Tentang
1
f. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan
Pelayanan Kesehatan Bala Keselamatan di
Indonesia Nomor.064/DP.YPKBK-SK/XII/2017
tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum
Bungsu.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di : Bandung
Pada tanggal : 18 Juli 2018
Direktur RSU. Bungsu
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................
Surat Keputusan Direktur RSU Bungsu ............................................................. 1
Daftar Isi ............................................................................................................. 3
BAB I. Pendahuluan............................................................................................ 4
− Pendahuluan .............................................................................................
− Tujuan........................................................................................................
BAB II. Gambaran Umum RSU Bungsu ............................................................... 5
− Deskripsi RSU Bungsu ................................................................................ 5
− Sejarah Institusi RSU. Bungsu.................................................................... 5
BAB III. Visi, Misi, Tujuan Dan Motto RSU. Bungsu ............................................ 6
− Visi ............................................................................................................. 6
− Misi ........................................................................................................... 6
− Tujuan........................................................................................................ 6
− Motto ........................................................................................................ 6
BAB IV. Struktur Organisasi RSU Bungsu ........................................................... 7
− Struktur Organisasi.................................................................................... 8
− Keterangan / Pengertian ........................................................................... 9
BAB V. Visi, Misi, Bidang Linen dan laundry ...................................................... 10
− Visi ............................................................................................................. 10
− Misi ............................................................................................................ 10
BAB VI. Struktur Organisasi Bidang Linen ......................................................... 11
BAB VII. Uraian Jabatan ..................................................................................... 12
− Hasil kerja ................................................................................................. 12
− Uraian Tugas.............................................................................................. 12
BAB VIII. Tata Hubungan Kerja........................................................................... 13
− Tata Hubungan Vertikal ............................................................................ 13
− Tata Hubungan Horisontal ........................................................................ 13
BAB IX. Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi Personil ............................................. 14
BAB X. Alur laundry dan linen ............................................................................ 15
BAB XI. Tata laksana ........................................................................................... 16
BAB XII. Pencatatan dan Pelaporan ................................................................... 18
3
BAB I
A. Pendahuluan
Linen sangatlah diperlukan dipelayanan rumah sakit. Yang dimaksud
dengan linen adalah : bahan kain yang terdiri dari seprei, selimut, handuk,
duk, sarung bantal, penutup tempat tidur dll. Tentunya memerlukan
perawatan yang khusus dalam upaya mencegah terjadi inveksi. Linen yang
tidak bersentuhan dengan pasien secara tidak langsung, seperti taplak,
gorden penutup alat, bukan tidak mungkin menjadi sumber infeksi jika tidak
dikelolah dengan baik. Salah satu syarat aga RS dapat melaksanakan
pengelolaan linen dengan baik dan terarah dengan prosedur pengelolaan
linen.
B. Tujuan :
1. Tujuan umum
A. Meningkatkan mutu pelayanan linen di RS.
B. Tersedianya panduan linen di RS.
2. Tujuan khusus
a. Sebagai pedoman kerja untuk mendapatkan linen yang bersih kering
rapih utuh dan siap pakai.
b. Sebagai panduan dalam meminimalisasi kemungkinan terjadinya
infeksi.
c. Untuk menjamin tenaga kesehatan penunjang dan lingkungan
terpapar dari bahaya infeksi.
d. Untuk menjamin ketersediaan linen disetiap unit.
e. Untuk memudahkan pelayanan di setiap unit.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM RSU. BUNGSU
RSU Bungsu adalah Rumah Sakit milik Yayasan Pelayanan Kesehatan Bala
Keselamatan, sebelum menjadi Rumah Sakit, pertama-tama berbentuk klinik
bersalin (rumah sewa) terletak di jl. Guntur Bandung dengan jumlah 20 tempat
tidur. Klinik ini diresmikan oleh Let. Kol. Ny. Ridsdel pada tanggal 31 Maret
1938.
Pada tanggal 29 Maret 1949 Klinik Bersalin di jl. Guntur pindah lokasi ke jl.
Bungsu (sekarang menjadi jl. Veteran no. 6 Bandung). Klinik ini bernama Klinik
Beatrik, mempunyai 30 tempat tidur diresmikan oleh Komandan G. Lebbink.
Pemimpin pertama Klinik Beatrik ini adalah Mayor Schot, seorang warga
negara Belanda dan penasehatnya adalah Dr. W.M.K Stibbe.
Tanggal 4 Maret 1987 Klinik Beatrik menjadi Rumah Sakit Umum Bungsu,
yang tadinya hanya melayani pasien wanita, anak-anak dan bersalin menjadi
melayani kasus umum. Rumah Sakit Umum Bungsu berdiri di atas tanah seluas
3200 M2, terdiri dari 2 lantai, lantai 1 untuk Poli Rawat Jalan(Umum dan
Spesialis), Poli UGD dan Rawat Inap Kasus Kandungan dan lantai 2 untuk Rawat
Inap kasus umum. Rumah Sakit Umum Bungsu merupakan Rumah Sakit tipe D
dengan jumlah 52 tempat tidur.
5
BAB III
VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN RSU BUNGSU
3.1. VISI
Rumah Sakit Umum bungsu memiliki visi :
“Menjadi Rumah Sakit Umum pilihan masyarakat yang memberikan pelayanan
kesehatan yang prima dan terjangkau di tahun 2018-2021 serta memuliakan
Allah
3.2. MISI
Rumah Sakit Umum bungsu memiliki misi :
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran, loyal dan berjiwa kasih
2. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dari asfek
preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif secara
berkesinambungan
3. Melaksanakan kolaborasi yang terintegrasi dalam pemenuhan
layanan kesehatan yang paripurna
3.4.TUJUAN.
Menurunkan angka kesakitan, Kematian , dan kecacatan melalui berbagai
upaya yang ada untuk semua golongan.
3.5.MOTTO.
Dengan Kasih Sayang Kami Melayani
6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSU BUNGSU
4.2. KETERANGAN/PENGERTIAN.
a. Unit Struktural
i. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RSU BUNGSU
ii. Unit Kerja
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau
profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun
pendukung operasional rumah sakit. Unit Kerja di RSU
BUNGSUdibedakan menjadi 2 yaitu divisi bisnis yang diberi istilah
Instalasi dan Bidang pendukung yang diberi istilah Bidang. Seluruh
instalasi dan seluruh Bidang dibawah tanggungjawab Direktur. Unit
Kerja dapat bertanggungjawab atas satu atau lebih Sub Unit Kerja.
Berikut adalah daftar Unit Kerja :
7
- Instalasi Rawat Jalan.
- Instalasi Rawat Inap
- Instalasi Gawat Darurat.
- Instalasi Bedah Sentral
- Instalasi Rawat Bersalin
- HCU
- Instalasi Farmasi.
- Instalasi Rehabilitasi Medik.
- Instalasi Laboratorium.
- Instalasi Radiologi.
- Instalasi Rekam Medik
- Instalasi Gizi
- Bidang Keuangan.
- Bidang Personalia (SDM)
- Bidang Pendidikan & Pelatihan (DIKLAT)
- Bidang Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit(SIM RS).
- Bidang Pemeliharaan Sarana.
- Bidang Rumah Tangga
- Bidang Keuangan.
- Bidang Humas& Marketing
- Bagian Sekretariat
- Bagian SPI
8
ii. KSM/Kelompok Staf Medis
Adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam
jabatan fungsional. Kelompok Staf Medis di RSU
BUNGSUdikelompokkan sebagai berikut :
1. Kelompok Staf Medis Bedah.
2. Kelompok Staf Medis Non Bedah.
iii. Panitia
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan
profesi dibentuk untuk bertanggungjawab terhadap bidang tertentu
dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah
sakit
1. Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien.
2. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
3. Panitia Rekam Medik.
4. Panitia Farmasi dan Therapi.
9
BAB V
VISI DAN MISI UNIT LINEN
RSU BUNGSU
VISI :
MISI:
10
BAB VI
DIREKTUR
BAGIAN UMUM
PENANGGUNG
JAWAB
PENANGGUNG PENANGGUNG
JAWAB LINEN JAWAB LAUNDRY
PELAKSANA PELAKSANA
11
BAB VII
URAIAN JABATAN
A. Hasil kerja
a. Bertanggung jawab atas kegiatan pengelolaan linen
b. Bertanggung jawab atas semua peralatan yang digunakan
c. Menyusun, merevisi, dan melengkapi pedoman standar dan
prosedur pengelolaan linen yang pernah disusun.
d. Menyusun anggaran tahunan unit linen.
e. Membuat laporan segala bentuk kegiatan bagian linen.
B. Uraian tugas
a. Rencana kerja penanggung jawab linen RSU. Bungsu
1) Mengkoordinasi dan bertanggung jawab atas kegiatan
penerimaan linen dengan menyediakan dan membuat prosedur
kerja.
2) Menyusun, revisi, dan melengkapi pedoman standar dan prosedur
penerimaan dan penyortiran linen.
3) Melaporkan pelaksanaan penerimaan dan hasil kerja.
4) Bertanggung jawab dalam pendistribusian ke semua unit kerja.
5) Bertanggung jawab dan melaporkan sgala bentuk kegiatan
penerimaan dan pernyotiran linen kepada bagian umum.
6) Membuat perencanaan kebutuhan linen.
7) Membuat anggaran linen bulanan dan tahunan.
8) Membuat SPO
9) Mengusulkan untuk pengadaan linen baru kepada bagian umum
10) Mengusulkan perbaikan linen
11) Penghapusan atau pengurangan linen
12) Membuat laporan bulan dan tahunan.
12
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
13
BAB IX
14
BAB X
PROSES PENCUCIAN
DAN PEMBILASAN
15
BAB XI
TATA LAKSANA
A. Proses kegiatan
Penerimaan linen adalah serangkaian kegiatan yang terdiri dari
serah terima linen kotor dari serah terima linen kotor dari ruang
perawatan, OK, UGD, kamar bersalin, poliklinik, atau unit yang lainnya.
B. Pengambilan linen kotor
1. Serah terima linen kotor infeksius dan non infeksius dari ruang
perawatan, OK, kamar bersalin, poli, igd, atau unit yang lainnya ke unit
kerja laundry.
2. Pernyortiran linen berdasarkan bahan dan tingkat kotor dan kemudian
dilakukan pencucian sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
C. Proses pencucian
Pengertian pencucian linen adalah proses membuat linen kotor menjadi
bersih.
1. Bersihkan linen kotor akibat noda, darah, feses, lemak dengan
menggunakan detergent dan sabun, jika perlu baiclean dan direndam ±
15 menit.
2. Proses pembilasan dilakukan di mesin ataupun manual.
D. Proses pengeringan
Pengeringan adalah proses dimana linen yang basah di keringkan dengan
menggunakan mesin agar mengurangi kadar air dalam linen, dan bisa
dilakukan secara manual di jemur di bawah terik matahari.
E. Proses penyetrikaan/ pressing
Proses penyetrikaan/ pressing adalah proses pelicinan dan perapihan.
F. Proses pelipatan
1. Untuk memudahkan dan merapikan linen
2. Tempat pelipatan harus bersih jauh dari daerah kotor agar tidak
terkontaminasi.
G. Proses perencenaan kebutuhan linen
Pengertian merencanakan kebutuhan linen baru/linen pengganti
H. Proses pengadaan linen
1. Setiap unit mengajukan kebutuhan linen ke penanggung jawab linen
2. Setiap unit membuat tambahan linen baru yang di tandatangani oleh
kepala unit terkait ke penanggung jawab linen
3. Penanggung jawab mengusulkan ke bagian umum
4. Penanggung jawab membuat anggaran
5. Setelah disetujui, proses pembelian linen yang dibutuhkan
6. Proses pendistribusian ke unit yang membutuhkan, pencatatan serah
terima barang disertai tanda tangan.
I. Proses perbaikan linen yang rusak
Setiap linen yang rusak dan bisa di pakai di perbaiki, yaitu melalui proses
jahit menjahit
16
J. Proses penghapusan/pengurangan linen
1. Linen yang sudah tidak bisa dipakai lagi dikarenakan hilang, luntur,
menipis, robek, dll.
2. Semua yang hilang atau yang rusak ada pencatatan dan pengurangan
stok.
K. Proses pemeliharaan linen
Semua linen harus dipelihara sehingga tidak mendatangkan kerugian bagi
rumah sakit. Dengan cara pencucian yang benar, penyetrikaan yang benar,
dan penyimpanan dengan suhu kelembaban yang baik.
L. Proses permintaan untuk keperluan laundry ke unit logistik
Setiap hari jumat permintaan bahan pembersih linen.
17
BAB XII
18