Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan dikemukakan penyajian hasil analisis data dan pembahasan.

Penyajian hasil data meliputi analisis data statistik deskriptif dan inferensial.

Kemudian dilakukan pembahasan hasil analisis dan kaitannya dengan teori yang

mendasari penelitian ini untuk memberi interpretasi dari hasil analisis data.

Data empiris yang diperoleh di lapangan berupa hasil tes dan pengukuran data

pengaruh pemberian gula aren dan madu terhadap kadar glukosa darah pada atlet

bolabasket Bawakaraeng Basketball Club.

Analisis data secara deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran

umum meliputi jumlah sampel, rata – rata, standar deviasi, data minimum,

datamaksimum, range, tabel frekuensi, dan grafik.

Selanjutnya dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas data.

Untuk pengujian dilakukan dengan menggunakan uji T untuk mengetahui perbedaan

dua sampel.

1. Analisis Deskriptif

Analisis data deskriptif dimaksud untuk mendapatkan gambaran umum data

penelitian. Deskripsi data dimaksudkan untuk menafsirkan dan memberi makna

tentang data tersebut. Analisis deskriptif dilakukan untuk data perbandingan

pemulihan aktif dan pemulihan pasif terhadap penurunan kadar asam laktat sehingga

lebih mudah dalam menafsirkan hal analisis data tersebut. Deskripsi data dimaksudkan
untuk dapat menafsirkan dan memberi makna tentang data tersebut secara berturut –

turut seperti tabel berikut,

Tabel 4.1 :Rangkuman Hasil Analisis Deskriptif Setiap Variabel Deskriptif Statistik

Variable N Min Max SD Mean Sum


Pre Madu 5 120.00 128.00 3.04 124.40 622.00
Pos Madu 5 110.00 116.00 2.48 112.20 561.00
Pre Gula aren 5 122.00 127.00 2.07 124.60 623.00
Post Gula aren 5 91.00 97.00 2.28 93.80 469.00

Dari tabel 1. Di atas maka diperoleh hasil data kadar asam laktat sebagai berikut :

1. Untuk data pre madu, diperoleh nilai mean yaitu (124.40), SD yaitu (3.04),

minimum yaitu (120.00), maximum yaitu (128.00), Sum yaitu (622.00).

2. Untuk data post madu, diperoleh nilai mean yaitu (112.20), SD yaitu

(2.48),minimum yaitu (110.00), maximum yaitu (116.00), Sum yaitu (561.00).

3. Untuk data pre gula aren, diperoleh nilai mean yaitu (124.60), SD yaitu (2.07),

minimum yaitu (122.00), maximum yaitu (127.00), Sum yaitu (623.00).

4. Untuk data post gula aren, diperoleh nilai mean yaitu (93.80), SD yaitu (2.28),

minimum yaitu (91.00), maximum yaitu (97.00), Sum yaitu (469.00).

2. Hasil Uji Normalitas Data

Salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar statisitik parametrik dapat

digunakan adalah data mengikuti sebaran normal.Apabila pengujian data tenyata

berdistribusi normal maka berarti analisis statistik parametrik telah dipenuhi.untuk

mengetahui data pengaruh pemberian gula aren dan madu terhadap kadar glukosa
darah pada atlet bolabasket Bawakaraeng Basketball Club berdistribusi normal, maka

dilakukan pengujian dengan menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov. Hasil uji

normalitas dapat dilihat pada data berikut:

Table 4.2. Rangkuman hasil uji normalitas data pengaruh pemberian gula aren dan
madu terhadap kadar glukosa darah pada atlet bolabasket Bawakaraeng
Basketball Club

Variabel N Absolut Positif Negatif KS-Z Asymp.Sig Ket.


(2 tailed)
Pre Madu 5 0.17 0.12 -0.17 0.39 0.99 Normal
Pos Madu 5 0.21 0.21 -0.18 0.47 0.97 Normal
Pre Gula aren 5 0.18 0.18 -0.17 0.40 0.99 Normal
Post Gula aren 5 0.23 0.23 -0.16 0.53 0.94 Normal

Berdasarkan data diatas maka data diperoleh gambaran bahwa pengujian

normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov menunjukkan hasil >

0.05 ini menunjukkan bahwa semua data berdistribusi normal.

3. Uji Homogenitas Sampel

Hasil uji homogenitas pada data pengaruh pemberian gula aren dan madu

terhadapkadar glukosa darah pada atlet bolabasket Bawakaraeng Basketball Club

dapat dilihat pada data berikut,

Tabel 4.3.Hasil uji homogenitas Kedua kelompok

Levene Statistic df1 df2 Sig.


2.002 1 8 0.19
Dari hasil uji homogenitas diatas memperoleh nilai signifikan terhadap

efektifitasPenurunan Kadar asamlaktat = 0.19 (P>0.05). maka dapat disimpulkan

bahwa data tersebut mempunyai varian yang homogen.


4. Uji Hipotesis

a. Uji t-berpasangan

Uji t berpasangan digunakan bertujuan untuk menganalisis perbedaan antara 2

pengamatan, uji t-berpasangan.

Tabel 4.4.Rangkuman hasil uji t-berpasangan data pengaruh pemberian gula aren dan
madu terhadapkadar glukosa darah pada atlet bolabasket Bawakaraeng
Basketball Club

Variabel N P (sig) keterangan

Pre – Post Madu 5 0.00 Signifikan

Pre – Post Gula Aren 5 0.00 Signifikan

Dari hasil analisis table 4.4 ,diatas terlihat bahwa hasil analisis data Pre – Post

madu ,diperoleh nilai sig 0.00 (sig < 0.05), dan data Pre – Post gula aren diperoleh

nilai sig 0.00 (sig < 0.05), berarti kedua kelompok dapat disimpulkan bahwa ada

perbedaan sebelum dan sesudah pemberian pada kedua kelompok.

b. Uji t-bebas

Uji t-bebas digunakan untuk melihat mana yang lebih baik antara kelompok 1

(perlakuan) dan kelompok 2 (kontrol). Uji t-bebas juga digunakan untuk menguji

hipotesis penelitian pada penelitian ini.


Tabel4.5.Rangkuman hasil uji hipotesis data pengaruh pemberian gula aren dan madu
terhadapkadar glukosa darah pada atlet bolabasket Bawakaraeng Basketball
Club

Variabel Mean Selisih p (sig)

Kelompok pemberian
madu 12.20

18.60 0.00
Kelompok pemberian
gula aren 30.80

Dari table 4.5. Didapatkan hasil bahwa data kelompok pemberian madu dan

kelompok pemberian gula aren terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai

signifikansi 0.00(p<0.05) dengan selisih 18.60. maka hipotesis penelitian diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian gula aren lebih dapat

menurunkan glukosa darah disbanding dengan pemberian madu.

4.2 Pembahasan

Salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan oleh makhluk hidup sebagai

sumber tenaga kerja yaitu Glukosa. Yang mana Fungsi Glukosa Bagi Tubuh Manusia

yang paling utama ialah sebagai Bahan Bakar. Glukosa merupakan salah satu zat yang

ada dalam tubuh. Terkhusus glukosa terkandung di dalam darah. Glukosa ini berasal

dari karbohidrat yang berasal dari makanan yang kemudian disimpan dalam bentuk

glikogen didalam otot rangka dan hati. Glukosa ini mempunyai rasa manis dan
biasanya dapat ditemukan didalam buah-buahan. Namun rasa manis yang dihasilkan

tidak semanis rasa gula tebu. glukosa ini juga dapat difermentasikan menjadi alkohol

dan karbondioksida oleh ragi.

Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang

digunakan sebagai sumber tenaga utama dalam tubuh. Glukosa merupakan prekursor

untuk sintesis semua karbohidrat lain di dalam tubuh seperti glikogen, ribose dan

deoxiribose dalam asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam glikolipid, dan

dalam glikoprotein dan proteoglikan

Gula darah setelah diserap oleh dinding usus akan masuk dalam aliran darah

masuk ke hati, dan disintesis menghasilkan glikogen kemudian dioksidasi menjadi

CO2 dan H2O atau dilepaskan untuk dibawaoleh aliran darah ke dalam sel tubuh yang

memerlukannya. Kadar gula dalam tubuh dikendalikan oleh suatu hormon yaitu

hormon insulin, jika hormon insulin yang tersedia kurang dari kebutuhan, maka gula

darah akan menumpuk dalam sirkulasi darah sehingga glukosa darah meningkat. Bila

kadar gula darah ini meninggi hingga melebihi ambang ginjal, maka glukosa darah

akan keluar bersama urin.

Gula aren banyak mengandung zat besi, kalsium, dan sedikit karoten serta

laktoflanin, selain itu kandungan gula pada gula merah juga jauh lebih rendah

disbanding dengan gula pasir atau gula putih, sehingga gula ini juga menjadi pilihan

terbaik bagi mereka penderita diabetes serta mereka yang ingin menurunkan berat

badan sebab lemak tak jenuh yang terkandung di dalamnya. Selain itu,juga tidak

ditemukan kolestrol didalam gula aren. Gula aren memiliki daya simpan yang
cenderung singkat bila lingkungan sekitar lembab karena akan membuat gula aren

menjadi lembek dan berair sehingga akan menurunkan mutu gula.

Menurut (Paudi. F,2012) The Philippine Food Nutrition Research Institute melakukan

penelitian mengenai indeks glikemik dari gula merah dan hasilnya menunjukkan

bahwa gula merah memiliki indeks glikemik sebesar 35. Nilai indeks glikemik

tersebut termasuk dalam kategori rendah ( 55) sedangkan indeks glikemik gula pasir

sebesar 64 hampir mendekati indeks glikemik tinggi (≥70). Gula merah mengandung

sejumlah zat gizi yang tidak terdapat atau sangat sedikit terdapat pada gula pasir. Gula

merah memiliki kandungan asam amino dan vitamin.

Atlet endurance diharuskan meminum minuman yang mengandung elektrolit

dan karbohidrat selama dan setelah latihan atau selama pertandingan (Djoko.P.I,

2007). Minuman karbohidrat dapat memberikan energi selama latihan maupun

pertandingan. Pemberian minuman yang mengandung karbohidrat 6-8% selama

latihan atau pertandingan dapat membantu meningkatkan performa atlet dengan

menunda kelelahan. Pemberian minuman karbohidrat pada saat olahraga membantu

meningkatkan kebugaran, melepaskan dahaga, dan mempercepat rehidrasi serta

pengisian energi kembali bagi tubuh. Pemberian minuman karbohidrat tidak mencegah

tetapi memperlambat terjadinya kelelahan (Rusip. G ,2006).

Salah satu bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah gula merah.

Gula merah mengandung karbohidrat kompleks dengan 368 kilokalori. Gula merah

juga mengandung mineral penting yang dibutuhkan untuk proses metabolisme dan

mengoptimalkan kerja otot, jantung, danparu-paru, seperti kalsium, fosfor, besi dan
Cu. Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa gula merah memiliki indeks glikemik

yang rendah sebesar Gula merah juga merupakan salah satu jenis gula alami yang baik

untuk kesehatan. Jenis karbohidrat yang dimiliki oleh gula merah adalah glukosa dan

fruktosa.

Manfaat madu sebagai sumber energi dan peningkat stamina sudah dikenal

sejak zaman dahulu. Atlet-atlet yunani kuno disebutkan sudah mengkonsumsi madu

pada saat sebelum bertanding dan setelah selesainya pertandingan. Kandungan madu

yang terdiri dari kombinasi karbohidrat yang juga dilengkapi juga dengan sedikit

kandungan mineral dan vitamin membuat madu dapat berfungsi sebagai sumber

nutrisi yang mampu untuk memberi peningkatkan terhadap performa olahraga.. Selain

itu, dengan nilai ketetapan Glycemic Index (GI) yang relatif rendah yaitu 55,

konsumsi madu pada beberapa saat sebelum latihan/pertandigan juga dapat menjadi

alternatf pilihan sumber karbohidrat yang baik bagi atlet . Karbohidrat dengan nilai

GI yang rendah akan dicerna secara lambat sehingga dapat berada di dalam usus kecil

dengan waktu yang lebih lama. Manfaat dari proses ini adalah pelepasan glukosa

secara perlahan selama berlangsungnya kegiatan olahraga.

Hasil data penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan penurunan glukosa

darah pada kedua kelompok dimana hasilnya sangat signifikan yaitu dengan selisih

mencapai 18.60. hal yang paling berpengaruh pada data penelitian ini adalah madu yang

digunakan bukan berasal dari madu alami tetapi menggunakan madu kemasan yang biasa di

dapatkan pada super market. Kandungan dari madu yang dijual di pasaran tidak se kompleks
dari kandungan madu alami, ini menyebakkan pemberian gula aren lebih mampu mengurangi

kadar glukosa darah pada saat setelah latihan.

Anda mungkin juga menyukai