Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Menurut Nursalam (2008) Desain penelitian adalah strategi
penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir
pengumpulan data dan mendefinisikan struktur penelitian dilaksanakan.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus,
yaitu studi yang mengekspresikan suatu masalah / fenomena dengan batasan
terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam dan menyertakan
berbagai sumber informasi. Studi kasus dibatasi oleh waktu dan tempat,
serta kasus yang dipelajari berupa peristiwa, aktivitas atau individu Studi
kasus ini adalah kasus untuk mengekplorasi masalah asuhan keperawatan
pada klien yang mengalami Post Section Caesarea dengan masalah
ketidakefektifan pemberian ASI di Ruang Brawijaya RSUD “Kanjuruhan”
Kepanjen Kabupaten Malang.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Menurut Nursalam (2008) Lokasi penelitian merupakan suatu tempat
atau wilayah dimana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun pada studi
kasus ini peneliti mengambil lokasi di RSUD “Kanjuruhan” kepanjen
Kabupaten Malang di Ruang Brawijaya, dan dilaksanakan pada tanggal …
sampai dengan … 2019. Studi kasus yang dilakukan pada klien minimal 3
hari.

3.3 Subyek Penelitian


Menurut Bawi (2014) Subjek penelitian adalah individu, benda, atau
organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam
pengumpulan data penelitian. Adapun subjek pada penelitian ini adalah klien
Post Sectio Caesarea dengan masalah ketidakefektifan pemberian ASI yang
bersedia sebanyak 2 klien.
3.4 Pengumpulan Data
Menurut Manda (2017) Pengumpulan data merupakan kegiatan
mencari data di lapangan yang akan digunakan untuk menjawab
permasalahan penelitian. Validitas instrumen pengumpulan data serta
kualifiasi pengumpul data sangat diperlukan untuk memperoleh data yang
berkualitas. Adapun teknik metode pengumpulan data dalam studi kasus ini
menggunakan
1. Wawancara
Hasil anamnesis berisi tentang identitas klien, keluhan utama, riwayat
penyakit sekarang – dahulu – keluarga. Sumber data dari klien,
keluarga, perawat.
2. Observasi dan pemeriksaan fisik
Dengan melakukan pendekatan IPPA : inspeksi, palpasi, perkusi,
auskultasi pada sistem tubuh klien
3. Studi dokumentasi, hasil dari pemeriksaan diagnostic dan data lain yang
relevan

3.5 Uji Keabsahan Data


Menurut Sanjaya (2015) Uji keabsahan data bertujuan untuk menguji
kualitas data atau informasi yang diperoleh sehingga menghasilkan data
dengan validitas tinggi. Sumber informasi tambahan mengunakan triagulasi
data dari tiga sumber utama : keluarga, klien dan catatan harian perawat
penanggung jawab. Triagulasi data adalah usaha mengecek kebenaran data
atau informasi yang diperoleh peneliti dari sudut pandang yang berbeda
dengan mencari sebanyak mungkin informasi saat pengumpulan dan analisis
data. Sumber informasi tambahan menggunakan triangulasi menurut
Sugiyono (2007) yaitu :
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk mengkaji kredibilitas data dilakukan
kepada keluarga terdekat, orang tua, perawat / dokter.
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek data dan sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda. Misal data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan
observasi, dokumentasi.
3. Triangulasi waktu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagi hari pada saat narasumber
masih segar, belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih
valid sehngga lebih kredibel. Pengujian keabsahan data dapat dilakukan
dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau
teknik lain dalam waktu / situasi yang berbeda. Bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang – ulang
sehingga sampai ditemukan kapastitas datanya.
4. Studi dokumentasi. Hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data lain yang
relevan

3.6 Analisis Data


Menurut Sanjaya (2015) Analisis data adalah suatu proses atau
upaya pengolahan data menjadi sebuah informasi baru agar karakteristik data
tersebut menjadi lebih mudah dimengerti dan berguna untuk solusi suatu
permasalahan. Adapun dalam penelitian ini, analisis data dilakukan sejak
peneliti di lapangan, sewaktu pengumpulan data sampai dengan semua data
terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara mengemukakan fakta,
selanjutnya membandingkan dengan teori yang ada dan selanjutnya
dituangkan dalam opini pembahasan. Teknik analisis yang digunakan dengan
cara menarasikan jawaban-jawaban yang diperoleh dari hasil interpretasi
wawancara mendalam yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah.
Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan studi
dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya diinterpretasikan dan
dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi
dalam intervensi tersebut.
Urutan dalam analisis data adalah:
1. Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dari hasil WOD (Wawancara, Observasi,
Dokumentasi). Dengan rincian :
a. Wawancara dilakukan dengan klien dan keluarga guna melakukan
pengkajian awal agar klien dan keluarga klien mempercayai perawat.
Setelah klien dan keluarga klien mempercayai perawat lakukan
tahapan pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi
dan evaluasi keperawatan.
b. Observasi dilakukan dengan dengan melakukan pendekatan IPPA :
inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi pada sistem tubuh klien.
Sebagai data penunjang dalam penegakan diagnose dan penyusunan
intervensi.
c. Dokumentasi, dilakukan dengan menuliskan data objektik dan data
subjektif yang ditemukan di lembar pengkajian yang telah
disediakan.
2. Mereduksi Data
Data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan
lapangan dijadikan satu dalam bentuk transkip berbentuk pengkajian
keperawatan.
3. Penyajian Data
Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan,
maupun teks naratif. Data yang telah didapatkan dan diagnosa yang telah
ditegakkan disajikan dalam satu kesatuan data berupa asuhan
keperawatan.
4. Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan
dengan hasil-hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku
kesehatan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode induksi. Data
yang dikumpulkan terkait dengan data pengkajian, diagnosis,
perencanaan, tindakan dan evaluasi, dimana dinilai sejauh mana
keberhasilan asuhan keperawatan yang telah dilakukan.
3.7 Etik Penelitian
Menurut Siswati (2013) Etika dalam penyusunan sebuah studi kasus
terdiri dari :
1. Respect
Respect adalah perilaku perawat yang menghormati/atau
menghargai pasien/atau klien atau keluarganya. Perawat harus menghargai
hak-hak pasien/klien seperti hak untuk pencegahan bahaya mendapat
penjelasan yang benar sesuai kewenangan perawat. Penghargaan perawat
pada pasien/atau klien diwujudkan dalam pemberian asuhan keperawatan
yang bermutu secara ramah dan penuh perhatian.
2. Autonomy
Autonomy berkaitan dengan hak seseorang untuk memilih yang
terbaik bagi dirinya sendiri, meskipun demikian terdapat berbagai
keterbatasan, terutama yang berkaitan dengan situasi dan kondisi, latar
belakang individu, campur tangan hukum, tenaga kesehatan professional
yang ada. Dalam hal ini perawat memberikan hak otonomi pasien
menerima atau menolak tindakan yang diberikan.
3. Non-malifiance
Non-malifiance adalah kewajiban perawat untuk tidak dengan
sengaja menimbulkan kerugian atau cidera. Kerugian atau cidera dapat
diartikan adanya kerusakan fisik seperti nyeri, kecacatan, kematian, atau
gangguan emosi antara lain perasaan tidak berdaya, merasa emosional,
merasa terisolasi, dan adanya kekesalan. Maka perawat harus memberikan
tindakan sesuai SOP dan tidak boleh lalai secara sengaja.
4. Honesty
Honesty adalah kewajiban perawat untuk menyatakan suatu
kebenaran, tidak berbohong atau menipu orang lain. Yang bisa dilakukan
dengan inform consent kebenaran bisa diungkapkan sepanjang tidak
membahayakan pasien dan sesuai kewenangan perawat.
5. Secrecy
Secrecy adalah sikap menjaga infomasi yang ada. Sikap perawat
terhadap semua informasi tentang klien yang harus dijaga kerahasiaannya.
6. Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian yang memberikan lembar persetujuan.
Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.
7. Anonimity
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan
jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak
memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
penelitian yang akan disajikan.
8. Justice
Justice adalah kewajiban untuk berlaku adil kepada semua orang
dengan kata lain tidak memihak. Maka perawat harus memberikan
pelayanan yang sama sesuai kebutuhan terhadap pasien yang dirawat.
9. Accountability
Accountability adalah bertindak secara konsisten sesuai dengan
standar praktik dan tanggung jawab profesi. Maka perawat harus
memberikan asuhan keperawatan bukan tindakan medis
3.8 Kerangka Kerja
Menurut Hartono (2010) Kerangka kerja merupakan rencana
penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan
digarap, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis,
logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Dibawah ini merupakan batasan
kerangka studi kasus pada klien yang mengalami Post section caesarea
dengan masalah ketidakefektifan pemberian ASI.

Klien dengan Post Section Caesarea dengan masalah ketidakefektifan pemberian ASI

Pengkajian

Wawancara, observasi, dan dokumentasi

Triangulasi Data

Diagnosa

Intervensi

Implementasi

Evaluasi

Analisa data kedua partisipan

Penyajian data

Kesimpulan

Bagan 3.1 Kerangka kerja klien yang mengalami post section caesarea dengan masalah ketidakefektifan pemberian ASI

Anda mungkin juga menyukai