Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN KERJASAMA

Nomor : - -

-Pada hari ini,

-Menghadap kepada saya,

Sarjana Hukum, Notaris di ........, dengan hadirnya

saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan

disebutkan dalam akhir akta ini :

I. .

.
.

-Selanjutnya dalam akta ini disebut :

PIHAK PERTAMA/APOTEKER PENGELOLA APOTIK (APA)

II..

-Selanjutnya disebut :-

PIHAK KEDUA/PEMILIK SARANA APOTIK (PSA)

-Para penghadap telah dikenal oleh saya, Notaris.-

-Para Penghadap bertindak sebagaimana tersebut diatas-

terlebih dahulu menerangkan :-

-Bahwa Pihak Pertama adalah selaku Apoteker Pengelola-

Apotik atau disingkat "APA", berdasarkan Surat

Penugasan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan

Republik- Indonesia tertanggal

nomor:
dimana Pihak Pertama melakukan tugas profesi dengan

mempergunakan sarana dari Pihak Kedua.

-Bahwa Pihak Kedua adalah selaku Pemilik Sarana Apotik

atau disingkat "PSA", yang menyediakan sarana-sarana

Apotik yang terdiri dari bangunan, perlengkapan

apotik,- perlengkapan kesehatan dibidang farmasi.

-Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, para pihak

telah setuju untuk membuat Perjanjian Kerjasama ini

dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai

berikut :

---------------------- Pasal 1. -----------------------


-Kedua belah pihak bersepakat untuk memenuhi ketentuan-

ketentuan dan persyaratan-persyaratan mengenai

pendirian sebuah Apotik, sebagaimana terdapat dalam

Peraturan Peme-rintah nomor : 25 tahun 1980 tentang

Perubahan atas Pera-turan Pemerintah nomor : 26 tahun

1965 tentang Apotik;

-Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor:

922/MENKES/PER/X/1993 tentang Ketentuan Dan Tatacara

Pemberian Izin Apotik, serta Peraturan Perundang-

undangan- yang berlaku;

---------------------- Pasal 2. -----------------------

-Pihak Kedua menyediakan sarana-sarana Apotik yang

terdiri dari bangunan, perlengkapan apotik,

perlengkapan kesehatan dibidang farmasi, sebagaimana

terdapat dalam daftar Perincian Sarana yang akan dibuat

oleh kedua belah pihak yang menjadi milik dan/atau

berada dalam pengurusan Pihak Kedua.

---------------------- Pasal 3. -----------------------


-Pengelolaan Apotik dilakukan oleh Pihak Pertama sesuai

dengan Peraturan Pemerintah nomor : 25 tahun 1980 serta

peraturan-peraturan pelaksanaannya.

---------------------- Pasal 4. -----------------------

-Pihak Pertama adalah pimpinan Apotik yang berhak dan-

berkewajiban serta bertanggung-jawab sepenuhnya untuk-

mengelola Apotik, pengelolaan Apotik yang dimaksud

meliputi :

a. pembuatan, pengelolaan, peracikan, pengubahan

bentuk, pencampuran, penyimpanan dan penyerahan obat

atau bahan obat;


b. pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan

perbekalan farmasi lainnya;

c. pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi dan

lain-lain sesuai dengan Undang-undang, Peraturan

Peme-rintah dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia;

-Pihak Kedua menyediakan bangunan untuk Apotik serta

seluruh modal yang diperlukan untuk mengelola Apotik

tersebut yang besarnya ditentukan oleh kedua belah

pihak.-

---------------------- Pasal 5. -----------------------

-Apabila timbul perbedaan pendapat atau perselisihan

diantara kedua belah pihak sedapat mungkin diusahakan-

penyelesaiannya secara kekeluargaan dan musyawarah

untuk mufakat;

-Bila dengan jalan musyawarah tidak tercapai, dan

perselisihan tidak dapat diputuskan oleh kedua belah

pihak itu- sendiri, maka dapat ditempuh penyelesaian

sebagai berikut:
-Tahap pertama meneruskan permasalahannya kepada Peme-

rintah, dalam hal ini Departemen Kesehatan Republik

Indonesia;

-Tahap kedua membawa permasalahannya kepada Badan

Arbitrase Nasional Indonesia (B.A.N.I) di Jakarta,

Putusan Badan Pemisah ini merupakan putusan yang

tertinggi dan tidak dapat naik banding, karenanya

mengikat kedua belah pihak.

---------------------- Pasal 6. -----------------------

-Untuk segala akibat yang timbul dari Perjanjian

Kerjasama ini, kedua belah pihak telah memilih tempat


kediaman Hukum (domisili) yang umum dan tetap, dikantor

Panitera Pengadilan Negeri Cibinong di Cibinong.

---------------------- Pasal 7. -----------------------

-Segala yang belum diatur dalam Perjanjian Kerjasama

ini atau timbul di belakang hari, akan diatur kedua

belah pihak dengan perjanjian tambahan otentik di

kemudian hari, yang merupakan bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini.

---------------------- Pasal 8. -----------------------

-Perjanjian Kerjasama ini berlaku terhitung sejak

tanggal- diberikannya Surat Izin Apotik oleh Menteri

Kesehatan- Republik Indonesia.-

---------------- DEMIKIANLAH AKTA INI. ----------------

-Dibuat dan diresmikan di Depok, pada hari dan tanggal

tersebut pada bagian awal akta ini, dengan dihadiri

oleh tuan ......, dan nona ..........., Sarjana Hukum,

Kandidat Notaris, keduanya pegawai kantor Notaris dan

bertempat tinggal di ......, sebagai saksi-saksi.


-Segera setelah akta ini dibacakan oleh saya, Notaris,

kepada para penghadap dan saksi-saksi, maka akta ini

ditanda tangani oleh para penghadap, saksi-saksi dan

saya Notaris.

-Dilangsungkan dengan

-Asli akta ini telah ditanda tangani secukupnya.

-Dikeluarkan sebagai salinan yang sama bunyinya.

Anda mungkin juga menyukai