Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

DAN ASUHAN KEPERAWATAN


PADA KLIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Ners


Departemen Mental Health Nursing (MHN)

Disusun Oleh

Galuh Kumalasari
(105070209111046)

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
LAPORAN PENDAHULUAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI

1.1 Definisi
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang
mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi
aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi (higiene),
berpakaian/berhias, makan, dan BAK/BAB (Fitria, 2009)
Defisit perawatan diri juga dapat diartikan sebagai keadaan ketika
individu mengalami suatu kerusakan fungsi kognitif atau fungsi motorik,
yang menyebabkan penurunan kemampuan untu melakukan perawatan diri
(NANDA, 2009)

1.2 Jenis-Jenis Defisit Perawatan Diri


1. Mandi/higiene
Klien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan,
memperoleh atau mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau aliran air
mandi, mendapatkan perlengkapan mandi, mengeringkan tubuh, serta
masuk dan keluar kamar mandi (Fitria, 2009).
2. Berpakaian/berhias
Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil
potongan pakaian, menanggalkan pakaian, serta memperoleh atau
menukar pakaian. Klien juga memiliki ketidakmampuan untuk
mengenakan pakaian dalam, memilih pakaian, menggunakan alat
tambahan, menggunakan kancing tarik, melepaskan pakaian,
menggunakan kaos kaki, mempertahankan penampilan pada tingkat yang
memuaskan, mengambil pakaian, dan mengenakan sepatu (Fitria, 2009).
3. Makan
Klien mempunyai ketidakmampuan dalam menelan makanan,
mempersiapkan makanan, menangani perkakas, mengunyah makanan,
menggunakan alat tambahan, mendapatkan makanan, membuka
kontainer, memanipulasi makanan dalam mulut, mengambil makanan dari
wadah lalu memasukkannya ke mulut, melengkapi makanan, mencerna
makanan menurut cara yang diterima masyarakat, mengambil cangkir
atau gelas, serta menerima cukup makanan dengan aman (Fitria, 2009).
4. BAB/BAK
Klien memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam
mendapatkan jamban atau kamar mandi kecil, duduk atau bangkit dari
jamban, memanipulasi pakaian untuk toileting, membersihkan diri setelah
BAK/BAB dengan tepat, dan menyiram toilet atau kamar mandi (Fitria,
2009).

1.3 Tanda dan Gejala serta Batasan Karakteristik


Menurut Depkes (2000) tanda dan gejala klien dengan defisit
perawatan diri adalah:
1. Fisik
 Badan bau, pakaian kotor.
 Rambut dan kulit kotor.
 Kuku panjang dan kotor
 Gigi kotor disertai mulut bau penampilan tidak rapi
2. Psikologis
 Malas, tidak ada inisiatif.
 Menarik diri, isolasi diri.
 Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
3. Sosial
 Interaksi kurang.
 Kegiatan kurang
 Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
 Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat,
gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri.

Batasan karakteristik dari deficit perawatan diri yaitu :


 Disorientasi
 Kesulitan mengenali benda-benda yang digunakan dalam
perawatan
 Kotor atau berpakaian tang tidak tepat
 Tidak dapat merapikan rambut atau kuku
 Tidak makan, makan makanan basi, atau tidak dimasak
(Fitria, 2009)
1.4 Proses Keperawatan
1. Pengkajian
 Data Subjektif
 Klien mengatakan dirinya malas mandi karena airnya dingin, atau
di RS/ di rumah tidak tersedia alat madi,
 Klien mengatakan dirinya malas berdandan.
 Klien mengatakan ingin disuapi makan.
 Klien mangatakan jarang membersihkan alat kelaminnya setelah
BAK maupun BAB.
 Objektif
 Ketidakmampuan mandi/membersihkan diri ditandai dengan
rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki, dan berbau, serta kuku
panjang dan kotor.
 Ketidakmampuan berpakaian/berhias ditandai dengan rambut
acak-acakan, pakaian kotor atau tidak rapi, pakaian tidak sesuai,
tidak bercukur (laki-laki), atau tidak berdandan (wanita).
 Ketidakmampuan makan secra mandiri ditandai dengan
ketidakmampuan mengambil mkanan sendiri, makan berceceran,
dan makan tidak pada tempatnya.
 Ketidakmampuan BAB/BAK secara mandiri ditandai BAB/BAK
tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik
setelah BAB/BAK.
(Fitria, 2009)

 Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi adalah faktor resiko yang mempengaruhi
jenis dan jumlah sumber yang dapat dibangkitkan oleh individu untuk
mengatasi stress (Stuart & Sundeen, 1998).
a. Faktor Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri seperti stroke.
b. Faktor Psikologis
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu. Pada individu yang mengalami
kelemahan untuk melakukan perawatan diri sering kali keluarga
membiarkan individu tersebut untuk tergantung dengan orang lain
saat memenuhi perawatn dirinya sehingga individu tersebut
terbiasa dengan kondisi tersebut.
c. Faktor Sosiobudaya
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan
kemampuan dalam perawatan diri.

 Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi adalah stimulus yang dipersepsikan oleh
individu sebagai tantangan, ancaman, atau tuntutan dan yang
memerlukan energi ekstra untuk koping (Stuart & Sundeen, 1998).
a. Sifat
Sifatnya berupa aspek psikologis dan sosial. Dari aspek psikologis
kemungkinan diakibatkan karena seseorang yang menderita
penyakit kronis ataupun gangguan kejiwaan lain sehingga secara
psikologis mereka mengalami penurunan motivasi dan
kecemasan. Dari aspek sosial ini berasal dari keluarga atau
lingkungan sekitar. Dari aspek biologis berupa kerusakan kognisi
atau perceptual dan kelemahan.
b. Waktu
Yang perlu dikaji adalah lamanya klien tidak mampu melakukan
perawatan diri. Biasanya hal ini terjadi jika seseorang telah lama
menderita penyakit kronis.
c. Asal
Sumber penyebab deficit perawatan diri bisa berasal dari faktor
internal seperti keluarga yang memanjakan atau justru malah
membiarkan dalam hal perawatan diri.
d. Jumlah
Pengkajian mengenai kuantitas atau seberapa besar defisit
perawatan diri yang dialami dalam satu periode
 Penilaian stressor
Penilaian stressor adalah suatu evaluasi tentang makna
stressor bagi kesejahteraan seseorang di mana stressor mempunyai
arti, intensitas dan kepentingannya (Stuart & Sundeen, 1998).
a. Penilaian Kognitif
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya
pada pasien penderita diabetes mellitus ia harus menjaga
kebersihan kakinya.
b. Respon Afektif
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga
individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.
c. Respon Fisiologik
Pada keadaan tertentu/sakit kemampuan untuk merawat diri
berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
d. Respon Perilaku
Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
e. Respon Sosial
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh
dimandikan.

 Sumber koping
Sumber koping adalah evaluasi terhadap pilihan koping dan
strategi seseorang (Stuart & Sundeen, 1998).
a. Kemampuan Personal
Kemampuan personal merupakan ketrampilan yang dimiliki klien.
Kurangnya kemampuan seseorang untuk menjaga kebersihan diri
biaasnya disebabkan karena menderita suatu penyakit sehingga
mengalami kelemahan untuk menjaga kebersihan diri.
b. Dukungan Sosial
Dukungan sosial adalah dukungan emosional dan bantuan yang
didapatkan untuk penyelesaian tugas Keluarga berperan penting
dalam membantu klien dalam menjaga kebersihan diri anggota
keluarga yang mengalami kelemahan karena sakit.
c. Asset Materi
Asset materi merupakan modal ekonomi yang dimiliki klien
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun,
pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya
memerlukan uang untuk menyediakannya.
d. Keyakinan Positif
Keyakinan positif adalah teknik pertahanan dan motivasi. Adanya
keyakinan bahwa dengan menjaga kebersihan diri akan
membantu proses penyembuhan suatu penyakit/gangguan.

 Mekanisme koping
Mekanisme koping adalah tiap upaya yang diarahkan pada
penatalaksanaan stress, termasuk upaya penyelesaian masalah
langsung dan mekanisme pertahanan yang digunakan untuk
melindingi diri (Stuart & Sundeen, 1998).
1. Regresi yaitu kemunduran akibat stres terhadap perilaku dan
merupakan ciri khas dari suatu taraf perkembangan yang lebih dini
2. Penyangkalan yaitu menyatakan ketidaksetujuan terhadap realitas
dengan mengingkari realitas tersebut. Mekanisme pertahanan ini
adalah paling sederhana dan primitif.
3. Isolasi diri , menarik diri
4. Intelektualisasi yaitu pengguna logika dan alasan yang berlebihan
untuk menghindari pengalaman yang mengganggu perasaannya.

1.5 Diagnosa Keperawatan


 Defisit perawatan diri

1.6 Rencana Intervensi


Diagnosa : Defisit perawatan diri
Tujuan umum:
Klien menunjukkan peningkatan perawatan diri
Tujuan khusus
 Klien menunjukkan asupan makanan dan minuman yang cukup
 Klien memaksimalkan partisipasinya dalam aktivitas higine pribadi,
ke toilet, dan aktivitas berhias
 Klien mempertahankan jadwal yang meliputi tidur, istirahat dan
aktivitas yang cukup
Rencana intervensi
- Untuk klien:
 Mengkaji kemampuan untuk melakukan perawatan diri yang
meliputi mandi / membersihkan diri, berpakaian / berhias,
makan, dan BAB/BAK secara mandiri
 Memberikan latihan cara melakukan mandi / membersihkan
diri, berpakaian / berhias, makan, dan BAB / BAK, secara
mandiri
 Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami
masalah kurang perawatan diri.
- Untuk keluarga
 Diskusikan denagn keluarga tentang fasilitas kebersihan diri
yang dibutuhkan oleh klien agar dapat menjaga kebersihan
diri
 Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat diri (sesuai
jadwal yang telah disepakati)
 Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan
klien dalam merawat diri
1.7 Implementasi
Strategi Implementasi
No. Klien Keluarga
SP 1 Kaji kemampuan berinteraksi Kaji kemampuan keluarga untuk
berinteraksi
Bina hubungan saling Kaji kemampuan keluarga dalam
percaya dengan prinsip merawat klien dengan defisit
komunikasi terapeutik perawatan diri.
Identifikasi kemampuan klien Buat jadwal
dalam melakukan
kebersihan diri, berdandan,
makan dan BAK/BAB.
Buat jadwal
SP 2 Evaluasi SP1 Evaluasi SP 1
Jelaskan pentingnya Jelaskan pada keluaraga tentang
kebersihan diri, berdandan, fasilitas kebersihan diri yang
makan dan BAK/BAB diperlukan oleh klien.
Jelaskan cara menjaga Sarankan keluarga untuk terlibat /
kebersihan diri, berdandan, membantu dalam menjaga
makan dan BAK/BAB kebersihan diri klien
Buat jadwal Buat jadwal
SP 3 Evaluasi SP 2 Evaluasi SP 2
Jelaskan peralatan yang Minta keluarga terlibat dalam
dibutuhkan untuk menjaga merawat dan membantu klien
kebersihan diri, berdandan, dalam merawat diri.
makan dan BAK/BAB
Minta klien mempraktekan Anjurkan keluarga untuk memberi
cara menjaga kebersihan pujian atas keberhasilan klien
diri, berdandan, makan dan merawat diri.
BAK/BAB.
Buat jadwal Buat jadwal
DAFTAR PUSTAKA

Ahyar. 2010. Konsep Diri dan Mekanisme Koping dalam Aplikasi


Proses Keperawatan.
"http://ahyarwahyudi.wordpress.com/2010/02/11/konsep-diri-dan-
mekanisme-koping-dalam-proses-keperawatan/feed/" />. Diakses tanggal 7
Oktober 2010 pukul 15.44 WIB

Anonymous, 2009. Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri.


http://genox3.blogspot.com/2009/11/askep-defisit-perawatan-diri.html.
Diakses tanggal 7 Oktober 2010 pukul 15.50 WIB

Carpenito, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 10. EGC :
Jakarta

Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar Dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan
Dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP) Untuk 7
Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat Bagi Program S1 Keperawatan.
Jakarta. Salemba Medika.

Gondohutomo, Amino. 2008. Defisit perawatan diri. http://rs-


amino.jatengprov.go.id/index.php/home-rsj/1-latest-news/1-defisit-
perawatan-diri. Diakses tanggal 8 Oktober 2010 pukul 16.44 WIB

Stuart, Gail W & Sandra J. Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3.
EGC. Jakarta

Townsend, Marry C. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada Perawatan


Psikiatri edisi 3. Jakarta. EGC

Wilkinson,J. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Dengan Intervensi NIC


Dan Kriteria Hasil NOC, Ed. 7 Alih bahasa Widyawati. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai