Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

Kejang Demam

Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi


pada anak berumur 6 bulan sampai dengan 5 tahun yang
mengalami kenaikan suhu tubuh (diatas 38 C dengan
cara pengukuran apa saja) yang tidak disebabkan oleh
proses intracranial.

1. Pengertian ( Kejang Demam Sederhana adalah kejang yang


Definisi) berlangsung singkat kurang dari 15 menit bersifat kejang
umum dan tidak berulang dalam 24jam

Kejang Demam Kompleks adalah kejang berlangsung


lebih dari 15 menit bersifat fokal atau parsial satu sisi
atau kejang umum yang didahului kejang fokal dan
berulang atau lebih dari 1x dalam 24 jam
1. Adanya kejang, jenis kejang, lama kejang dan
kesadaran, interval kejang dan keadaan anak paska
kejang
2. Suhu tubuh saat kejang, sebelum kejang
3. Adanya infeksi diluar SSP seperti ISPA, ISK, OMA,
BP
2. Anamnesis 4. Riwayat tumbuh kembang, riwayat kejang demam
dan epilepsy keluarga
5. Singkirkan sebab kejang yang lain missal, diare dan
muntah yang menyebabkan gangguan elektrolit,
sesak nafas yang dapat menimbulkaan hipoksemia,
asupan makanan dan susu kurang yang dapat
menimbulkan hipoglikemia
1. Suhu tubuh
2. Kesadaran (GCS)
3. Tanda rangsan meningeal : kaku kuduk, Brudzinsky I
dan II, Kernig sign, Laseque sign
3. Pemeriksaan Fisik
4. Pemeriksaan nervus cranialis
5. tanda peningkatan tekanan intracranial
6. Tanda infeksi diluar SSP
7. Pemeriksaan neurologi lainnya
Kejang yang didahului adanya demam

Kejang Demam Sederhana adalah kejang yang


4. Kriteria Diagnosis berlangsung singkat kurang dari 15 menit bersifat kejang
umum dan tidak berulang dalam 24jam

Kejang Demam Kompleks adalah kejang berlangsung


lebih dari 15 menit bersifat fokal atau parsial satu sisi
atau kejang umum yang kejang fokal dan berulang
dalam 24 jam

5. Diagnosis Kerja Kejang demam sederhana atau kejang demam kompleks


1. Meningitis
2. Ensefalitis
3. Gangguan keseimbangan elektrolit
6. Diagnosis Banding
4. Generalized Epilepsy with febrile seizure
5. Severe myoclonic epilepsy in infancy
6. Febrile status epilepticus
1. Darah lengkap
2. Pemeriksaan apus darah tepi
3. Elektrolit
4. GDS
5. Urinalisis
6. Feses rutin (tidak diperlukan jika kejang demam
sederhana)
7. Kultur darah
8. Pungsi lumbal
7. Pemeriksaan Indikasi Pungsi Lumbal :
Penunjang - Terdapat tanda rangsang meningeal
- Terdapat kecurigaan adanya infeksi SSP
berdasarkan pemeriksaan klinis
- Dipertimbangkan pada anak dengan kejang
disertai demam yang sebelumnya terlah
mendapat antibiotic dan pemberian antibiotic
tersebut dapat mengaburkan tanda dan gejala
meningitis
9. Pemeriksaan radiologi kepala
10. EEG pada kejang demam kompleks
Antipiretik :
- Parasetamol 10-15 mg /kgBB oral atau drip
diberikan setiap 4 jam maksimal 5 kali sehari.
- Ibuprofen 5 -10 mg/kgBB diberikan 3-4 kali
sehari
Anti kejang :
8. Tata Laksana - diazepam oral 0.3 mg/kgBB setiap 8
jam atau diazepam rectal 0.5 mg/kgBB setiap 8
jam
pada saat suhu > 38.5 C
Pengobatan rumatan jangka panjang diberikan dengan
fenobarbital 3-4 mg/kgBB/hari dibagi 1-2 dosis atau
asam valproat 15-20 mg/kg BB/hari dibagi 2-3 dosis
diberikan selama satu tahun bebas kejang, kemudian
dihentikan bertahap 1-2 bulan

Pengobatan rumatan diberikan jika terdapat keadan sbb


:
a. Kejang >15 menit
b. Kelainan neurologis nyata sebelum/sesudah kejang
seperti paresis, palsi serebral, retardasi mental,
hidrosefalus
c. Kejang fokal
d. Kejang berulang lebih dari 2 kali dlm 24 jam
e. Kejang demam pada usia < 12 bulan
f. Kejang demam berulang > 4 kali setahun

1. Edukasi diagnosa, diagnosa banding, pemeriksaan


penunjang
2. Edukasi rencana penatalaksanaan dan komplikasi
penyakit
3. Edukasi kepada keluarga pasien bahwa kejang
demam umumnya mepunyai prognosis baik
4. Edukasi perkiraan lama rawat
9. Edukasi 5. Edukasi kemungkinan berulangnya kejang demam
(Hospital Health 6. Edukasi factor risiko penyakit
Promotion) 7. Edukasi tanda dini kejang demam
8. Edukasi cara penanganan kejang
9. Edukasi indikasi rawat inap :
- Kejang demam komplikata
- Hiperpireksia
- Usia dibawah 6 bulan
- Kejang demam pertama
- Terdapat kelainan neurologis
Ad Vitam : ad bonam/ dubia
Ad Functionam : ad bonam / dubia
Ad Sanationam : ad bonam / dubia

Kejang demam sederhana prognosisnya baik. Pada 482


anak kejang demam sederhana yang dipantau selama
1– 5 th tidak ditemukan kematian, disabilitas intelektual
maupun kecacatan.
10. Prognosis
Risiko epilepsi pada kejang demam sederhana hanya 1-
2%. Sebanyak 30 - 35% akan mengalami kejang
demam kembali. Risiko meningkat jika kejang pertama
terjadi pada umur kurang dari 1 tahun, ada riwayat
kejang demam pada saudara kandung, kejang demam
terjadi pada demam yang tidak begitu tinggi , interval
waktu antara demam dan kejang pendek dan adanya
perkembangan yang abnormal sebelum kejang.
Kejang demam kompleks : Risiko terjadinya epilepsy
dikemudian hari adalah 5 – 10% terutama jika kejang
demam fokal, lama dan ada riwayat epilepsi dalam
keluarga.
11. Tingkat Evidens
12. Tingkat
B
Rekomendasi
13. Penelaah Kritis SMF Ilmu Kesehatan Anak
1. Perbaikan keadaan umum
2. Bebas kejang
14. Indikator
3. Bebas demam
4. Tidak ada komplikasi penyakit
1. Pudjiadi, AH dkk : Pedoman Pelayanan Medis. Jilid
1, Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta 2010: 150-
153
2. Widodo, DP: Konsensus Tata Laksana Kejang
Demam dalam Gunardi, H dkk (Eds) Kumpulan Tips
15. Kepustakaan Pediatri. Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak
Indonesia, Jakarta 2010 : 193-203
3. Pusponegoro, H: Kejang Demam. Dalam Current
Evidences in Pediatric Emergencies Management.
Departemen Ilmu Kesehatan Anak. FKUI/RSCM,
Jakarta, 12 – 13 April 2015 ; 92-97

Anda mungkin juga menyukai