Soal Ansin BARU
Soal Ansin BARU
a. Mark the characteristic peak for C-NMR of final ligand resulting from the synthesis
above.
Scheme 1
b. According the reaction mechanism above, explain how to synthesis 2,2-binicotinic acid
from2-2’ bypiridine
c. Why we need to replace hydroxide with cholride to make the ligand 3,3-bis-
(benzylamido)-2,2-bipyridine and expalain the reaction mechanism in detail?
ANSWER:
a.
Gambar 1
Karena Ligan terakhir yang dihasilkan dari skema 1 memiliki struktur seperti Gambar 1 maka
dapat diketahui bahwa ligan simetris dua. Setiap cincin benzene yang tidak mengandung gugus
N juga simetris. Sehingga muncul 11 puncak dengan perbandingan:
a : b : c : d : e : f : g : h : i : j : k
2 : 4 : 4 : 2 : 2 : 2 : 2 : 2 : 2 : 2 : 2
Berdasarkan urutan shielded/deshielded yang mana semakin deshielded atau tidak terlindungi
atau mudah putus maka geserannya makin jauh, maka maka bagian yang menandakan masing-
masing C pada struktur ligan adalah sebagai berikut:
1. e/e’ geserannya paling dekat karena e/e’ paling shielded, sedangkan C yang lain jauh
deshielded atau merupakan C aromatis yang memiliki geseran spesifik disekitar 120-
140 ppm
2. f/f’ paling jauh geserannya karena C mengikat N dan O yang sangat elektronegatif.
3. h/h’ paling jauh ke2 setelah f/f’ karena h deshielded akibat mengikat N dalam cincin
aromatis.
4. i/i’ terletak sebelum h/h’ karena i/i’ mengikat N secara langsung namun jaraknya lebih
jauh terhadap ikatan C=O dibanding C pada posisi h/h’, sehingga i/i’ lebih deshielded
5. selanjutnyan sebelum i/i’ akan muncul serapan g/g’ karena g/g’ mengikat C karbonil
dan terletak pada cincin aromatis g/g’ lebih shielded dibanding i/i’.
6. j/j’ muncul sebelum g/g’ karena j/j’ mengikat C-N dalam cincin aromatis yang sifatnya
kurang elektronegatif dibanding C=O, sehinnga d/d’ lebih shielded dibanding g/g’.
7. d/d’ muncul sebelum j/j’ karena d/d’ mengikat C-N namun C-N hanya ikatan tunggal,
tidak seperti dalam cincin aromatis, sehingga d/d’ lebih shielded dibanding j/j’
8. c/c’ muncul bersama d/d’ namun c/c’ muncul dengan intensitas 2x bih tinggi karena
c/c’ simetri 4
9. b/b’ muncul bersama k/k’ namun b/b’ muncul dengan intensitas 2x bih tinggi karena
b/b’ simetri 4
10. a/a’ muncul dengan geseran paling pendek dalam range serapan aromatis karena a/a’
jauh dari semua gugus elektronegatif.
Larutan pentaeritritol benzenasulfonat (2.32 gr, 3.3 mmol) dalam anhidrat N,N-
dimethylformamide (DMF) ditambahkan K2CO3 kering (2.07 gr, 1.5 mmol) dan
campuran di aduk selama 30menit pada temperatur ruang, kemudian 2-
thenylsalicylamide (3.5 gr, 15 mmol) dalam 20 ml anhidrat DMF ditambahkan setetes
demi setetes selama 30 menit, hasil larutan di aduk dan di refluks selama 48 jam.
Setelah pendinginan, garam anorganik dipisahkan dengan filtrasi dan pelarut
dihilangkan dari filtrat di bawah tekanan tereduksi. Produk mentah dimurnikan
dengan kromatografi pada silika, dengan eluen petroleum : etil asetat (v/v=1:10)
menghasilkan padatan putih. Dihasilkan sebanyak 2.55gr.
Skema reaksi sintesis ligan :
CNMR Ligan :