xvi
BAB I
PENDAHULUAN
baik negara maju dan negara berkembang mengakui bahwa tingkat kesehatan
serta masyarakat dan pelayanan kesehatan dasar secara menyeluruh dan terpadu.
1
Masyarakat (puskemas). Dimana puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, yang
Oleh karena itu puskesmas dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu
yang memuaskan bagi pasiennya sesuai dengan standar yang ditetapkan dan
2
Solidaritas Perempuan serta Lembaga ELVA. Penelitian dilakukan oleh 60
dikeluhkan antara lain ruang tunggu yang sempit, ruang poli yang kurang
lengkap, hingga toilet dan tempat parkir yang terbatas. (Sumber : detikcom, 30
Maret 2015).
Puskesmas Pisangan.
dan terjangkau.
3
organisasi dituntut untuk memiliki alat timbal balik yang sesuai dengan kinerja
Tabel 1.1
Data Ketenagaan Pisangan Tahun 2014
Status
No. Kategori Tenaga Jumlah
PNS PTT Honor
1. Dokter Umum 2 - 1 3
2. Dokter Gigi 1 - - 1
3 Ahli Gizi 1 - - 1
4 Perawat 2 - 2 4
5 Bidan 1 2 2 5
6 Sanitarian - - 1 1
7 TU 3 - - 3
8 Perawat Gigi - - - -
10 Administrasi - - 3 3
11 Kebersihan - - 3 3
12 Petugas Keamanan - - 3 3
13 Pengemudi - - 2 2
14 Kepala Puskesmas 1 - - 1
15 Ka sub Bag TU 1 - - 1
JUMLAH 31
Sumber: TU Puskesmas Pisangan 2015
kinerja para pekerja. Dorongan kerja yang disebut motivasi, mutlak perlu
4
pemimpin untuk mengarahkannya. Namun, kepemimpinan bukanlah masalah
yang bersifat profit oriented maupun nonprofit oriented memiliki posisi dominan
pekerjanya agar mereka bisa bekerja secara efektif demi pencapaian tujuan
perusahaan. Oleh karena itu seorang pemimpin dituntut dekat dengan para
kebutuhan pegawai, seperti saat salah satu peralatan poli gigi mengalami
5
kepala Puskesmas yang dirasa jarang, lebih banyak menghabiskan waktu di
itu jumlah tunjangan yang di dapatkan dirasa belum sesuai dengan beban
disiplin. Tanpa adanya sikap disiplin dari para pihak yang berkepentingan
dalam perusahaan, maka menjadi hal yang mustahil dalam pencapaian tujuan
organisasi perusahaan. Tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit bagi
2012:194).
Hasil wawancara pra penelitian dengan ibu Daru (2015) selaku wakil
hadir dan pulang tidak tepat waktu, memanfaatkan waktu istirahat untuk
6
masalah pada kedisiplinan pegawai.
Tabel 1.2
Data absensi Puskesmas Pisangan Periode Oktober 2014-April
2015
1. Oktober 1 - - 14 15
2. November - - - 9 9
3. Desember 1 - 1 21 23
4. Januari 2 - 2 26 30
5. Februari - - - 11 11
6. Maret - - - 17 17
7. April - - 1 23 24
B. Perumusan Masalah
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor – faktor apa sajakah yang
7
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Peneliti
2. Bagi Puskesmas
3. Bagi akademisi
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya manusia yang sangat penting
9
digunakan secara efektif dan adil bagi kepentingan individu, organisasi, dan
masyarakat.
a. Perencanaan
terwujudnya tujuan.
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
Kegiatan memberi petunjuk kepada pegawai, agar mau bekerja sama dan
10
d. Pengendalian
e. Pengembangan
f. Kompensasi
Pemberian balas jasa langsung berupa uang atau barang kepada pegawai
g. Pengintegrasian
h. Pemeliharaan
i. Kedisiplinan
j. Pemberhentian
11
B. Perilaku Organisasi
laku. Sedangkan organisasi yaitu suatu entitas sosial yang secara sadar
12
terbatas pada dimensi internal dari organisasi tersebut. Aspek-aspek yang
lain:
a. Motivasi
b. Kepemimpinan
c. Konflik
d. Hubungan Komunikasi
C. Kinerja
1. Pengertian Kinerja
memberikan arti performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,
sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas bukan hanya hasil
2. Teori Kinerja
seseorang). Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
13
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara,
2011:67).
dengan kinerja sebagai kata benda di mana salah satu entrinya adalah hasil
dari kelompok orang oleh suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan
secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral
sangatlah perlu, sebab dengan kinerja ini akan diketahui seberapa jauh
kepadanya. Untuk itu diperlukan penentuan kriteria yang jelas dan terukur
kondisi seperti yang diinginkan baik oleh karyawan itu sendiri ataupun
organisasi.
14
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja baik hasil
b. Pengetahuan
c. Rancangan Kerja
mencapai tujuannya
d. Kepribadian
e. Motivasi Kerja
pekerjaan. Jika karyawan memiliki dorongan yang kuat dari dalam dirinya
atau dorongan dari luar dirinya (misalnya dari pihak perusahaan), maka
15
f. Kepemimpinan
g. Gaya Kepemimpinan
memerintahkan bawahannya
h. Budaya Organisasi
i. Kepuasan Kerja
j. Lingkungan Kerja
k. Loyalitas
l. Komitmen
16
m. Disiplin Kerja
4. Penilaian Kinerja
Griffin (dalam Fahmi, 2012), terdapat dua kategori dasar dari metode
penilaian yang sering digunakan dalam organisasi adalah metode objektif dan
metode pertimbangan.
17
metode objektif bisa memberikan hasil yang tidak begitu akurat atau
yang bagus maka ia terlihat mampu bekerja dengan sangat baik dan penuh
kualitas kinerja yang bagus dan begitu pula sebaliknya. Sistem penilaian
tidak bagus.
sasaran kerja pegawai dan perilaku kerga pegawai negeri sipil. Penilaian
dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier. Prestasi kerja
18
pegawai negeri sipil diarahkan sebagai pengendalian perilaku kerja produktif
kerja dan target yang akan dicapai oleh pegawai negeri sipil. Dalam
1) Jelas
jelas
2) Dapat Diukur
kuantitas dalam bentuk angka seperti jumlah satuan, jumlah hasil, dan
lain-lain.
3) Relevan
19
4) Dapat Dicapai
kemampuan PNS
waktunya
b. Perilaku kerja merupakan setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang
masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit kerja terkait, dan atau instansi
lain.
20
perundang-undangan atau peraturan kedinasan yang apabila tidak
bekerja sama dengan rekan sekerja, atasan, bawahan baik dalam unit
telah dilakukan, telah terjadi, dan sampai batas tertentu, dapat diukur.
Kelemahannya adalah prestasi kerja masa lalu tidak dapat diukur. Akan
1) Rating scale
prestasi kerja karyawan dengan skala waktu tertentu dari rendah sampai
21
faktor yang dianggap penting terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut.
2) Checklist
karyawan yang sangat baik atau sangat buruk saat pelaksanaan kerja.
Pada metode ini, tenaga ahli yang diwakilkan dari personalia turun ke
22
dikirim ke atasan langsung untuk dilakukan review, perubahan,
Metode ini dilakukan pada tes pengetahuan dan keterampilan. Tes yang
yang akan datang atau penetapan sasaran prestasi kerja pada masa
mendatang.
dilakukan.
23
2) Penilaian psikologis (psylogical appraisal)
a. Balanced scorecard
24
mentransformasikan perencanaan strategis dari latihan akademis untuk
sebenarnya merupakan penjabaran dari apa yang menjadi misi dan strategi
1) Persprektif finansial
2) Perspektif customer
Yakni proses bisnis apa saja yang terbaik yang harus kita lakukan,
25
b. SMART System
perusahaan. Tanpa adanya strategi yang jelas pun, kerangka kerja ini dapat
digunakan, akan tetapi akan lebih baik didasarkan atas visi dan strategi
meliputi:
26
3) Pembobotan Key Performance Indicator
ditanyakan.
c. Performance Prism
digunakan berasal dari visi dan strategi badan usaha yang dijabarkan dalam
perusahaan.
27
Performance prism mempunyai 5 perspektif kinerja yang saling
berkaitan, yaitu:
1) Kepuasan stakeholder
perusahaan.
2) Strategi
3) Proses
4) Kapabilitas
28
merupakan pondasi yang paling dasar yang harus dimiliki oleh
5) Kontribusi stakeholder
Untuk menentukan apa saja yang harus diukur yang merupakan tujuan
sebaliknya.
karyawan.
29
g. Informational Inaccuracies and Job-Design Errors. Membantu
tidak diskriminatif.
berjalan dengan baik untuk rewards yang tepat sesuai dengan prestasi kerja
30
9. Manfaat Penilaian Kinerja
d. Penyesuaian kompensasi
kesalahan tersebut.
31
g. Menilai proses rekrutmen dan seleksi
antara lain:
dengan keahliannya.
sikap mental yang siap secara psikofisik (siap secara mental, fisik,
32
tujuan, dan situasi). Artinya, seorang pegawai harus memiliki sikap
yang ditumbuhkan dari dalam diri sendiri selain dari lingkungan kerja.
mengelolanya.
manajemen kinerja
33
meningkatkan kepuasan kerja mereka dan mencapai potensi penuh
keseluruhan.
bersama tentang sasaran dan peran yang harus dimainkan manajer dan
sebagai individu.
34
l. Membantu mempertahankan orang-orang yang mempunyai kualitas yang
tinggi.
B. Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan
perusahaan.
2. Teori Kepemimpinan
35
c. Kepemimpinan dilaksanakan ketika seseorang memobilisasi sumber
(Burns,1978, h. 18).
berdasarkan dua kategori yang terdefinisi secara luas, yang satu berhubungan
dengan tujuan tugas dan yang lainnya berhubungan dengan hubungan antar
pribadi.
36
membuat struktur perannya sendiri dan peran para bawahan ke arah
berbeda-beda.
dibedakan antara manajer yang efektif dan manajer yang tidak efektif.
37
realistis.
Bagi para manajer yang efektif perilaku yang berorientasi tugas tidak
keberhasilan bawahan.
c. Kepemimpinan Partisipatif
38
bertanggungjawab atas semua keputusan dan hasilnya.
luas, dalam arti meliputi banyak cara yang dilakukan oleh leaders dan
yang dilakukan oleh C.A Gibb (1969), yang membedeakan antara leadership
dengan headship:
b. Tujuan kelompok dipilih oleh kepala (head person) sesuai dengan minat
c. Dalam headship hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali
d. Dalam headship, ada jurang sosisal yang lebar antara anggota kelompok
dan kepala, yang mengusahakan agara ada jarak sosial ini, sebagai suatu
pengikutnya.
39
para pengikut sesungguhnaya. Mereka menerima dominasi kepalanya
dengan pendapat Gibb karena mereka melihat bahwa para manajer, para
banyak melakukan berbagai hal, lebih dari sekedar hanya memimpin saja.
Kita tidak dapat menafsirkan begitu saja bahwa, misalnya seseorang yang
mengikuti semua tata cara seremonial dalam anggota. Akan tetapi menururt
definisi yang lebih luas, bagi Bass (1960) pimpinan atau seorang kepala
dapat ditafsirkan secara kaku. Dalam setiap kelompok akan berbeda. Itulah
para anggotanya dalam derajat tertentu dan dalam situasi yang sama. Istilah
40
5. Fungsi dan Peran Kepemimpinan dalam Organisasi
berbeda dengan bidang kerja atau organisasi lain. Perbedaan ini disebabkan
oleh beberapa macam hal, antara lain: macam organisasi, situasi sosial
dalam organisasi, dan jumlah anggota kelompok (Ghiselli & Brown, 1973).
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Penggerakan
d. Pengendalian
dengan baik, dalam kerja sama yang produktif, dan dalam keadaan yang
pemimpin adalah:
kelompok
41
Pemimpin dalam suatu organisasi memilki peranan yang sangat
penting, tidak hanya secara internal bagi organisasi yang bersangkutan, akan
mencapai tujuannya.
1) Seorang manajer adalah pemantau arus informasi yang terjadi dari dan
ke dalam organisasi.
42
terus menerus situasi yang dihadapi oleh organisasi, untuk mencari dan
2) Peredam gangguan
Dalam perusahaan tidak hanya produk ataupun jaminan jasa saja yang
tentunya tidak akan dapat terbentuk apabila tidak adanya semangat didalam
tugas dan pekerjaan. Untuk itu pengaruh dari kepemimpinan sangat penting
43
penurunan kinerja pegawai yang akan berdampak pada terjadinya
Bagi para manajer yang efektif perilaku yang berorientasi tugas tidak
44
mengembangkan bawahan dan memajukan karier mereka, selalu memberi
keberhasilan bawahan.
c. Kepemimpinan Partisipatif
dan hasilnya.
C. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
individu
45
hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut
sesuatu, karena pada dasarnya motivasi dapat memacu karyawan untuk bekerja
bahwa motivasi merupakan sesuatu yang timbul dari dalam diri seseorang untuk
mencapai tujuan tertentu dan juga bisa dikarenakan dorongan orang lain. Akan
tetapi motivasi yang baik merupakan motivasi yang muncul dari dalam diri
2. Teori Motivasi
teori kepuasan dan teori proses. Teori kepuasan memusatkan perhatian pada
dihentikan.
Empat teori penting tentang kepuasan adalah teori hierarki kebutuhan dari
46
Maslow, teori ERG dari Aldefre dan teori dua faktor dari Hezberg dan teori
kebutuhan Mc Clelland.
lignkungan.
potensi.
47
mengarahkan perilaku memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi
(perwujudan diri). Hal yang penting dalam teori maslow ialah bahwa
kategori kebutuhan rasa akan memiliki, sosial, dan cinta; dan kebutuhan
akan pertumbuhan sama dengan kategori harga diri dan perwujudan diri.
48
Maslow berbeda dalam cara bagaimana orang melangkah melalui
yang lebih tinggi berikutnya tidak akan tergerak apabila kebutuhan utama
faktor tentang motivasi. Dua faktor ini dinamakan faktor yang membuat
orang merasa tidak puas dan faktor yang membuat orang merasa puas
49
mengenai teori tersebut. Pertama, ada serangkaian kondisi ekstrinstik,
dikalangan karyawan jika kondisi tersebut tidak ada. Jika kondisi tersebut
mencakup:
Upah
Jaminan pekerjaan
Kondisi kerja
Status
Prosedur perusahaan
Mutu supervisi
yang kuat, yang dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik. Jika kondisi
ini tidak ada, maka tidak akan timbul rasa ketidakpuasan yang berlebihan.
50
meliputi:
Prestasi (achievment)
Pengakuan (recognition)
Kemajuan (advancement)
Tiga dari kebutuhan yang dipelajari adalah kebutuhan prestasi (need for
51
menggunakan keahlian dan kemampuan yang diperlukan untuk
mencapainya.
a. Faktor Motivator
tersebut tidak ada. Jika kondisi tersebut ada, maka tidak perlu
membuat orang merasa tidak puas (dissatisfairs) atau isebut juga faktor-
kuat, yang dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik. Jika kondisi ini
Faktor-faktor lain dari rangkaian ini disebut pemuas atau motivator, yang
52
tanggung jawab (responsibility), kemajuan (advancement), pekerjaan
D. Disiplin Kerja
perbuatan yang sesuai dengan peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis
salah satu fumgsi manajemen sumber daya manusia sebagai pedoman dalam
korektif.
53
a. Disiplin Preventif
peraturan perusahaan.
b. Disiplin Korektif
oleh organisasi (Henry Simamora, 2001). Berbagai aturan yang disusun oleh
54
memperbaiki kegiatan di waktu yang akan datang bukan menghukum
1) Tujuan umum disiplin kerja. Tujuan umum disiplin kerja adalah demi
yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, serta
55
Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang
bahwa karyawan tertib dalam tugas. Dalam konteks disiplin, makna keadilan
karyawan yang terlihat dalam kelakuan yang tidak patut dihukum. Di sini
para penyelia perlu berlatih bagaimana cara mengelola disiplin dengan baik.
a. Standar Disiplin
kerja dipengaruhi oleh faktor yang sekaligus sebagai indikator dari disiplin
56
kerja yaitu:
1) Ketepatan waktu
Para pegawai datang ke kantor tepat waktu, tertib dan teratur, dengan
2012), yaitu:
1) Waskat
57
perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja bawahannya.
Hal ini berarti atasan harus selalu ada/hadir di tempat kerja agar
2) Sanksi Hukuman
3) Ketegasan
a. Pemberian Peringatan
58
pertama, kedua, dan ketiga. Tujuan pemberian peringatan adalah agar
pegawai.
59
pelanggaran yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan.
karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang
optimal.
masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer selalu berusaha agar para
60
tentu akan menjalankan kewajiban yang dibebankan kepadanya dan
61
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
harus dirahasiakan
kepentingan negara
sebaik-baiknya
karier
62
q. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang
a. Menyalahgunakan wewenang
c. Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain
baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun
63
h. Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga
atribut PNS
cara:
dan/atau
64
lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat
undangan dan
kampanye
dan/atau
kerja dipengaruhi oleh faktor yang sekaligus sebagai indikator dari disiplin
65
kerja yaitu:
1) Ketepatan waktu
Para pegawai datang ke kantor tepat waktu, tertib dan teratur, dengan
E. Penelitian Terdahulu
66
Tabel 2.1
Penelitian terdahulu
67
3. Martua Some Factors 1. Kinerja The principal Menganalis Objek
Manullang Affecting The 2. P en g e t a h u a n organizational is faktor penelitian dan
(2014) Performance of O r g a n i s as i knowladge affect yang teori yang
the Principal 3. Penghargaan the performance mempengar digunakan
4 . P e n g am b i l an of the principal, uhi kinerja serta variabel
Keputusan either directly or pegawai yang berbeda,
5 . Ko m i t m en through serta metode
O r g a n i s as i achievment analisis
motivation, the menggunakan
accuracy of path
decision making,
and
organizational
4. Heny Pengaruh 1. Lingkungan Faktor yang Memiliki Objek
Sidanti Lingkungan Kerja, Kerja mempengaruhi kesamaan
penelitian dan
Disiplin Kerja, dan 2. Disiplin Kerja kinerja variabel
(2015) teori yang
Motivasi Kerja 3.Motivasi karyawan Disiplin kerja,
digunakan
Terhadap Kinerja 4.Kinerja adalah faktor motivasi dan
serta variable
Pegawai Negeri Disiplin Kerja kinerja
lingkungan
Sipil di Sekretariat dan Motivasi
kerja tidak
DPRD Kabupaten kerja.
digunakan,
Madiun Sedangkan
metode
Lingkungan
analisis
erja tidak
menggunakan
berpengaruh
regresi linier
signifikan
berganda
68
5. Adistya Analisi Faktor- 1.Motivasi Hubungan Menganalisis Objek
Faktor yang 2.Keterampilan faktor faktor yang penelitian dan
Mahavira, 3.Kompensasi
Mempengaruhi Motivasi, mempengaruhi teori yang
Usman 4.Supervisi
Kinerja Karyawan Keterampilan, kinerja digunakan serta
5.Kinerja
Effendi, Tetap Bagian Kompensasi pegawai. variable
Dhita Produksi PT.Inti dan Supervisi Variabel yang keterampilan,ko
Luhur Fuja Abadi secara simultan sama yaitu mpensasi,
(2014)
Pasuruan memiliki motivasi dan supervisi tidak
pengaruh yang kinerja digunakan,
signifikan metode analisis
terhadap yang digunakan
kinerja regresi
karyawan tetap berganda
bagian
produksi
69
F. Kerangka Berpikir
terdahulu serta dari hasil wawancara kepada beberapa karyawan, dapat diambil
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
Interprestasi hasil
70
G. Hipotesis
Pisangan
71
BAB III
METODE PENELITIAN
waktu atau sektor dan variabel-variabel yang dibahas. Hal ini sangat diperlukan
agar penelitian tidak keluar dari wilayah yang ditelitinya dan akan sangat
1. Fokus Penelitian
2. Lokasi Penelitian
3. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan april 2014 sampai dengan bulan
penjelasannya tidak melebar, sehingga akan diperoleh hasil yang valid. Ruang
72
lingkup penelitian ini adalah menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi
Pisangan.
1. Populasi
terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari untuk dipelajari dan
2. Sampel
populasi tertentu (Sugiyono, 2012:73). Sampel yang baik adalah sampel yang
31 orang. Sampling jenuh adalah teknik penetuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah
populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin
membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel
2015:156)
73
Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai
1. Data Primer
langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Menurut Sugiyono
(2012:137), data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
dengan cara:
a. Kuesioner (angket)
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden.
74
Setiap pertanyaan dilengkapi dengan lima alternatif jawaban, yaitu Sangat
Tidak Setuju (STS) hingga Sangat Setuju (SS). Penentuan nilai skala likert
Tabel 3.1
Skala Likert
2. Tidak Setuju 2
3. Kurang Setuju 3
4. Setuju 4
5. Sangat Setuju 5
b. Interview (wawancara)
masalah yang harus diteliti dan jga apabila peneliti ingin mengetahui ha-
75
telepon). Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan
Pisangan
c. Observasi
mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain
obyek manusia tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Sutrisno Hadi,
suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai
2. Data Sekunder
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
lewat dokumen.
rumus atau dengan aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian.
Data yang diperoleh melalui kuesioner yang akan diisi oleh responden kemudian
76
pengolahan data untuk menghasilkan suatu kesimpulan atas masalah yang
diteliti.
dilakukan uji statistik terlebih dahulu data yang diperoleh harus dilakukan
uji validitas dan uji reliabilitas agar hasil penelitian akan menjadi valid dan
layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan
Artinya suatu item dianggap valid jika skor total lebih besar dari 0,30
(Priyatno, 2010:90)
b. Uji Reliabilitas
77
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghazali,
2009:45).
pengukuran sekali saja hanya digunakan satu kali dan kemudian hasilnya
2. Analisis Faktor
variabel yang saling independen satu dengan yang lain, sehingga bisa
dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah
78
independen satu dengan yang lain, dengan analisis faktor mungkin bisa
antar sejumlah besar variabel (test score, test items, jawaban kuesioner)
dengan cara mendenifisikan satu set kesamaan variabel atau dimensi dan
3) Mengidentifikasi tidak tepat kecil variabel penting dari tidak tepat besar
79
1) Menentukan variabel apa saja yang akan dianalisis.
berlanjut ke proses inti pada analisis faktor, yakni factoring; proses ini
akan mengestrak satu atau lebih faktor dari variabel-variabel yang telah
80
yang mendasari diantara variabel-variabel tersebut adalah
merupakan faktor.
matriks korelasi antara variabel satu dengan variabel yang lain, untuk
yang digunakan adalah Barletts Test Sphericity dan Kaiser Mayer Olkin
Tabel 3.2
Ukuran Ketepatan KMO
0.8 Setuju
0,7 Ragu-ragu
<0,5 Ditolak
a) KMO
Apabila nilai indeks tinggi (berkisar antara 0,5 sampai 1,0) analisis
81
faktor layak dilakukan. Sebaliknya, jika nilai KMO dibawah 0,5
b) Barlett Test
dengan kriteria:
MSA > 0,5; Variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis
lebih lanjut.
MSA < 0,5; Variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa
82
b) Common Factor
83
diambil, ditandai dengan slop yang sangat tajam antara faktor yang
> 60%.
d. Rotasi faktor
2) Rotasi Oblique, yaitu memutar sumbu kekanan, tetapi tidak harus 900.
Orthoblique.
e. Interprestasi faktor
84
atas 0,5. Variabel dengan faktor loading kurang dari 0,4 dikeluarkan dari
model:
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari
85
Tabel 3.3
Operasional Variabel
Ketaatan terhadap
aturan kantor
86
BAB IV
797 Ha, dengan sebagian besar tanah darat dan sisanya rawa.
a. Visi
b. Misi
dan terjangkau.
87
c. Tujuan Puskesmas
Tabel 4.1
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin :
a. Pria 7 20%
b. Wanita 24 80%
Total 31 100%
88
Tabel 4.2
Usia
20-30 8 24%
30-40 19 53%
40-50 4 13%
Total 31 100%
Pisangan didominasi oleh usia 30-40 sebanyak 53%. Hal ini menunjukkan
Responden
a. SMA/SMK/Sederajat 6 15%
b. Diploma 7 25%
c. Sarjana/S1 18 60%
Total 31 100%
orang responden.
89
Tabel 4.4
Masa Kerja
Total 31 100%
sebanyak 1-10 tahun, dimana mayoritas dari para pegawai berada pada
responden adalah wanita, dari kategori usia 30-40 tahun, dan dari
Tabel 4.5
Jabatan
Status
Jabatan Jumlah
PNS
Dokter Umum 3
PNS
Dokter Gigi 1
PNS
Ahli Gizi 1
PNS
Perawat 4
PNS
Bidan 5
PNS
Sanitarian 1
90
PNS
TU 3
PNS
Administrasi 3
PNS
Kebersihan 3
PNS
Petugas Keamanan 3
PNS
Pengemudi 2
PNS
Kepala Puskesmas 1
PNS
Ka sub Bag TU 1
2. Analisis deskriptif
Pada analisis deskriptif ini akan dibahas jawaban-jawaban dari
91
Berikut ini adalah hasil dari jawaban atas pertanyaan
Tabel 4.6
Variabel Kepemimpinan
Pernyataan STS TS KS S SS
Dari data yang telah diolah pada tabel 4.6 dapat diperoleh hasil
92
Puskesmas Pisangan. Namun terdapat ketidaksenangan pada jawaban responden
Tabel 4.7
Variabel Motivasi
No Pernyataan STS TS KS S SS
Dari data yang telah diolah pada tabel 4.5 dapat diperoleh hasil
93
Tabel 4.8
Variabel Disiplin Kerja
Pernyataan STS TS KS S SS
Dari data yang telah diolah pada tabel 4.6 dapat diperoleh hasil
melakukan tahap yang lebih lanjut, peneliti lebih dulu melakukan uji validitas
terhadap kuesioner yang akan digunakan untuk megukur kevalidan dari setiap
94
Suatu item diangap valid jika skor total lebih besar dari 0,30 (Priyatno,
95
Tabel 4.9
Uji Validitas
96
Uji reliabilitas atau kehandalan menunjukan sejauh mana suatu
dalam Ghozali (2009) suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,60. Tabel 4.5 menunjukan bahwa nilai Cronbach Alpha
Tabel 4.10
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,932 30
Hasil uji reliabilitas yang disajikan pada tabel 4.10 menunjukan bahwa
nilai koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,60 sehingga instrumen yang
digunakan dinyatakan reliabel.
97
Tabel 4.11
Uji KMO dan Barlett’s
Dari hasil uji KMO dan Barrlett’s Test, didapat nilai KMO-
tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena angka di atas 0,5 (0,532 > 0,5) dan
penyataan pada tabel anti image matric. Jika hasil MSA > 0,5 maka
pernyataan itu dianggap valid (Singgih, 2007). Pada tabel dibawah ini akan
ditampilkan nilai MSA dalam tabel anti image matric pada anti image
correlation, dengan angka korelasi yang bertanda (a) dari kiri atas ke kanan
bawah.
98
Tabel 4.12
Uji Measure of Sampling Adequancy (MSA)
99
26 Merawat peralatan kantor 583 Valid
27 Melaksanakan pekerjaan sesuai 526 Valid
rencana kerja yang ditetapkan
28 Bertanggungjawab atas hasil kerja 406 Tidak Valid
29 Taat pada aturan memakai seragam 472 Tidak Valid
30 Memberikan keterangan jika tidak 583 Valid
hadir
yang tidak memenuhi batas nilai MSA 0,5 adalah variabel Memberikan
(0.355), Dapat memandu rapat dengan baik (0,488) , Pujian dari atasan
100
Tabel 4.13
Uji KMO dan Barlett’s
Pada tabel KMO and Bartlett's Test di atas, dapat dilihat bahwa
dibawah 0,5. Oleh karena nilai MSA sudah di atas 0,5 dan signifikansi jauh
berada dibawah 0,05 (0,000 < 0,5), maka variabel dan sampel yang ada
secara keseluruhan dapat dianalisis lebih lanjut. Untuk angka MSA dalam
tabel anti image matric pada anti image correlation dapat dilihat pada
tabel 4.13.
101
Tabel 4.14
Uji Measure of Sampling Adequancy (MSA)
102
b. Pembentukan Faktor
tahap selanjutnya adalah melakukan proses inti dari analisis faktor, yaitu
Component Analysis.
faktor yang berisi sejumah variabel. Mungkin saja sebuah variabel sulit
untuk ditentukan akan masuk kedalam faktor yang mana. Untuk mengatasi
hal tersebut, maka dapat dilakukan proses rotasi pada faktor yang
c. Estimasi Communality
103
Tabel 4.14
Communalities
Communalities
Initial Extraction
1. Untuk variabel Pengaturan jadwal kerja sebesar 0,586. Ini berarti 58,6%
104
2. Untuk variabel Mengingatkan pentingnya pencapaian sasaran kerja
terbentuk.
kerja sebesar 0,816. Ini berarti 81,6% varian dari variabel Membantu
terbentuk.
berarti 60,0% varian dari variabel Dapat membina para pegawai dapat
105
8. Untuk vaiabel Memberikan pujian kepada pegawai sebesar 0,701%.
berarti 69,3% varian dari variabel Dapat membina para pegawai dapat
12. Untuk variabel Gaji sesuai dengan beban pekerjaan sebesar 0,693%.
Ini berarti 69,3% varian dari variabel Gaji sesuai dengan beban
106
15. Untuk variabel Memiliki hubungan baik dengan rekan kerja sebesar
0,730. Ini berati 73,0% varian dari variabel Memiliki hubungan baik
16. Untuk variabel Merawat peralatan kantor sebesar 0,891. Ini berati
18. Untuk variabel Memberikan keterangan jika tidak hadir sebesar 0,643.
menggunakan nilai eigen values dengan kriteria bahwa angka eigen values
107
Tabel 4.15
Total Variance Explained
Comp Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Rotation Sums of Squared Loadings
onent Loadings
Total % of Cumulati Total % of Cumulative Total % of Variance Cumulative
Varianc ve % Variance % %
e
terbentuk. Jika angka eigen value < 1 maka tidak dapat digunakan
memiliki angka eigen value > 1, maka proses factoring hanya sampai 3
faktor. Jika diteruskan sampai faktor berikutnya, nilai eigen value sudah
kurang dari 1 yaitu 0,856. Jadi hasil reduksi 18 variabel yang ada 3 faktor
yang terbentuk.
108
Dari Total Variance Explained terlihat bahwa nilai varians
faktor ke-1 adalah 49,815%; faktor ke-2 adalah 10,391%; faktor ke-3
e. Interpretasi faktor
komponen 3 angka eigen value > 1 maka proses factoring hanya sampai 3
faktor. Jika diteruskan sampai faktor berikutnya angka eigen value sudah
kurang dari 1
109
Tabel 4.16
Component Matrixa
Component
1 2 3
yang ada pada tabel tersebut adalah nilai loading yang menunjukan
besarnya korelasi antara suatu variabel dengan faktor 1, faktor 2, dan faktor
3.
maka dilakukan rotasi faktor. Rotasi ini dilakuan dengan tujuan untuk
110
mendapatkan tampilan data yang jelas dari nilai loading untuk masing-
masing variabel pada faktor yang ada. Nilai loading untuk masing- masing
variabel terhadap faktor-faktor yang ada, dapat dilihat pada tabel rotated
ada. Jadi suatu variabel akan masuk kedalam faktor yang memiliki nilai
baris.
Tabel 4.17
Rotated Component Matrixa
Component
1 2 3
VAR00007 ,861 ,253 ,106
VAR00014 ,833 ,218 ,020
VAR00008 ,749 ,287 ,293
VAR00030 ,718 ,160 ,319
VAR00015 ,687 ,514 -,175
VAR00011 ,677 ,343 ,354
VAR00004 ,651 ,494 ,211
VAR00009 ,626 -,124 ,439
111
Component matrix hasil proses rotasi (rotated component
Berdasarkan pada tabel di atas, model faktor yang diperoleh yakni dengan
f. Penamaan faktor
memiliki nilai factor loading tertinggi. Hal ini dilakukan apabila tidak
112
Tabel 4.18
Penamaan Faktor
113
Lanjutan Tabel 4.18
Penamaan Faktor
satu faktor yang sangat penting dalam organisasi dalam hal ini Puskesmas karena
pegawai di organisasi, jika pimpinan Puskesmas bekerja dengan baik dan efektif
maka akan mempengaruhi kinerja dari para pegawainya akan bekerja secara
nya maka sulit untuk mencapai tujuan organisasi. Faktor selanjutnya adalah Upah
dan kondisi kerja, upah sangat berpengaruh dengan kinerja pegawai Puskesmas
karena jika jumlah upah sesuai dengan apa yang di harapkan oleh pegawai maka
hal itu akan memotivasi pegawai bekerja dengan lebih baik lagi terutama
Puskesmas jika seluruh fasilitas seperti alat-alat kedokteran gigi, stetoskop, USG,
114
dan alat yang lain didukung dengan baik maka para pegawai Puskesmas akan
dapat melayani masyarakat dengan cepat dan tepat. Jika salah satu alat mengalami
115
BAB V
A. Kesimpulan
1. Faktor Kepemimpinan
B. Implikasi
berikut:
Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya dan dapat
116
yaitu indikator-indikator apa saja yang mana saja yang mempengaruhi
kinerja pegawai.
2. Bagi Puskesmas.
dengan upah yang diterima juga perlu diperhatikan, selain itu kondisi kerja
seperti hubungan baik dengan sesama rekan kerja juga penting agar
tercipta hubungan yang baik sehingga dapat bekerja sama dalam pekerjaan
dengan baik.
117
3) Fasilitas Kerja juga merupakan faktor yang penting dalam mendukung
peralatan khusus. Hal ini yang harus lebih diperhatikan dan dipenuhi oleh
organisasinya.
118
DAFTAR PUSTAKA
Irfan, Fahmi, “Manajemen (Teori, Kasus, dan Solusi)”, cetakan kedua, Alfabeta
cv, Bandung, 2012.
Kasmir. “Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik)”. Cetakan ke-1.
PT RajaGrafindo Persada. Jakarta. 2016
119
untuk Perusahaan”, edisi kedua, cetakan ke-5, PT. Rajagrafindo
Persada, Depok, 2013
Robbins dan Coulter, “Manajemen”, edisi kesepuluh, jilid satu, PT. Gelora
Aksara Pratama, Jakarta, 2010.
Robbins, Stephens P. 2006. “Perilaku Organisasi”. Alih Bahasa: Benyamin
Molan. Edisi Kesepuluh. Jakarta: PT. Indeks, Kelompok Gramedia.
http://health.detik.com/read/2015/03/30/140243/2873511/763/penelitian-ini-
sebut-masih-ada-warga-yang-keluhkan-pelayanan-di-puskesmas (30 mei 2015)
http://www.antarasumbar.com/berita/161400/menanti-pelayanan-kesehatan-
berkualitas-di-puskesmas.html (27 Oktober 2015)
120
LAMPIRAN
121
Lampiran 1
Kepada yth ;
Bapak/Ibu/Saudara
Pegawai Puskesmas Pisangan
Di
Ciputat, Tangerang Selatan
Dengan Hormat,
Saya Muhammad Rio Firdaus mahasiswa tingkat akhir UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian sebagai tugas akhir kuliah.
122
Contoh:
Jika ingin mengganti jawaban, coretlah dengan satu garis mendatar pada kolom
yang yang diberi tanda checklist.
Daftar Pernyataan
I. VARIABEL KEPEMIMPINAN
NO. STS TS KS S SS
PERNYATAAN
Pengaturan jadwal kerja saya diatur dengan
1.
baik
Pemimpin memberikan pengarahan agar saya
2.
bisa bekerja dengan sungguh-sungguh
Pemimpin mampu menyediakan keperluan
3.
yang dibutuhkan pegawai dalam bekerja
Pemimpin selalu mengingatkan akan
pentingnya pencapaian kinerja sesuai dengan
4.
harapan Puskesmas
Pemimpin percaya bahwasanya saya dapat
5.
bekerja sesuai dengan harapan
Pemimpin saya bersikap ramah terhadap para
6.
Pegawai
123
Pemimpin saya membantu memberikan
7. masukan atas permasalahan yang dialami
pegawai dalam bekerja
Pemimpin membantu saya dalam
8.
mengembangkan potensi diri
Pemimpin dapat menyampaikan informasi
9.
dalam rapat secara baik
Saya merasa pemimpin mampu
10.
mengapresiasi ide-ide pegawai
Pemimpin memberikan pujian terhadap
11. pegawai atas pencapaian hasil kerja yang
sesuai dengan harapan
Selama rapat, pemimpin saya dapat memandu
12.
jalannya rapat dengan baik
Pemimpin saya dapat membina para
13.
pegawainya dengan baik dalam pencapaian
tujuan kerja
.
Pemimpin membantu memecahkan
14.
permasalahan pegawai dengan baik dalam
bekerja
NO PERTANYAAN STS TS KS S SS
15. Atasan memberikan apresiasi positif
terhadap saya dalam bekerja.
16. Pujian secara lisan dari atasan dapat
menambah semangat bekerja saya.
17. Saya mendapatkan kesempatan untuk belajar
hal-hal yang baru.
18. Tugas dan tanggung jawab pekerjaan telah
sesuai dengan kemampuan saya.
19. Besarnya gaji yang saya dapatkan sesuai
dengan beban pekerjaan yang saya kerjakan.
20. Saya memperoleh fasilitas sesuai dengan
beban pekerjaan yang dilakukan.
21. Saya tidak merasa disulitkan dengan
administrasi kantor.
22. Perkembangan penyelesaian pekerjaan
dipantau oleh pimpinan.
23. Saya dapat saling memberikan masukan
dengan sesama rekan kerja.
124
III. VARIABEL DISIPLIN KERJA
125
Lampiran 2
k k k k k k m m m m m m m m m d d d d d d d
e k k k k k k k k e e e e e o o o o o o o o o i i i i i i i
p e e e e e e e e p p p p p t t t t t t t t t s s s s s s s
. p p p p p p p p 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1
4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4
2
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3
3
4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4
4
4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5
4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5
6
4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
7
5 3 3 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 5 3 4 5 5 3 4 3 5 5 5 4
8
4 5 4 3 5 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 3
9
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
1
0
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1
1
4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 5 5 4 4 4 4 3
1
2
5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
1
3
5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 3 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5
1
4
5 5 3 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4
126
1
5
4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4
1
6
4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5
1
7
5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5
1
8
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1
9
5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4
2
0
4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 3 3 3 4 4 3 5 4 3
2
1
4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4
2
2
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5
2
3
5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4
2
4
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4
2
5
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
127
2
6
4 4 5 3 4 4 3 3 5 4 4 5 4 3 3 5 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4
2
7
4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4
2
8
4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5
2
9
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
3
0
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5
3
1
4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5
128
Lampiran 3
129
Lampiran 4
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,932 30
Lampiran 5
Uji MSA
130
10 Mengapresiasi ide-ide dari pegawai 564 Valid
11 Memberikan pujian kepada pegawai 641 Valid
12 Dapat memandu rapat dengan baik 395 Tidak Valid
13 Dapat membina para pegawai 565 Valid
14 Membantu memecahkan masalah 605 Valid
kerja
15 Memberikan apresiasi positif kepada 509 Valid
pegawai
16 Pujian dari atasan menambah 349 Tidak Valid
semangat kerja
17 Mendapatkan kesempatan untuk 371 Tidak Valid
belajar hal baru
18 Tugas dan tanggungjawab sesuai 458 Tidak Valid
dengan kemampuan
19 Gaji sesuai dengan beban pekerjaan 517 Valid
20 Memperoleh fasilitas sesuai dengan 670 Valid
beban pekerjaan
21 Tidak merasa disulitkan administrasi 306 Tidak Valid
kantor
22 Penyelesaian pekerjaan dipantau oleh 631 Valid
pimpinan
23 Memiliki hubungan baik dengan rekan 862 Valid
kerja
24 Datang ke kantor tepat waktu 386 Tidak Valid
25 Menyelesaikan tugas tepat waktu 342 Tidak Valid
26 Merawat peralatan kantor 583 Valid
27 Melaksanakan pekerjaan sesuai 526 Valid
rencana kerja yang ditetapkan
28 Bertanggungjawab atas hasil kerja 406 Tidak Valid
29 Taat pada aturan memakai seragam 472 Tidak Valid
30 Memberikan keterangan jika tidak 583 Valid
hadir
131
Lampiran 7
Uji MSA
132
Lampiran 7
Communalities
Initial Extraction
133
Lampiran 8
Comp Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Rotation Sums of Squared Loadings
onent Loadings
Total % of Cumulati Total % of Cumulative Total % of Variance Cumulative
Varianc ve % Variance % %
e
134
Lampiran 9
Component Matrixa
Component
1 2 3
135
Lampiran 10
1 2 3
136
Lampiran 11
Penamaan Faktor
137
Faktor yang Eign Factor % %
terbentuk Val Loading Varia Cumul
ue nce ative
F - memperoleh fasilitas - 0,902
A sesuai dengan beban
pekerjaan
K 69,558
- merawat peralatan - 0,875
9,352
T kantor Fasilitas Kerja 1,683
O - dapat membina para % - 0,670
R pegawai
138