Obsterik Sosial
Obsterik Sosial
Disusun Oleh:
Saphira Evani (030.12.247)
Wilson Saputra W. (030.13.206)
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 27 AGUSTUS 2018 – 3 NOVEMBER 2018
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LAPORAN OBSTETRIK SOSIAL
2
- Tanggal 10 September 2018 : Dari RSUD Pasar Minggu dirujuk ke
Fetomaternal di RSUP Fatmawati.
- Tanggal 20 September 2018 : USG (+) Kesimpulan janin gemelli presentasi
kepala-kepala, biometri sesuai 17-18minggu, kesan monoamnion monokorion.
- Tanggal 8 Oktober 2018 : Tidak ada keluhan. Tekanan darah 110/70
mmHg, BB 63,3 kg, Umur kehamilan 20 minggu, denyut jantung (+) kiri dan
kanan, LLA 29,5cm, TFU sepusat. Disarankan kembali bulan depan.
2.3 Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 8 Oktober 2018 pukul
11.00 WIB di Poli KIA/KB Puskesmas Kelurahan Jatipadang.
- Keluhan Utama :-
- Riwayat Penyakit Sekarang : -
- Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien tidak memiliki riwayat kehamilan bermasalah sebelumnya, DM (-),
Hipertensi (-), asma (-), TB (-), jantung (-), ginjal (-). Pasien menderita miopi.
- Riwayat Obstetri Dahulu :
G6P3A2, pasien pernah mengalami 2 kali abortus spontan saat usia kehamilan
minggu ke-8. Pasien mengatakan keguguran mungkin dikarenakan masih pakai KB
suntik dan kelelahan.
- Riwayat KB Dahulu :
Sebelumnya pasien biasa memakai KB suntik 3 bulan untuk menjarakkan
kehamilan. Setelah melahirkan anak terakhir, pasien memakai KB pil untuk mencegah
kehamilan (berharap tidak ingin punya anak lagi), namun beberapa bulan lalu pasien
tidak minum KB pil selama 1 bulan sehingga terjadi kehamilan.
- Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak terdapat riwayat kehamilan bermasalah di keluarga pasien, DM (-),
Hipertensi (-), asma (-), TB (-), jantung (-), ginjal (-).
- Riwayat Personal Sosial :
1. Riwayat Perkawinan :
Pasien menikah 1 kali pada tahun 1995 dan belum pernah bercerai, dikaruniai
tiga orang anak yang bernama Anita 22th (perempuan), Nisa 19th (perempuan), dan
Putri 15th (perempuan). Saat ini pasien sedang hamil 20 minggu.
2. Perilaku :
3
Sehari-hari pasien melakukan pekerjaan rumah tangga, pasien hanya
berolahraga berupa jalan-jalan, makan 3 kali sehari dan sering diselingi dengan
jajanan, hubungan dengan keluarga pasien juga baik dan saling membantu. Keluarga
Ny.Jolekha sehari hari mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok dengan lauk serta
sayur, makanan protein yang sering dimakan berupa telur, ikan dan ayam, untuk
daging jarang makan karena tidak suka. Keluarga Ny.Jolekha merupakan keluarga
yang harmonis karena Ny.Jolekha dan keluarga saling memberi dukungan.
3. Pekerjaan :
Pasien hanya seorang ibu rumah tangga yang mengurus anak - anaknya serta
kadang membantu suaminya berdagang. Semenjak hamil, pasien mulai mengurangi
pekerjaan rumah tangganya, dan meminta anak-anak membantu.
4. Lingkungan Sekitar Tempat Tinggal Pasien :
Pasien mengatakan sering menjaga kebersihan di rumah serta ada tempat
pembuangan sampah yang berada di dekat ruang keluarga, dan pasien menjalin
hubungan yang baik dengan tetangga yang ada disekitar rumahnya.
5. Psikososial :
Pasien merupakan seseorang yang ramah dan supel, pasien juga memiliki
hubungan yang dekat dengan keluarga dan juga tetangga disekitar rumahnya. Pasien
aktif untuk mengikuti kegiatan sosial di RT/RW seperti arisan, pengajian dan lainnya.
4
- Mata : dalam batas normal
- THT : dalam batas normal
- Leher : dalam batas normal
- Thoraks : dalam batas normal
- Abdomen : TFU sepusat
- Ekstremitas : dalam batas normal
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
ANC yang dilakukan Ny.Jolekha cukup baik. Ny.Jolekha sudah
melakukan ANC sebanyak 6 kali pada kehamilan yang ke-6 ini di Puskesmas
sebanyak 4 kali, dan Rumah Sakit 2 kali. Walau latar belakang pendidikan
Ny.Jolekha rendah (tamat SD), pemeriksaan kehamilan menjadi pokok penting
bagi Ny.Jolekha karena saran tetangga, dan ketakutan akibat hamil usia tua.
Dari hasil pemeriksaan ANC Ny.Jolekha pernah mengalami mual dan keluar
flek darah, namun tidak menimbulkan penyakit atau masalah kehamilan.
Meskipun cukup rajin ANC, akan tetapi ditemukan permasalahan mengenai
pengetahuan Ny.Jolekha tentang pemeriksaan ANC hingga persalinan. Hal itu
diketahui setelah wawancara dari Ny.Jolekha bahwa beliau tidak mengerti
tentang pemeriksaan yang sudah dilakukan, serta persiapan menghadapi
kehamilan berisiko tinggi.
Ny.Jolekha sendiri adalah peserta KB. KB yang dipakai Ny.Jolekha
biasanya adalah KB suntik dan pil. Setelah persalinan ke-3, beliau ingin
melanjutkan KB pil untuk menghentikan kehamilan. Permasalahan Ny.Jolekha
tidak menginginkan IUD dikarenakan IUD dimasukkan ke rahim dan takut
merusak rahim. Oleh karena itu, permasalahan pengetahuan KB menurut kami
harus diperhatikan terutama menyangkut informasi dari masyarakat sekitar.
2. Rencana Penatalaksanaan
Terapi Non Medikamentosa :
a. Edukasi mengenai ANC hingga persalinan bagi ibu hamil
Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai pemeriksaan ANC, manfaatnya
hingga persiapan persalinan bagi kehamilan berisiko tinggi. Edukasi mengenai ANC
ditujukan kepada pasien agar selalu rutin pemeriksaan, dan dapat terpantau terus
kondisi pasien. Persalinan bila kehamilan risiko sangat tinggi akan diberikan rujukan
dini berencana. Pasien diajarkan mengenai pentingnya kontrol ke rumah sakit (dengan
PONEK) karena kondisi hamil risiko tinggi untuk ibu & anak, dan konsultasi dengan
dokter obstetrik-ginekologi untuk perencanaan persalinan.
7
Mengurangi makanan tinggi lemak, karbohidrat sederhana dan tidak mengkonsumsi
suplemen tinggi vitamin C dan E. Dan banyak minum untuk bantu mencegah
oligohidramnion.
8
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan data dan wawancara yang kami peroleh, dapat kami simpulkan bahwa
tatalaksana yang cocok untuk Ny.Jolekha sebelum dan sesudah melahirkan adalah edukasi
mengenai KB paska persalinan, karena sesuai dengan keinginan Ny.Jolekha untuk
menghentikan kehamilan di masa mendatang, dan edukasi nutrisi untuk mencegah adanya
gangguan perkembangan janin. Edukasi pelayanan ANC hingga persalinan, agar pasien selalu
rutin kontrol dan dapat mempersiapkan diri untuk persalinan. Dan rujukan dini berencana
diperlukan untuk pasien hingga perencanaan persalinan karena pasien kehamilan risiko
sangat tinggi.
4.2 Saran
5.2.1 Bagi Pasien / Masyarakat
Keaktifan dari pasien untuk bertanya dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan lebih
baik ditingkatkan, terutama terhadap informasi yang datang lewat buah bibir atau
internet. Bila ditemukan rasa takut atau bimbang, lebih baik dibantu untuk opini
tambahan dari tenaga kesehatan lainnya/rujukan.
5.2.2 Bagi Institusi Pemerintah ( pemerintah daerah / puskesmas )
Pembekalan bagi para tenaga kesehatan lebih dimaksimalkan terutama informed
consent ANC dan KB oleh dokter dan bidan. Karena pengetahuan yang benar dan
baik untuk pasien akan membantu mengurangi mitos pada masyarakat, dan
meningkatkan kepercayaan pasien terhadap pelayanan kesehatan.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
Lampiran 1. Kuesioner Riwayat Obstetrik Sosial
A. KARAKTERISTIK DEMOGRAFIK
ISTRI SUAMI
1. Nama Jolekha Hermanto
2. Tanggal Lahir/Umur 12 Juni 1977 6 Juni 1966
41 tahun 52 tahun
3. Status Pernikahan Menikah
4. Pernikahan ke Pertama
5. Alamat Jl. Karang Pola II Dalam, Jatipadang
6. Pendidikan Tamat SD
7. Pekerjaan Ibu rumah tangga Pedagang
8. Agama Islam Islam
9. Aktivitas Sosial Arisan, pengajian Pengajian,
komunitas Raiki
10. Penghasilan rerata perbulan 3-4 juta/bulan
B. RIWAYAT OBSTETRIK
1. Gravida (hamil ke-…) 6
2. Para (riwayat lahir hidup) 3
3. Abortus (riwayat keguguran) 2
4. Riwayat lahir mati 0
5. Asuhan antenatal – frekuensi >4 kali
6. Asuhan antenatal – tempat Puskesmas, Rumah Sakit
7. Asuhan antenatal – petugas Bidan, Dokter spesialis
8. Pemeriksaan kehamilan : YA TIDAK
a. Pengukuran tinggi badan v
b. Pengukuran tekanan darah v
c. Pengukuran LLA v
d. Pengukuran tinggi rahim v
e. Penentuan letak/presentasi janin v
f. Penghitungan denyut jantung janin v
g. Imunisasi Tetanus Toxoid v
h. Pemberian tablet tambah darah v
i. Tes laboratorium v
j. Konseling v
k. Tatalakasana/pengobatan v
9. Penyulit kehamilan : YA TIDAK
a. Mual muntah v
b. Perdarahan kehamilan muda v
c. Demam tinggi v
d. Bengkak kaki, tangan, wajah v
e. Nyeri kepala v
f. Tekanan darah tinggi v
g. Pergerakan janin kurang v
h. Perdarahan kehamilan tua v
i. Ketuban pecah v
11
B. RIWAYAT OBSTETRIK
10. Gangguan/penyakit lain dalam TIDAK
kehamilan
11. Konseling Gizi YA
12. Penyulit nifas : YA TIDAK
a. Infeksi/demam v
b. Perdarahan <24jam v
c. Perdarahan >24jam v
13. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) YA
14. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) YA
15. Konseling Kontrasepsi Pasca persalinan
16. Imunisasi Tetanus Toxoid TT1
17. Pemberian tablet tambah darah YA
18. Pemeriksaan laboratorium darah YA TIDAK
a. Golongan darah v
b. Kadar hemoglobin v
c. Infeksi menular seksual v
19. Pemeriksaan laboratorium urin YA
20. Pemeriksaan pasca-persalinan YA TIDAK
a. 1-2 minggu pasca persalinan v
b. 6 minggu pasca persalinan v
12
Lampiran 2. Kuesioner Risiko Kehamilan
No Faktor Risiko I : Ada Potensi Gawat Obstetrik/APGO Skor
1 Terlalu muda hamil (<16th) -
2 A. Terlalu lambat hamil pertama > 4 th nikah -
B. Terlalu tua hamil pertama (usia >35th) -
3 Terlalu cepat hamil lagi (<2th) -
4 Terlalu lama hamil lagi (>10th) 4
5 Terlalu banyak anak (>4th) -
6 Terlalu tua (usia >35 th) 4
7 Terlalu pendek (<145 cm) -
8 Pernah gagal hamil (riw.obstetri jelek) 4
9 Pernah melahirkan dengan A. Tarikan tang/vakum -
B. Uri dirogoh -
C. Diberi infus/transfusi -
10 Pernah operasi sesar -
Faktor Risiko II : Ada Gawat Obstetrik/AGO
1 Penyakit pada ibu hamil A. Kurang darah -
B. Malaria -
C. TBC paru -
D. Penyakit jantung -
E. Kencing manis (diabetes) -
F. Penyakit menular seksual -
2 Preeklampsia, bengkak muka tungkai tekanan darah tinggi dan albumin di -
urin
3 Hamil kembar ( perut membesar, gerakan anak ada di banyak tempat ) 4
4 Hidramnion atau kembar air ( perut sangat membesar gerak anak tak terasa ) -
5 Janin mati dalam kandungan -
6 Kehamilan lebih bulan -
7 Letak sungsang atau letak melintang -
Faktor Risiko III : Ada Gawat Darurat Obstetrik/ADGO
1 Perdarahan ante partum -
2 Preeklampsia berat atau eklampsia -
TOTAL +2 18
Berdasarkan hasil diatas, pasien diketahui memiliki kehamilan risiko sangat tinggi (≥12)
13
Lampiran 3. Hasil Dokumentasi
14