Anda di halaman 1dari 10

PERAKITAN SUPERKAPASITOR BERBASIS KOMPOSIT

POLIANILIN GRAPHENE SELULOSA DAN IONOGEL COPOLYMER


GRAFTING KARAGENAN PVA-SILIKA
Annisa[1], Deni Swantomo[1], Lutfi Aditya Hasnowo[1]
[1]
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-Badan Tenaga Nuklir Nasional
Jln. Babarsari Kotak Pos 6101/YKBB Yogyakarta 55281
Telp : 62-274-484085, 489716 Fax : 62-274-489715
Email : sttn@batan.go.id, sttn@sttn-batan.ac.id

ABSTRAK

PERAKITAN SUPERKAPASITOR BERBASIS KOMPOSIT POLIANILIN


GRAPHENE SELULOSA DAN IONOGEL COPOLYMER GRAFTING
KARAGENAN PVA-SILIKA. Telah dilakukan perakitan superkapasitor berbasis komposit PAni
graphene selulosa dan ionogel copolymer grafting karagenan PVA silika. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mempelajari pengaruh variasi konsentrasi binder PVDF, variasi ketebalan, dan diameter elektroda terhadap
nilai kapasitansi dan konduktivitas superkapasitor. Pengukuran nilai kapasitansi dan konduktivitas dilakukan
menggunakan multimeter digital. Hasil percobaan menunjukkan bahwa konsentrasi 10% binder memberikan
nilai kapasitansi dan konduktivitas terbaik masing-masing sebesar 0,0769 S/cm dan 0,3 mF/g. Ketebalan 6
mm pada dua elektroda dapat meningkatkan konduktivitas dan kapasitansi masing-masing menjadi 0,38 S/cm
dan 0,61 mF/g. Selain itu diperoleh hasil bahwa peningkatan diameter elektroda dapat meningkatkan nilai
kapasitansi spesifik namun menurunkan nilai konduktivitas superkapasitor.

Kata kunci: superkapasitor, PaNI graphene selulosa, ionogel copolymer grafting karagenan PVA-silika,
binder PVDF, kapasitansi, konduktivitas

ABSTRACT

ASSEMBLING SUPERCAPACITOR BASED COMPOSITES POLYANILIN GRAPHENE CELLULOSA


AND IONOGEL COPOLYMER GRAFTING CARRAGEENAN PVA-SILICA. Supercapacitor has been
assembled with PAni composite graphene cellulose and ionogel copolymer grafting carrageenan PVA silica.
The purpose of this research was to study the impact of binder polyvynilidene fluoride (PVDF)
concentrations, thickness and diameter of the electrode to the capacitance value and the conductivity of the
supercapacitor. Measurement of capacitance and conductivity value is using a digital multimeter. The
experimental results showed that the concentration of 10% binder PVDF gave capacitance and conductivity
values of 0.0769 S/cm and 0.3 mF/g respectively. The thickness of 6 mm on two electrodes increased the
conductivity and capacitance respectively to 0.38 S/cm and 0.61 mF/g. In addition, enhancement of electrode
diameter may increase the specific capacitance value but decrease the conductivity value of the super-
capacitor.

Keywords: super-capacitor, polyanilin graphene cellulosa, ionogel copolymer grafting carrageenan pva-
silica, binder PVDF, capacitance, conductivity
perpindahan ion-ion elektrolit dari atau kepada
PENDAHULUAN lapisan aktif menjadi lebih sulit (Fauziah,
2017). Ukuran elektroda juga memberikan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan pengaruh terhadap nilai kapasitansi
teknologi menciptakan kehidupan modern yang superkapasitor. Berdasarkan penelitian yang
tak terlepas dari penggunaan alat elektronik dilakukan oleh (Hermansyah Aziz, 2017)
dan energi listrik sebagai kebutuhan utama dengan variasi ukuran elektroda, menunjukan
dalam kehidupan manusia. Kebutuhan energi nilai kapasitansi yang semakin besar dengan
yang semakin bertambah mengakibatkan bertambahnya ukuran elektroda. Hal ini
cadangan energi semakin berkurang. Berbagai dikarenakan, semakin besar ukuran elektroda
jenis energi terbarukan terus dikembangkan maka semakin banyak bahan aktif (carbon)
demi menjaga ketersediaan energi seperti yang ada pada elektroda.
energi surya, air, angin dan geothermal. Oleh Perakitan superkapasitor memerlukan
karena itu, dibutuhkan sebuah piranti yang sejumlah pengikat (binder) yang ditambahkan
mampu menyimpan energi. pada material elektroda. Binder berfungsi
Superkapasitor merupakan sebuah untuk mengabungkan elektroda membentuk
piranti yang mempunyai rapat daya yang lapisan kompak dan menempel secara
beberapa kali lipat dari baterai dan waktu homogen pada pengumpul arus (current
pengisian energi listrik yang lebih cepat. Pada collector) (Wang, Zhang, Sun, & Ma, 2016).
perakitan superkapasitor terdapat dua hal PVDF (Polyvynilidene Fluoride) merupakan
penting yang harus diperhatikan, yakni salah satu jenis binder dengan stabilitas
kapasitansi dan konduktivitas. Superkapasitor mekanik yang tinggi, sifat swelling yang tepat,
dengan performa tinggi akan memiliki dan kemampuan integrasi pada elektroda yang
kapasitansi yang tinggi dan volume antar pelat tinggi. Penentuan terhadap %berat PVDF
yang rendah. Hal ini disebabkan kapasitansi optimal perlu dilakukan, sebab binder dapat
berbanding lurus dengan kerapatan energi dan menutupi luas muka dan pori aktif material.
berbanding terbalik dengan volume antar pelat Hal ini akan menghalangi ion bergerak
(Daraghmeh et al., 2017). melewati pori sehingga akan menurunkan
Saat ini dikembangkan kapasitor hibrid konduktivitas ionik material superkapasitor
yang memanfaatkan proses faradik dan non (Wang et al., 2016).
faradik dalam menyimpan energi. Beberapa penelitian solid-state
Superkapasitor jenis doubled- layer dengan superkapasitor mengabungkan elektroda,
struktur “sandwich” yang hanya polimer gel elektrolit serta current
memanfaatkan proses non-faradik collector dengan teknik aplikasi tekanan
menghadapi permasalahan yakni resistansi untuk meningkatkan performa dari
internal yang tinggi dan kapasitansi yang superkapasitor (Li et al., 2015). Perakitan
rendah. Kapasitor hibrid dapat mencapai superkapasitor berbasis polianilin
rapat energi dan daya yang lebih besar graphene-selulosa dan ionogel copolymer
dibandingkan EDLCs (Electrochemical grafting karagenan polivinil alkohol-silika
Doubled-Layer Capacitor) tanpa dengan jenis kapasitor hibrid dirakit tanpa
mengurangi stabilitas siklusnya. Hal aplikasi tekanan. Viskositas elektrolit yang
tersebut dikarenakan kapasitor hibrid besar dan rendahnya interaksi interface
mengabungkan keunggulan dari antara elektroda dan polimer gel elektrolit
pseudokapasitor dengan kapasitas energi diatasi dengan aplikasi iradiasi gamma
yang besar dan EDLCs dengan kestabilan pada kedua material sebelum perakitan
siklus yang tinggi. superkapasitor.
Beberapa penelitian membahas adanya
pengaruh ketebalan elektroda terhadap
konduktivitas ionik superkapasitor.
Peningkatan ketebalan elektroda cenderung
berbanding terbalik dengan nilai konduktivitas
ionik superkapasitor. Hal ini dikarenakan
METODE PENELITIAN konsentrasi binder PVDF. Campuran material
elektroda dan binder PVDF diaduk selama 30
Alat dan Bahan menit dengan pengaduk mekanik dan setelah
dilakukan pengadukan, campuran
Alat-alat yang digunakan pada penelitian diultrasonifikasi selama 30 menit.
ini antara lain oven, alat gelas, magnetic  Variasi Konsentrasi Binder
stirrer, lemari asam, kompor listrik, Pembuatan elektroda dilakukan satu
piknometer dan ultrasonicator. Pada proses persatu pada setiap variasi konsentrasi binder
pengujian digunakan perangkat multimeter (0; 3; 5; 7; 10; 13; 17) %wt dengan ketebalan
digital. dan diameter elektroda yang sama yakni 2 mm
Bahan-bahan yang digunakan yaitu dan 2,5 cm. Campuran slurry elektroda dan
material komposit PANI/GO-Selulosa dopan binder yang telah siap dan homogen
lanthanum mengacu penelitian (Jundy, 2016), dituangkan pada cetakan alumunium current
ionogel copolymer grafting karagenan PVA- collector pada setiap variasi konsentrasi binder
silika mengacu penelitian (Fauziah, 2017), PVDF. Campuran material komposit
larutan ion 1-Butyl-2,3,dimethylimidazolium PAni/GO/selulosa dopan lanthanum dan binder
hexafluorophosphate, binder PVDF PVDF yang telah dicetak dalam bentuk pouch
(Polyvynilidene Fluoride), N,N-Dimethyl cell dikeringkan selama 48 jam pada suhu
Acetamid, dan plat alumunium current ruang.
collector mengacu penelitian (Kang et al.,  Variasi Ketebalan Elektroda
2015). Pembuatan elektroda dilakukan satu
persatu pada setiap variasi ketebalan elektroda
Persiapan material komposit PANI/GO- (2; 4; 6; 8; 10) mm dengan konsentrasi binder
selulosa dopan lanthanum optimum dari variasi konsentrasi binder dan
diameter elektroda yang sama yakni 2,5 cm.
Graphene oksida ditimbang sebanyak 3 Tidak berbeda dari langkah pada variasi
g, kemudian dilarutkan kedalam 50 mL HCl 1 sebelumnya, slurry elektroda dan binder yang
M menjadi larutan A. Selain itu, disiapkan telah siap dan homogen dituangkan pada
larutan B dengan komposisi NH4S2O8 3,6 g, N- cetakan alumunium current collector dan
N Methylbisacrilamide 0,5 g yang kemudian dikeringkan selama 48 jam pada suhu ruang.
dilarutkan dalam 50 mL HCl 1 M.. Larutan A  Variasi Diameter Elektroda
ditambahkan anilin sebanyak 6 mL (dengan Pembuatan elektroda dilakukan satu
variasi komposisi) dan La(NO)3 6 H2O persatu pada setiap variasi diameter elektroda
sebanyak 0,1 g (variasi komposisi) dengan (1,5; 2,5; 3,5; 4,5; 5,5) cm dengan konsentrasi
kondisi pengadukan selama 1 jam. Setelah binder optimum dari variasi konsentrasi binder
pengadukan, dicampurkan larutan B kedalam dan ketebalan elektroda yang sama yakni 2
larutan A dengan kondisi pengadukan dan ice mm. Tidak berbeda dari langkah pada variasi
bath hingga terbentuk endapan flokulan sebelumnya, slurry elektroda dan binder yang
berwarna hijau tua. Campuran larutan A dan B telah siap dan homogen dituangkan pada
diiradiasi dengan dosis 60 kGy (Jundy, 2016). cetakan alumunium current collector dan
Iradiator yang digunakan yaitu irradiator STTN dikeringkan selama 48 jam pada suhu ruang.
BATAN, irradiator generasi I tipe Ob-Servo
Ignis dengan sumber radioaktif Co-60 yang Persiapan ionogel copolymer grafting
memiliki aktivitas 12 kGy. karagenan PVA-silika yang digrafting
Larutan campuran A dan B yang telah dengan iradiasi gamma
diiradiasi kemudian dilakukan proses filtrasi.
Hasil filtrasi berupa endapan material komposit Sebanyak 9 g PVA dilarutkan dalam
PAni/GO/selulosa dopan lanthanum aquadest pada suhu 85 ºC dengan kondisi
dikeringkan pada suhu 80°C hingga menjadi pengadukan. Karagenan sebanyak 0,5 g, 3%
serbuk kering (Jundy, 2016). Serbuk material glutar-dialdehyde ditambahkan ke dalam
komposit PAni/GO/selulosa dopan lanthanum larutan PVA tersebut lalu dipanaskan dan
dicampur dengan binder PVDF dalam 15 mL diaduk selama 1 jam. Setelah pemanasan
pelarut N,N-Dimethyl Acetamid dengan variasi tersebut dilakukan penambahan 1,5% filler
silika dan diaduk selama 1 jam. Selanjutnya Uji Internal Resistance dan Interface
campuran karagenan-PVA-silika dicetak Resistance
dengan cetakan plastik pada ketebalan 2 mm
dan diiradiasi menggunakan iradiator gamma  Uji Internal Resistance
dengan dosis 60 kGy pada setiap variasi Pengukuran Internal Resistance
(Fauziah, 2017). dilakukan dengan menggunakan resistor yang
Ionogel copolymer grafting karagenan telah diketahui nilai resistansinya sebagai
PVA-silika yang telah dihasilkan kemudian beban dan superkapasitor sebagai sumber yang
direndam dalam larutan ion 1-Butyl- terhubung pada sebuah rangkaian. Pertama,
2,3,dimethylimidazolium hexafluorophosphate mengukur tegangan resistor dengan multimeter
0,01 M selama 48 jam (Fauziah, 2017). Ionogel digital secara langsung. Kedua, pengukuran
copolymer grafting karagenan PVA-silika tegangan superkapasitor dilakukan dengan
memiliki diameter yang bervariasi mengikuti membentuk sebuah rangkaian seperti pada
variasi diameter elektroda dan ketebalan 2 mm gambar 2.
pada setiap variasi.

Perakitan superkapasitor berbasis komposit


polianilin graphene-selulosa dopan
lanthanum dan ionogel copolymer grafting RS
RR
karagenan PVA-silika.
VR

VS

Keterangan :
Vs = Tegangan
Superkapasitor
VR = Tegangan Resistor
Gambar 1. Skema Model Superkapasitor RR = Resistansi Resistor
RS = Resistansi (internal)
Dua buah material komposit PaNi GO Superkapasitor
La/selulosa dalam alumunium current collector
disusun mengapit ionogel copolymer grafting Gambar 2. Rangkaian Listrik pada Pengukuran
karagenan PVA- silika menjadi alat Tegangan Superkapasitor
superkapasitor. Kemudian, Superkapasitor
diukur kapasitansi dan resistansi dengan Hasil dari pengukuran tegangan
multimeter. superkapasitor, tegangan resistor, dan resistansi
resistor disubstitusikan pada persamaan 1
Uji Kapasitansi Superkapasitor untuk memperoleh nilai internal resistance.

Pengukuran kapasitansi (Ci) 𝑅𝑅 (𝑉𝑆 − 𝑉𝑅 )
superkapasitor dilakukan dengan menggunakan 𝑅𝑆 = (1)
𝑉𝑅
multimeter digital secara langsung. Metode
penggukuran dilakukan dengan menggunakan dengan :
dua buah jumper untuk menjepit kedua ujung 𝑉𝑅 = Teganggan resistor (V)
kawat pada superkapasitor dan 𝑉𝑆 = Teganggan superkapasitor (V)
menyambungkannya dengan probe multimeter 𝑅𝑅 = resistansi resistor (Ω)
digital. Kapasitansi spesifik (CG) diperoleh dari
𝑅𝑆 = resistansi superkapasitor (Ω)
pembagian kapasitansi hasil pengukuran tiap
superkapasitor dan massa superkapasitor (w).
Adaptasi dari (B. E. Cook, 1979); (Sieh, Densitas elektroda PAni/GO/Selulosa/La
1968); (Shuhong Zhao, 2010); (Yi-Hsien tanpa binder PVDF sebesar 0,645 g/cm3
Chiang, 2011) sementara untuk konsentrasi 3% hingga 5%
Nilai Konduktivitas dapat dihitung kemudian 13% hingga 17% mengalami
dari hasil pengukuran internal resistance peningkatan densitas. Peningkatan densitas
material elektroda PAni/GO/Selulosa/La
material tersebut, seperti pada persamaan dikarenakan binder PVDF yang mulai
dibawah ini : menutupi pori pada luas muka material
𝑉 = 𝐼. 𝑅  (2) elektroda. Densitas berpengaruh terhadap
𝑉
porositas material elektroda. Semakin tinggi
𝑅 = I    densitas material elektroda, maka porositas
𝐿 material elektroda akan semakin rendah serta
𝑅=ρ  sebaliknya (E. Taer, 2016).
A
𝑉𝐴 Konsentrasi binder PVDF yang
ρ = IL
  ditambahkan cenderung meningkatkan densitas
1 material, namun pada elektroda dengan
σ=ρ  konsentrasi 7% hingga 10% terjadi penurunan.
Hal ini dapat disebabkan pada konsentrasi
dengan :  tersebut, binder PVDF tidak menutupi seluruh
A = luas penampang sampel (m2) pori aktif material dan penambahan binder
L = panjang sampel (m) memperbesar pori material elektroda.
R = resistansi suatu bahan (Ω)
ρ = resistivitas bahan (Ωm) Pengaruh Konsentrasi Binder PVDF
σ = konduktivitas listrik bahan (Ωm)-1 terhadap Kapasitansi dan Konduktivitas
(Webster, 2003) dalam (Fauziah, 2017)
Pengaruh penambahan binder PVDF
 Uji Interface Resistance terhadap interface resistance dan internal
Pengukuran Interface Resistance resistance dari superkapasitor ditunjukkan
memiliki metode yang sama dengan uji pada Gambar 4.
kapasitansi, hanya saja skala parameter
multimeter digital berada di satuan ohm (Ω). 20 1.4
Internal Resistance (Ω)

1.2

Interface Resistance
15 1 Internal
HASIL DAN PEMBAHASAN 0.8 Resistance
10 (kΩ)
0.6
Pengaruh Konsentrasi Binder PVDF 5 0.4
terhadap Porositas Material Elektroda 0.2 Interface
PAni/GO/Selulosa/La 0 0 Resistance
0 3 6 9 12 15 18
Gambar 3 menunjukkan pengaruh
Konsentrasi Binder (%)
konsentrasi binder PVDF terhadap densitas
material elektroda.
Gambar 4. Pengaruh Konsentrasi Binder PVDF
terhadap Interface Resistance dan
1 Internal Resistance Superkapasitor
0.8
Densitas
(g/cm3)

0.6
0.4 Berdasarkan Gambar 4 diketahui bahwa
0.2
0 penambahan jumlah binder dari 0% hingga 5%
0 3 6 9 12 15 18 meningkatkan interface resistance dan internal
Konsentrasi Binder (%) resistance. Peningkatan interface dan internal
resistance dari superkapasitor pada rentang
Gambar 3. Pengaruh Konsentrasi Binder PVDF konsentrasi binder PVDF 0% hingga 5% tidak
terhadap Densitas Material terlalu besar. Peningkatan ini disebabkan
Elektroda PAni/GO/Selulosa/La binder PVDF yang mulai menutupi luas muka
atau pori dari material elektroda terhadap 0.15

Konduktivitas
ionogel dan pengumpul arus.
Pada superkapasitor tanpa binder (0%) 0.1

(S/cm)
nilai interface dan internal resistance lebih 0.05
kecil, akan tetapi secara fisik elektroda tanpa 0
binder sangat rapuh dan tidak menempel 0 3 6 9 12 15 18
kuat pada current collector seperti yang Konsentrasi Binder (%)
ditunjukkan pada gambar 5.
Gambar 6. Pengaruh Konsentrasi Binder PVDF
terhadap Konduktivitas Superkapasitor

Gambar 6 menunjukkan nilai


konduktivitas superkapasitor mengalami
penurunan dari konsentrasi 0% hingga 5% dan
mengalami kenaikan pada konsentrasi 7% dan
Gambar 5. (a).Elektroda Binder 0%;
10%. Hal ini dikarenakan konduktivitas
(b).Elektroda Binder 3%; (c).
dipengaruhi oleh nilai resistansi. Semakin
Elektroda Binder 5%
besar nilai resistansi maka nilai konduktivitas
akan semakin menurun. Resistansi yang besar
Berdasarkan uji densitas campuran
akan menghambat mobilitas muatan listrik
material elektroda dan binder, pada konsentrasi
pada superkapasitor.
0% hingga 5% porositas mengalami penurunan
Kinerja superkapasitor dapat dilihat pula
walaupun perbedaannya tidak terlalu besar. Hal
pada nilai kapasitansi. Pengaruh penambahan
tersebut menyebabkan gerak ion pada material
binder pada nilai kapasitansi dapat dilihat pada
elektroda menjadi terhambat. Selain itu, sifat
Gambar 7.
hidrofobik pada binder PVDF membuat
material karbon elektroda menjadi lebih
hidrofobik sehingga ion-ion menjadi lebih sulit 0.3
Spesifik (mF/g)

terpenetrasi di dalam pori elektroda. Mobilitas


Kapasitansi

ion yang semakin menurun merupakan dampak 0.2


dari meningkatnya interface resistance. 0.1
Penurunan interface dan internal 0
resistance terjadi pada konsentrasi binder 7% 0 3 6 9 12 15 18
dan 10%. Konsentrasi binder yang tepat Konsentrasi Binder (%)
mampu mencegah terjadinya aglomerasi
walaupun tanpa aplikasi tekanan. Hal ini
Gambar 7. Pengaruh Konsentrasi Binder PVDF
disebabkan persebaran binder pada material
terhadap Kapasitansi Superkapasitor
elektroda yang homogen dan keefektifan
kontak antar komponen material elektroda.
Penggunaan binder PVDF pada material Nilai kapasitansi superkapasitor berbasis
elektroda bervariasi pada rentang 5-10% PAni/GO/Selulosa/La menunjukkan perbedaan
(Daraghmeh et al., 2017). Penambahan yang tidak terlalu besar pada setiap variasi
konsentrasi binder PVDF diatas 10% konsentrasi binder. Berdasarkan persamaan
mengakibatkan kejenuhan pada slurry 𝐴
𝐶 = 𝑑, dengan A adalah luas permukaan
campuran elektroda dan binder. Hal ini akan
spesifik elektroda yang dapat diakses oleh ion
mengurangi mobilitas ion pada saat charger-
elektrolit dan d adalah ketebalan efektif dari
discharge akibat tertutupnya pori aktif material
lapisan elektroda. Nilai kapasitansi spesifik
elektroda.
dipenggaruhi oleh luas permukaan spesifik
Pengaruh penambahan binder PVDF
bahan elektroda dan ketebalannya. Pada
terhadap konduktivitas dari superkapasitor
penelitian ini, bahan elektroda yang digunakan
ditunjukkan pada Gambar 6.
sama yaitu PAni/GO/Selulosa/La dan
ketebalan lapisan elektroda juga dibuat sama
yaitu 2 mm. Sejalan dengan hasil pengujian
densitas terhadap campuran material elektroda ketebalan 2 mm hingga 6 mm. Penurunan nilai
dan binder, perbedaan nilai porositas dari interface resistance dan internal resistance
material campuran tidak terlalu besar. Oleh dipengaruhi oleh luas permukaan spesifik
karena itu, penambahan binder tidak terlalu graphene sebagai bahan dasar yang besar.
memiliki pengaruh yang besar pada nilai Ketika jumlah bahan dasar elektroda yang
kapasitansi spesifik superkapasitor. Nilai merupakan material aktif bertambah maka
porositas tertinggi terdapat pada campuran resistansi akan menurun.
elektroda dan binder 10%, sehingga nilai Ketebalan yang bertambah dengan luas
kapasitansi superkapasitor dengan binder 10% permukaan spesifik yang besar akan
juga paling tinggi dari konsentrasi binder menciptakan saluran transportasi ion elektrolit
lainnya. yang banyak. Saluran transportasi ion yang
Berdasarkan variasi konsentrasi binder banyak ini akan meningkatkan kontak antara
yang telah dilakukan pada penelitian ini, maka material elektroda dan elektrolit serta Al
konsentrasi binder 10% menunjukkan kinerja current collector. Oleh karena itu,
elektrokimia terbaik dengan nilai konduktivitas peningkatan ketebalan elektroda tidak
sebesar 0,077 S/cm dan nilai kapasitansi meningkatkan resistansi baik internal
spesifik sebesar 0,311 mF/g. maupun eksternal. Resistansi menurun
dengan bertambahnya material aktif dan
Pengaruh Ketebalan Material Elektroda seiring bertambahnya ketebalan.
PAni/GO/Selulosa/La terhadap Kapasitansi Superkapasitor mengalami
dan Konduktivitas peningkatan resitansi internal resistance
dan interface resistance pada ketebalan 8
Ketebalan elektroda pada superkapasitor
mm hingga 10 mm. Kenaikan resistansi
merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi nilai kapasitansi spesifik,
baik internal maupun interface diakibatkan
resistansi serta konduktivitas dari oleh terciptanya void (ruang) yang
superkapasitor. Pengaruh ketebalan elektroda mengurangi kestabilan adhesi antar partikel
terhadap interface resistance dan internal material elektroda. Hal ini akan
resistance pada perakitan superkapasitor mengurangi kontak elektrik antar partikel
berbasis PAni/GO/Selulosa/La ditunjukkan elektroda dan menurunkan area yang
masing-masing pada Gambar 8. tersedia untuk pembentukan double-layer
(Kumagai, Mukaiyachi, & Tashima, 2015).
Pengaruh ketebalan elektroda
10 0.8
Interface Resistance
Internal Resistance (Ω)

terhadap konduktivitas dari superkapasitor


8 0.6 Internal dalam dilihat pada Gambar 9.
6 Resistance
(kΩ)

0.4
4 0.5
0.2 Interface
Konduktivitas

2 0.4
Resistance 0.3
(S/cm)

0 0
0 5 10 0.2
0.1
Ketebalan (mm)
0
0 5 10 15
Gambar 8. Pengaruh Ketebalan Elektroda
Ketebalan Elektroda (mm)
terhadap Interface Resistance dan Internal
Resistance Superkapasitor
Gambar 9. Pengaruh Ketebalan Elektroda
Gambar 8 menunjukkan pada ketebalan terhadap Konduktivitas Superkapasitor
2 mm untuk dua elektroda, interface resistance
superkapasitor sebesar 0,567 KΩ. Interface
Gambar 9 menunjukkan konduktivitas
resistance mengalami penurunan hingga superkapasitor yang mengalami peningkatan
ketebalan 6 mm. Begitu pula pada internal dengan bertambahnya ketebalan elektroda.
resistance yang mengalami penurunan dari Konduktivitas mengalami kenaikan hingga
ketebalan 6 mm dan mengalami penurunan Pengaruh Diameter Material Elektroda
pada ketebalan elektroda 8 mm dan 10 mm. PAni/GO/Selulosa/La terhadap Kapasitansi
Hal ini diperkirakan terjadi akibat peristiwa dan Konduktivitas
dekomposisi elektrolit. Peristiwa reduksi
elektrokimia selama siklus charge-discharge Pengaruh diameter elektroda terhadap
secara kontinu dan perlahan menghasilkan kapasitansi dapat dilihat pada Gambar 11.
produk samping yaitu H2 dan OH-. Elektroda
yang tebal akan mempercepat dekomposisi 2

Spesifik (mF/g)
elektrolit dengan tingginya kadar H2 dan OH- 1.6

Kapasitansi
1.2
yang dihasilkan. Superkapasitor dengan 0.8
kandungan elektrolit yang terdekomposisi akan 0.4
mengurangi kemampuannya dalam 0
menghantarkan listrik. 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6
Pengaruh ketebalan elektroda terhadap Diameter Elektroda (cm)
kapasitansi dapat dilihat pada Gambar 10
berikut. Gambar 11. Pengaruh Diameter Elektroda
terhadap Kapasitansi spesifik Superkapasitor
1
Spesifik (mF/g)

0.8
Kapasitansi

0.6 Gambar 11 menunjukkan kapasitansi


0.4 spesifik mengalami peningkatan dengan
0.2 ukuran elektroda yang semakin luas.
0
Sebagaimana pada penelitian sebelumnya oleh
Hermansyah Aziz (2017), ukuran elektroda
0 5 10 15
(cm2) mempengaruhi performa superkapasitor
Ketebalan elektroda (mm)
dengan peningkatan nilai kapasitansi spesifik.
Semakin luas permukaan elektroda maka
Gambar 10. Pengaruh Ketebalan Elektroda
semakin tinggi nilai kapasitansi superkapasitor.
terhadap Kapasitansi spesifik
Hal ini dikarenakan pada superkapasitor
Superkapasitor
dengan ukuran elektroda yang besar terdapat
jumlah karbon penampung muatan yang lebih
Gambar 10 menunjukkan terjadinya banyak. Oleh karena itu, energi yang mampu
penurunan kapasitansi spesifik dari ketebalan 2 tersimpan pada superkapasitor juga akan
mm hingga 4 mm dan kenaikan pada ketebalan semakin besar.
6 mm. Penelitian yang dilakukan oleh Suvi Pengaruh diameter elektroda terhadap
Lehtimäki, (2017), menunjukkan terjadinya interface resistance dan internal resistance
penurunan kapasitansi spesifik dengan dapat dilihat pada Gambar 12.
bertambahnya massa elektroda. Kapasitansi
20 2.5
spesifik mengalami peningkatan pada
Internal Resistance (Ω)

Interface Resistance (kΩ)

ketebalan 6 mm. Hal ini diperkirakan karena 15 2


pada ketebalan tersebut, nilai internal Internal
1.5
resistance sangat rendah. Oleh karenanya, 10 Resistance
kemampuan superkapasitor dalam menyimpan 1
energi meningkat dengan kecilnya hambatan. 5 0.5 Interface
Hasil dari pengukuran ketiga besaran Resistance
dengan variasi ketebalan menunjukkan hasil 0 0
terbaik pada ketebalan elektroda 6 mm dengan 00.511.522.533.544.555.56
nilai interface resistance, internal resistance, Diameter Elektroda (cm)
konduktivitas dan kapasitansi spesifik masing
masing yaitu : 0,186 KΩ, 0,320 Ω, 0,380 S/cm,
Gambar 12. Pengaruh Diameter Elektroda
dan 0,610 mF/g. terhadap Interface Resistance Superkapasitor
Gambar 12 menunjukkan bahwa KESIMPULAN
interface resistance pada diameter 1,5 cm lebih
tinggi dibandingkan dengan diameter 2,5 cm. Berdasarkan penelitian yang telah
Pada diameter 3,5 cm hingga 5,5 cm terjadi dilakukan dapat disimpulkan :
kenaikan interface resistance. Hal ini dapat 1. Semakin tinggi konsentrasi binder PVDF
terjadi dikarenakan kontak yang tidak efektif pada material elektroda
antara elektroda dengan ionogel maupun PAni/GO/Selulosa/La maka konduktivitas
current collector. Ketidakefektifan kontak dan kapasitansi spesifik superkapasitor
akan menambah akumulasi resistansi akan semakin menurun dengan konsentrasi
antarmuka komponen superkapasitor. binder optimum 10%.
Hubungan diameter elektroda terhadap 2. Semakin meningkat ketebalan material
konduktivitas superkapasitor ditunjukkan pada elektroda PAni/GO/Selulosa/La maka
Gambar 13. konduktivitas dan kapasitansi spesifik
superkapasitor akan meningkat hingga
mencapai titik ketebalan optimum 6 mm
0.45
Konduktivitas

dan menurun setelah melewati titik


0.35 optimum.
(S/cm)

0.25
0.15 3. Semakin meningkat diameter material
0.05 elektroda PAni/GO/Selulosa/La maka
-0.05 kapasitansi spesifik superkapasitor akan
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 meningkat dan konduktivitas akan semakin
Diameter Elektroda (cm) menurun.
4. Nilai kapasitansi tertinggi terdapat pada
campuran material elektroda
Gambar 13. Pengaruh Diameter Elektroda PAni/GO/Selulosa/La dan binder PVDF
terhadap Konduktivitas Superkapasitor 10% dengan nilai porositas tertinggi.
5. Kinerja superkapasitor dengan kapasitansi
Gambar 13 menunjukkan konduktivitas spesifik maksimum sebesar 1,622 mF/g
superkapasitor semakin menurun dengan ialah pada konsentrasi binder PVDF 10%,
peningkatan luas penampang muka elektroda. ketebalan elektroda 6 mm dan diameter
Diameter 1,5 cm memiliki interface resistance elektroda 5,5 cm.
maupun internal resistance yang lebih besar 6. Kinerja superkapasitor dengan
dari diameter 2,5 cm, akan tetapi nilai konduktivitas maksimum sebesar 0,447
konduktivitas superkapasitor pada diameter 1,5 S/cm ialah pada konsentrasi binder PVDF
cm tidak lebih kecil dari diameter 2,5 cm. Hal 10%, ketebalan elektroda 6 mm dan
ini dikarenakan luas penampang muka diameter elektroda 1,5 cm.
elektroda merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi nilai konduktivitas
superkapasitor. Berdasarkan persamaan pada DAFTAR PUSTAKA
Webster (2003) dalam Fauziah (2017),
konduktivitas berbanding terbalik dengan nilai 1. B. E. Cook, P. A. (1979). Ohm's Law and
resistansi dan luas penampang muka elektroda. Scheme Engineering. Measurement and
Berdasarkan variasi diameter elektroda Control, 165.
yang telah dilakukan maka superkapasitor 2. Daraghmeh, A., Hussain, S., Servera, L.,
dengan kapasitansi spesifik tertinggi terdapat Xuriguera, E., Cornet, A., & Cirera, A.
pada diameter 5,5 cm. Superkapasitor dengan (2017). Impact of binder concentration and
diameter 5,5 cm menunjukkan nilai pressure on performance of symmetric
konduktivitas yang rendah dengan peningkatan CNFs based supercapacitors.
diameter elektroda. Konduktivitas tertinggi Electrochimica Acta, 245, 531–538.
terdapat pada diameter 1,5 cm yakni sebesar 3. E. Taer1, S. N. (2016). Pembuatan dan
0,447 S/cm. Nilai konduktivitas diatas tidak Karakterisasi Sifat Fisis Elektroda Karbon
berbeda secara signifikan dengan diameter 2,5 dari Bunga Rumput Gajah ditinjau dari
cm yaitu sebesar) 0,380 S/cm. Perbedaan Ukuran Partikel. Seminar
Nasional Fisika (p. 39). Jakarta: Prodi
Pendidikan Fisika dan Fisika, Fakultas solid-state supercapacitors. Science China
MIPA, Universitas Negeri Jakarta. Materials, 59(6), 412–420.
4. Fauziah, S. (2017). Pembuatan Ionogel 15. Webster, J. G. (2003). Electrical
Copolymer Grafting Karagenan-Polivinil Measurement Signal Processing and
Alkohol-Silika Menggunakan Iradiasi Displays. Washington D.C: CRC Press.
Gamma. Yogyakarta: Sekolah Tinggi 16. Yi-Hsien Chiang, W.-Y. S.-C. (2011).
Teknologi Nuklir. Online estimation of internal resistance and
5. Hermansyah Aziz, O. N. (2017). open-circuit voltage of lithium-ion
Performance Karbon Aktif dari Limbah batteries in electric vehicles. Journal of
Cangkang Kelapa Sawit sebagai Bahan Power Sources, 3921–3932.
Elektroda Superkapasitor. Jurnal Zarah,
Vol. 5 No. 2, 1-6
6. Jundy, A. (2016). Pembuatan Dan
Karakterisasi Material Komposit
Polianilin Graphene Selulosa Sebagai
Elektrode Superkapasitor. Yogyakarta:
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir.
7. Kang, S., Xie, H., Zhai, W., Ma, Z., Wang,
R., & Zhang, W. (2015). Enhancing
Performance of a Lithium Ion Battery by
Optimizing the Surface Properties of the
Current Collector. International Journal of
Electrochemicall Science, 10, 2324–2335.
8. Kumagai, S., Mukaiyachi, K., & Tashima,
D. (2015). Rate and cycle performances of
supercapacitors with different electrode
thickness using non-aqueous electrolyte.
Journal of Energy Storage, 3, 10–17.
9. Li, K. B., Shi, D. W., Cai, Z. Y., Zhang, G.
L., Huang, Q. A., Liu, D., & Yang, C. P.
(2015). Studies on the equivalent serial
resistance of carbon supercapacitor.
Electrochimica Acta, 174, 596–600.
10. Shuhong Zhao, F. W. (2010). A
measurement method for determination of
dc internal resistance. Electrochemistry
Communications, 242–245.
11. Shuwen Kang, H. X.-f. (2015). Enhancing
Performance of a Lithium Ion Battery by
Optimizing the Surface Properties of the
Current Collector. Electrochemical
Science, 2326.
12. Sieh, R. H. (1968). The Internal Resistance
of Leclanche Cells. Electrochimica Acta,
2140.
13. Suvi Lehtimäki, A. R. (2017).
Performance, stability and operation
voltage optimization of screen-printed
aqueous supercapacitors. Scientific Report,
4.
14. Wang, K., Zhang, X., Sun, X., & Ma, Y.
(2016). Conducting polymer hydrogel
materials for high-performance flexible

Anda mungkin juga menyukai