PENDAHULUAN
Roda gigi adalah salah satu jenis elemen transmisi yang penting untuk
suatu pemindahan gerak (terutama putaran), daya, atau tenaga pada suatu sistem
digunakan pula untuk suatu sistem pengatur pada pemindah putaran, atau untuk
merubah gerak lurus menjadi gerak putar atau sebaliknya.Oleh karena itu
penggunaan roda gigi sangat luas pada konstruksi mekanik yang memerlukan
tergantung dariperan dari roda gigi itu sendiri pada suatu gabungan komponen
mesin.
1
Penyusun memperoleh dan menyusun data tentang materi roda gigi
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Transmisi
Transmisi adalah suatu alat yang berfungsi untuk memindahkan daya dari
salah satu sumbu poros ke sumbu poros yang lain dan dibutuhkan penggerak
mula.
Transmisi diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
Transmisi langsung : Dimana perpindahan dayanya terjadi secara
langsung (roda gigi, roda gesek).
Transmisi tak langsung : Perpindahan daya dari poros ke poros lain
dengan memakai perantara penghubung (sabuk, rantai, tali).
3
Roda gigi lurus merupakan roda gigi paling dasar dengan jalur gigi
yang sejajar poros.Roda gigi miring mempunyai jalur gigi yang membentuk
ulir pada silinder jarak bagi.
Pada roda gigi miring, jumlah pasangan gigi yang saling membuat
kontak serentak (perbandingan kontak) adalah lebih besar dari pada roda gigi
lurus, sehingga pemindahan momen atau putaran melalui gigi-gigi tersebut
dapat berlangsung dengan halus.Oleh sebab itu, sifat ini sangat baik untuk
mentransmisikan putaran tinggi dan beban besar. Namun, roda gigi miring
memerlukan bantalan aksial dan kotak roda gigi yang lebih kokoh, karena
jalur gigi yang terbentuk ulir tersebut menimbulkan gaya reaksi yang sejajar
dengan poros.
Dalam hal roda gigi miring ganda, gaya aksial yang timbul pada gigi
yang mempunyai alur berbentuk V tersebut, akan saling meniadakan. Dengan
roda gigi ini, perbandingan rerduksi, kecepatan keliling, dan daya yang
diteruskan dapat diperbesar, tetapi pembuatannya sukar.
Roda gigi dalam, dipakai jika diingini alat transmisi dengan ukuran
kecil dengan perbandingan reduksi besar, karena pinyon terletak di dalam
roda gigi.
Batang gigi, merupakan dasar profil pahat pembuat gigi.Pasangan
antara batang gigi dan pinyon dipergunakan untuk merubah gerakan putar
menjadi lurus atau sebaliknya.
Dalam hal roda gigi kerucut, bidang jarak bagi merupakan bidang
kerucut lurus dengan gigi lurus, adalah yang paling mudah dibuat dan paling
sering dipakai. Tetapi roda gigi ini sangat berisik karena perbandingan
4
Dalam golongan roda gigi dengan poros bersilang, terdapat roda gigi
miring silang, roda gigi cacing, roda gigi hypoid, dll.Roda gigi cacing
meneruskan putaran dengan perbandingan reduksi besar.Roda gigi cacing (j),
mempunyai cacing berbentuk silinder dan lebih umum dipakai.Tetapi untuk
beban besar, cacing globoid atau cacing selubuing ganda (k) dengan
perbandingan kontak yang lebih besar dapat dipergunakan.Roda gigi hypoid
adalah seperti yang dipakai pada roda gigi diferensial otomobil. Roda gigi ini
mempunyai jalur gigi berbentuk spiral pada bidang kerucut yang sumbunya
bersilang, dan pemindahan gaya pada permukaan gigi berlangsung secara
meluncur dan menggelinding.
Roda-roda gigi yang telah dibahas diatas semuanya memiliki
perbandingan kecepatan sudut tetap antara kedua poros.Tetapi disamping itu
terdapat pula roda gigi yang perbandingan kecepatan sudutnya dapat
bervariasi, seperti misalnya roda gigi eksentris, roda gigi bukan lingkaran,
roda gigi lonjong seperti pada meteran air, dll.Ada pula roda gigi dengan
putaran yang terputus-putus dan roda gigi Geneva, yang terdapat pada
proyektor bioskop untuk menggerakkan film.
5
Gambar 2.2 Nama-nama bagian roda gigi
Ukuran roda gigi ditentukan dengan diameter lingkaran jarak bagi,
yaitu lingkaran khayal yang menggelinding tanpa slip.Ukuran gigi dinyatakan
dengan “jarak bagi lingkar”, yaitu jarak sepanjang lingkaran jarak bagi antara
profil antara dua gigi yang berdekatan.
Jika diameter lingkaran jarak bagi dinyatakan dengan d (mm).dan
jumlah gigi dengan z, maka jarak bagi lingkar t (mm) dapat ditulis sebagai :
𝜋𝑑
𝑡=
𝑧
Jadi, jarak bagi lingkar adalah keliling lingkaran jarak bagi dibagi
dengan jumlah gigi.Namun, karena jarak bagi lingkar selalu mengandung
faktor π, pemakaiannya sebagai ukuran gigi dirasakan kurang praktis. Untuk
mengatasi hal ini, diambil suatu ukuran yang disebut “modul” dengan
lambang m,dimana :
𝑑
𝑚=
𝑧
Dengan cara ini, m dapat ditentukan sebagai bilangan bulat atau
bilangan pecahan 0,5 dan 0,25 yang lebih praktis.
Cara lain untuk menyatakan ukuran gigi adalah dengan “jarak bagi
diametral”. Dalam hal ini diameter lingkaran jarak bagi diukur dalam inch;
maka jarak bagi diametral DP adalah jumlah gigi per inch diameter tersebut.
Jika diameter lingkaran jarak bagi dinyatakan sebagai d"(in), maka :
𝑧 1
𝐷𝑃 = ,( )
𝑑" 𝑖𝑛
6
Dari persamaan ini dapat dilihat bahwa jika DP kecil, berarti giginya
besar. Sebagian gigi dari Amerika atau Eropa dinyatakan dengan harga Dp
tersebut. Adapun hubungan antara DP dan madalah :
25,4
𝑚=
𝐷𝑃
Dengan menggunakan harga-harga dan hubungan-hubungan di atas,
persamaan roda gigi dapat ditulis dengan lebih sederhana, demikian pula
untuk merubah rumus dalam inch menjadi satuan modul, tidak akan dijumpai
kesulitan.
𝑛2 𝑑1 𝑚 . 𝑧1 𝑧1 1
𝑢= = = = =
𝑛1 𝑑2 𝑚 . 𝑧2 𝑧2 𝑖
𝑧2
=𝑖
𝑧1
Harga i, yaitu perbandingan antara jumlah gigi pada roda gigi dan pada
pinyon, disebut perbandingan roda gigi atau perbandingan
transmisi.Perbandingan ini dapat sebesar 4 sampai 5 dalam hal roda gigi lurus
standar, dan dapat diperbesar sampai 7 dengan perubahan kepala.Pada roda
gigi miring dan miring ganda, perbandingan tersebut dapat sampai 10.
Roda gigi biasanya dipakai untuk reduksi (u < 1 atau i > 1); tetapi
kadang-kadang juga dipakai untuk menaikkan putaran (u > 1 atau i < 1).
Jarak sumbu poros a (mm) dan diameter lingkaran jarak bagi d1 dan d2
(mm) dapat dinyatakan sebagai berikut :
(𝑑1 + 𝑑2 ) (𝑧1 + 𝑧2 )
𝑎= =𝑚
2 2
2𝑎
𝑑1 =
(1 + 𝑖)
7
2𝑎 . 𝑖
𝑑2 =
(1 + 𝑖)
8
Meskipun harga v pada lingkaran jarak bagi lebih kecil dari pada
kecepatan keliling titik A, tetapi v tesebut dipakai karena akibatnya akan
membesarkan Ft. Dalam hal ini harus dipergunakan daya rencana Pd (kW).
Karena
𝑃𝑑 = 𝑓𝑐 . 𝑃
𝐹𝑡 . 𝑣
𝑃𝑑 =
102
Maka
102 . 𝑃𝑑
𝐹𝑡 =
𝑣
Dalam keadaan yang sebenarnya, pada waktu terjadi peralihan jumlah
pasangan yang terkait dari satu menjadi dua atau dari dua menjadi satu
pasang, timbul gaya yang lebih besar. Karena dalam perhitungan hanya satu
pasang gigi saja yang dianggap meneruskan momen, maka pembebanan yang
diperhitungkan pada gigi menjadi lebih berat dari pada keadaan yang
sebenarnya.
ℎ2
𝐹𝑡 = 𝜎𝑏 . 𝑏 .
6𝑙
Besarnya h2/6l ditentukan dari ukuran dan bentuk gigi.Besaran ini
mempunyai dimensi panjang. Jika dinyatakan dengan perkalian antara Y dan
modul mmaka :
ℎ3
𝑌=
6𝑙𝑚
𝐹𝑡 = 𝜎𝑏 . 𝑏. 𝑚. 𝑌
Persamaan ini disebut “persamaan Lewis”, dan Y dinamakan “faktor
bentuk gigi”.Persamaan yang diperkenalkan oleh lewis dalam tahun 1893 itu
merupakan persamaan yang sangat berharga, dan sampai sekarang masih
dipakai dalam bentuk yang telah dikoreksi.Diantara koefisien-koefisien profil
roda gigi, dalam tabel berikut ini diberikan harga-harga untuk profil roda gigi
standar dengan sudut tekan 200.
9
Tabel 2.1 Faktor bentuk gigi
Jumlah Gigi Jumlah Gigi
Z Y Z Y
10 0,201 25 0,339
11 0,226 27 0,349
12 0,245 30 0,358
13 0,261 34 0,371
14 0,276 38 0,383
15 0,289 43 0,396
16 0,295 50 0,408
17 0,302 60 0,421
18 0,308 75 0,434
19 0,314 100 0,446
20 0,320 150 0,459
21 0,327 300 0,471
22 0,333 Batang gigi 0,484
Kecepatan v = 0,5-10 3
𝑓𝑣 = 3+𝑣
m/s
Rrendah
Kecepatan v = 5-20 6
𝑓𝑣 = 6+𝑣
m/s
Sedang
Kecepatan v = 20-50 5,5
𝑓𝑣 = 5,5+
m/s √𝑣
11
Dalam persamaan tersebut diatas, kH disebut “faktor tegangan kontak”,
dan mempunyai hubungan erat dengan bahan, sudut tekanan kerja, dan
kekerasan permukaan gigi.
12
Gambar 2.3 Diagram pemilihan modul roda gigi lurus
2.3 Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin
.Hampir setiap mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran.Peranan
utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros.
13
Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin
perkakas, dimana beban utamanya berupa puntiran, disebut
spindel.Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya
harus kecil dan bentuk serta ukuranya harus teliti.
3. Gandar
Poros seperti ini dipasang di antara roda-roda kereta barang,
dimana tidak mendapat beban puntir, bahkan kadang-kadang tidak
boleh berputar, disebut gandar. Gandar ini hanya mendapat beban
lentur, kecuali jika digerakkan oleh penggerak mula dimana akan
mengalami beban puntir juga. Menurut bentuknya, poros dapat
digolongkan atas poros lurus umum, poros engkol sebagai poros
utama dari mesin torak, dll., poros luwes untuk transmisi daya kecil
agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah, dll.
14
3. Putaran kritis
Bila putaran suatu mesin dinaikan maka pada suatu harga
putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa
besarnya.Putaran ini disebut putaran kritis.Hal ini dapat terjadi pada
tubin, motor torak, motor listrik, dll.Hal ini dapat menyebabkan
kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya.Jika mungkin,
poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya
lebih rendah dari putaran kritisnya.
4. Korosi
Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) harus dipilih untuk
poros propeler dan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang
korosif.Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi,
dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama.Sampai batas-batas
tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi.
5. Bahan poros
Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang yang
ditarik dingin dan difinis, baja karbon konstruksi mesin (disebut
bahan S-C) yang dihasilkan dari ingot yang di-“kill” (baja yang
dideoksidasikan dengan ferrosilicon dan dicor; kadar karbon
terjamin). Meskipun demikian, bahan ini kelurusannya agak kurang
tetap dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang
seimbang, misalnya bila diberi alur pasak, karena ada tegangan sisa
di dalam terasnya.Tetapi penarikan dingin membuat permukaan
poros menjadi keras dan kekuatannya bertambah besar.
Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan
beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasan
kulit yang sangat tahan terhadap keausan. Beberapa diantaranya
adalah baja khrom nikel, baja khrom nikel molibden, baja khrom,
baja khrom molibden,dll. Sekalipun demikian, pemakaian baja
paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena
putaran tinggi dan beban berat.Dalam hal demikian perlu
15
dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan
panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan.
2.4 Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga
putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman, dan
panjang umur.Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta
elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi dengan
baik maka prestasi seluruh sistem akan menurun atau tidak dapat bekerja secara
semestinya. Jadi, bantalan dalam permesinan dapat disamakan peranannya
dengan pondasi pada gedung.
16
seperti bola atau rol, dipasang diantara cincin luar dan cincin dalam. Dengan
memutar salah satu cincin tersebut, bola atau rol akan membuat gerakan
gelinding sehingga gesekan diantaranya akan jauh lebih kecil.
Untuk bola dan rol, ketelitian tinggi dalam bentuk dan ukuran
merupakan keharusan.Karena luas bidang kontak antara bola atau rol dengan
cincinnya sangat kecil, maka besarnya beban per satuan luas atau tekanannya
menjadi sangat tinggi.Dengan demikian bahan yang dipakai harus
mempunyai ketahanan dan kekerasan yang tinggi.
17
Menurut diameter luar atau diameter dalamnya, bantalan gelinding
dapat dibagi atas :
Diameter luar lebih dari 800 (mm) Ultra Besar
Diameter luar 180-800 (mm) Besar
Diameter luar 80-180 (mm) Sedang
Diameter dalam 10 (mm) atau lebih, dan Kecil
diameter luar sampai 80 (mm)
Diameter dalam kurang dari 10 (mm), dan Diameter Kecil
diameter luar 9 (mm) atau lebih
Diameter luar kurang dari 9 (mm) Miniatur
Menurut pemakaiannya, dapat digolongkan atas bantalan otomobil,
bantalan mesin, dan bantalan instrument.Bantalan gelinding biasa terdapat
dalam ukuran metris dan inch, dan distandarkan menurut ISO dengan nomor
kode internasional menurut ukurannya.
18
BAB III
PERENCANAAN KOMPONEN
Modul (m) =4
PENYELESAIAN
P = 19 ps → 14 kw
600
Perbandingan reduksi tingkat 2 = 200 = 3
Tingkat 1
19
2.𝑎
𝑑1 =
(1+𝑖)
2 . 200
= = 150,3 𝑚𝑚
( 1 + 1,66)
2 .𝑎 .𝑖
𝑑2 =
(1+𝑖)
2 . 200 . 1,66
= = 249,6 𝑚𝑚
( 1 + 1,66 )
- Jumlah gigi
𝑑1 150,3
𝑍1 = = = 38 𝑔𝑖𝑔𝑖
𝑚 4
𝑑2 249,6
𝑍2 = = = 62 𝑔𝑖𝑔𝑖
𝑚 4
- Diameter tusuk
𝑑𝑜1 = 𝑍1 . 𝑚 = 38 . 4 = 150 𝑚𝑚
𝑑𝑜2 = 𝑍2 . 𝑚 = 62 . 4 = 248 𝑚𝑚
- Diameter kepala
𝑑𝑘1 = ( 𝑍1 + 2 ) . 𝑚
= (38 + 2 ) . 4 = 160 𝑚𝑚
𝑑𝑘2 = ( 𝑍2 + 2 ) . 𝑚
= ( 62 + 2 ) . 4 = 256 𝑚𝑚
- Diameter kaki
𝑑𝑓1 = ( 𝑍1 − 2 ) . 𝑚 – 2. 𝐶𝑘
= (38 − 2) . 4 – 2 . 1 = 142 𝑚𝑚
𝑑𝑓2 = ( 𝑍2 − 2 ) . 𝑚 − 2. 𝐶𝑘
= ( 62 − 2 ) . 4 – 2 . 1 = 238 𝑚𝑚
20
- Diameter dasar
- Kedalaman gigi
𝐻 = 2. 𝑚 + 𝐶𝑘
= 2 . 4 + 1 = 9 𝑚𝑚
Tingkat 2
2.𝑎
𝑑1 =
(1+𝑖)
2 . 400
= = 200 𝑚𝑚
( 1 + 3)
2 .𝑎 .𝑖
𝑑2 =
(1+𝑖)
2 . 400 . 3
= = 600 𝑚𝑚
(1+3)
- Jumlah gigi
𝑑1 200
𝑍3 = = = 50 𝑔𝑖𝑔𝑖
𝑚 4
𝑑2 600
𝑍4 = = = 150 𝑔𝑖𝑔𝑖
𝑚 4
- Diameter tusuk
𝑑𝑜3 = 𝑍1 . 𝑚 = 50 . 4 = 200 𝑚𝑚
- Diameter kepala
𝑑𝑘3 = ( 𝑍3 + 2 ) . 𝑚
= (50 + 2 ) . 4 = 208 𝑚𝑚
21
𝑑𝑘4 = ( 𝑍4 + 2 ) . 𝑚
= ( 150 + 2 ) . 4 = 608 𝑚𝑚
- Diameter kaki
𝑑𝑓3 = ( 𝑍1 − 2 ) . 𝑚 – 2. 𝐶𝑘
= (50 − 2) . 4 – 2 . 1 = 190 𝑚𝑚
𝑑𝑓4 = ( 𝑍2 − 2 ) . 𝑚 − 2. 𝐶𝑘
= ( 150 − 2 ) . 4 – 2 . 1 = 590 𝑚𝑚
- Diameter dasar
- Kedalaman gigi
𝐻 = 2. 𝑚 + 𝐶𝑘
= 2 . 4 + 1 = 9 𝑚𝑚
Tingkat 1
- Kecepatan keliling
𝜋 . 𝑑𝑜1 . 𝑛1
𝑉=
60 . 1000
- Gaya tangensial
102 . 𝑃𝑑
𝐹𝑡 =
𝑣
102 . 14
= = 182 𝑘𝑔
7,85
22
- Faktor dinamis
6
𝑓𝑣 =
6 + 𝑣
6
𝑓𝑣 = = 0,433
6 + 7,58
Pinyon :
roda gigi besar FC30 yang memiliki bahan besi cor. Maka dipilih KH
= 0,079 kg/mm2 dengan kekerasan (200 Hb) pada baja dan besi cor.
𝑌1 = 0,383
2
𝑌2 = 0,421 + (0,434 − 0,421) ( ) = 0,422
15
- Tegangan lentur
𝐹 ′ 𝑏1 = 𝜎𝑎1 . 𝑚 . 𝑌1 . 𝑓𝑣
= 26 . 4 . 0,383 . 0,433
23
= 17,24 kg / mm
𝐹 ′ 𝑏2 = 𝜎𝑎2 . 𝑚 . 𝑌2 . 𝑓𝑣
= 13 . 4 . 0,422 . 0,433
= 9,5 kg / mm
- Beban permukaan
2. 𝑍2
𝐹 ′ 𝐻 = 𝑓𝑣 . 𝑘𝐻 . 𝑑𝑝𝑜1 .
𝑍1 + 𝑍2
2 . 62
= 0,433 . 0,079 . 150 .
38 + 62
= 6,36 𝑘𝑔/𝑚𝑚
𝐹𝑡 182
𝑏 = = = 28,6 𝑚𝑚
𝐹′𝑚𝑖𝑛 6,36
Tingkat 2
- Kecepatan keliling
𝜋 . 𝑑𝑜1 . 𝑛1
𝑉=
60 . 1000
3,14 . 200 . 600
= = 6,28 𝑚/𝑠
60.000
- Gaya tangensial
102 . 𝑃𝑑
𝐹𝑡 =
𝑣
102 . 14
= = 227 𝑘𝑔
6,28
- Faktor dinamis
6
𝑓𝑣 =
6 + 𝑣
24
6
𝑓𝑣 = = 0,488
6 + 6,28
Pinyon :
roda gigi besar FC30 yang memiliki bahan besi cor. Maka dipilih KH
= 0,079 kg/mm2 dengan kekerasan (200 Hb) pada baja dan besi cor.
𝑌1 = 0,408
𝑌2 = 0,459
- Tegangan lentur
𝐹 ′ 𝑏3 = 𝜎𝑎1 . 𝑚 . 𝑌1 . 𝑓𝑣
= 26 . 4 . 0,408 . 0,488
= 20,7 kg / mm
𝐹 ′ 𝑏4 = 𝜎𝑎2 . 𝑚 . 𝑌2 . 𝑓𝑣
= 13 . 4 . 0,459 . 0,488
25
= 11,64 kg / mm
- Beban permukaan
2. 𝑍2
𝐹 ′ 𝐻 = 𝑓𝑣 . 𝑘𝐻 . 𝑑𝑝𝑜1 .
𝑍1 + 𝑍2
2 . 150
= 0,488 . 0,079 . 200 .
50 + 150
= 11,56 𝑘𝑔/𝑚𝑚
𝐹𝑡 227
𝑏 = = = 19,63 𝑚𝑚
𝐹′𝑚𝑖𝑛 11,56
Sf1 = 6 kt = 1,5
Sf2 = 2 cb = 2,0
tɑ = 53/ (6x2)
= 4,41 kg/mm2
𝑝𝑑 14
o 𝑇1 = 9,74 × 105 × 𝑛 = 9,74 × 105 × 1.000 = 13636 (𝑘𝑔. 𝑚𝑚 )
1
𝑝𝑑 14
o 𝑇2 = 9,74 × 105 × 𝑛 = 9,74 × 105 × 600 = 22726 ( 𝑘𝑔. 𝑚𝑚 )
1
𝑝𝑑 7,8
o 𝑇3 = 9,74 × 105 × 𝑛 = 9,74 × 105 × 200 = 68180 ( 𝑘𝑔. 𝑚𝑚 )
1
5,1 1/3
o 𝑑𝑠1 = {𝑇𝑎 × 𝑘𝑡 × 𝑐𝑏 × 𝑇1 }
26
1/3
5,1
= { × 1,5 × 2 × 13636}
4,41
= 34,89 → 35 𝑚𝑚
5,1 1/3
o 𝑑𝑠2 = { 𝑇𝑎 × 𝑘𝑡 × 𝑐𝑏 × 𝑇1 }
1/3
5,1
= { × 1,5 × 2 × 22726}
4,41
= 41,32 → 45 𝑚𝑚
5,1 1/3
o 𝑑𝑠3 = { 𝑇𝑎 × 𝑘𝑡 × 𝑐𝑏 × 𝑇1 }
1/3
5,1
= { × 1,5 × 2 × 68180}
4,41
= 59,34 → 60 𝑚𝑚
𝑑𝑓1⁄ 𝑑𝑠1
𝑆𝑘1 = ( 2) − { ⁄2 + 𝑡2 }
= 56,8 𝑚𝑚
- Roda gigi 2
𝑑𝑓2⁄ 𝑑𝑠2
𝑆𝑘2 = ( 2) − { ⁄2 + 𝑡2 }
27
= 100,3 𝑚𝑚
- Roda gigi 3
𝑑𝑓3⁄ 𝑑𝑠3
𝑆𝑘3 = ( 2) − { ⁄2 + 𝑡2 }
= 76,3 𝑚𝑚
- Roda gigi 4
𝑑𝑓4⁄ 𝑑𝑠4
𝑆𝑘4 = ( 2) − { ⁄2 + 𝑡2 }
= 268,3 𝑚𝑚
Hasil perhitungan :
transmisi Jumlah gigi Diameter Diameter Diameter Diameter dasar Diameter Lebar sisi
tusuk (mm) kepala (mm) kaki (mm) (mm) poros (mm) gigi (mm)
Z1 Z2 d01 d02 dk1 dk1 df1 df2 dg1 dg2 Ds1 Ds2 b
Tingkat 1 38 62 150 248 160 256 142 238 141,2 234,5 35 45 28,6
Tingkat 2 50 150 200 600 208 608 190 590 187,9 563,8 45 60 19,63
Menentukan bantalan :
28
poros bantalan d (mm) D (mm) B (mm)
1 35 N307 NU307 35 80 21
BAB IV
PENUTUP
29
4.1 Kesimpulan
Roda gigi adalah suatu benda berbentuk silindris, di mana di bagian tepinya
terdapat profil yang menyerupai gigi.Ada beberapa macam bentukan profil roda
gigi.Di antaranya roda gigi silindris, roda gigi payung, roda gigi cacing, dan
gaya. Terdapat fungsi lain roda gigi salah satunya untuk menaikkan atau
4.2 Saran
Saran yang dapat diperoleh dalam perencanaan transmisi roda gigi adalah ;
Perhitungan lebar gigi dan posisi roda gigi tiap tingkat kecepatan pada
poros harus tepat agar diperoleh kinerja kendaraan yang optimal dengan
30
DAFTAR PUSTAKA
http://w12.itrademarket.com. 20-02-2011:11.00
31