation).
3. Adanya usaha meningkatkan intelegensia, rasionalitas, dan pemecahan masalah secara
seksama (Intellectual Stimulation).
4. Pemimpin memberikan perhatian, membina, membimbing, dan melatih setiap orang
secara khusus dan pribadi (Individualized Consideration).

c. Karakteristik Pemimpin Transformasionalis

a. Kharismatik
b. Inspiratif dan motivatif
c. Percaya diri
d. Mampu berkomunikasi dengan baik
e. Visioner
f. Memiliki idealisme yang tinggi

Salah satu contoh kepemimpinan transformasional ada pada tokoh Bapak Jokowi
Dodo. Saat Jokowi pertama kali menjabat sebagai walikota banyak hal yang dirubah di Kota
Solo salah satunya adalah kemampuan Jokowi saat mampu memindahkan para pedagang kaki
lima dengan cara yang manusiawi tanpa ada tindakan kekerasan. Selama jabatan Jokowi ada
beberapa tempat yang menjadi pusat wisata seperti Galabo menjadi pusat makanan khas,
memunculkan kembali batik Laweyan agar lebih berkembang.
Melakukan reformasi di bidang birokrasi dengan membuat suatu system, agar
pelayanan masyarakata dapat berjalan dengan nyaman seperti pembuatan perijinan dan
pembuatan KTP. Jokowi mengakui bahwa selama dia menjalankan reformasi dalam sistem
birokrasi yang dipimpinnya baru 40 persen yang berjalan dari harapannya, namun dengan
manajemen yang mulai diperbaiki pendapatan asli daerahnya meningkat jadi Rp19,2 miliar.

Anda mungkin juga menyukai