DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BANTUAS
Jalan Al Hasnie RT.05 Kelurahan Bantuas Kecamatan Palaran
Telpon 08115843319 Email: pkmbantuas@yahoo.com
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS BANTUAS KOTA SAMARINDA
NOMOR : 188/ 1 / SK/ 100.02.023/2018
TENTANG
TATA NASKAH PUSKESMAS BANTUAS
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS BANTUAS TENTANG TATA
NASKAH DOKUMEN AKREDITASI UPT PUSKESMAS BANTUAS
Kesatu : Tata naskah dokumen puskesmas mengacu pada Peraturan Walikota
Samarinda Nomor 17 Tahun 2011 Tentang Tata Naskah Dinas dan
Buku Pedoman Penyusunan Dokumen Internal Puskesmas dalam
Persiapan Akreditasi Dinas Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2017
Kedua : Jenis Dokumen yang dilakukan pembakuan tata naskahnya meliputi
1. Kebijakan
2. Pedoman/Panduan
3. SOP
4. Kerangka Acuan
Ketiga : Keputusan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian Kepala Puskesmas.
Keempat : Pembakuan tata naskah terlampir dalam keputusan ini yang
merupakan bagian tidak terpisahkan.
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan atau perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Samarinda
Pada Tanggal : 2018
Kepala UPT Puskesmas Bantuas
2. Pembukaan
a. Tulisan “KEPALA UPT PUSKESMAS BANTUAS” ditulis seluruhnya, diletakkan
simetris di tengah margin dengan huruf kapital Cambria Heading 12, dicetak
tebal (Bold) dan diakhiri dengan tanda koma (,)
b. Konsiderans
1) Konsiderans “Menimbang”, memuat uraian singkat tentang pokok-pokok
pikiran yang menjadi latarbelakang dan alasan pembuatan keputusan.
Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital, diakhiri tanda
baca titik dua, dicetak tebal (Bold) dan diletakkan di bagian kiri.
a) Jika konsideran memuat lebih dari satu pokok pikiran, tiap-tiap pokok
pikiran dirumuskan dalam rangkaian kalimat yang merupakan
kesatuan pengertian.
b) Tiap-tiap pokok pikiran diawali dengan huruf abjad (bukan kapital)
dan dirumuskan dalam satu kalimat yang diawali dengan kata “bahwa”
dan diakhiri dengan tanda baca titik koma (;).
2) Konsiderans “Mengingat” memuat dasar kewenangan dan keputusan yang
memerintahkan pembuatan keputusan tersebut. Keputusan yang menjadi
dasar hukum adalah keputusan yang tingkatannya sederajat atau lebih
tinggi. Huruf awal kata mengingat ditulis dengan huruf kapital, diakhiri
tanda baca titik dua, dicetak tebal (Bold) dan diletakkan di bagian kiri.
a) Peraturan perundang-undangan yang digunakan sebagai dasar hanya
peraturan perundang-undangan yang tingkatannya sama atau lebih
tinggi.
b) Pencantuman peraturan perundang-undangan diurutkan sesuai
dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih awal disebut
lebih dulu, diawali dengan nomor 1, 2, dst dan diakhiri dengan tanda
baca (;).
c. Diktum
1) Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis seluruhnya dengan huruf kapital Cambria
Heading ukuran 12 diletakkan di tengah margin, dicetak tebal (Bold),
diakhiri tanda baca titik dua (:);
2) Diktum “Menetapkan”, diletakkan di tepi sebelah kiri disejajarkan ke
bawah dengan kata menimbang dan mengingat, ditulis dengan huruf
Cambria Heading 12, diawali huruf capital, dicetak tebal (Bold) dan
diakhiri tanda baca titik dua (:);
3) Nama keputusan sesuai dengan judul (kepala) keputusan seluruhnya
ditulis dengan huruf capital, dicetak tebal (Bold) dan diakhiri dengan
tanda baca titik (.).
d. Batang Tubuh
1) Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat Keputusan yang
dirumuskan dalam dictum, misalnya :
Kesatu :
Kedua :
dst
2) Dicantumkan saat berlakunya keputusan, perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya,dan
3) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/ Surat
keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang
menetapkan Peraturan/ Surat keputusan.
Program
JUDUL SPO
No………./……./2018
Status Dokumen : Master Salinan No.
Nomor Revisi : 00
Mulai Berlaku : Disesuaikan dengan SK Pemberlakuan SPO
Jumlah Halaman : ……………….
Dibuat oleh :
Nama
Jabatan Sekretaris Tim Mutu
Nama Nama
Jabatan Wakil Manajemen Jabatan Kepala Puskesmas
Isi dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia Puskesmas ………… dan tidak boleh
diperbanyak, baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain tanpa ijin tertulis dari
Kepala Puskesmas ……………
Kop/Heading
JUDUL SPO
No……../……../SPO/2018
UPT PUSKESMAS
BANTUAS No.Revisi : 00 Mulai Berlaku : Halaman
KOTA SAMARINDA ….dari …… Wawan Aprian Noor
Standar Operasional Prosedur (SOP) yang terdiri dari lebih dari 1 halaman,
dituliskan nomor halaman di bagian bawah di tengah margin, menggunakan
huruf Cambria Heading 11. Susunan naskah Standar Operasional Prosedur
(SOP) di Lingkungan UPT Puskesmas Bantuas adalah sebagai berikut :
1. Kepala / kop
a. Kepala / kop hanya pada lembar pertama.
b. Judul SOP yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapital menggunakan
jenis huruf Cambria Heading ukuran 11 dan dicetak tebal (Bold).
c. Tulisan “SOP” ditulis dengan huruf kapital, jenis Cambria Heading
ukuran 11 dan dicetak tebal (Bold).
d. Nomor Dokumen : diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang
berlaku di Puskesmas Bantuas. No. Revisi diisi dengan status revisi,
menggunakan angka. Contoh : 00 untuk dokumen baru, 01 untuk revisi
pertama dan seterusnya.
e. Tulisan “UPT PUSKESMAS BANTUAS” ditulis dengan huruf Cambria
Heading ukuran 11 spasi 1.5 dan dicetak tebal (Bold).
f. Nama Kepala UPT Puskesmas ditulis dalam bentuk sesuai contoh diatas
dengan huruf Cambria Heading ukuran 11.
g. Logo Pemerintah Kota Samarinda di sebelah kiri dan logo Puskesmas di
sebelah kanan, dicetak berwarna, dengan ukuran menyesuaikan ruang
tabel.
h. Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP
2. Isi SOP
Bagian isi dibuat dalam bentuk tabel, dengan nomor urut 1, 2, 3, dan
seterusnya. Penulisan menggunakan huruf Cambria Heading ukuran 11,
kecuali untuk diagram alir, dimana tulisan dalam diagram alir menggunakan
huruf jenis Cambria Heading. Isi standar operasional prosedur terdiri atas:
a. Pengertian
Diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau definisi tentang
istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah
pengertian/menimbulkan multi persepsi.
b. Tujuan
berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci : “ Sebagai
acuan penerapan langkah-langkah untuk ……”
c. Kebijakan
berisi kebijakan Kepala UPT Puskesmas Bantuas yang menjadi dasar
dibuatnya SOP tersebut, misalnya untuk SOP imunisasi pada bayi, pada
kebijakan dituliskan: Keputusan Kepala UPT Puskesmas Bantuas Nomor
005 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
d. Referensi
Berisi dokumen sebagai acuan penyusunan SOP, bisa berbentuk buku,
pedoman internal atau pedoman eksternal yang berlaku nasional
ataupun bentuk lain sebagai bahan pustaka.
e. Prosedur/Langkah-langkah
Bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-langkah
kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
f. Diagram Alir
Didalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam
langkah-langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/bagan alir
untuk memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya. Adapun
bagan alir secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram
alir makro dan diagram alir mikro.
1) Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis
besar dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal satu
simbol, yaitu simbol balok:
Awal kegiatan :
Akhir kegiatan :
Simbol keputusan: ?
Penghubung :
Dokumen :
Arsip :
g. Unit terkait
Berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses
kerja tersebut. Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, dapat
ditambahkan antala lain: bagan alir, dokumen terkait.
h. Rekaman Histori / Catatan Revisi
Berisi kolom nomor yang diubah, isi perubahan, tanggal mulai
diberlakukan.
Contoh SOP
UPT
PUSKESMAS
BANTUAS KOTA
SAMARINDA
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkah-langkah
6. Unit Terkait
7. Diagram alir
8. Rekaman Historis No. Isi Perubahan Tgl. Mulai
Perubahan Yang Diubah diberlakukan
F. BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
(SOP)
Untuk mengevaluasi tingkat kepatuhan dalam penerapan SOP, dapat
digunakan daftar tilik.
Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara
konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk
diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (checkmark).
1. Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
2. Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
3. Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan
dan memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
4. Langkah-langkah menyusun daftar tilik:
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan Identifikasi
prosedur yang membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah
pelaksanaan dan monitoringnya.
a. Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut,
b. Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
c. Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
d. Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu,
e. Lakukan uji-coba,
f. Lakukan perbaikan daftar tilik,
g. Standarisasi daftar tilik.
5. Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam langkah-
langkah kegiatan, dengan rumus sebagai berikut :
Compliance rate (CR) = Σ Ya
x 100 %
Σ Ya+Tidak
Contoh daftar tilik
(JUDUL)
No. Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT
(Nama
PUSKESMAS (Tanda Tangan Kepala Puskesmas)
KepalaPuskesmas)
BANTUAS
Unit :…………………………………………………………............
Nama Petugas :…………………………………………………………............
Tanggal Pelaksanaan :…………………………………………………………….........
JUMLAH
Samarinda, ……………….
Auditie Pelaksana/Auditor
(...............................................) (...............................................)
Ditetapkan di : Samarinda
Pada Tanggal : 2018
Kepala UPT Puskesmas Bantuas
WAWAN APRIAN NOOR