Anda di halaman 1dari 17

SISTEM EKSKRESI

Istilah
a) Ekskresi = Proses pengeluaran zat sisa metabolisme berupa zat cair & zat gas (urine: ginjal,keringat:
kulit,empedu:hati,CO2:paru-paru) yg tdk berguna lagi bagi tubuh.
b) Defekasi = Proses pengeluaran zat sisa hasil pencernaan makanan berupa feses/tinja (belum pernah mengalami
metabolisme di jaringan meliputi zat yg tdk diserap usus sel epitel, usus yg rusak & mikroba usus) melalui anus.
c) Sekresi = Proses pengeluaran getah (masih berguna bagi tubuh & umumnya mengandung enzim & hormon)oleh sel &
kelenjar ke saluran pencernaan.
d) Eliminasi = Proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yg kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yg
besar (usus).

Fungsi Sistem Ekskresi


1. Membuang zat sisa yang tidak berguna dan beracun
2. Mengatur konsentrasi & volume cairan tubuh (osmoregulasi)
3. Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi)
4. Menjaga keseimbangan tubuh (Homeostasis)

Organ Eksresi pada Manusia

A.GINJAL

Struktur
Warna : merah.
Bentuk : seperti biji kacang merah/ercis
Ukuran : panjang sekitar 10 cm.
Berat : sekitar 200 gr
Letak : di rongga perut sebelah kiri dan kanan ruas-ruas tulang pinggang

Fungsi
 Menyaring darah
 Mengekskresikan zat sisa yg beracun(urea, asam urat, amoniak,kreatinin),garam anorganik,bakteri & obat2an
 Mengekskresikan kelebihan gula dalam darah
 Mengembalikan zat yg masih berguna(glukosa, garam, air,&asam amino)
 Membentuk urine
 Menjaga tekanan osmosis
 Mengatur kadar Kalium & volume cairan dlm darah
 Menjaga pH,konsentrasi garam dlm darah
 Mempertahankan keseimbangan asam & basa
 Penghasil zat atau hormon
o Eritropoietin(EPO) =merangsang +v pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang
o Kalsitriol =membentuk vit.D, menjaga keseimbangan kimia, mempertahankan Ca tulang
o Renin =mengatur tekanan darah

Bagian – Bagian Ginjal :


 Korteks
1 juta nefron
Badan malphigi :
 Glomerulus
 Kapsula Bowman
 Tubulus(kontortus proksimal,kontortus distal, tubulus kolektivus)
 Medula
Lengkung henle : menghubungkan tubulus kontortus proksimal & distal
 Pelvis
Tempat bermuaranya tubulus & penampungan urin sementara

Bagian Nefron
 Pembuluh
o Arterial aferen
o Glomerulus
o Arterial eferen
o Kapiler tubuler
 Epitel
o Kapsul Bowman
o Tubulus kontortus proksimal
o Lengkungan henle
o Tubulus kontortus distal
o Tubulus kolektifus

Macam Nefron
 Nefron Korteks : lengkungan henle pendek
 Nefron Jukstamedula : lengkungan henle panjang

Proses Pembentukan Urine


FILTRASI REABSORPSI AUGMENTASI
Penyaringan darah Penyerapan kembali zat yg diperlukan Penambahan kadar & pengeluaran zat
tubuh
Glomerulus Tubulus kontortus proksimal Tubulus kontortus distal
Urine primer(filtrat glomerulus) Urine sekunder(filtrat tubulus) Urine sebenarnya

Skema pembetukan urine

Glomerulus (Filtrasi) terbentuk urine primer-->Tubulus kontortus proksimal (Reabsorpsi) terbentuk urine sekunder--> Tubulus
kontortus distal (Augmentasi) terbentuk urine sebenarnya-->Tubulus kolektivus-->Rongga ginjal-->Ureter-->Kandung kemih--
>Uretra-->Urine keluar tubuh

Komposisi urine dalam keadaan normal:

1. Air 95%
2. Urea, asam urat, dan amonia
3. Zat warna empedu
4. Garam, terutama garam dapur (NaCl).
5. Zat yang beracun.

FAKTOR YG MEMPENGARUHI JUMLAH URINE


1. Internal
 Hormon : ADH(vasopressin)
Insulin
 Stimulus/saraf
2. Eksternal
 Jumlah air yg diminum
 Jumlah garam yg dikeluarkan
 Iklim/musim/cuaca

c. Kelainan dan gangguan pada ginjal

1. Uremia adalah tertimbunnya urea dalam darah sehingga mengakibatkan keracunan.


2. Albuminuria adalah urine mengandung albumin (protein darah) karena adanya kerusakan pada glomerulus sehingga
proses filtrasi berlangsung tidka sempurna.
3. Diabetes insipidus adalah penyakit kekurangan hormon vasopresin atau hormon antidiuretik (ADH) yang
mengakibatkan hilangnya kemampuan mereabsorpsi cairan. Akibatnya, penderita mengeluarkan urine yang
berlebihan, bisa mencapai 20 liter perhari.
4. Diabetes melitus ditandai oleh adanya glukosa dalam urine. Terjadi karena menurunnya hormon insulin yang
dihasilkan pankreas.
5. Nefritis adalah suatu suatu gangguan pad aginjal karena infeksi bakteri Streptococcus sehingga mengakibatkan
protein masuk ke dalam urine.
6. Batu ginjal adalah terbentuknya endapan dari garam kalsium dan penimbunan asam urat sehingga membentuk
CaCO3 (kalsium karbonat) pad aginjal maupun pada saluran ginjal atau kandung kemih.
7. Gagal ginjal adalah gangguan pada ginjal yang mengakibatkan menurunnya fungsi fungsi ginjal sehingga tidak mampu
melakukan penyaringan zat sisa metabolisme tubuh, contoh urea.

2. Hati

a. Struktur dan fungsi hati

 berat kurang lebih 1,5 kg


 berwarna cokelat.
 terletak di bagian kanan atas rongga perut di bawah diafragma.
 mengeluarkan zat sisa berupa empedu.

Fungsi hati sebagai berikut:

• Menyimpan glikogen (gula otot)


• Menetralkan racun
• Membentuk protombin (zat yang digunakan dalam pembekuan darah)
• Tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A
• Tempat pembentukan urea dan amonia
• Tempat pembentukan sel darah merah pada janin
• Sebagai organ eksresi
• Sebagai kelenjar pencernaan.

b. Gangguan pada hati

1. Penyakit wilson, keturunan dengan kadar zat tembaga dalam tubuh yang berlebihan sehingga mengakibatkan
gangguan fungsi hati.
2. Hepatitis, radang atau pembengkakan hati yang disebabkan oleh virus, alkohol, narkoba, obat-obatan, atau racun.
Gejala hepatitis yaitu nafsu makan hilang, kelelahan, demam, pegal seluruh tubuh, mual, muntah, dan nyeri pada
perut.
3. Sirosis, penyakit hati yang kronis dan mengakibatkan guratan pada hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi.
3.Kulit

a. Struktur kulit

1. Epidermis (Lapisan kulit ari)

Lapisan kulit terluar yang sangat tipis.


Bagian ini terdiri atas 2 lapisan yaitu:
a.Lapisan tanduk/stratum korneum
 Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati.
 Mudah terkelupas.
 Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak mengeluarkan darah bila lapisan ini
mengelupas.
b. Lapisan malpighi
 Tersusun dari sel-sel hidup.
 Terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar matahari.
 Terdapat ujung syaraf.

2. Dermis (lapisan kulit jangat)

Pada lapisan kulit ini terdapat bagian-bagian berikut:


a. Pembuluh kapiler
b. Kelenjar keringat
c. Kantong rambut
d. Kelenjar minyak rambut
e. Ujung saraf

3. Jaringan bawah kulit (subkutaneus)/hipodermis

Jaringan subkutaneus berada dibawah dermis dengan batas yang tidak jelas. Pada jaringan terdapat jaringan lemak yang
berfungsi menahan panas tubuh serta melindungi tubuh bagian dalam dari benturan.

b. Fungsi kulit

1. Alat pengeluaran keringat


2. Pengatur suhu tubuh
3. Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
4. Tempat penyimpanan kelebihan lemak.

c. Gangguan pada kulit

1. Jerawat
2. Scabies atau kudis
3. Pruvitus kutanea ,gejala timbul rasa gatal yang dipicu oleh iritasi saraf sensorik perifer.
4. Eksim ,karena infeksi atau iritasi.
5. Gangren ,karena kematian sel-sel jaringan tubuh.

4. Paru-Paru

menghasilkan zat sisa berupa karbon dioksida dan uap air yang keluar melalui lubang hidung.

a. Fungsi paru-paru
 sebagai tempat pertukaran antara gas CO2 dan O2. CO2 dikeluarkan melalui paru-paru.

b. Gangguan pada paru-paru

1. Asma atau sesak napas ,penyumbatan saluran pernapasan (bronkiulus) yang disebabkan oleh alergi benda-benda
asing, seperti rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis.
2. Kanker paru-paru ,disebabkan oleh kebiasaan merokok.
3. Emfisema ,pembekakan alveolus dalam paru-paru yang mengakibatkan saluran pernapasan menyempit.

SISTEM EKSRESI VERTEBRATA


Tipe ginjal pada vertebrata ada beberapa macam, yaitu pronefros, opistonefros, mesonefros, dan metanefros.
Pronefros adalah ginjal yang berkembang pada fase embrio atau larva yang selanjutnya akan berubah menjadi mesonefros lalu
menjadi metanefros pada akhirnya. Opinefros adalah tipe ginjal yang terdapat pada amfibi ikan.

Ekskresi ikan, terjadi pada sepasang ginjal (opistonefros) memanjang dan berwarna kemerah-merahan.
ikan mas, saluran ginjal menyatu dengan saluran kelenjar kelamin yang disebut saluran urogenital.
 ikan yang bernafas dengan insang, urin dikeluarkan melalui kloaka atau porus urogenitalis dan karbondioksida
dikeluarkankan melalui insang.
 ikan yang bernafas dengan paru-paru, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru dan urin melalui kloaka
 Ikan yang hidup di air tawar mengeksresi ammonia dan aktif menyerap oksigen melalui insang, serta mengeluarkan
urin dalam jumlah besar.
 ikan yang hidup di laut akan mengekskresikan ammonia melalui urin yang jumlahnya sedikit.

Ekskresi katak ,terjadi di sepasang ginjal (opestonefros) yang terletak di kanan dan kiri tulang belakang. Ginjalnya berwarna
merah kecoklat-coklatan. Saluran ekskresi katak bermuara di kloaka.
 katak jantan, saluran ginjal dan saluran kelaminnya menyatu tetapi tidak pada katak betina.

Eksresi reptile, terjadi pada ginjal (metanefros) yang sudah berkembang sejak embrio. Ginjal ini dihubungkan oleh saluran ke
kantung kemih dan langsung bermuara ke kloaka. Selain ginjal, reptile juga mengalami ekskresi pada kelenjar kulit yang
meghasilkan asam urat tertentu yang berguna untuk mengusir musuh.

Ekskresi burung terjadi pada ginjal(metanefros), paru-paru dan kulit. Sepasang ginjal burung berwarna coklat. Saluran
ekskresinya terdiri dari ginjal yang menyatu dengan saluran kelamin pada bagian akhir usus(kloaka). Burung mengsekresi asam
urat dan garam. Jika kelebihan larutan garam akan mengalir ke rongga hidung dan keluar melalui nares. Burung hampir tidak
memiliki kelenjar kulit tetapi memiliki kelenjar minyak pada tungginya dan kelenjar minyal ini berguna untuk meminyaki bulu-
bulunya.

SISTEM EKSKRESI INVERTEBRATA


Pada cacing pipih Planaria yang dilakukan melalui pembuluh bercabang-cabang yang memanjang pada bagian samping kiri dan
kanan di sepanjang tubuhnya berakhir pada sel-sel api (solenosit) yang dilengkapi dengan silia (bulu getar), Saluran ini disebut
protonefridium.cairan tubuh dan zat sisa dikeluarkan dari tubuh melalui suatu lubang yang disebut nefridiofor.
Cacing tanah Annelida, pada setiap segmen terdapat sepasang ginjal atau nefridum, kecuali pada tiga segmen

Perrtama dan terakhir. Setiap nefridium memiliki corong yang terbuka dan bersilia yang disebut nefrostom. Cairan tubuh ditarik
dan diambil oleh nefrostom, yang kemudian masuk ke dalam nefrida yang berupa pembuluh panjang dan berliku-liku. Pada
waktu cairan tubuh mengalir melalui nefridia terjadi penyerapan kembali zat-zat yang masih bermanfaat, seperti glukosa, air,
dan ion-ion. Zat-zat tersebut diedarkan ke seluruh kapiler sistem sirkulasi. Sedangkan sisa cairan tubuh, seperti air, senyawa
nitrogen, dan garam-garam yang tidak diperlukan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui ujung nefrostom yang berupa lubang
atau disebut nefridiofor.

Ekskresi pada serangga disebut tubula atau pembuluh Malpighi. terletak dalam homosol dan tergenang di dalam darah. Bagian
pangkal pembuluh Malpighi melekat pada ujung anterior dinding usus dan bagian ujungnya menuju ke homosol yang
mengandung hemolimfa(darah pada invertebrate dengan sistem peredaran darah terbuka). Pembuluh Malpighi bagian dalam
tersusun oleh selapis sel epitel yang berperan dalam pemindahan urea, limbah nitrogen, garam-garam, dan air dari hemolomfa
ke dalam rongga pembuluh, lalu diserap kembali secara osmosis di rectum untuk diedarkan ke seluruh tubuh hemolimfa.
Sebaliknya, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai Kristal asam urat yang akan dikeluarkan bersama feses
melalui anus.
Ekskresi
(Selengkapnya baca artikel tentang Sistem Ekskresi Pada Manusia)
Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas. Zat-zat sisa zat
sisa itu berupa urine(ginjal), keringat(kulit), empedu(hati), dan CO2(paru-paru). Zat-zat ini harus
dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan mengganggu bahkan meracuni tubuh. Selain
ekskresi, ada juga defekasi dan sekresi. Defekasi adalah pengeluaran zat sisa hasil proses pencernaan
berupa feses(tinja) melalui anus. Sedangkan sekresi adalah pengeluaran oleh sel dan kelenjar yang
berupa getah dan masih digunakan oleh tubuh untuk proses lainnya seperti enzim dan hormon.

Ginjal

(Selengkapnya baca artikel tentang Detail Ginjal)


Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri ruas tulang
belakang. Letak ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Itu karena di atas ginjal sebelah
kanan terdapat hati yang berukuran besar. Bentuk ginjal seperti biji kacang berwarna merah keunguan
dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal dibungkus oleh semacam selaput tipis
yang disebut ‘kapsul’.
Fungsi ginjal:
(Selengkapnya baca artikel tentang 10 Fungsi
Ginjal )

 Menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah yang dikeluarkan dalam bentuk urin.
 Mempertahankan dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
 Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur konsentrasi garam dalam tubuh.
 Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dengan cara mengeluarkan kelebihan
asam atau basa melalui urin.
 Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, dan amonia melalui urine.

Bagian-bagian ginjal:

20 Bagian-
(Selengkapnya baca artikel tentang

Bagian Ginjal )

1. Korteks(kulit ginjal), terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi. Badan malphigi
tersusun atas glomerulus yang diselubungi kapsula Bowman dan tubulus(saluran) yang terdiri
dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
2. Medula(sumsum ginjal), terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut(piramida). Di sini
terdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal dan tubulus
kontortus distal.
3. Rongga ginjal(pelvis), merupakan tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urin
sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan dari
tubuh melalui uretra.

Proses pembentukan urine dalam bentuk skema:


Darah dari aorta menuju glomerulus(filtrasi atau penyaringan) protein tetap berada di pembuluh darah
dan terbentuk urin primer yang mengandung air, garam, asam amino, glukosa dan urea >>> tubulus
kontortus proksimal(reabsorpsi atau penyerapan kembali) menyerap glukosa, garam, air, dan asam
amino. Terbentuk urin sekunder yang mengandung urea >>> tubulus kontortus distal(augmentasi atau
pengeluaran zat) melepaskan zat-zat yang tidak berguna atau berlebihan ke dalam urin dan terbentuk
urin sebenarnya >>> tubulus kolektivus >>> rongga ginjal >>> ureter >>> kandung kemih >>> uretra >>>
urine keluar tubuh.
(untuk lebih jelasnya, lihat selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi ginjal)
Jadi, pembentukan urine dibagi menjadi 3 tahap, yaitu filtrasi(penyaringan), reabsorpsi(penyerapan
kembali), dan augmentasi(pengeluaran zat).
Zat-zat yang terkandung dalam urin:

 Air. Kurang lebih 95%.


 Urea, asam urat, dan amonia dan merupakan sisa pembongkaran protein.
 Empedu yang memberikan warna kuning pada urine.
 Garam.
 Zat yang bersifat racun atau berlebihan lainnya.

Faktor yang memengaruhi jumlah urine yang keluar:

1. Jumlah air yang diminum.


2. Banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar osmosisnya seimbang.
3. Pengaruh hormon antidiuretik(ADH) atau hormon vasopresin. Yaitu hormon yang mengatur
kadar air dalam darah.
4. Iklim/musim/cuaca. Ketika musim hujan(dingin) produksi urin berlebihan, ketika musim
kemarau(panas) produksi urin berkurang.
5. Stimulus atau saraf.

Gangguan dan kelainan pada ginjal:


1. Uremia tertimbunnya urea dalam darah sehingga menga

2. Albuminuria urine mengandung albumin(protein) yang diseba

3. Diabetes insipidus penyakit kekurangan hormon vasopresin atau ho


mengeluarkan urine berlimpah mencapai 20 liter

4. Diabetes melitus terdapat glukosa dalam urine. Terjadi karena me

5. Nefritis gangguan pada ginjal karena infeksi bakteri strep

6. Batu ginjal adanya endapan garam kalsium di dalam kanton

7. Gagal ginjal ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan

8. Hematuria urin mengandung darah karena adanya kerusaka

Kulit
Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat keluar melalui
pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral.
Fungsi kulit:
 Alat pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat.
 Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan biologis(jamur), dan
gangguan kimiawi.
 Mengatur suhu badan.
 Tempat pemberntukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
 Tempat menyimpan kelebihan lemak.
 Sebagai indra peraba.

Bagian-bagian kulit:

Gambar
(Selengkapnya baca artikel tentang

Anatomi Kulit
Berbahasa Indonesia )

1.
Epidermis(lapisan kulit ari)
Merupakan bagian terluar yang sangat tipis. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu:
a. Lapisan tanduk/stratum korneum

 Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati.
 Mudah terkelupas.
 Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak mengeluarkan
darah bila lapisan ini mengelupas.

b. Lapisan malpighi

 Tersusun dari sel-sel hidup.


 Terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar matahari.
 Terdapat ujung syaraf.

2. Dermis(lapisan kulit jangat)

Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis. Di lapisan ini terdapat bagian-bagian berikut:

 Pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut.


 Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
 Ujung syaraf. Yang terdiri dari korpuskulus pacini(reseptor tekanan), korpuskulus
meissner’s(reseptor raba/sentuhan), korpuskulus ruffini(reseptor panas), reseptor rasa nyeri,
dan korpuskulus krause(reseptor dingin).
 Kelenjar minyak. Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut dan kulit agar
tidak kering.
 Kantong rambut merupakan tempat tertanamnya akar rambut.

3. Jaringan bawah kulit(subkutaneus)

Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian
dalam dari benturan.
(untuk lebih jelasnya, lihat selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi kulit)
Faktor-faktor pemicu keringat:

1. Peningkatan aktifitas tubuh


2. peningkatan suhu lingkungan
3. guncangan emosi
4. syaraf
Gangguan pada kulit:

Beberapa
(Selengkapnya baca artikel tentang

Macam Penyakit Kulit )

1. Jerawat merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya dialami oleh anak remaja.
2. Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit karena tungau(Sarcoptes scabies).
3. Pruvitus kutanea merupakan penyakit kulit dengan gejala timbul rasa gatal yang dipicu oleh
iritasi saraf sensorik perifer.
4. Eksim atau alergi merupakan penyakit kulit karena infeksi atau iritasi bahan luar yang termakan
atau menyentuh kulit.
5. Gangren adalah kelainan pada kulit yang disebabkan oleh matinya sel-sel jaringan tubuh. Ini
disebabkan oleh suplai darah yang buruk di bagian tertentu salah satunya akibat penekanan
pada pembuluh darah tertentu(seperti balutan yang terlalu ketat).
Paru-Paru

Sistem
(Selengkapnya baca artikel tentang

Pernapasan Pada
Manusia dan Paru-Paru)

Paru-paru
juga merupakan salah satu alat ekskresi. Karena paru-paru mengeluarkan gas CO2 dan uap air.
Fungsi paru-paru:

(Selengkapnya baca artikel tentang 10 Fungsi Paru-


Paru )

Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh. Selain
itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi
acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat
asam ke luar tubuh.
Gangguan pada paru-paru:

 Asma atau sesak nafas. Disebabkan alergi terhadap benda-benda asing yang masuk hidung.
 Kanker paru-paru. Disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terlalu banyak menghirup debu
asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi yang memengaruhi pertukaran das di
paru-paru.
 Emfisema adalah penyakit pembengkakan alveolus yang menyebabkan saluran pernafasan
menyempit.

Hati

Hati merupakan salah satu alat


ekskresi karena hati mengeluarkan urea dan amonia ke luar tubuh. Hati terletak di rongga perut bagian
kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg.
(Selengkapnya baca artikel tentang Bagian-Bagian Alat Ekskresi Hati)
Fungsi hati:

 Menyimpan glikogen(gula otot) yang merupakan hasil pengubahan dari glukosa karena hormon
insulin.
 Menetralkan racun.
 Membentuk protrombin(untuk pembekuan darah).
 Tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A.
 Tempat pembentukan urea dan amonia yang berasal dari pemecahan protein yang rusak yang
selanjutnya dikeluarkan dari tubuh melalui urin.
 Tempat pembentukan sel darah merah pada janin.
 Sebagai organ ekskresi yang bertugas merombak eritrosit(sel darah merah).

Gangguan pada hati:

1. Penyakit wilson merupakan penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam tubuh yang
berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati.
2. Hepatitis merupakan radang atau pembengkakan hati.
3. Sirosis merupakan penyakit hati yang kronis dan mengakibatkan guratan pada hati sehingga hati
menjadi tidak berfungsi.

Anda mungkin juga menyukai