Karbohidrat terdiri dari unsur C, H, dan O. Jumlah atom hydrogen dan oksigen
merupakan perbandingan 2:1.1 Karbohidrat dapat dibedakan menjadi: monosakarida,
oligosakarida, dan polisakarida.
( Sunita Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, (Jakarta: Gramedia, 2009), hlm. 29)
(Michael E.J. Lean, terj. Nilamsari dan Fajriyah, Ilmu Pangan, Gizi, dan Kesehatan, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2013), hlm 199)
(Estien Yazid dan Lisda Nursanti, Penuntun Praktikum Biokimia untuk Mahasiswa Analis.
( Yogyakarta : Penerbit ANDI, 2006), hlm. 2)
Tiga polisakarida yang sangat penting dalam gizi manusia adalah pati, glikogen dan
selulosa
Dari ketiganya, hanya pati dan glikogen yang menyediakan energi bagi tubuh.
Sedangkan selulosa penting dalam gizi manusia karena menyediakan serat yang
diperlukan dalam makanan
7 Ahmad Djaeni Sediaoetama, Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid 1,
(Jakarta: Dian Rakyat, 2000 cet.IV), hlm. 32
Karbohidrat memiliki berbagai macam fungsi bagi tubuh.
Almatsier dalam bukunya menyebutkannya sebagai berikut:
a. Sumber energi.
b. Pemberi rasa manis pada makanan. Karbohidrat memberi rasa manis pada
makanan, khususnya mono dan disakarida. Alat kecapan manusia merasakan
rasa manis tersebut.
c. Penghemat protein.
d. Pengatur metabolisme lemak.
e. Membantu pengeluaran feses.
Sunita Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, (Jakarta: Gramedia,
2009), hlm. 43.
Begitu banyak manfaat karbohidrat, namun konsumsi karbohidrat tidak boleh melebihi
kadar yang dibutuhkan oleh tubuh. Bila karbohidrat itu meningkat terus sehari-hari,
maka akan terjadi pembentukan lemak sebagai akibat penyimpanan pada jaringan
adiposa di bawah kulit. Kekurangan dan kelebihan sama-sama menimbulkan pengaruh
yang kurang baik bagi tubuh
SUMBER KARBOHIDRAT
Sunita Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, (Jakarta: Gramedia, 2009), hlm. 147
Karbohidrat Tersedia, yaitu karbohidrat yang dapat dicerna dan/atau diserap, serta
dimetabolisasi di dalam tubuh. Kelompok ini meliputi monosakarida (contohnya :
fruktosa, glukosa dan galaktosa); disakarida dan oligosakarida (contohnya : sukrosa,
laktosa, maltosa, trehalosa dan oligosakarida lain yang sejenisnya dengan maltosa dan
isomaltosa); dan polisakarida glukan (contohnya : pati, dekstrin dan glikogen). Termasuk
juga kelompok gula alkohol dan senyawa senyawa sejenis, baik itu yang terdapat secara
alami di dalam bahan pangan maupun yang sengaja ditambahkan (contohnya : sebagai
pemanis untuk menggantikan sukrosa).
Karbohidrat Tidak Tersedia, ialah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis oleh enzim
enzim yang terdapat di dalam saluran pencernaan manusia, pada akhirnya tidak dapat
diserap oleh tubuh. Karbohidrat yang termasuk di dalam kelompok ini ialah oligosakarida
yang tergolong sebagai seri rafinosa (stakhiosa, rafinosa dan verbaskosa); polisakarida
glukan (selulosa); polisakarida turunan (hemiselulosa, pektin, gum, lignin); serta
beberapa macam disakarida, contohnya laktulosa. Karbohidrat yang tidak tersedia
tersebut dapat difermentasi oleh mikroflora yang terdapat di dalam saluran pencernaan,
menjadi asam lemak rantai pendek dan asam laktat. Usus (besar) akan menyerap sebagian
dari hasil fermentasi dan akhirnya dimetabolisme di dalam tubuh.
( Sunita Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, (Jakarta: Gramedia, 2009), hlm. 29)
(Michael E.J. Lean, terj. Nilamsari dan Fajriyah, Ilmu Pangan, Gizi, dan Kesehatan, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2013), hlm 199)
(Estien Yazid dan Lisda Nursanti, Penuntun Praktikum Biokimia untuk Mahasiswa Analis.
( Yogyakarta : Penerbit ANDI, 2006), hlm. 2)
Tiga polisakarida yang sangat penting dalam gizi manusia adalah pati, glikogen dan
selulosa
Dari ketiganya, hanya pati dan glikogen yang menyediakan energi bagi tubuh.
Sedangkan selulosa penting dalam gizi manusia karena menyediakan serat yang
diperlukan dalam makanan
8 Ahmad Djaeni Sediaoetama, Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid 1,
(Jakarta: Dian Rakyat, 2000 cet.IV), hlm. 32
Karbohidrat memiliki berbagai macam fungsi bagi tubuh.
Almatsier dalam bukunya menyebutkannya sebagai berikut:
f. Sumber energi.
g. Pemberi rasa manis pada makanan. Karbohidrat memberi rasa manis pada
makanan, khususnya mono dan disakarida. Alat kecapan manusia merasakan
rasa manis tersebut.
h. Penghemat protein.
i. Pengatur metabolisme lemak.
j. Membantu pengeluaran feses.
Sunita Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, (Jakarta: Gramedia,
2009), hlm. 43.
Begitu banyak manfaat karbohidrat, namun konsumsi karbohidrat tidak boleh melebihi
kadar yang dibutuhkan oleh tubuh. Bila karbohidrat itu meningkat terus sehari-hari,
maka akan terjadi pembentukan lemak sebagai akibat penyimpanan pada jaringan
adiposa di bawah kulit. Kekurangan dan kelebihan sama-sama menimbulkan pengaruh
yang kurang baik bagi tubuh
SUMBER KARBOHIDRAT
Sunita Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, (Jakarta: Gramedia, 2009), hlm. 147
Karbohidrat Tersedia, yaitu karbohidrat yang dapat dicerna dan/atau diserap, serta
dimetabolisasi di dalam tubuh. Kelompok ini meliputi monosakarida (contohnya :
fruktosa, glukosa dan galaktosa); disakarida dan oligosakarida (contohnya : sukrosa,
laktosa, maltosa, trehalosa dan oligosakarida lain yang sejenisnya dengan maltosa dan
isomaltosa); dan polisakarida glukan (contohnya : pati, dekstrin dan glikogen). Termasuk
juga kelompok gula alkohol dan senyawa senyawa sejenis, baik itu yang terdapat secara
alami di dalam bahan pangan maupun yang sengaja ditambahkan (contohnya : sebagai
pemanis untuk menggantikan sukrosa).
Karbohidrat Tidak Tersedia, ialah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis oleh enzim
enzim yang terdapat di dalam saluran pencernaan manusia, pada akhirnya tidak dapat
diserap oleh tubuh. Karbohidrat yang termasuk di dalam kelompok ini ialah oligosakarida
yang tergolong sebagai seri rafinosa (stakhiosa, rafinosa dan verbaskosa); polisakarida
glukan (selulosa); polisakarida turunan (hemiselulosa, pektin, gum, lignin); serta
beberapa macam disakarida, contohnya laktulosa. Karbohidrat yang tidak tersedia
tersebut dapat difermentasi oleh mikroflora yang terdapat di dalam saluran pencernaan,
menjadi asam lemak rantai pendek dan asam laktat. Usus (besar) akan menyerap sebagian
dari hasil fermentasi dan akhirnya dimetabolisme di dalam tubuh.
Oksidasi Bromin
Aldose mengalami oksidasi oleh bromine dengan adanya air lalu mengoksidasi aldehida yang
menyebabkan penambahan atom O dan alkohol membentuk asam aldonat.
Dengan contoh menggunakan glukosa yang mengalami oksidasi yang sama yaitu oleh bromide
dan air sehinnga terjadi oksidasi dilihat dengan munculnya atom O sehingga merubah senyawa
glukosa menjadi asam glukonik.
Oksidasi Asam Nitrat
Oksidasi asam nitrat yaitu ketika aldehid yang teroksidasi oleh HNO 3 dan alcohol terminalnya
membentuk asam aldarat.
Dari gambar diatas terlihat bahwa CHO setelah teroksidasi oleh HNO 3 mengalami penambahan
atom O begitu pula dengan CH2OH terjadi oksidasi sehingga merubahnya menjadi asam aldarat
Diambil contoh adalah glucosa yang teroksidasi oleh HNO 3 sehingga pada CHO terjadi
penambahan atom O dan merubah glukosa menjadi asam glukarik.
Oksidasi oleh Pereaksi Tollens
Pereaksi Tollens bereaksi dengan aldehida, tetapi keberadaan basa mempromosikan
rearragement enediol, sehingga keton bereaksi juga
Gula yang menghasilkan cermin perak dengan pereaksi Tollens disebut gula pereduksi
Contohnya ketika glikosida yang stabil dalam keadaan basa yang direaksikan dengan pereaksi
tollens tidak bereaksi.
Kemudian disakarida dan polisakarida disebut juga dengan asetal yang berarti gula tersebut
merupakan gula non pereduksi.
Pembentukan Glikosida
Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian senyawa, reaksi gula dengan
alkohol dalam asam. Karena gula rantai terbuka berada dalam kesetimbangan dengan hemiasetal
a- dan b-, maka kedua anomer asetal terbentuk juga.
Aglikon adalah batasan yang digunakan untuk gugus yang berikatan dengan karbon anomerik
Keduanya dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan berupa jembatan oksigen (O – glikosida,
dioscin), jembatan nitrogen (N-glikosida, adenosine), jembatan sulfur (S-glikosida, sinigrin),
maupun jembatan karbon (C-glikosida, barbaloin). Aglikon adalah batasan yang digunakan untuk
gugus yang berikatan dengan karbon anomerik.
Pembentukan Eter
Eter diatas menunjukan bahwa etee memiliki senyawa organik yang mengandung unsur-
unsur C, H, dan O dengan rumus umum R-O-R'. Bila rumus umum ini dikaitkan dengan
rumus air (HOH), maka eter dapat dianggap sebagai turunan dialkil dari senyawa air.
Sebagai contoh adalah gula sulit direkristalisasi dari air karena kelarutannya yang tinggi
Mengubah semua gugus -OH menjadi -OR, menggunakan sintesis Williamson termodifikasi
Pembentukan Ester
Pembentukan Osazon
Pada pembentukan asazon, aldose yang direaksikan dengan
fenilhidrazina dan membentuk osazone dengan reaksi sebagai berikut
:
Aldosa + fenilhidrazin fenilhidrazon
Fenilhidrazon + 2 fenilhidrazin Osazon + aniline + NH3 +H2O
Fenilhidrazin bereaksi dengan monosakarida dan beberapa disakarida
membentuk hidrazon dan osazon.
Degradasi Ruf
Sintesis Kiliani-Fischer
Proses ini memperpanjang rantai aldosa. Suatu campuran dari epimer
C2 terbentuk. Ketika aldosa bereaksi dengan HCN dan akhirnya
membentuk siaohidrin.
ASAM AMINO
Asam amino merupakan senyawa penyusun protein yang terdiri dari
gugus amino dan gugus karboksilat, bersifat larut dalam air dan tidak larut dalam
pelarut organik non polar, seperti eter, aseton, dan kloroform. Asam amino
mempunyai titik lebur yang lebih tinggi daripada asam karboksilat oleh karena itu
secara struktural asam amino bermuatan dan memiliki polaritas tinggi
Unit dasar struktur protein
• gugus karboksil.
Keempat substituen tsb terikat pada atom karbon a (atom C yang letaknya
berdekatan dengan gugus karboksil)
Penamaan Asam Amino
Penamaan dilihat dari letak NH3+
Penulisan asam amino (20 asam amino yang umum) dapat disingkat
dengan 3 huruf.
3. Asam amino dikarboksilat (asam) terdiri dari Asam aspartam (Asp, D), Asam Glutamat
(Glu, E)
4. Amida terdiri dari Asparagin (Asn, N), Glutamin (Gln, Q)
5. Asam Amino basa Terdiri dari Lisin (Lys, K), Arginin (Arg, R), Histidin ( His, H) (memiliki
gugus siklik)
6. Asam amino dengan sulfur Terdiri dari Sistein (Cys,C), Metionin (Met, M)
7. Prolin (Pro, P) yang memiliki gugus siklik
8. Asam amino aromatik yang terdiri dari Felinalanin (Phe, F), Tirosin (Try, Y), Triptofan (Trp,
W)
Reaksi pembentukan ikatan peptida antar asam amino dalam protein yang
terjadi merupakan reaksi kondensasi, yang ditandai dengan lepasnya molekul
air ketika reaksi berlangsung. Hasil dari ikatan ini merupakan ikatan CO-NH,
dan menghasilkan molekul yang disebut amida. Semua protein terbuat dari
rantai asam amino ikatan yang bersama-sama dalam cara yang sangat spesifik.
Sebagian besar asam amino memiliki gugus karboksil tunggal (-COOH) di satu
sisi dan gugus amino (NH2-) di sisi lain. Asam amino yang berdekatan dapat
membentuk ikatan peptida ketika satu kelompok asam karboksil yang
bergabung dengan gugus amino yang lain.
Ketika ikatan peptida terbentuk antara asam amino, molekul air hilang.
Jenis reaksi ini disebut reaksi kondensasi. Molekul air (H2O) yang dibuat oleh
hilangnya hidroksil (OH-) dari gugus karboksil dan atom hidrogen (H) dari
gugus amino. Fakta bahwa semua asam amino ikatan bersama-sama dengan
cara ini adalah salah satu faktor yang menentukan bentuk protein yang dibuat.
Tata nama peptida diberikan berdasarkan atas jenis asam amino yang
membentuknya. Asam amino yang gugus karboksilnya bereaksi dengan gugus
–NH2 diberi akhiran –il pada namanya, sedangkan urutan penamaan
didasarkan pada urutan asam amino, dimulai dari asam amino ujung yang
masih mempunyai gugus –NH2.
4) Sifat peptida
Sifat peptida ditentukan oleh gugus –NH2, gugus –COOH, dan gugus R.
Sifat asam dan basa ditentukan oleh gugus –COOH dan –NH2, namun pada
peptida rantai panjang, gugus –COOH dan –NH2 tidak lagi berpengaruh. Suatu
peptida juga mempunyai titik isoelektrik seperti pada asam amino.
5) Sintesis peptida
6) Kelas peptida
b. Peptida non-ribosomal