Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEPERAWATAN MANAJEMEN

“Trend dan Isu Dalam Pelayanan Manajemen Keperawatan di Puskesmas”

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas individu keperawatan manajemen

Disusun oleh:

Winda Dyah Arasy (16.100.50)

D3 3B

Prodi D3 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen
Jl. Trunojoyo no. 16, Kepanjen- Malang

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang maha Esa atas segala rahmat yang telah di berikan
sehingga kita dapat menyelesaikan makalah tentang “Trend dan isu dalam pelayanan
manajemen keperawatan di puskesmas” dengan baik. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih
atas bantuan teman – teman yang telah memberikan sumbangan baik materi ataupun
pemikirannya. Kami berharap atas apa yang telah kami tulis dapat menambah pengetahuan bagi
kami serta pembaca. Selain itu kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
yang harus diperbaiki, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami
harapkan.

Kepanjen, 15 Desember 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................
1.2 Tujuan...........................................................................................
1.3 Manfaat.........................................................................................
BAB II Tinjauan Teori
2.1 Pengertian Manajemen Keperawatan...........................................
2.2 Isu Aspek Legal............................................................................
2.3 Trend dan Isu Keperawatan Komunitas........................................
BAB III
3.1 Kesimpulan ..................................................................................
3.2 Saran.............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya


staf keperawatan untuk memeberikan asuahan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada
pasien, keluarga dan masyarakat (Gillies 2000). Pelaksanaan manjemen keperawatan diperlukan
di setiap pelayanan keperawatan seperti di rumah sakit, puskesmas, dan klinik lainnya karena
sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat professional bekerja sama dengan klien, dan
tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan lingkup kewenangan dan tanggung jawab.

Salah satu dalam fungsi manajemen keperawtan adalah fungsi pengelola staf (staffing).
Fungsi ini dalam manajemen keperawatan dapat dilakukan sebagai pengembangan peran
keperawatan. Perawat dalam memberikan asuhan keperawtan profesiaonaldidukung dengan
pengetahuan teori yang mantap dan kokoh yang didasari oleh ilmu dan kiat keperawatan (Gillies,
2000). Perawat yang memiliki kinerja yang baik akan memberikan asuhan keperawatan
professional baik kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.

Perawat puskesmas memerlukan kompetensi untuk melaksanakan kegiatan di puskesmas.


Quad Council PHN Competencies (2003) menyebutkan kompetensi yang diperlukan untuk
mengnalisa permasalahan kesehatan yang ada di masyarakt hingga melakukan evaluasi.
Kompetensi yang diharapkan meliputi keterampilan menganalisis pengkajian kesehtan
masyarakat, keterampilan merencakanakan program kesehatan masyarakat, keterampilan
komunikasi, keterampilan memahami budaya masyarakat, keterampilan bekerjasama dengan
masyarakat maupun stakeholder, keterampilan menggunakan ilmu kesehatan masyarakat,
keterampilan melakukan manajemen financial, dan keterampilan kepemimpinan serta berfikir
sestematis. Kemampuan ini meneurut Deseco (2005) dikategorikaan menjadi tiga, yaitu
kemampuan menggunakan sarana prasarana (teknologi, bahasa, dan lain-lain,) kemampuan
berinteraksi dengan berbagai kelompok yang heterogen, dan kemampuan bertindak sesuai
dengan kemenangan yang dimilikinya dalam menjalankan upaya kesehatan.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui dan memahami Trend dan isu dalam pelayanan manajemen keperawatan
di puskesmas.

1.4 Manfaat

Mahasiswa keperawatan dapat mengetahui dan memahami Trend dan isu dalam pelayanan
manajemen keperawatan di puskesms.
BAB 2

Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian Manajemen Keperawatan

System dalam manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanankeperawatan


melalui upaya stafkeperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa
aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat (Gillies, 2000). Manajemen keperawatan
digunakan untuk mengatur lingkungan organisasi dalam menciptakan suasaba optimal bagi
persyaratan pengawasan oleh perawat-perawat klinis. Proses manajemen keperawatan di mulai
dari input, proses, output, sehingga perawat manajer mengatur seleksi sumber daya manusia dan
materi lainnya untuk memberikan masukan tambahan dalam proses manajemen. (Swansburg,
2000).

2.2 Isu Aspek Legal

Telenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan etik dan kerahasiaan pasien
sama seperti telehealth secara keseluruhan. Di banyak negara, dan di beberapa negara bagian di
Amerika Serikat khususnya praktek telenursing dilarang (perawat yang online sebagai
koordinator harus memiliki lisensi di setiap resindesi negara bagian dan pasien yang menerima
telecare harus bersifat lokal) guna menghindari malpraktek perawat antar negara bagian. Isu
legal aspek seperti akontabilitas dan malprakatek, dsb dalam kaitan telenursing masih dalam
perdebatan dan sulit pemecahannya.

Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan
umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan
profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan
telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan pengembangan praktek keperawatan,
penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan
yang menggunakan model informasi kesehatan/berbasis internet.

Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan


kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang
secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan dalam
merawat pasien adalah :

1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan
harus tetap terjaga.

2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial


resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau
telepon) dan keuntungannya

3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol
dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email
4. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan penyalah
gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek

2.3 Tren dan Isu Keperawatan Komunitas

Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus-menerus dan
terlibat dalam masyarakat yang yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode keperawatan
kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat
menyesuaikan perubahan tersebut.

Keperawatan menetapkan diri dari ilmu social bidang lain karena focus asuhan
keperawatan bidang lain meluas. Tren dalam pendidikan keperawatan adalah berkembangnya
jumlah peserta keperawatan yang menerima pendidikan keperawatan, baik peserta didik dari D3
keperawatan, S1 keperawatan atau kesehatan masayrakat sampai ke tingkat yang lebih tinggi,
yaitu S2 atau kesehatan.

Tren paraktik keperawatanmeliputi berbagai praktik di berbagai tempat praktik dimana


perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus meningkatkan
otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat
dengan meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi
perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai
profesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik. Aktivitas dari organisasi
keperawatan professional menggambarkan trend an praktik keperawatan.

Tren yang sedang dibicarakan adalah:

1. Pengaruh politik terhadap keperawatan professional

2. Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik keperawatan

3. Puskesmas Idaman

1. Pengaruh Politik terhadap Keperawatan professional

Keterlibatan perawat dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara individu ada
beberapa nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret Sunger, dan Lavinia Dock telah
mempengaruhi dalam pembuatan di berbagai bidang nampaknya perawat kurang di hargai
sebagai kelompok. Gerakan wanita telah memberikan inspirasi pada perwat mengenai masalah
keperawatan komunitas.

Kekuatan politik merupakan kemampuan untuk mempengaruhi atau meyakinkan


seseorang untuk memihak pada pemerintah untuk memperlihatkan bahwa kekuatan dari pihak
tersebut membentuk hasil yang diinginkan (Rogge,1987).

Perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas perawat adalah wanita dan
poolitik merupakan dominasi laki-laki (Marson,1990).
Perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas perawat adalah wanita dan
poolitik merupakan dominasi laki-laki (Marson,1990).

Strategi spesifik pengintegrasian peraturan public dalam kurikulum keperawatan,


sosialisasi dini, berpartisipasi dalam organisasi profesi, memperluas lingkungan praktik klinik,
dan menjalankan tempat pelayanan kesehatan.

2. Pengaruh Perawat dalam Peraturan dan Praktik Keperawatan

Pospek keperawatan komunitas dimasa yang akan dating cenderung semakin berkembang
dan dibutuhkan dalam system pelayanan kesehatan pemerintah. Peran perawat kesehatan
masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengatasi sebagai masalah kesehatan yang terjadi di masa
yang akan datang karena mengikuti perubahan secara keseluruhan. Dampak perubahan tersebut
dapat berpengaruh pada peran yang dilkaukan perawat. Intervensi keperawatan kesehatan
masarakat diberbagai tingkat pelayanan akan semakin besar dikarnakan adanya kelalaian,
ketidaktahuan, ketidakmauan, dan ketidakmampuan individu,keluarga, kelompok, dan
masyarakat.

Komponen–komponen perubahan dalam masyarakat :

1. Pertambahan penduduk. Pertambahan penduduk secara cepat (population) dan


perubahan dalam gambaran penduduk, diantaranya perubahan dalam komposisi usia,
penyebarannya, dan kepadatan penduduk kota besar.
2. Transisi penyakit. Perubahan pola penyakit atau transisi penyakit yaitu perubahan
penyakit menular ke penyakit degenerative, seperti penyakit jantung, kanker,
depresimental dan ansietas, stroke, peningkatan kecelakaan, alkoholisme, dan yang
akhir-akhir ini marak adalah penyalahgunaan narkotika.
3. Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi social. Perkembangan
industrialisasi serta perubahan kondisi social yang cepat dengan di sertai perubahan-
perubahan sikap, niali, gaya hidup, kondisi lingkungan, kelompok-kelompok
masyarakat baru, masalh individu, dan masyarakat.
4. Meningkatnya pengetahuan masarakat sebagai pelayanan kesehatan akan
meningkatkan juga harapan mereka terhadap mutu pelayanan keperawatan dan
kesehatanpola pelayanan kesehatan yang baru akan meningkatkan pencpaian
kesehatan bagi semua orang pada tahun 2000.
5. Kurang tenaga medis menyebabkan pelimpahan tanggung jawab atau wewenang pada
perawat.
6. Masyarakat akan menjadi rekan kerja dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Banyak
pelayanan yang akan dilaksanakan di luar rumah sakit, misalnya pelayanan pada
rehabilitasi, kesehatan jiwa, dan lain-lain.

3.Puskesmas Idamam

Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan bermutu yang


memenuhi atau melebihi harapan pelanggan serta memberi pelayanan yang sesuai dengan
standart operating procedure (SOP) pelayanan kesehatan. “Puskesmas Idaman” sebagai
pelayanan masyarakat, akan berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan harapan pelanggan, oleh karena itu Puskesmas Idaman juga merubah
paradigma dari “ Puskesmas yang mengatur Masyarakat” menjadi “Puskesmas yang memenuhi
harapan Masyarakat”.

Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan yang bermutu yang
sesuai dengan standart operating procedure (SOP) untuk memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan , baik pelanggan eksternal maupun internal.

Visi dan Misi Puskesmas Idaman :

1. ”Puskesmas Idaman yang bermutu”, merupakan visi Puskesmas Idaman yang


menggambarkan keadaan yang ingin dicapai oleh Puskesmas di masa yang akan
datang yaitu Puskesmas dengan pelayanan kesehatan bermutu untuk memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan , baik pelanggan eksternal maupun internal.
2. Untuk mencapai visi Puskesmas Idaman tersebut, ditetapakan misi sebagai berikut:
a. Memastikan Pelanggan Puskesmas.Pelanggan Puskesmas perlu diketahui,
untuk mengetahui seberapa besar potensipasar yang akan kita layani.
b. Memahami psikografi Pelanggan Puskesmas.Psikografi pelanggan perlu
diketahui untuk mengetahui budaya , perilaku dankebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan, sehingga kita dapat mengantisipasi bentuk pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan.
c. Menata Mindset Tim Pelayaan Prima di Puskesmas Idaman.Pola pikir semua
pegawai perlu ditata dan disamakan, dengan tujuan agar semua pegawai
mempunyai polapikir yang sama untuk menyelenggarakan pelayanan prima di
Puskesmas Idaman.
d. Memberi kesempatan pada “front liner” untuk ikut mengambil keputusan dan
memberikan saran dalam pelaksanaan pelayanan prima di Puskesmas.Pegawai
di garis depan “front liner” seperti petugas parkir dan loket, merupakan orang
pertama yang kontak dengan pelanggan, oleh karena itu mereka banyak
mengetahui informasi yang kita butuhkan dalam pengambilan keputusan
pelaksanaan pelayanankesehatan di Puskesmas Idaman.
e. Mengembangkan pelayanan kesehatan yang tak terlupakan pada
Pelanggan.Dengan memberi pelayanan kesehatan yang memberi kesan
”WOO”, maka hal tersebut akan membanggakan dan memuaskan pada
pelanggan yang juga dapat berfungsi sebagai promosi antar pelanggan.
f. Menjalin komunikasi terus menerus dengan Pelanggan untuk menciptakan
”Customer Market Relationship”.Komunikasi dengan pelanggan yang terjalin
baik, akan menimbulkan ikatan batin antar mereka sehingga hal tersebut akan
membuat pelanggan menjadi loyal
g. Melakukan penyesuaian organisasi terus menerus untuk peningkatan mutu
pelayanan kesehatan

Perubahan organisasi akan terjadi terus menerus, baik karena pengaruh lingkungan
internal maupun eksternal serta tuntutan pelanggan yang terus berubah, untuk itu Puskesmas
Idaman harus selalu dapat menyesuaikan perubahan tersebut, sehingga dapat terus
mempertahankan pelayanan kesehatan yang memuaskan pelanggan.
Manfaat Puskesmas Idaman :

1. Bagi Masyarakat

a. Mendapat pelayanan kesehatan bermutu dan terjangkau

b. Masyarakat mampu mendapat pelayanan kesehatan sesuai keinginan

c. Masyarakat tidak mampu/maskin mendapat pelayanan kesehatan standard


2. Bagi Pemerintah Daerah

a. Pemerintah Daerah dapat meningkatkan mutu pelayanan pada masyarakat

b. Meningkatkan citra Puskesmas, citra Pemerintah Daerah serta meningkatkan daya


saing

c. Pemberian subsidi pada masyarakat miskin lebih efektif dan efisien

3. Bagi Tenaga Kesehatan

a. Pengetahuan dan ketrampilan tenaga kesehatan meningkat

b. Motivasi Tenaga kesehatan meningkat

c. Kesejahteraan tenaga kesehatan meningkat

d. Tenaga kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan: profesioanal sesuaidengan


pendidikannya, unggul dalam prestasi serta sopan dan santun dalam memberikan
pelayanan.

e. Tenaga kesehatan berpenampilan rapi dan bersih, khusus untuk dokter dan dokter gigi
memakai jas dokter pada saat melayani pasien.

f. Obat yang diberikan kepada pasien adalah obat generik berblister

g. Pelanggan diperlakukan secara ramah dan sopan serta dengan penuh simpati dibantu
sepenuhnya keperluaanya datang ke Puskesmas.

h. Tenaga kesehatan cepat dan tanggap dalam merespon keluhan dan keinginan
pelanggan

i. Semua pegawai Puskesmas mempunyai komitmen, etika dan semangat/motivasi yang


tinggi untuk melaksanakan pelayanan prima di Puskesmas

j. Tempat pelayanan kesehatan ditata rapi dan bersih, dan ber-AC, sehingga member
kenyamanan pada pasien dan tenaga kesehatan yang melayaninya

k. tunggu pasien ditata rapi dan bersih serta dilengkapai sarana hiburan yang sesuai
dengan harapan pasien

l. Kamar mandi dan WC bersih, tidak bau dan cukup air, serta dibersihkan setiap hari
Upaya dan Azas Penyelenggaraan :

1. Upaya Kesehatan

Upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Idaman upaya kesehatan


perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut dikelompokan
menjadi dua yakni:

a. Upaya Kesehatan wajib adalah upaya kesehatan yang wajib dillaksanakan oleh
Puskesmas Idaman, upaya kesehatan wajib tersebut adalah:
1. Upaya Promosi Kesehatan
2. Upaya Kesehatan Lingkugan
3. Upaya Kesehatan Ibu dan anak serta Keluarga Berencana
4. Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular\
6. Upaya Pengobatan
b. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan inovatif berdasarkan
permasalahan kesehatan di masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan
Puskesmas.
1. Upaya Kesehatan Sekolah
2. Upaya Kesehatan Olah Raga
3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
4. Upaya Kesehatan Kerja
5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
6. Upaya Kesehatan Jiwa
7. Upaya Kesehatan Mata
8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
9. Upaya Pembinaan Pengobatan tradisional

2.Azas Penyelenggaraan

a. Azas pertanggungawaban wilayah, artinya Puskesmas Idaman bertanggung jawab


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah
kerjanya.

b. Azas pemberdayaan masyararakat, artinya Puskesmas Idaman wajib memberdayakan


perorangan, keluarga dan masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan
setiap upaya Puskesmas.

c. Azas keterpaduan, artinya penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas harus


diselenggarakan secara terpadu baik keterpaduan lintas program aupun lintas sektor.

d. Azas rujukan, artinya untuk menyelesaikan berbagai masalah kesehatan di Puskesmas


yang mempunyai kemampuan terbatas, perlu ditopang oleh azas rujukan, baik rujukan
upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat

3. Upaya Peningkatan Mutu

a. Fokus utama peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Idaman, terletak


pada dua aspek:

1. Peningkatan wawasan dan ketrampilan tenaga kesehatan, serta


2. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan
3. Memperbaiki manajemen pelayanan kesehatan yang fokus pada pelanggan,
artinya perbaikan manajemen ditujukan untuk memberikan kepuasan pada
pelanggan
4. Kepuasan pelanggan dapat diperoleh jika pelayanan kesehatan dapat mengatasi
hal-hal yang tidak disukai pelanggan
5. Pelanggan yang puas akan menjadi loyal yang juga berakibat pada peningkatan
kunjungan
6. peningkatan kunjungan akan berakibat bertambahnya pendapatan bagi Puskesmas
Idaman Pendapatan yang diperoleh dipergunakan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan disamping memberi insentif pada tenaga kesehatan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Tren paraktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai tempat praktik dimana
perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus meningkatkan
otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat
dengan meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi
perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai
profesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik.

3.2 Saran

Diharapkan kepada mahasiswa yang nantinya sebgai tenaga kesehtan di masyarakat dapat
mengetahui Trend dan Isu Keperawatan dan dapat memberikan pengetahuan tersebut kepada
masyarakat yang luas.
Daftar Pustaka

Fahmi,I. (2013). Manajemen Keperawatan.Bandung : Alfabeta

Marquis, B & Huston. (2010). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Jakarta:

Salemba medika

Nursalam. (2007). Manajemen Keperawatan dan Aplikasinya. Jakarta :EGC

Simamora, R. (2012). Buku Ajara Manajemen Keperawatan. Jakarta :EGC

Handoko, T.H. (2010). Pengantar Manajemen. Yogyakarta :BPFE

Anda mungkin juga menyukai