Disusun Oleh
Galuh Kumalasari
(105070209111046)
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
LAPORAN PENDAHULUAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
1.1 Definisi
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang
mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi
aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi (higiene),
berpakaian/berhias, makan, dan BAK/BAB (Fitria, 2009)
Defisit perawatan diri juga dapat diartikan sebagai keadaan ketika
individu mengalami suatu kerusakan fungsi kognitif atau fungsi motorik,
yang menyebabkan penurunan kemampuan untu melakukan perawatan diri
(NANDA, 2009)
Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi adalah faktor resiko yang mempengaruhi
jenis dan jumlah sumber yang dapat dibangkitkan oleh individu untuk
mengatasi stress (Stuart & Sundeen, 1998).
a. Faktor Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri seperti stroke.
b. Faktor Psikologis
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu. Pada individu yang mengalami
kelemahan untuk melakukan perawatan diri sering kali keluarga
membiarkan individu tersebut untuk tergantung dengan orang lain
saat memenuhi perawatn dirinya sehingga individu tersebut
terbiasa dengan kondisi tersebut.
c. Faktor Sosiobudaya
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan
kemampuan dalam perawatan diri.
Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi adalah stimulus yang dipersepsikan oleh
individu sebagai tantangan, ancaman, atau tuntutan dan yang
memerlukan energi ekstra untuk koping (Stuart & Sundeen, 1998).
a. Sifat
Sifatnya berupa aspek psikologis dan sosial. Dari aspek psikologis
kemungkinan diakibatkan karena seseorang yang menderita
penyakit kronis ataupun gangguan kejiwaan lain sehingga secara
psikologis mereka mengalami penurunan motivasi dan
kecemasan. Dari aspek sosial ini berasal dari keluarga atau
lingkungan sekitar. Dari aspek biologis berupa kerusakan kognisi
atau perceptual dan kelemahan.
b. Waktu
Yang perlu dikaji adalah lamanya klien tidak mampu melakukan
perawatan diri. Biasanya hal ini terjadi jika seseorang telah lama
menderita penyakit kronis.
c. Asal
Sumber penyebab deficit perawatan diri bisa berasal dari faktor
internal seperti keluarga yang memanjakan atau justru malah
membiarkan dalam hal perawatan diri.
d. Jumlah
Pengkajian mengenai kuantitas atau seberapa besar defisit
perawatan diri yang dialami dalam satu periode
Penilaian stressor
Penilaian stressor adalah suatu evaluasi tentang makna
stressor bagi kesejahteraan seseorang di mana stressor mempunyai
arti, intensitas dan kepentingannya (Stuart & Sundeen, 1998).
a. Penilaian Kognitif
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya
pada pasien penderita diabetes mellitus ia harus menjaga
kebersihan kakinya.
b. Respon Afektif
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga
individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.
c. Respon Fisiologik
Pada keadaan tertentu/sakit kemampuan untuk merawat diri
berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
d. Respon Perilaku
Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
e. Respon Sosial
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh
dimandikan.
Sumber koping
Sumber koping adalah evaluasi terhadap pilihan koping dan
strategi seseorang (Stuart & Sundeen, 1998).
a. Kemampuan Personal
Kemampuan personal merupakan ketrampilan yang dimiliki klien.
Kurangnya kemampuan seseorang untuk menjaga kebersihan diri
biaasnya disebabkan karena menderita suatu penyakit sehingga
mengalami kelemahan untuk menjaga kebersihan diri.
b. Dukungan Sosial
Dukungan sosial adalah dukungan emosional dan bantuan yang
didapatkan untuk penyelesaian tugas Keluarga berperan penting
dalam membantu klien dalam menjaga kebersihan diri anggota
keluarga yang mengalami kelemahan karena sakit.
c. Asset Materi
Asset materi merupakan modal ekonomi yang dimiliki klien
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun,
pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya
memerlukan uang untuk menyediakannya.
d. Keyakinan Positif
Keyakinan positif adalah teknik pertahanan dan motivasi. Adanya
keyakinan bahwa dengan menjaga kebersihan diri akan
membantu proses penyembuhan suatu penyakit/gangguan.
Mekanisme koping
Mekanisme koping adalah tiap upaya yang diarahkan pada
penatalaksanaan stress, termasuk upaya penyelesaian masalah
langsung dan mekanisme pertahanan yang digunakan untuk
melindingi diri (Stuart & Sundeen, 1998).
1. Regresi yaitu kemunduran akibat stres terhadap perilaku dan
merupakan ciri khas dari suatu taraf perkembangan yang lebih dini
2. Penyangkalan yaitu menyatakan ketidaksetujuan terhadap realitas
dengan mengingkari realitas tersebut. Mekanisme pertahanan ini
adalah paling sederhana dan primitif.
3. Isolasi diri , menarik diri
4. Intelektualisasi yaitu pengguna logika dan alasan yang berlebihan
untuk menghindari pengalaman yang mengganggu perasaannya.
Carpenito, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 10. EGC :
Jakarta
Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar Dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan
Dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP) Untuk 7
Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat Bagi Program S1 Keperawatan.
Jakarta. Salemba Medika.
Stuart, Gail W & Sandra J. Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3.
EGC. Jakarta