Anda di halaman 1dari 3

Soal

1. Gambarkan organ pebcernaan ! Fungsi lipid pada proses pencernaan ! Jelaskan tiap organ
pencernaan !
2. Lemak dikatakan tidak larut air, lalu bagaimana proses pencernaan lemak didalam tubuh ?
Terdapat cairan empedu sebagai emulgator, sertakan gambar empedu !
3. Lemak didalam tubuh terletak dimana ? Gambarkan minimal 3 tempat !
4. Lemak didalam bahan makanan ? Gambarkan strukturnya !

Jawab

1. Fungsi Lipid pada proses pencernaan


Lipid yg terdapat didalam makanan sebagian besar berupa lemak. Lipid merupakan
konduktor panas yang jelek, sehingga lipid didalam tubuh mempunyai fungsi untuk
mencegah terjadinya kehilangan panas dari tubuh, makin banyak jumlah lemak makin
banyak fungsinya dalam mempertahankan panas dalam tubuh. Proses oksidasi 1 gram lemak
dihasilkan energy sebesar 9 kkal. Lemak juga mempunya fungsi melindungi organ-organ
tubuh tertentu dari kerusakan akibat benturan atau goncangan. Lemak yang terdapat dalam
makanan akan diuraikan menjadi kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas
pada saat dicerna didalam usus.

 Rongga Mulut
Proses pencernaan lemak mula-mula terjadi di rongga mulut. Gigi melakukan fungsinya
dalam meremahkan dan menghaluskan lemak secara mekanis, sedangkan kelenjar air ludah
yang terdapat di bagian bawah lidah menghasilkan enzim lipase lingual yang berfungsi untuk
meminimalkan ukuran lemak agar lebih halus secara kimiawi.
 Esofagus dan Lambung
Setelah dikunyah, makanan yang mengandung lemak akan ditelan dan melewati
esophagus secara cepat. Di bagian organ ini, lemak tidak sama sekali mengalami proses
apapun. Ia hanya lewat untuk kemudian masuk ke dalam lambung.
Di dalam lambung, lemak akan bercampur dengan bahan makanan lain untuk kemudian
digiling secara mekanis melalui gerak kontraksi lambung dan secara kimiawi melalui
penambahan asam lambung (HCl) yang diproduksi oleh dinding lambung.
 Usus Halus
Proses pencernaan lemak yang sebenarnya terjadi di usus halus. Menyadari bahwa
suatu zat hanya dapat dicerna jika terlarut dalam air, sedangkan lemak atau minyak tidak bisa
bercampur dengan air, maka untuk dapat mencerna bahan satu ini proses emulsifikasi lemak
mutlak diperlukan.
Proses emulsifikasi sendiri terjadi ketika lemak masuk ke usus dua belas jari. Masuknya
lemak ke organ ini, secara biologis akan membuat kantung empedu menghasilkan cairannya.
Cairan yang disekresikan hepatosit hati ini adalah zat yang mampu mengemulsikan lemak
dan merubah ukurannya menjadi 300 kali lebih kecil dari ukuran semula. Dengan bantuan
enzim lipase dari pankreas, emulsi lemak kemudian dihidrolisis menjadi asam lemak dan
gliserol. Keduanya akan bereaksi dengan garam empedu untuk kemudian menghasilkan
butir-butir lemak (micel) yang siap diabsorpsi oleh usus kosong (jejunum) dan usus
penyerapan (ileum).
Secara difusi pasif, butir-butir lemak akan diserap oleh membran mukosa di dinding
usus kosong dan usus penyerapan. Butir-butir lemak ini kemudian dibawa dan disalurkan
melalui aliran darah ke seluruh tubuh.
 Usus Besar dan Anus
Orang dewasa umumnya dapat mencerna dan menyerap lemak maksimal 95% dari
keseluruhan makanan yang dikonsumsinya. Adapun 5% lemak yang tidak diserap akan
mengalir menuju usus besar untuk kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui feses.

2. Lemak tidak larut dalam air, berarti lemak juga tidak larut dalam plasma darah. Masalah cara
pengangkutan lemak dalam plasma darah yang berbahan dasar air, dipecahkan dengan cara
menggabungkan lemak nonpolar (trigliserol dan ester kolesteril) dengan lemak amfipatik
(fosfolipid dan kolesterol) serta protein untuk menghasilkan lipoprotein yang dapat
bercampur dengan air.
Dalam proses emulsifikasi ini juga dibantu oleh empedu yang mengandung sejumlah
besar garam empedu dan fosfolipid lesitin yang larut air, fungsi utama dari garam empedu
dan lesitin ini untuk membuat gelembung lemak siap dipecah oleh pengadukan dalam air
sehingga dapat menurunkan tegangan antar permukaan lemak dan membuat lemak tersebut
ikut terlarut dengan air di usus halus.
Garam empedu juga turut membantu pencernaan lemak (emulsifikasi) dengan
mengubah globulus lemak yang berukuran besar menjadi emulsi butiran lemak (steroid yang
berasal dari kolesterol) yang terbenam dalam kimus. Dalam garam empedu terdapat molekul
yang larut lemak dan bagian yang larut air yang bermuatan negatif, bagian negatif yang larut
air akan menonjol di permukaan lemak. Ketika butiran lemak ini berada dalam usus maka
gerakan peristaltic usus akan memecah butiran lemak menjadi lebih halus lagi.
Gugus yang bermuatan negative di permukaan lemak akan menyebabkan butiran lemak
saling tolak menolak satu sama lain, sehingga terbentuk emulsi lemak yang meningkatkan
luas permukaan lemak. Dalam keadaan ini lipase pancreas akan lebih mudah mencerna
butiran lemak teraebut. Misel garam empedu juga bertindak segai medium transport untuk
mengangkut monogliserida dan asam lemak bebas menuju brush border sel-sel epitel usus
untuk di absorpsi ke dalam darah. Setelah itu garam empedu akan di lepaskan kembali ke
kimus untuk di pakai berulang-ulang dalam proses pengangkutan selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai