ABSTRAK
Kata kunci: superkapasitor, PaNI graphene selulosa, ionogel copolymer grafting karagenan PVA-silika,
binder PVDF, kapasitansi, konduktivitas
ABSTRACT
Keywords: super-capacitor, polyanilin graphene cellulosa, ionogel copolymer grafting carrageenan pva-
silica, binder PVDF, capacitance, conductivity
perpindahan ion-ion elektrolit dari atau kepada
PENDAHULUAN lapisan aktif menjadi lebih sulit (Fauziah,
2017). Ukuran elektroda juga memberikan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan pengaruh terhadap nilai kapasitansi
teknologi menciptakan kehidupan modern yang superkapasitor. Berdasarkan penelitian yang
tak terlepas dari penggunaan alat elektronik dilakukan oleh (Hermansyah Aziz, 2017)
dan energi listrik sebagai kebutuhan utama dengan variasi ukuran elektroda, menunjukan
dalam kehidupan manusia. Kebutuhan energi nilai kapasitansi yang semakin besar dengan
yang semakin bertambah mengakibatkan bertambahnya ukuran elektroda. Hal ini
cadangan energi semakin berkurang. Berbagai dikarenakan, semakin besar ukuran elektroda
jenis energi terbarukan terus dikembangkan maka semakin banyak bahan aktif (carbon)
demi menjaga ketersediaan energi seperti yang ada pada elektroda.
energi surya, air, angin dan geothermal. Oleh Perakitan superkapasitor memerlukan
karena itu, dibutuhkan sebuah piranti yang sejumlah pengikat (binder) yang ditambahkan
mampu menyimpan energi. pada material elektroda. Binder berfungsi
Superkapasitor merupakan sebuah untuk mengabungkan elektroda membentuk
piranti yang mempunyai rapat daya yang lapisan kompak dan menempel secara
beberapa kali lipat dari baterai dan waktu homogen pada pengumpul arus (current
pengisian energi listrik yang lebih cepat. Pada collector) (Wang, Zhang, Sun, & Ma, 2016).
perakitan superkapasitor terdapat dua hal PVDF (Polyvynilidene Fluoride) merupakan
penting yang harus diperhatikan, yakni salah satu jenis binder dengan stabilitas
kapasitansi dan konduktivitas. Superkapasitor mekanik yang tinggi, sifat swelling yang tepat,
dengan performa tinggi akan memiliki dan kemampuan integrasi pada elektroda yang
kapasitansi yang tinggi dan volume antar pelat tinggi. Penentuan terhadap %berat PVDF
yang rendah. Hal ini disebabkan kapasitansi optimal perlu dilakukan, sebab binder dapat
berbanding lurus dengan kerapatan energi dan menutupi luas muka dan pori aktif material.
berbanding terbalik dengan volume antar pelat Hal ini akan menghalangi ion bergerak
(Daraghmeh et al., 2017). melewati pori sehingga akan menurunkan
Saat ini dikembangkan kapasitor hibrid konduktivitas ionik material superkapasitor
yang memanfaatkan proses faradik dan non (Wang et al., 2016).
faradik dalam menyimpan energi. Beberapa penelitian solid-state
Superkapasitor jenis doubled- layer dengan superkapasitor mengabungkan elektroda,
struktur “sandwich” yang hanya polimer gel elektrolit serta current
memanfaatkan proses non-faradik collector dengan teknik aplikasi tekanan
menghadapi permasalahan yakni resistansi untuk meningkatkan performa dari
internal yang tinggi dan kapasitansi yang superkapasitor (Li et al., 2015). Perakitan
rendah. Kapasitor hibrid dapat mencapai superkapasitor berbasis polianilin
rapat energi dan daya yang lebih besar graphene-selulosa dan ionogel copolymer
dibandingkan EDLCs (Electrochemical grafting karagenan polivinil alkohol-silika
Doubled-Layer Capacitor) tanpa dengan jenis kapasitor hibrid dirakit tanpa
mengurangi stabilitas siklusnya. Hal aplikasi tekanan. Viskositas elektrolit yang
tersebut dikarenakan kapasitor hibrid besar dan rendahnya interaksi interface
mengabungkan keunggulan dari antara elektroda dan polimer gel elektrolit
pseudokapasitor dengan kapasitas energi diatasi dengan aplikasi iradiasi gamma
yang besar dan EDLCs dengan kestabilan pada kedua material sebelum perakitan
siklus yang tinggi. superkapasitor.
Beberapa penelitian membahas adanya
pengaruh ketebalan elektroda terhadap
konduktivitas ionik superkapasitor.
Peningkatan ketebalan elektroda cenderung
berbanding terbalik dengan nilai konduktivitas
ionik superkapasitor. Hal ini dikarenakan
METODE PENELITIAN konsentrasi binder PVDF. Campuran material
elektroda dan binder PVDF diaduk selama 30
Alat dan Bahan menit dengan pengaduk mekanik dan setelah
dilakukan pengadukan, campuran
Alat-alat yang digunakan pada penelitian diultrasonifikasi selama 30 menit.
ini antara lain oven, alat gelas, magnetic Variasi Konsentrasi Binder
stirrer, lemari asam, kompor listrik, Pembuatan elektroda dilakukan satu
piknometer dan ultrasonicator. Pada proses persatu pada setiap variasi konsentrasi binder
pengujian digunakan perangkat multimeter (0; 3; 5; 7; 10; 13; 17) %wt dengan ketebalan
digital. dan diameter elektroda yang sama yakni 2 mm
Bahan-bahan yang digunakan yaitu dan 2,5 cm. Campuran slurry elektroda dan
material komposit PANI/GO-Selulosa dopan binder yang telah siap dan homogen
lanthanum mengacu penelitian (Jundy, 2016), dituangkan pada cetakan alumunium current
ionogel copolymer grafting karagenan PVA- collector pada setiap variasi konsentrasi binder
silika mengacu penelitian (Fauziah, 2017), PVDF. Campuran material komposit
larutan ion 1-Butyl-2,3,dimethylimidazolium PAni/GO/selulosa dopan lanthanum dan binder
hexafluorophosphate, binder PVDF PVDF yang telah dicetak dalam bentuk pouch
(Polyvynilidene Fluoride), N,N-Dimethyl cell dikeringkan selama 48 jam pada suhu
Acetamid, dan plat alumunium current ruang.
collector mengacu penelitian (Kang et al., Variasi Ketebalan Elektroda
2015). Pembuatan elektroda dilakukan satu
persatu pada setiap variasi ketebalan elektroda
Persiapan material komposit PANI/GO- (2; 4; 6; 8; 10) mm dengan konsentrasi binder
selulosa dopan lanthanum optimum dari variasi konsentrasi binder dan
diameter elektroda yang sama yakni 2,5 cm.
Graphene oksida ditimbang sebanyak 3 Tidak berbeda dari langkah pada variasi
g, kemudian dilarutkan kedalam 50 mL HCl 1 sebelumnya, slurry elektroda dan binder yang
M menjadi larutan A. Selain itu, disiapkan telah siap dan homogen dituangkan pada
larutan B dengan komposisi NH4S2O8 3,6 g, N- cetakan alumunium current collector dan
N Methylbisacrilamide 0,5 g yang kemudian dikeringkan selama 48 jam pada suhu ruang.
dilarutkan dalam 50 mL HCl 1 M.. Larutan A Variasi Diameter Elektroda
ditambahkan anilin sebanyak 6 mL (dengan Pembuatan elektroda dilakukan satu
variasi komposisi) dan La(NO)3 6 H2O persatu pada setiap variasi diameter elektroda
sebanyak 0,1 g (variasi komposisi) dengan (1,5; 2,5; 3,5; 4,5; 5,5) cm dengan konsentrasi
kondisi pengadukan selama 1 jam. Setelah binder optimum dari variasi konsentrasi binder
pengadukan, dicampurkan larutan B kedalam dan ketebalan elektroda yang sama yakni 2
larutan A dengan kondisi pengadukan dan ice mm. Tidak berbeda dari langkah pada variasi
bath hingga terbentuk endapan flokulan sebelumnya, slurry elektroda dan binder yang
berwarna hijau tua. Campuran larutan A dan B telah siap dan homogen dituangkan pada
diiradiasi dengan dosis 60 kGy (Jundy, 2016). cetakan alumunium current collector dan
Iradiator yang digunakan yaitu irradiator STTN dikeringkan selama 48 jam pada suhu ruang.
BATAN, irradiator generasi I tipe Ob-Servo
Ignis dengan sumber radioaktif Co-60 yang Persiapan ionogel copolymer grafting
memiliki aktivitas 12 kGy. karagenan PVA-silika yang digrafting
Larutan campuran A dan B yang telah dengan iradiasi gamma
diiradiasi kemudian dilakukan proses filtrasi.
Hasil filtrasi berupa endapan material komposit Sebanyak 9 g PVA dilarutkan dalam
PAni/GO/selulosa dopan lanthanum aquadest pada suhu 85 ºC dengan kondisi
dikeringkan pada suhu 80°C hingga menjadi pengadukan. Karagenan sebanyak 0,5 g, 3%
serbuk kering (Jundy, 2016). Serbuk material glutar-dialdehyde ditambahkan ke dalam
komposit PAni/GO/selulosa dopan lanthanum larutan PVA tersebut lalu dipanaskan dan
dicampur dengan binder PVDF dalam 15 mL diaduk selama 1 jam. Setelah pemanasan
pelarut N,N-Dimethyl Acetamid dengan variasi tersebut dilakukan penambahan 1,5% filler
silika dan diaduk selama 1 jam. Selanjutnya Uji Internal Resistance dan Interface
campuran karagenan-PVA-silika dicetak Resistance
dengan cetakan plastik pada ketebalan 2 mm
dan diiradiasi menggunakan iradiator gamma Uji Internal Resistance
dengan dosis 60 kGy pada setiap variasi Pengukuran Internal Resistance
(Fauziah, 2017). dilakukan dengan menggunakan resistor yang
Ionogel copolymer grafting karagenan telah diketahui nilai resistansinya sebagai
PVA-silika yang telah dihasilkan kemudian beban dan superkapasitor sebagai sumber yang
direndam dalam larutan ion 1-Butyl- terhubung pada sebuah rangkaian. Pertama,
2,3,dimethylimidazolium hexafluorophosphate mengukur tegangan resistor dengan multimeter
0,01 M selama 48 jam (Fauziah, 2017). Ionogel digital secara langsung. Kedua, pengukuran
copolymer grafting karagenan PVA-silika tegangan superkapasitor dilakukan dengan
memiliki diameter yang bervariasi mengikuti membentuk sebuah rangkaian seperti pada
variasi diameter elektroda dan ketebalan 2 mm gambar 2.
pada setiap variasi.
VS
Keterangan :
Vs = Tegangan
Superkapasitor
VR = Tegangan Resistor
Gambar 1. Skema Model Superkapasitor RR = Resistansi Resistor
RS = Resistansi (internal)
Dua buah material komposit PaNi GO Superkapasitor
La/selulosa dalam alumunium current collector
disusun mengapit ionogel copolymer grafting Gambar 2. Rangkaian Listrik pada Pengukuran
karagenan PVA- silika menjadi alat Tegangan Superkapasitor
superkapasitor. Kemudian, Superkapasitor
diukur kapasitansi dan resistansi dengan Hasil dari pengukuran tegangan
multimeter. superkapasitor, tegangan resistor, dan resistansi
resistor disubstitusikan pada persamaan 1
Uji Kapasitansi Superkapasitor untuk memperoleh nilai internal resistance.
Pengukuran kapasitansi (Ci) 𝑅𝑅 (𝑉𝑆 − 𝑉𝑅 )
superkapasitor dilakukan dengan menggunakan 𝑅𝑆 = (1)
𝑉𝑅
multimeter digital secara langsung. Metode
penggukuran dilakukan dengan menggunakan dengan :
dua buah jumper untuk menjepit kedua ujung 𝑉𝑅 = Teganggan resistor (V)
kawat pada superkapasitor dan 𝑉𝑆 = Teganggan superkapasitor (V)
menyambungkannya dengan probe multimeter 𝑅𝑅 = resistansi resistor (Ω)
digital. Kapasitansi spesifik (CG) diperoleh dari
𝑅𝑆 = resistansi superkapasitor (Ω)
pembagian kapasitansi hasil pengukuran tiap
superkapasitor dan massa superkapasitor (w).
Adaptasi dari (B. E. Cook, 1979); (Sieh, Densitas elektroda PAni/GO/Selulosa/La
1968); (Shuhong Zhao, 2010); (Yi-Hsien tanpa binder PVDF sebesar 0,645 g/cm3
Chiang, 2011) sementara untuk konsentrasi 3% hingga 5%
Nilai Konduktivitas dapat dihitung kemudian 13% hingga 17% mengalami
dari hasil pengukuran internal resistance peningkatan densitas. Peningkatan densitas
material elektroda PAni/GO/Selulosa/La
material tersebut, seperti pada persamaan dikarenakan binder PVDF yang mulai
dibawah ini : menutupi pori pada luas muka material
𝑉 = 𝐼. 𝑅 (2) elektroda. Densitas berpengaruh terhadap
𝑉
porositas material elektroda. Semakin tinggi
𝑅 = I densitas material elektroda, maka porositas
𝐿 material elektroda akan semakin rendah serta
𝑅=ρ sebaliknya (E. Taer, 2016).
A
𝑉𝐴 Konsentrasi binder PVDF yang
ρ = IL
ditambahkan cenderung meningkatkan densitas
1 material, namun pada elektroda dengan
σ=ρ konsentrasi 7% hingga 10% terjadi penurunan.
Hal ini dapat disebabkan pada konsentrasi
dengan : tersebut, binder PVDF tidak menutupi seluruh
A = luas penampang sampel (m2) pori aktif material dan penambahan binder
L = panjang sampel (m) memperbesar pori material elektroda.
R = resistansi suatu bahan (Ω)
ρ = resistivitas bahan (Ωm) Pengaruh Konsentrasi Binder PVDF
σ = konduktivitas listrik bahan (Ωm)-1 terhadap Kapasitansi dan Konduktivitas
(Webster, 2003) dalam (Fauziah, 2017)
Pengaruh penambahan binder PVDF
Uji Interface Resistance terhadap interface resistance dan internal
Pengukuran Interface Resistance resistance dari superkapasitor ditunjukkan
memiliki metode yang sama dengan uji pada Gambar 4.
kapasitansi, hanya saja skala parameter
multimeter digital berada di satuan ohm (Ω). 20 1.4
Internal Resistance (Ω)
1.2
Interface Resistance
15 1 Internal
HASIL DAN PEMBAHASAN 0.8 Resistance
10 (kΩ)
0.6
Pengaruh Konsentrasi Binder PVDF 5 0.4
terhadap Porositas Material Elektroda 0.2 Interface
PAni/GO/Selulosa/La 0 0 Resistance
0 3 6 9 12 15 18
Gambar 3 menunjukkan pengaruh
Konsentrasi Binder (%)
konsentrasi binder PVDF terhadap densitas
material elektroda.
Gambar 4. Pengaruh Konsentrasi Binder PVDF
terhadap Interface Resistance dan
1 Internal Resistance Superkapasitor
0.8
Densitas
(g/cm3)
0.6
0.4 Berdasarkan Gambar 4 diketahui bahwa
0.2
0 penambahan jumlah binder dari 0% hingga 5%
0 3 6 9 12 15 18 meningkatkan interface resistance dan internal
Konsentrasi Binder (%) resistance. Peningkatan interface dan internal
resistance dari superkapasitor pada rentang
Gambar 3. Pengaruh Konsentrasi Binder PVDF konsentrasi binder PVDF 0% hingga 5% tidak
terhadap Densitas Material terlalu besar. Peningkatan ini disebabkan
Elektroda PAni/GO/Selulosa/La binder PVDF yang mulai menutupi luas muka
atau pori dari material elektroda terhadap 0.15
Konduktivitas
ionogel dan pengumpul arus.
Pada superkapasitor tanpa binder (0%) 0.1
(S/cm)
nilai interface dan internal resistance lebih 0.05
kecil, akan tetapi secara fisik elektroda tanpa 0
binder sangat rapuh dan tidak menempel 0 3 6 9 12 15 18
kuat pada current collector seperti yang Konsentrasi Binder (%)
ditunjukkan pada gambar 5.
Gambar 6. Pengaruh Konsentrasi Binder PVDF
terhadap Konduktivitas Superkapasitor
0.4
4 0.5
0.2 Interface
Konduktivitas
2 0.4
Resistance 0.3
(S/cm)
0 0
0 5 10 0.2
0.1
Ketebalan (mm)
0
0 5 10 15
Gambar 8. Pengaruh Ketebalan Elektroda
Ketebalan Elektroda (mm)
terhadap Interface Resistance dan Internal
Resistance Superkapasitor
Gambar 9. Pengaruh Ketebalan Elektroda
Gambar 8 menunjukkan pada ketebalan terhadap Konduktivitas Superkapasitor
2 mm untuk dua elektroda, interface resistance
superkapasitor sebesar 0,567 KΩ. Interface
Gambar 9 menunjukkan konduktivitas
resistance mengalami penurunan hingga superkapasitor yang mengalami peningkatan
ketebalan 6 mm. Begitu pula pada internal dengan bertambahnya ketebalan elektroda.
resistance yang mengalami penurunan dari Konduktivitas mengalami kenaikan hingga
ketebalan 6 mm dan mengalami penurunan Pengaruh Diameter Material Elektroda
pada ketebalan elektroda 8 mm dan 10 mm. PAni/GO/Selulosa/La terhadap Kapasitansi
Hal ini diperkirakan terjadi akibat peristiwa dan Konduktivitas
dekomposisi elektrolit. Peristiwa reduksi
elektrokimia selama siklus charge-discharge Pengaruh diameter elektroda terhadap
secara kontinu dan perlahan menghasilkan kapasitansi dapat dilihat pada Gambar 11.
produk samping yaitu H2 dan OH-. Elektroda
yang tebal akan mempercepat dekomposisi 2
Spesifik (mF/g)
elektrolit dengan tingginya kadar H2 dan OH- 1.6
Kapasitansi
1.2
yang dihasilkan. Superkapasitor dengan 0.8
kandungan elektrolit yang terdekomposisi akan 0.4
mengurangi kemampuannya dalam 0
menghantarkan listrik. 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6
Pengaruh ketebalan elektroda terhadap Diameter Elektroda (cm)
kapasitansi dapat dilihat pada Gambar 10
berikut. Gambar 11. Pengaruh Diameter Elektroda
terhadap Kapasitansi spesifik Superkapasitor
1
Spesifik (mF/g)
0.8
Kapasitansi
0.25
0.15 3. Semakin meningkat diameter material
0.05 elektroda PAni/GO/Selulosa/La maka
-0.05 kapasitansi spesifik superkapasitor akan
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 meningkat dan konduktivitas akan semakin
Diameter Elektroda (cm) menurun.
4. Nilai kapasitansi tertinggi terdapat pada
campuran material elektroda
Gambar 13. Pengaruh Diameter Elektroda PAni/GO/Selulosa/La dan binder PVDF
terhadap Konduktivitas Superkapasitor 10% dengan nilai porositas tertinggi.
5. Kinerja superkapasitor dengan kapasitansi
Gambar 13 menunjukkan konduktivitas spesifik maksimum sebesar 1,622 mF/g
superkapasitor semakin menurun dengan ialah pada konsentrasi binder PVDF 10%,
peningkatan luas penampang muka elektroda. ketebalan elektroda 6 mm dan diameter
Diameter 1,5 cm memiliki interface resistance elektroda 5,5 cm.
maupun internal resistance yang lebih besar 6. Kinerja superkapasitor dengan
dari diameter 2,5 cm, akan tetapi nilai konduktivitas maksimum sebesar 0,447
konduktivitas superkapasitor pada diameter 1,5 S/cm ialah pada konsentrasi binder PVDF
cm tidak lebih kecil dari diameter 2,5 cm. Hal 10%, ketebalan elektroda 6 mm dan
ini dikarenakan luas penampang muka diameter elektroda 1,5 cm.
elektroda merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi nilai konduktivitas
superkapasitor. Berdasarkan persamaan pada DAFTAR PUSTAKA
Webster (2003) dalam Fauziah (2017),
konduktivitas berbanding terbalik dengan nilai 1. B. E. Cook, P. A. (1979). Ohm's Law and
resistansi dan luas penampang muka elektroda. Scheme Engineering. Measurement and
Berdasarkan variasi diameter elektroda Control, 165.
yang telah dilakukan maka superkapasitor 2. Daraghmeh, A., Hussain, S., Servera, L.,
dengan kapasitansi spesifik tertinggi terdapat Xuriguera, E., Cornet, A., & Cirera, A.
pada diameter 5,5 cm. Superkapasitor dengan (2017). Impact of binder concentration and
diameter 5,5 cm menunjukkan nilai pressure on performance of symmetric
konduktivitas yang rendah dengan peningkatan CNFs based supercapacitors.
diameter elektroda. Konduktivitas tertinggi Electrochimica Acta, 245, 531–538.
terdapat pada diameter 1,5 cm yakni sebesar 3. E. Taer1, S. N. (2016). Pembuatan dan
0,447 S/cm. Nilai konduktivitas diatas tidak Karakterisasi Sifat Fisis Elektroda Karbon
berbeda secara signifikan dengan diameter 2,5 dari Bunga Rumput Gajah ditinjau dari
cm yaitu sebesar) 0,380 S/cm. Perbedaan Ukuran Partikel. Seminar
Nasional Fisika (p. 39). Jakarta: Prodi
Pendidikan Fisika dan Fisika, Fakultas solid-state supercapacitors. Science China
MIPA, Universitas Negeri Jakarta. Materials, 59(6), 412–420.
4. Fauziah, S. (2017). Pembuatan Ionogel 15. Webster, J. G. (2003). Electrical
Copolymer Grafting Karagenan-Polivinil Measurement Signal Processing and
Alkohol-Silika Menggunakan Iradiasi Displays. Washington D.C: CRC Press.
Gamma. Yogyakarta: Sekolah Tinggi 16. Yi-Hsien Chiang, W.-Y. S.-C. (2011).
Teknologi Nuklir. Online estimation of internal resistance and
5. Hermansyah Aziz, O. N. (2017). open-circuit voltage of lithium-ion
Performance Karbon Aktif dari Limbah batteries in electric vehicles. Journal of
Cangkang Kelapa Sawit sebagai Bahan Power Sources, 3921–3932.
Elektroda Superkapasitor. Jurnal Zarah,
Vol. 5 No. 2, 1-6
6. Jundy, A. (2016). Pembuatan Dan
Karakterisasi Material Komposit
Polianilin Graphene Selulosa Sebagai
Elektrode Superkapasitor. Yogyakarta:
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir.
7. Kang, S., Xie, H., Zhai, W., Ma, Z., Wang,
R., & Zhang, W. (2015). Enhancing
Performance of a Lithium Ion Battery by
Optimizing the Surface Properties of the
Current Collector. International Journal of
Electrochemicall Science, 10, 2324–2335.
8. Kumagai, S., Mukaiyachi, K., & Tashima,
D. (2015). Rate and cycle performances of
supercapacitors with different electrode
thickness using non-aqueous electrolyte.
Journal of Energy Storage, 3, 10–17.
9. Li, K. B., Shi, D. W., Cai, Z. Y., Zhang, G.
L., Huang, Q. A., Liu, D., & Yang, C. P.
(2015). Studies on the equivalent serial
resistance of carbon supercapacitor.
Electrochimica Acta, 174, 596–600.
10. Shuhong Zhao, F. W. (2010). A
measurement method for determination of
dc internal resistance. Electrochemistry
Communications, 242–245.
11. Shuwen Kang, H. X.-f. (2015). Enhancing
Performance of a Lithium Ion Battery by
Optimizing the Surface Properties of the
Current Collector. Electrochemical
Science, 2326.
12. Sieh, R. H. (1968). The Internal Resistance
of Leclanche Cells. Electrochimica Acta,
2140.
13. Suvi Lehtimäki, A. R. (2017).
Performance, stability and operation
voltage optimization of screen-printed
aqueous supercapacitors. Scientific Report,
4.
14. Wang, K., Zhang, X., Sun, X., & Ma, Y.
(2016). Conducting polymer hydrogel
materials for high-performance flexible