Katarak PDF
Katarak PDF
OLEH KELOMPOK 7
1. ASBULLAH (1811165805)
4. FITRIANA (1811165848)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan, baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun penulis harapkan demi mencapai
membantu. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. ii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
1. 1 Latar Belakang…………………………………………………………… 1
1. 2 Tujuan…………………………………………………………………….. 1
1. 3 Rumusan Masalah……………………………………………………….. 1
BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………… 20
3.1 SIMPULAN……………………………………………………………….. 20
3.2 SARAN…………………………………………………………………….. 20
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………... 21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Katarak merupakan suatu kekeruhan lensa pada mata, katarak memiliki derajat
kepadatan yang sangat bervariasi dan dapat disebabkan oleh berbagai hal, tetapi
biasanya berkaiatan dengan proses penuaan (Vaughan, 2000). Katarak adalah opasitas
Penyakit ini sudah sangat banyak dijumpai di Indonesia, dan bukan hanya
terjadi pada orang tua, anak – anak pun bisa beresiko menderita penyakit katarak ini.
gordon
3) Diagnosa yang sesuai dengan kasus beserta NANDA, NOC dan NIC
2) Buatlah asuhan keperawatan dengan kasus dengan katarak serta pemeriksaan pola
gordon !
4) Jelaskan bagaimana pendidikan kesehatan yang akan diberikan pada pasien pre
operasi !
5) Jelaskan bagaimana pendidikan kesehatan yang akan diberikan pada pasien post
operasi !
1
BAB II
LANDASAN TEORITIS
1. Defenisi Katarak
Katarak merupakan suatu kekeruhan lensa yang terjadi pada mata, katarak
memiliki derajat kepadatan yang sangat bervariasi dan dapat disebabkan oleh berbagai
hal, tetapi biasanya berkaiatan dengan proses penuaan (Vaughan, 2000). Katarak
2
Tahap Perkembangan katarak :
1) Immature Cataract
Pandangan menjadi agak buram dan bebrapa sinar diteruskan, penglihatan masih
berfungsi
2) Matur Cataract
3) Intumescent Cataract
Lensa mata berair, lensa mungkin mengalami imatur / matur dan kemungkinan
adanya glaukoma.
4) Hipermature Cataract
2. Etiologi
3. Patofisiologi
Lensa mata mengandung tiga komponen anatomis antara lain: nukleus, korteks
dan kapsul. Nukleus mengalami perubahan warna coklat kekuningan seiring dengan
bertambahnya usia. Disekitar opasitas terdapat densitas seperti duri dianterior &
posterior nukleus. Opasitas pada kapsul posterior merupakan bentuk katarak yang
paling bermakna. Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya
transparansi. Salah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa normal terjadi
3
disertai infulks air kedalam lensa proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang
dan mengganggu transmisi sinar. Teori lain mengatakan bahwa suatu enzim
mempunyai peranan dalam melindungi lensa dari degenerasi. Jumlah enzim akan
menurun dengan bertambahnya usia dan tidak ada pada kebanyakan pasien menderita
katarak.
4. Klasifikasi Katarak
1) Katarak Senilis
2) Katarak anak-anak yaitu katarak congenital (infantilis) dan katarak yang didapat.
Katarak yang mulai terjadi sebelum / segera setelah lahir dari plasenta bayi
3) Katarak Traumatik
Katarak yang terjadi karena adanya taraumatik yang mengenai mata dan daerah
disekitarnya.
4) Katarak Diabetikum
Merupakan katarak akibat penyakit lain seperti radang dan proses degenerasi
okuler, helersis anterior segmen, buttalmos akibat suatu trauma dan pasca bedah
mata
6) Katarak Rubela
Rubela pada ibu dapat mengakibatkan katarak pada lensa, tedapat 2 bentuk
4
7) Katarak akibat penyakit sistemik
8) Katarak Toksik
9) Katarak Sekunder
Katarak yang terjadi akibat terbentuknya jaringan fibrosa pada sisa lensa yang
tertinggal, paling cepat keadaan ini terlihat sesudah 2 hari EKEK ( Ekstrasi
Yaitu katarak lembek dan terdapat pada orang muda yang mulai terbentuk pada
5. Manifestasi Klinis
bayangan
6. Pemeriksaan penunjang
penglihatan, dan dengan melihat lensa melalui slitlamp, oftalmoskop, senter tangan,
7. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Non-Bedah
5
Pengontrolan diabetes melitu, menghentikan konsumsi obat-obatan yang bersifat
proses kataraktogenesis.
2) Memperlambat progesivitas
terang.
sentral, hal ini akan memberikan hasil yang baik dan nyaman apabila
Pembedahan katarak
2) Indikasi medis
3) Indikasi kosmetik
8. Discharge Planning
4) Aktivitas yang perlu diperhatikan setelah dioperasi yaitu berbaring pada sisi yang
6
melebihi 10 kg, mengedan selama defekasi karna pembatasan tersebut diperlukan
5) Pelajari cara menjaga hygiene mata (membuang drainase yang mengeras dengan
menyeka kelopak mata yang terpejam menggunakan bola kapas yang dilembabkan
dengan larutan irigasi mata), dan tidak menekan mata bila merawat mata.
9. Komplikasi
c) Ablasio retina
d) Hipertensi intraokuler
Intervesi :
c) Pastikan pintu dan laci tetap tertutup atau terbuka secara sempurna.
3) Tinggikan pengaman tempat tidur. Letakkan benda dimana klien dapat melihat dan
7
4) Bantu klien dan keluarga mengevaluasi lingkungan rumah untuk kemungkinan
bahaya.
d) Binatang peliharaan
e) Tangga
tindakan pembedahan
NANDA
disertai oleh respon otonom sumbernya sering tidak spesifik atau tidak diketahui oleh
individu, perasaan ketakutan yang disebabkan oleh antisipasi bahaya. itu adalah
mengubah sinyal yang memperingatkan bahaya yang akan datang dan memungkinkan
Batasan karakteristik:
1) Insomnia
2) Kawatir
3) Menggigil
4) Gelisah
7) Sulit konsentrasi
NOC :
Kontrol kecemasan
8
Indikator:
NIC :
Penurunan kecemasan
Aktifitas:
6) Tanggapi perilaku
9
3) Resiko jatuh
NOC
1) Keseimbangan
2) Gerakan terkoordinasi
NIC
sebaliknya
tempat tidur.
10
WOC KATARAK
Katarak
Transmisi sinar
terganggu
11
2.2 Contoh Kasus Asuhan Keperawatan Pada pasien Katarak
Contoh kasus :
dan benda di sekitar rumah pada malam hari. 1 hari yang lalu Ny.E jatuh di kamar
mandi karena pandangannya kabur dan tidak melihat perbedaan tinggi lantai kamar
mandi dan lantai kamar. Dari pemeriksaan lensa tampak keruh. Hasil konsultasi
dengan dokter spesialis mata Ny.E disarankan untuk segera menjalani operasi katarak.
Ny.E belum bisa memutuskan untuk menerima saran tersebut, karena takut akan
1. Pengkajian
Berisi nama, usia, jenis kelamin, alamat, dan keterangan lain mengenai identitas
pasien.
b. Riwayat kesehatan
a) Keluhan Utama
perabotan dan benda di sekitar rumah pada malam hari. 1 hari yang lalu Ny.E jatuh di
kamar mandi karena pandangannya kabur dan tidak melihat perbedaan tinggi lantai
dan benda di sekitar rumah pada malam hari. 1 hari yang lalu Ny.E jatuh di kamar
12
mandi karena pandangannya kabur dan tidak melihat perbedaan tinggi lantai kamar
mandi dan lantai kamar. Dari pemeriksaan lensa tampak keruh. Hasil konsultasi
dengan dokter spesialis mata Ny.E disarankan untuk segera menjalani operasi katarak.
Ny.E belum bisa memutuskan untuk menerima saran tersebut, karena takut akan
Tanyakan kepada klien apakah klien memiliki penyakit yang bisa memicu klien
Tanyakan apakah anggota keluarga klien pernah menderita diabetes, hipertensi dan
yang lainnya.
menabrak perabotan dan benda di sekitar rumah pada malam hari. Selain itu klien
juga merasa bahwa pandangannya kabur dan tidak melihat perbedaan tinggi lantai.
Kaji bagaimana pola nutrisi klien, makanan dan cairan apa yang disukai klien ataupun
pantangan klien. Apakah klien merasa mual atau muntah. Dan bagaimana klien
c) Pola Eliminasi-Defekasi
Kaji bagaimana pola eliminasi dan defekasi klien. Tanyakan bagaimana warna,
jumlah, bau, konsistensi eliminasi dan defekasi klien. Apakah mengalami perubahan
karena penyakit yanh diderita klien atau tidak. Apakah klien mengalami diare atau
wasir.
13
d) Pola Aktivitas dan Latihan
menabrak perabotan dan benda di sekitar rumah pada malam hari. Selain itu klien
juga merasa bahwa pandangannya kabur dan tidak melihat perbedaan tinggi lantai.
Kaji bagaimana pola aktivitas dan latihan klien, apakah mengalami gangguan atau
tidak. Kaji apakah klien dapat melakukan aktivitasnya sendiri atau dibantu keluarga.
Kaji bagaimana pola istirahat dan tidur klien selama sakit dan bandingkan dengan
pola tidur klien sebelum sakit, apakah terjadi perubahan atau tidak. Kaji kepuasan
f) Pola Kognitif-perseptual
Klien mengalami penurunan ketajaman penglihatan, klien sering merasa silau dalam
melihat sesuatu hal dan mengakibatkan klien sering menabrak perabotan dan benda
disekitar rumah pada malam hari. Klien juga mengatakan bahwa penglihatannya
bahwa dia mendengar bahwa proses pengobatan yang disarankan dokter terjadi juga
Kaji bagaimana peran klien dalam keluarga dan lingkungannya. Dan kaji bagaimana
hubungan klien dengan anggota keluarga dan lingkungan disekitar temapat tinggal
klien tersebut.
14
Biasanya terjadi penurunan seksualitas karena kondisi klien yang lemah dan nyeri
yang dirasakan.
Kaji bagaimana klien menghadapi stres yang dialaminya dan siapa saja yang biasa
d. Pemeriksaan Penunjang
b) Kesadaran umum
NOC, NIC
Intervesi :
f) Pastikan pintu dan laci tetap tertutup atau terbuka secara sempurna.
5) Tinggikan pengaman tempat tidur. Letakkan benda dimana klien dapat melihat dan
15
6) Bantu klien dan keluarga mengevaluasi lingkungan rumah untuk kemungkinan
bahaya.
i) Binatang peliharaan
j) Tangga
tindakan pembedahan
NANDA
disertai oleh respon otonom sumbernya sering tidak spesifik atau tidak diketahui oleh
individu, perasaan ketakutan yang disebabkan oleh antisipasi bahaya. itu adalah
mengubah sinyal yang memperingatkan bahaya yang akan datang dan memungkinkan
Batasan karakteristik:
8) Insomnia
9) Kawatir
10) Menggigil
11) Gelisah
NOC :
Kontrol kecemasan
16
Indikator:
NIC :
Penurunan kecemasan
Aktifitas:
6) Tanggapi perilaku
17
2.4PERSIAPAN YANG DILAKUKAN OLEH PERAWAT SEBELUM
MELAKUKAN OPERASI
antara lain :
6) Memberitahukan hal hal yang harus dihindari dan yang boleh dilakukan setelah
tindakan operasi
1) Tanda dan gejala infeksi ( kemerahan, pandangan kabur, nyeri, bengkak, berair )
Beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada pasien post operasi katarak,
yaitu :
18
dinasihatkan 5) Mengedan terlalu keras
sepatu jangan
membungkuk akan
atas
19
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Katarak adalah istilah kedokteran untuk setiap keadaan kekeruhan yang terjadi
pada lensa mata yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan lensa),
denaturasi protein lensa atau dapat juga akibat dari kedua-duanya. Biasanya mengenai
kedua mata dan berjalan progresif. Katarak menyebabkan penderita tidak bisa melihat
dengan jelas karena dengan lensa yang keruh cahaya sulit mencapai retina dan akan
menghasilkan bayangan yang kabur pada retina. Jumlah dan bentuk kekeruhan pada
3.2 SARAN
penyakit katarak. Semoga pembaca dapat memberikan kritik dan sarannya terhadap
tulisan yang telah dibuat ini. Karna kritikan adalah suatu alat yang bisa mengukur
sampai dimana keberhasilan kita di buat, semakin banyak masukan dan kritikan,
20
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. (2001). Buku Ajar Medikal Keperawatan Vol.3. Jakarta : EGC.
Ilyas, Sidarta. (1998). Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : FKUI
Johnson, M; Maas, M; Moorhead, S.(2000). Nursing Outcome Classification
(NOC).Mosby : Philadelphia.
Manjoer, A.et ell. (2000). Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta : Media
Ausculapius.
Mc Claskey, J and Bulacheck, G.(2000). Nursing Intervensions Classification (NIC).
Mosby: Philadelphia.
Nanda. (2000). Nursing Diagnosis: Prinsip-prinsip dan Classification 2005-2006.
Philadelphia.
Nurarif, Amin dkk. (2015). Aplikasi NANDA NIC-NOC JILID 2. Yogyakarta : Media
Action
Price, Sylvia Anderson. (2006). Patofisilogi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.
Jakarta : EGC.
Smeltzer, Suzanne C. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol. 3.
Jakarta : EGC.
Suddart, brunner. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol.3. Jakarta :
EGC.
Sirait, Median. (2007). ISO ( Informasi Spesialite Obat Indonesia ) Vol 42. ISSN (
Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia ). Jakarta : PT. Ikrar Mandiriabad
21