Disusun Oleh
Galuh Kumalasari
(105070209111046)
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
LAPORAN PENDAHULUAN
HALUSINASI
- Emosi berlebihan
Faktor predisposisi
curiga, ketakutan,
penurunan fungsi ego Ansietas dari Gangguan Klien asyik
rasa tidak aman,
ringan sampai dalam dengan
gelisah, bingung,
berat komunikasi halusinasinya,
perilaku merusak
dan putaran seolah-olah ia
diri, kurang
balik otak merupakan
perhatian, tidak
tempat untuk
mampu
memenuhi
mengambil
kebutuhan akan
keputusan, bicara
interaksi sosial,
inkoheren, bicara
kontrol diri dan
sendiri, tidak
harga diri yang
membedakan
tidak didapatkan
yang nyata
dalam dunia
dengan yang tidak
nyata
nyata..
Sumber koping
Regresi
Proyeksi
Menarik diri
Menarik diri
penyebab
Kerusakan interaksi sosial Harga diri rendah
4. Rencana keperawatan
Diagnosa : gangguan persepsi/sensori;halusinasi
Tujuan :
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi
halusinasi
Klien dpat membina hubungan saling percaya
Manfaat hubungaan dengan orang lain dan tidak berhubungan
dengan orang lain
Klien melaksanakan hubungan secara bertahap
Klien dapat mengungkapkan perasaan dengan orang lain
Klien dapat berdayakan system pendukung atau keluarga
Kriteria Hasil :
Pasien berinteraksi secara sesuai dengan orang lain dan
lingkungan
Pasien tampak penuh perhatian,konsentrasi dan orientasi
Pasien menyatakan tidak lagi mendengar suara-suara atau melihat
bayangan
Tindakan Keperawatan pada klien
Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien
Mengidentifikasi isi halusinasi pasien
Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien
Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien
Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
Mengidentifikasi respons pasien terhadap halusinasi
Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi
dalam jadwal kegiatan harian
Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan
kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan pasien di rumah)
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat
secara teratur
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
Tindakan keperawatan pada keluarga
Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi, dan jenis
halusinasi yang dialami pasien beserta proses terjadinya
Menjelaskan cara-cara merawat pasien halusinasi
Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan
halusinasi
Membantu keluarga membuat jadual aktivitas di rumah termasuk
minum obat (discharge planning)
Menjelaskan follow up pasien setelah pulang
5. Implementasi
SP Tindakan Keperawatan Tindakan Keluarga
1 1. Mengidentifikasi jenis 1. Mendiskusikan masalah yang
halusinasi pasien dirasakan keluarga dalam
2. Mengidentifikasi isi halusinasi merawat pasien
pasien 2. Menjelaskan pengertian, tanda
3. Mengidentifikasi waktu dan gejala halusinasi, dan jenis
halusinasi pasien halusinasi yang dialami pasien
4. Mengidentifikasi frekuensi beserta proses terjadinya
halusinasi pasien 3. Menjelaskan cara-cara
5. Mengidentifikasi situasi yang merawat pasien halusinasi
menimbulkan halusinasi
6. Mengidentifikasi respons
pasien terhadap halusinasi.
7. Mengajarkan pasien
menghardik halusinasi
8. Menganjurkan pasien
memasukkan cara menghardik
halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian
2 1. Evaluasi SP 1 1. Evaluasi SP 1
2. Mengevaluasi jadwal kegiatan 2. Melatih keluarga
harian pasien mempraktekkan cara merawat
3. Melatih pasien mengendalikan pasien dengan halusinasi
halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dengan orang
lain
4. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
3 1. Evaluasi SP 2 1. Evaluasi SP 2
2. Mengevaluasi jadwal kegiatan 2. Membantu keluarga membuat
harian pasien jadual aktivitas di rumah
3. Melatih pasien mengendalikan termasuk minum obat
halusinasi dengan melakukan (discharge planning)
kegiatan (kegiatan yang biasa 3. Menjelaskan follow up pasien
dilakukan pasien di rumah) setelah pulang
4. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
4 1. Evaluasi SP 3
2. Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
3. Memberikan pendidikan
kesehatan tentang penggunaan
obat secara teratur
4. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
6. Evaluasi
Pasien dan keluarga mengetahui jenis halusinasi, isi, waktu, frekuensi
dan situasi yang menimbulkan halusinasi pasien
Pasien dapat menghardik halusinasi
Pasien dapat mengendalikan halusinasi dengan bercakap-cakap
dengan orang lain
Pasien dapat mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan
(kegiatan yang biasa dilakukan pasien di rumah)
Pasien minum obat secara teratur
Keluarga mengetahui cara-cara mengendalikan halusinasi
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar Dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan
dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan untuk 7 Diagnosa
Keperawatan Jiwa Bagi Program S1 Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
LAMPIRAN I
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI
SENSORI ; HALUSINASI
I. Kasus :
Perubahan persepsi sensori ; halusinasi
II. Proses terjadinya masalah
A. Pengertian:
Halusinasi adalah gangguan pencerapan (persepsi) panca indera tanpa
adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan di
mana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh/baik. Individu yang
mengalami halusinasi seringkali beranggapan sumber atau penyebab halusinasi
itu berasal dari lingkungannya, padahal rangsangan primer dari halusinasi adalah
kebutuhan perlindungan diri secara psikologik terhadap kejadian traumatik
sehubungan dengan rasa bersalah, rasa sepi, marah, rasa takut ditinggalkan
oleh orang yang diicintai, tidak dapat mengendalikan dorongan ego, pikiran dan
perasaannya sendiri. (Budi Anna Keliat, 1999).
B. Teori yang menjelaskan halusinasi
Teori yang menjelaskan terjadinya halusinaasi adalah sebagai berikut:
Teori Biokimia
Terjadi sebagai respon terhadap stress yang mengakibatkan
terlepasnya zat halusinogenik neurotic (buffofenon dan
dimethytransferase)
Teori Psikoanalisis
Merupakan respon ketahanan ego untuk melawan rangsangan dari luar yang
mengancam dan ditekan untuk muncul dalam alam sadar
C. Rentang Respon Halusinasi
a. PohonMasalah
Faktor predisposisi
curiga, ketakutan,
penurunan fungsi ego Ansietas dari Gangguan Klien asyik
rasa tidak aman,
ringan sampai dalam dengan
gelisah, bingung,
berat komunikasi halusinasinya,
perilaku merusak
dan putaran seolah-olah ia
diri, kurang
balik otak merupakan
perhatian, tidak
tempat untuk
mampu
memenuhi
mengambil
kebutuhan akan
keputusan, bicara
interaksi sosial,
inkoheren, bicara
kontrol diri dan
sendiri, tidak
harga diri yang
membedakan
tidak didapatkan
yang nyata
dalam dunia
dengan yang tidak
nyata
nyata..
Sumber koping
Regresi
Proyeksi
Menarik diri
LAMPIRAN 2
STRATEGI PELAKSANAAN
PASIEN DENGAN HALUSINASI
LAMPIRAN
STRATEGI PELAKSANAAN PAIEN DENGAN HALUSINASI
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Orientasi :
Salam Terapeutik
“Selamat pagi Theo??
Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Theo hari ini?”
“Apakah suara-suaranya masih muncul Theo?”
“Apakah Theo sudah menerapkan cara yang telah kita latih?”
“ Bagus!”
Kontrak
Topik : “Sesuai janji kemarin, hari ini kita akan latihan cara
kedua untuk mengontrol halusinasi, yaitu bercakap-cakap
dengan orang lain”
Waktu : “Berapa lama kira-kira kita bisa ngobrol? Theo maunya
berapa menit? Bagaimana kalau 10 menit? Apakah Theo
Siap?!”
Tempat : Theo mau nya kita diskusi dimana? Kalau disini saja
bagaimana?”
2. Kerja:
“Salah-satu cara mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan
bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau Theo mulai
mendengar suara-suara , langsung saja saja cari teman untuk diajak
ngobrol. Minta teman untuk ngobrol dengan Theo.”
“Contohnya begini…..tolong saya mulai dengar suara-suara. Ayo
ngobrol dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah, misalnya ada
kakak Theo katakan: ‘Kak, ayo ngobrol dengan saya, saya sedang
mendengar suara-suara. Begitu Theo.
“Coba Theo lakukan seperti yang saya tadi lakukan.”
“Ya begitu. Bagus Theo!”
3. Terminasi:
Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Theo setelah latihan ini?”
Evaluasi Objektif
“Selain menghardik, cobalah cara yang kedua ini jika Theo
mengalami halusinasi lagi.”
“Oya, Theo bisa mengulangi lagi bagaimana cara menghardik
halusinasi dengan cara yang barusan kita latih?”
Rencana Tindak Lanjut
“Kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan Theo coba cara
tersebut! Bagaimana kalau kita membuat jadwal latihannya. Mau
nya jam berapa saja latihannya?”
(Masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian klien).
Kontrak yang akan datang
Topik : karena sudah 10 menit, jadi diskusi kali ini sudah
cukup. Besok saya akan kesini lagi untuk latihan cara yang
ketiga yaitu menjadwal kegiatan kita. Bagaimana Theo??..
Waktu : “Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau
besok jam 09.00 bisa?”
Tempat : “Kira-kira tempat yang enak buat kita diskusi besok
dimana ya, disini lagi atau dimana??”
Selamat pagi Theo
SP3: Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara ketiga:
melaksanakan aktivitas terjadwal
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
Klien mengatakan mendengar suara-suara, mendengar suara yang
mengajaknya bercakap-cakap, dan mendengar suara menyuruh
melakukan sesuatu yang berbahaya.
2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi
3. Tujuan Khusus
mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan cara
meembuat jadwal aktivitas klien.
4. Rencana Tindakan Keperawatan
Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi
terapeutik.
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Jelaskan tujuan pertemuan
d. Jujur dan menepati janji
e. Tujukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
f. Beri perhatian kepada klien dan perhatikan keTheotuhan
dasar klien.
Latih klien untuk mengontrol halusinasi dengan cara
membuat jadwal aktivitas. Tahapan tindakan yang dapat
dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut.
Jelaskan cara membuat jadwal aktivitas
Peragakan cara membuat jadwal aktivitas
Minta klien memperagakan ulang
Pentau penerapan cara ini dan beri penguatan pada
perilaku klien sesuai
Masukkan dalam jadwal kegiatan klien
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Orientasi:
Salam Terapeutik
“Selamat pagi Theo??
Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Theo hari ini?”
“Apakah suara-suaranya masih muncul Theo?”
“Lalu apa Theo sudah mempraktekkan dua cara yang saya ajarkan?”
“ Bagus!”
Kontrak
Topik : “sesuai jadwal hari ini saya akan mengajarkan Theo cara
yang ketiga, yaitu membuat aktifitas terjadwal dari bangun tidur
hingga tidur malam. Bagaimana Theo”
Waktu : “Berapa lama kira-kira kita bisa ngobrol? Theo maunya
berapa menit? Bagaimana kalau 10 menit? Apakah Theo Siap?!”
Tempat : Theo mau nya kita diskusi dimana? Kalau disini saja
bagaimana?”
2. Kerja:
“Baik Theo, Ini ada blanko coba Theo tuliskan kegiatan yang dilakukan
dari bangun pagi sampai tidur malam. Caranya Theo tuliskan dulu jam
dikolom pertama kemudian kegiatan pada kolom yang kedua.
Contohnya begini: jam 05.00 Theo bangun kemudian shalat subuh.
“Ya begitu. Coba Theo teruskan.”
“Ya bagus teruskan sampai tidur malam.”
“wah,sudah selesai ya. Emm,baik sekarang mari kita lihat bersama.
Misalnya sekarang adalah jam 1 siang, dan jadwal yang biasa Theo
lakukan pada jam ini adalah membersihkan kamar. Jadi mari kita
lakukan…”
3. Terminasi:
Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Theo setelah latihan ini?”
Evaluasi objektif
“Selain menghardik dan bercakap-cakap dengan orang lain, cobalah
cara yang ketiga ini jika Theo mengalami halusinasi lagi.”
“Oya, Theo bisa mengulangi lagi bagaimana cara menghardik
halusinasi dengan cara yang barusan kita latih?”
Rencana Tindak Lanjut
“Kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan Theo coba cara tersebut!
Bagaimana kalau kita membuat jadwal latihannya. Mau nya jam
berapa saja latihannya?”
(Masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian klien).
Kontrak yang akan datang
Topik : Besok saya akan kesini lagi untuk latihan cara yang
keempat yaitu minum obat secara teratur. Bagaimana Theo??..
Waktu : “Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok
jam 09.00 bisa?”
Tempat : “Kira-kira tempatnya dimana Theo??kalau disini lagi
bagaimana?”
LAMPIRAN 5
LEAFLET HALUSINASI