06171011
Proses ini menempati 70% proses produksi baja di Amerika Serikat. Merupakan
modifikasi dari proses Bessemer. Proses Bessemer menggunakan uap air panas ditiupkan
pada besi kasar cair untuk membakar zat kotoran yang tersisa. Proses BOF memakai
oksigen murni sebagai ganti uap air. Bejana BOF biasanya berdiameter dalam 5m mampu
memproses 35 – 200 ton dalam satu pemanasan.
Peleburan Baja Dengan BOF ini juga termasuk proses yang paling baru dalam industri
pembuatan baja. Konstruksi tungku BOF relative sederhana, bagian luarnya dibuat dari
pelat baja sedangkan dinding bagian dalamnya dibuat dari bata tahan api (firebrick).
Proses tanur oksigen basa ( Basix Oxygen Furnace, BOF) menggunakan besi kasar cair
(65 – 85%) yang dihasilkan oleh tanur tinggi sebagai bahan dasar utama dicampur dengan
besi bekas (skrap baja) sebanyak (15 – 35%), batu kapur dan gas oksigen (kemurnian
99,5%). Panas ditimbulkan oleh reaksi dengan oksigen. Gagasan ini dicetuskan oleh
Bessemer sekitar tahun 1800.
Besi bekas sebanyak ± 30% dimasukkan kedalam bejana yang dilapisi batu tahan api basa.
Logam panas dituangkan kedalam bejana tersebut. Suatu pipa aliran oksigen yang
didinginkan dengan air dimasukkan kedalam bejana 1 sampai 3 m diatas permukaan
logam cair. Gas oksigen akan mengikat karbon dari besi kasar berangsur – angsur turun
sampai mencapai tingkat baja yang dibuat. Proses oksidasi berlangsung terjadi panas yang
tinggi sehingga dapat menaikkan temperatur logam cair sampai diatas 1650 C. Pada saat
oksidasi berlangsung ke dalam tungku ditambahkan batu kapur. Batu kapur tersebut
kemudian mencair dan bercampur dengan bahan – bahan impuritas (termasuk bahan –
bahan yang teroksidasi) membentuk terak yang terapung diatas baja cair. Bila proses
oksidasi selesai maka aliran oksigen dihentikan dan pipa pengalir oksigen diangkat /
dikeluarkan dari tungku. Tungku BOF kemudian dimiringkan dan benda uji dari baja cair
diambil untuk dilakukan analisa komposisi kimia. Bila komposisi kimia telah tercapai
maka dilakukan penuangan (tapping). Penuangan tersebut dilakukan ketika temperature
baja cair sekitar 1650 C. Penuangan dilakukan dengan memiringkan perlahan – lahan
sehingga cairan baja akan tertuang masuk kedalam ladel. Di dalam ladel biasanya
dilakukan skimming untuk membersihkan terak dari permukaan baja cair dan proses
perlakuan logam cair (metal treatment). Metal treatment tersebut terdiri dari proses
pengurangan impuritas dan penambahan elemen – elemen pemadu atau lainnya dengan
maksud untuk memperbaiki kualitas baja cair sebelum dituang ke dalam cetakan. Jenis
Baja yang dihasilkan oleh proses ini adalah Baja karbon & Baja paduan 0,1 % < c < 2,0
%.
– Dari segi waktu peleburannya yang relatif singkat yaitu hanya berkisar sekitar 60
menit untuk setiap proses peleburan.
(EAF) merupakan suatu alat untuk melebur baja, dengan menggunakanelektroda bentuk
EAF seperti cangkir raksasa yang dilengkapi 3 buah elektroda. Cara kerja EAF,sama
seperti pada las listrik, di mana elektroda tersebut diberikan arus listrik yang
akanmengeluarkan percikan bunga api. Temperatur yang dibutuhkan untuk melebur baja
sekitar 1.600 -1.650°C dan membutuhkan energi listrik sebesar 85.000 - 100.000 kWh.
Daya yang diperlukanoleh furnace untuk melakukan satu kali heat (pemanasan) adalah
sekitar 670 kWh/ton dengan power factor sebesar 0,7. Sebelum melakukan
pemanasan/peleburan, mula-mula furnace diberikapur bakar, kemudian scrap, dan
terkahir besi spon (DRI), jumlah scrap dalam satu kali heatsekitar 15 – 20 % dan DRI
80– 85 %. Pemanasan ini berlangsung ± 90 menit.Struktur dari Tanur busur listrik adalah
Tungku oval (bagian bawah), dinding tanur yang berbentuk selinder, dan tutup tanur yang
bisa bergerak menutup dan membuka untuk proses pengisian. Pada tutup tanur terdapat 3
buah lubang yang merupakan dudukan elektroda grafit, yangterdiri dari mekanisme
penjepit elektroda. Sedangkan elektroda tidak bertopang pada tutup tanurmelainkan
bertopang pada rangka tersendiri dan rangka tersebut memiliki mekanisme
pengangkatdan untuk menurunkan elektroda pada posisi– posisi yang dapat diatur pada
waktu pengoperasian.Untuk mengurangi rugi kalor (heat loses) pada tutup tanur, maka
tutup tanur dilapis dengan isolator panas.
Pada dinding pelindung tanur terdapat batu tahan api sebagai isolator panas bagian dalam
yangdihasilkan tanur tersbut. Pada dinding tanur ini tidak diperlukan lagi lining karena
pada bagian initidak lagi bersentuhan dengan cairan. Sedangkan kotruksi luar dari dinding
di tutupi oleh pelat bajadengan ketebalan tertentu. Pada dinding bagian luar ini juga
terdapat sistem pendingin yangmenggunakan fluida air sebagai media pendinginan.Pada
bagian tungku oval (spherical hearth) terdapat 3 lapisan yaitu lapisan lining
kemudianlapisan batu tahan api dan sebagai kontruksi bagian luar digunakan pelat baja
dengan ketebalantertentu. Pada bagian ini juga terdapat tapping spout atau yang lebih
dikenal dengan istilah saluran penuangan, yang digunakan untuk proses penungan cairan
yang akan di cetak atau diaturkomposisinya di ladle furnance. Pada bagian yang
berhadapan dengan tapping spout adalah slagingdoor atau yang lebih dikenal dengan pintu
slag, yang digunakan untuk mengeluarkan slag. Untukmengatur posisi penuangan dan
pengeluaran slag, terdapat mekanisme pada dasar bagian luar tanur yang berbentuk roda
gigi berpasangan yang digerakkan oleh screw bar.
Bagian-bagian utama pada EAF adalah :
- Badan gurnace
- Sistem hidrolik
- Sistem elektrik
- Sistem pendinginan
- Continous feeding
2. kemudian dimasukkan scrap sebanyak 15-20% dari total bahan yang akan dilebur
3. Dan masukkan direct reduction iron sebanyak 80-85% dari total bahan yang akan
dilebur.
4. Roof ditutup
5. Elektroda diturunkan sehingga mendekati bahan yang akan dilebur (scrap dan DRI)
9. Seluruh Baja akan mencair bersamaan waktunya dengan saat tap yang paling tinggi
https://goodminds.id/proses-pembuatan-baja/
http://teknikmesin.org/proses-siemen-martin/
https://yogoz.wordpress.com/tag/peleburan-baja-dengan-metode-bof-basic-oxygen-
furnace/
http://www.academia.edu/36631113/Proses_Peleburan_Baja_dalam_Electric_Arc_Furnace
_EAF