Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asuhan Keperawatan sangat berpengaruh pada klien gout arthritis dengan Nyeri

Kronis. Lansia dengan Nyeri Kronis bila tidak dilakukan intervensi lebih lanjut, maka

akan menyebabkan perubahan: penurunan kemampuan musculoskeletal karena nyeri

sendi dapat berdampak pada penurunan aktivitas pada lansia. Arthritis gout dapat

menyebabkan sakit kepala dan nyeri khususnya pada sendi. Nyeri tersebut adalah keadaan

subjektif dimana seseorang memperlihatkan ketidak nyamanan secara verbal maupun non

verbal. Respons seseorang terhadap nyeri dipengaruhi oleh emosi, tingkat kesadaran, latar

belakang budaya, pengalaman masa lalu tentang nyeri dan Pengertian nyeri. Nyeri sangat

mengganggu kemampuan seseorang untuk beristirahat, konsentrasi, dan kegiatan yang

biasa dilakukan.

Dalam organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan bahwa sekitar 335 juta

orang di dunia mengidap penyakit gout arthritis. Jumlah ini sesuai dengan pertambahan

usia lanjut dan beragam faktor kesehatan lainnya yang akan terus mengalami peningkatan

dimasa depan. Diperkirakan sekitar 75% penderita gout arthritis akan mengalami

kecacatan akibat kerusakan pada tulang dan gangguan pada persendian yang ditandai

dengan rasa nyeri yang hebat. Menurut Riskerdas 2013 pravelensi penyakit sendi

berdasarkan diagnosa tenaga kesehatan di Indonesia 11,9%. Prevalensi penyakit sendi

berdasarkan wawancara yang di diagnosis nakes meningkat seiring dengan bertambahnya

umur. Jika dilihat dari karakteristik umur, prevalensi tertinggi pada umur ≥ 75 tahun

(54,8%). Penderita wanita juga lebih banyak (27,5%) dibandingkan dengan pria (21,8%).

Prevalensi tertinggi pada pekerja petani, nelayan, buruh prevalensi ini juga di dapatkan

paling banyak di daerah perdesaan (13,8%) lebih tinggi dari perkotaan (10,0%).
Prevalensi terjadinya gout arthritis berdasarkan diagnosis nakes di Jawa Timur sebanyak

(11,5%) menurut kejadian Gout Arthritis di Jawa Timur mencapai (26,9%). Di wilayah

kerja Puskesmas Turen prevalensi Gout Artritis pada tahun 2015 terdapat 189 kasus yang

di bagi dalam kasus baru 115 kasus (63,1%), kasus lama 67 kasus (36,8%), dan

kunjungan kasus lama 7 kasus (3,7%).

Tanda awal tubuh terserang arthritis gout adalah rasa nyeri mendadak dipersendian

dan pangkal ibu jari kaki, warna merah dan bengkak pada persendian yang disertai

demam. Gangguan nyeri pada persendian merupakan penyakit degenerative yang

biasanya akan memburuk seiring bertambahnya usia, bila tidak ditangani dengan baik

dapat menimbulkan efek yang membahayakan yang akan mengganggu proses

penyembuhan dan dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas, untuk itu perlu

penanganan yang lebih efektif untuk meminimalkan nyeri yang dialami oleh pasien.

Secara garis besar ada dua manajemen untuk mengatasi nyeri yaitu manajemen

farmakologi dan manajemen non farmakologi. Terapi farmakologi yaitu tindakan

pemberian obat sebagai penurun nyeri, biasanya dengan pemberian obat-obat analgesik

seperti pemberian Obat Anti Inflamasi Nonsteroid (OAINS) (Sukandar et al, 2009).

Tindakan non farmakologis selain diet purin, dapat juga diberikan terapi komplementer

yang menggunakan tanaman. Jahe memiliki kandungan yang bermanfaat mengurangi

nyeri pada gout arthritis karena jahe memiliki sifat pedas, pahit dan aromatic dari olerasin

seperti zingeron, gingerol dan shogaol. Jahe dapat diberikan cara kompres hangat maupun

kompres parutan (Igga Dwi Rahayu, 2017).

Pada tahapan ini fisiologis nyeri, kompres jahe menurunkan nyeri asam urat pada

tahap transduksi, dimana pada tahapan ini jahe memiliki kandungan gingerol yang

mengandung siklooksigenase yang bisa menghambat terbentuknya prostaglandin sebagai

mediator nyeri, sehingga terjadi penurunan nyeri asam urat. Maka dari itu jahe dapat
digunakan sebagai salah satu alternatif pengobatan non farmakologis untuk menurunkan

nyeri sendi khususnya pada penyakit asam urat (Puspaningtyas & Utami, 2013). Dalam

mengatasi nyeri kompres hangat (jahe)

Dari uraian dan pembahasan di atas maka peneliti ingin melakukan studi kasus

“Asuhan Keperawatan Gerontik yang mengalami Gout Arthritis dengan Nyeri Kronis di

Wilayah Kerja Puskesmas Turen.”

1.2 Batasan Masalah

Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan Gerontik yang

mengalami Gout Arthritis dengan Nyeri Kronis di Wilayah Kerja Puskesmas Turen.

1.3 Rumusan Masalah

Bagaimanakah Asuhan Keperawatan Gerontik yang mengalami Gout Arthritis dengan

Nyeri Kronis di Wilayah Kerja Puskesmas Turen ?.

1.4 Tujuan Penelitian


1.4.1 Tujuan Umum

Melaksanakan Asuhan Keperawatan Gerontik yang mengalami Gout Arthritis dengan

Nyeri Kronis di Wilayah Kerja Puskesmas Turen.

1.4.2 Tujuan Khusus


a) Melakukan pengkajian Asuhan Keperawatan Gerontik yang mengalami Gout

Arthritis dengan Nyeri Kronis di Wilayah Kerja Puskesmas Turen.


b) Menentukan diagnosis Keperawatan Gerontik yang mengalami Gout Arthritis

dengan Nyeri Kronis di Wilayah Kerja Puskesmas Turen.


c) Menentukan perencanaan Keperawatan Gerontik yang mengalami Gout Arthritis

dengan Nyeri Kronis di Wilayah Kerja Puskesmas Turen.


d) Melakukan tindakan Keperawatan Gerontik yang mengalami Gout Arthritis

dengan Nyeri Kronis di Wilayah Kerja Puskesmas Turen.


e) Melakukan evaluasi Keperawatan Gerontik yang mengalami Gout Arthritis

dengan Nyeri Kronis di Wilayah Kerja Puskesmas Turen.


1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas

pengetahuan tentang proses Keperawatan Gerontik yang mengalami Gout Arthritis

dengan Nyeri Kronis di Wilayah Kerja Puskesmas Turen..


1.5.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Perawat
Dapat menambah pengetahuan bagi perawat tentang proses Asuhan Keperawatan

Gerontik yang mengalami Gout Arthritis dengan Nyeri Kronis di Wilayah Kerja

Puskesmas Turen.
2. Bagi Puskesmas
Dari hasil penelitian ini dapat memberikan masukan terhadap pihak puskesmas

untuk menerapkan kegiatan edukasi kepada Keluarga dan Gerontik yang

mengalami Gout Arthritis dengan Nyeri Kronis di Wilayah Kerja Puskesmas

Turen.
3. Bagi Klien
Membantu klien menjadi lebih mandiri untuk mengatasi nyeri pada Gout

Arthritis.
4. Institusi Pendidikan
Dari hasil penelitian ini dapat membantu dalam pengembangan ilmu

pengetahuan mengenai Asuhan Keperawatan Gerontik yang mengalami Arthritis

Gout dengan Nyeri Kronis di Wilayah Kerja Puskesmas Turen.

Anda mungkin juga menyukai