Disusun Oleh:
Firdaus Yusuf Kurniawan
NIM. 14/369969/SV/07476
.
Jepara,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Station Manager
Station Manager merupakan Chief Operator dari Operator yang
bertanggungjawab atas pengelolaan pembangkit harian,
termasuk rekrutment dan penunjukkan staff. Seorang Station
Manager juga harus memberi laporan secara berkala kepada
Penyewa tentang masalah operasional pembangkit.
2. Operation Department
Departemen ini bertanggungjawab atas seluruh pengelolaan
pengoperasian dan diharapkan dapat memberi sumbangsih
signifikan terhadap pengelolaan strategis pembangkit untuk
memastikan agar pembangkit dapat memenuhi sasaran niaga dan
teknisnya sebagaimana diatur dalam perjanjian “O&M
Agreement”.
3. Maintanance Department
Departemen ini bertanggungjawab atas keamanan aktiva
pembangkit baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Dalam melaksanakan tugas di Maintanance Department sangat
diperlukan kepiawaian dalam menegosiasikan kontrak untuk
overhaul dan jasa lain, serta memiliki kemampuan
berkomunikasi yang baik.
4. Finance & Administration Department
F&A Department bertanggungjawab atas penyediaan jasa
keuangan, administratif dan personil yang profesional kepada
tim manajemen dan manajer lini. Departemen ini juga memiliki
peran untuk memastikan agar semua kegiatan yang dilakukan
ditinjau dan didokumentasikan secara berkala.
5. Environment, Health, and Safety Department
Departemen EHS memiliki tugas dan tanggungjawab atas
pemenuhan persyaratan Lingkungan, Kesehatan, dan
Keselamatan kerja di pembangkit.
President Director
Environmental, Health,
and Safety Finance & Human Resources
Operation Dept Maintenance Dept Development Dept
Administration Dept Development Dept
Dept
Human Resources
Performance Environmental Finance & Accounting
Main Plant Planning Administration
Training &
Mechanical Mechanical Health Procurement
Material Handling Development
Quality
Chemist/Laboratory
Sistem pengolahan air bersih yang berada di PLTU Tanjung Jati B unit 1 dan
2 menggunakan air bersih yang bersumber dari air laut. Air bersih ini kemudian
digunakan sebagai media konversi energi dari panas ke mekanik, dan juga
digunakan untuk kebutuhan pekerja di PLTU. Air yang digunakan untuk media
konversi tentu harus melalui proses demineralisasi terlebih dahulu di sistem
pengolahan air, agar minim mineral sehingga tidak merusak pipa, boiler, dan
turbin karena mineral sangat rentan bereaksi dengan pipa, boiler maupun turbin
dan menghasilkan karat.
Sistem pengolahan air limbah yang dimiliki oleh PLTU Tanjung Jati B
menghasilkan air yang layak dibuang ke laut, sesuai dengan peraturan-peraturan
yang berlaku. Air yang telah melalui berbagai proses pengolahan di PLTU,
kemudian diolah terlebih dahulu dengan membuang bahan berbahaya dan
menurunkan konsentrasi air sehingga memenuhi aturan.
2.3.2 Bolier
2.3.4 Kondensor
2.3.7 Genetaror
Turbin mengubah energi potensial dari uap menjadi energi kinetik yang
berguna untuk memutar generator.
Rotor turbin terkopel dengan rotor generator berputar dengan kecepatan 3000
Rpm menghasilkan tegangan 22,8 KV dan frekuensi 50Hz.
3.2.2. Turbin
Turbin merupakan alat yang digunakan untuk mengubah energi potensial
menjadi energi kinetik. Uap air kering yang digunakan untuk memutar
turbin memiliki tiga bagian yaitu High Preasure (HP), Intermediete
Preasure (IP), Low Preasure (LP). Uap air yang bertekanan tinggi akan
memutar HP turbin, setelah melewati HP turbin suhu pada uap air
menurun sehingga di panaskan lagi oleh reheater, kemudian masuk ke IP
turbin dan LP turbin. Uap air hasil keluaran dari LP turbin didinginkan
agar menjadi air melalui kondensor agar dapat digunakan kembali. Putaran
pada turbin di PLTU Tanjung Jati B unit 1 dan 2 sebesar 3000 rpm.
3.2.3. Generator
Poros pada turbin atau rotor turbin terhubung dengan rotor pada
generator. Generator adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi
mekanik atau gerah menjadi energi listrik. Pada generator terdapat ribuan
kawat penghantar tembaga yang terpasang pada sebuah gulungan yang
disebut stator. Di dalam gulungan stator terdapat sebuah rotor. Setiap Unit
memiliki generatornya masing-masing. Di mana dengan kecepatan putar
3,000 rpm, kutub magnetik yang dihasilkan rotor memotong sebuah
kumparan kawat penghantar. Setelah itu, akan dihasilkan arus 3 fasa dari
arus yang dihasilkan pada 3 bagian dari winding. Generator ini sendiri
menghasilkan tegangan keluaran 22.8 kV dengan batas saturasi untuk arus
medan adalah 1,757 A.
3.2.4. Transformator
3.2.5. Kondensor
Uap panas dari low pressure turbine masuk ke kondensor yang
berfungsi untuk mengembunkan uap menjadi air kondesat. Proses
pengembunan uap air ini menggunakan mekanisme pendinginan dengan
bantuan air laut. Air kondensat tersebut selanjutnya akan dipompa kembali
menuju boiler untuk dipanaskan menjadi uap panas dan kering yang
betekanan tinggi untuk memutar turbin kembali (close cycle), sedangkan
air laut yang telah digunakan untuk mengembunkan uap air tersebut
dialirkan kembali ke laut (open cycle).
Feedwater ini berasal dari air laut yang dipompa oleh sea water
intake pump ke instalasi pengolahan air dengan debit 1600 m3/jam. Di
dalam intake, air laut akan diinjeksi dengan cairan klorin agar biota laut
yang terbawa menjadi mati. Setelah dari intake, air laut akan masuk ke
travelling band screen dan disaring dari kotoran-kotoran serta biota laut,
seperti ikan, kerang, dan ubur-ubur. Kemudian Spray water pump akan
menyemprotkan air untuk membersihkan travelling screen bila sudah
terpenuhi oleh binatang-binatang laut.
Gambar 3.9 Skema Water Intake
Dari supernatant basin, air laut akan masuk ke dual media filter
yang akan menyaring air laut dengan prinsip sand filter sebanyak 3 lapis.
Media filter ini berfungsi untuk mengurangi padatan tersuspensi. Lapisan
teratas akan diisi dengan batu, kemudian kerikil dan lapisan terakhir
adalah pasir.
Selanjutnya air akan mengalami proses reverse osmosis. Proses ini
berfungsi untuk mengurangi zat terlarut pada air laut sehingga air tersebut
bebas dari kandungan garam dan menjadi air tawar. Dasar dari proses ini
adalah memompa air untuk melewati membran semipermeabel yang
ukuran diameter pori-porinya sebesar 0.001 mikrometer. Pada proses
reverse osmosis akan diinjeksikan koagulan, asam, dan anti scalant.
Koagulan berfungsi mengikat kotoran-kotoran seperti lumpur, asam dan
basa berfungsi untuk mengatur pH, sedangkan anti scalant berfungsi
untuk menghindari timbulnya kerak. Setelah melalui proses ini, air sudah
menjadi tawar dan siap untuk digunakan sebagai service water, FGD
service, dan proses demineralisasi.
Setelah itu air diteruskan ke Kation, Anion, dan Mix Bed untuk
memasuki proses demineralisasi. Proses ini bertujuan untuk
menghilangkan muatan yang ada pada air agar dihasilkan kualitas air yang
kandungan mineralnya minimal. Mineral akan terikat melalui proses ini
sesuai dengan muatannya, sehingga yang sampai di make up water tank
adalah yang memiliki mineral sesuai batasan sehingga aman untuk boiler.
Reaksi kimia pada proses demineralisasi adalah sebagai berikut,
Gas Release
Cylinder
Hydrogen
Separator
NaOCl
Self -
Screen
+
Transformer /
Rectrifier
Sodium Hypochlorite
Manual Generator
Sea Water Screen
Intake
Zat padat yang telah dipisahkan, dipompa oleh screw pump menuju
sludge dewatering yang hasilnya adalah tanah lumpur kering. Sedangkan
air hasil clarifier diteruskan menuju neutralization tank agar pH-nya
menjadi 7 dengan ditambahkan H2SO4. Pada akhirnya outfall membuang
air limbah yang telah diproses tersebut kembali ke laut.
Gambar 3.14 Waste Water Treatment Plant
Dewatering System
Proses dewatering ini berfungsi untuk mereduksi air yang ada
pada gypsum slurry, sehingga hasil akhir dari gypsum sudah bersifat
kering dan layak untuk dijual, biasa disebut gypsum cake. Hasil akhir
yang harus dicapai dengan komposisi 80% padatan dan 20% air.
Sumber tenaga listrik dari genset disearahkan oleh rectifier dari teganganAC
menjadi tegangan DC, disamping untuk charger baterai juga diubah lagi menjadi
tegangan AC oleh inverter.
Pada saat baterai tidak bekerja makastatic by pass akan langsung bekerja secara
otomatis, jadi beban dicatu langsung oleh catu utama.
Manual switch berfungsi apabila ada perawatan. Pada saat peraatan, beban UPS
dialihkan ke manual by pass, hal ini dilakukan untuk menghindari interupsi atau
pemutusan. Sebelum manual by pass diclose, rectifier atau inverter harus di-off-
kan terlebih dahulu.
Sebuah baterai digunakan sebagai input suplai tegangan ketika input yang menuju
rectifier mengalami gangguan dimana proses pengisian baterai dilakukan oleh
pengubah resonansi (resonansi konverter).
s
1.Rectifier (charger)
2.Inverter
Saklar pemindahan ini untuk memilih sumber daya yang tersedia antara system
bypass dengan system utama UPS. Sistem bypass bekerja jika ada kondisi tidak
normal pada elemen UPS. Dalam kondisi normal saklar pemindahan ini terhubung
dengan terminal system utama UPS , jika kondisi UPS tidak normal saklar
pemisah ini otomatis berpindah keterminal bypass. Saklar pemindahan yang
cenderung digunakan yakni: 1. Saklar statis 2. Saklar elektromekanikal Saklar
statis terbuat dari bahan semikonduktor waktu pemindahannya (3‐4) ms Saklar
elektromekanikal waktu pemindahannya (50‐100) ms Untuk pembangkit listrik
,saklar statis lebih dominan digunakan seperti SCR.
Solusinya
Solusinya