2. Tujuan
1) Tujuan umum
Klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh
paparan stimulasi kepadanya.
2) Tujuan khusus
a. Klien mengenal isi terjadinya halusinasi
b. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
c. Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
d. Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi.
3. Landasan Teori
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain,
saling bergantung dan memiliki norma yang sama.(Stuart & Laraia, 001). Tujuan
kelompok adalah membantu anggotanya berhubungan dengan orang lain serta mengubah
perilaku yang detruktif dan maladaktif. Kekuatan kelompok ada pada kontribusi dari tiap
anggota dan pemimpin dalam mencapai tujuannya. Kelompok berfungsi sebagai tempat
berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lain, untuk menemukan cara
menyelesaikan masalah.
Terapi aktifitas kelompok merupakan terapi manual, rekreasi, dan tekhnik kretif yang
sering dipakai sebagai terapi tambahan untuk memfasilitasi pengalaman seseorang serta
meningkatkan respon sosial serta harga diri (Wilson&Kneisl, 1992).
Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi aktivitasnya berupa stimulus dan
persepsi. Stimulus dari pengalaman masa lalu yang menghasilkan proses persepsi klien
yang maladapatif atau distruktif, misalnya kemarahan, kebencian, putus hubungan,
pandangan negatif terhadap orang lain, dan halusinasi.
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa pada individu yang ditandai dengan
perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan, perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebenarnya
tidak ada(Keliat & Akemat, 2010). Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia
dalam membedakan rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar).
Klien memberikan persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa ada objek atau
rangsangan yang nyata (Farida, 2010).
Alasan melakukan terapi kelompok ini adalah agar klien dengan gangguan persepsi
sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja
klien yang mengikuti therapy ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari
halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu
anggota kelompok yang lain.
4. Klien
1) Karakteristik/ critera
a. Klien dengan ganguan presepsi halusinasi yang sudah mulai mampu
mengintreprestasikan realitas terhadap diri sendiri maupun orang lain
b. Klien dengan ganguan presepsi sensori halusinasi yang sudah mulai mampu
mengontrol halusinasinya.
c. Klien dengan kondisi fisik baik/sehat.
2) Proses seleksi
Gejala yang sama.
5. Pengorganisasian
1) Waktu : Rabu, 29 November 2017
Jam : 09.00-selesai
Lama : 20 menit
fase orientasi : 5 menit
fase kerja : 10 menit
fase terminasi : 5 menit
Tempat : Ruang Nusa Indah
2) Klien peserta TAK:
3) Tim terapis
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap Sesi yang telah
disepakati. Sebagai berikut:
O L: Leader
F
L CL: Co Leader
P
F: Fasilitator
CL
F
O: Observer
P
P: Pasien
6) Metode
a. Dinamika kelompok.
b. Diskusi dan tanya jawab.
c. Bermain peran / stimulasi.
7) Alat Yang Digunakan
a. Alat tulis.
b. Buku catatan & pulpen.
8) Langkah Kegiatan
a. Persiapan
a) Memilih klien sesuai indikasi, yaitu klien dengan perubahan persepsi sensori
halusinasi.
b) Membuat kontrak dengan klien.
c) Mempersiapkan peralatan dan tempat pertemuan.
b. Orientasi
a) Salam terapeutik
Salam dari terapis pada klien.
b) Perkenalakan nama dan pangilan terapis (pake papan nama )
c) Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama )
c. Evaluasi /Validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini?
d. Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal suara-
suara yang di dengar/melihat sesuatu.
b) Terapis menjelaskan aturan main berikut :
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis.
- Lama kegiatan 20 menit.
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
e. Tahap kerja
a) Terapis menjelaskan kgiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-suara yang
didengar ( halusinasi) tentng isinya,waktu terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan
klien saat terjadi
b) Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang
membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Mulai dari klien yang ada
di sebelah kanan secara berurutan sampai semua klien mendapat giliran. Hasilnya di
tulis di whiteboard.
c) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
d) Simpulkan isi, waktu, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang biasa
didengar.
f. Tahap Terminasi
a) Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
- Terapis memberi pujian terhadap keberhasiln kelompok.
b) Tindak lanjut
Terapis meminta klien untik melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya jika terjadi
halusinasi.
c) Kontrak yang akan datang
- Menyepakati TAK yang akan datang, baik oleh perawat ruangan maupun kelompok
lain.
- Menyepakati wktu dan tempat.
Sesi 1: TAK
Stimulasi persepsi: halusinasi
Mengenal Halusinasi
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal isi halusinasi. Beri
tanda ceklist (V) jika klien mampu dan beri tanda cross (X) jika klien tidak mampu.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Anna Budi. 2005. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC