NIM : 08072621923003
FISIKA REAKTOR
Tujuan utama dari dalam desain dan operasi reaktor nuklir adalah pemanfaatan energi atau radiasi
yang dilepaskan oleh reaksi berantai terkendali yang terjadi ketika inti atom berat U235 membelah menjadi
dua inti atom ringan dengan melepaskan energi dan radiasi. Namun, bagaimana reaksi tersebut diinduksi
di dalam reaktor? Reaksi fisi nuklir adalah proses reaksi nuklir yang terjadi karena inti atom terbelah
menjadi partikel yang lebih ringan, beberapa partikel neutron, gelombang elektromagnetik dalam bentuk
sinar gamma, dan sejumlah energi karena tertumbuk oleh partikel lain.Terjadinya reaksi fisi Uranium-235
harus menggunakan kecepatan atau energi kinetik neutron yang menumbuknya. Neutron dengan
kecepatan rendah (energi kinetik rendah) mempunyai probabilitas yang lebih tinggi untuk menimbulkan
reaksi fisi pada uranium-235 dibanding dengan energi kinetik yang lebih tinggi. Reaksi berantai sangat
penting dalam mewujudkan pemanfaatan energi hasil reaksi fisi dalam reaksi fisi dalam sebuah reaktor
nuklir. Jika kontinuitas reaksi terhenti maka dapat menghentikan produksi energi.
Awalnya neutron menumbuk inti Uranium-235 dan menimbulkan produk fisi serta beberapa
neutron. Neutron hasil reaksi fisi tersebut kemudian menumbuk inti Uranium-235 lainnya dan
menimbulkan reaksi fisi berikutnya (reaksi fisi kedua). Neutron hasil fisi kedua diharapkan dapat
menimbulkan reaksi fisi berikutnya (reaksi fisi ketiga) dan selanjutnya secara kontinu. Namun , neutron
yang dihasilkan dalam reaksi fisi ini adalah neutron yang cepat sehingga sulit untuk memicu reaksi fisi ke
generasi berikutnya. Sehingga diperlukan sebuah medium yang dapat memperlambat kecepatan neutron
tersebut yaitu air. Dengan adanya air sebagai moderator neutron, maka neutron cepat yang dihasilkan dari
reaksi fisi U-235 diperlambat kecepatannya sehingga dapat digunakan untuk melangsungkan reaksi fisi
berantai berikutnya. Bila suatu saat air sebagai moderator menghilang misal terjadi kecelakaan maka
dengan sendirinya reaksi fisi berantai terhenti dan produksi energi juga terhenti dengan sendirinya. Satu
neutron lambat (neutron termal) dalam reaktor nuklir akan menimbulkan reaksi U-235 yang menghasilkan
energi panas 200 MeV. Energi panas inilah yang digunakan seseorang untuk menghasilkan uap dan
akhirnya tenaga listrik di pembangkit listrik tenaga nuklir. Namun sama pentingnya reaksi fisi
melepaskan beberapa neutron yang kemudian dapat memicu lebih banyak reaksi fisi, maka kita dapat
menggunakan neutron untuk menyebarkan rantai reaksi fisi.
Reaksi Nuklir
Reaksi nuklir umumnya ada dua tipe yakni peluruhan spontan dan reaksi tabrakan antara inti
atom. Tipe pertama dari reaksi nuklir dapat dilihat dari waktu paro peluruhan masing-masing inti atom
yang berbeda. Tipe kedua yakni ketika antar inti atom yang memiliki kecepatan berbeda bertabrakan satu
sama lain membelah membentuk inti atom lain. Simbol-simbol yang digunakan dalam reaksi nuklir
adalah sebagai berikut :
a. Peluruhan radioaktiv
Radioaktif adalah radiasi dalam bentuk energi yang dipancarkan oleh atom atau molekul dari
bahan radioaktif yang disebarkan melalui ruang atau materi sebagai partikel atau gelombang
elektromagnetik. Radioaktivitas atau peluruhan adalah perubahan konversi sacara spontan inti nuklida
stabil ke inti lainnya dengan memancarkan sinar atau partikel-partikel lainnya. Sebuah inti radioaktif
dapat melakukan sejumlah reaksi peluruhan yang berbeda. Reaksi peluruhan dapat dilihat dari tabel
berikut:
Peluruhan alpha
Peluruhan betta
Peluruhan gamma
* keadaan eksitasi
Peluruhan dari inti tidak stabil merupak proses acak dan tidak mungkin untuk mengperkirakan
kapan sebuah atom tertentu akan meluruh, melainkan ia dapat meluruh seawktu-waktu. Karenanya,
dalam sebuah sampel radioaktif, jumlah kejadian peluruhan −𝑑𝑁 yang akan terjadi selang waktu 𝑑𝑡
adalah sebanding dengan jumlah atom yang ada sekarang. Jika 𝑁 adalah jumlah atom, maka
kemungkinan(probabilitas) peluruhan adalah
𝑑𝑁
− 𝑑𝑡 = 𝑁(𝑡)
Masing-masing inti radioaktif meluruh dengan laju yang berbeda, masing-masing mempunyai
konstanta peluruhan sendiri (λ). Tanda negatif pada persamaan menunjukkan bahwa jumlah N
berkurang seiring dengan peluruhan. Penyelesaian dari persamaan diferensial orde 1 ini adalah fungsi
berikut:
𝑅𝑎𝑡𝑒 =
Selain konstanta peluruhan, peluruhan radioaktif sebuah material biasanya juga dicirikan oleh rerata
waktu hidup Masing-masing atom "hidup" untuk batas waktu tertentu sebelum ia meluruh, Rerata
waktu hidup disimbolkan dengan
1
ᵵ=
Parameter yang lebih biasa digunakan adalah waktu paruh. Waktu paruh adalah waktu yang
diperlukan sebuah inti radioatif untuk meluruh menjadi separuh bagian dari sebelumnya. Hubungan
waktu paruh dengan konstanta peluruhan adalah sebagai berikut:
ln 2 0.693
𝑇1 = =
2
Kebanyakan peluruhan radioaktif, tidak sesederhana seperti persamaan sebelumnya. Misalnya, nuklida
yang meluruh tersebut juga diproduksi oleh nuklida lain. Sehingga persamaan kesetimbangannya
1
Contohnya pada 0𝑛 + 235
92𝑈 →
236
92𝑈 + 𝛾 dapat dituliskan menjadi
235
92𝑈 (𝑛, 𝛾) 236
92𝑈
Energi reaksi inti yang timbul diperoleh dari penyusutan massa inti, yaitu perbedaan jumlah massa inti
atom sebelum reaksi dengan jumlah massa inti atom sesudah reaksi. Menurut Albert Einstein dalam
kesetaraan antara massa dan energi dinyatakan bahwa energi total yang dimiliki oleh suatu massa
sebesar m adalah E = mc2. Dimana c = kecpatan cahaya, m = massa dan E = energi. Sehingga reaksi
dapat dituliskan
𝑄 = [(𝑀𝑎 + 𝑀𝑏 ) − (𝑀𝑐 + 𝑀𝑑 )] c2.
Dalam reaksi inti jika diperoleh Q > 0, maka reaksinya dinamakan reaksi eksoterm yaitu selama reaksi
berlangsung dilepaskan energi sedangkan jika Q < 0, maka reaksinya dinamakan reaksi indoterm yaitu
selama reaksi berlangsung diperlukan energi.
Jenis-jenis reaksi/interaksi nukli, yaitu antara neutron dan nuklida, dapat digambarkan sebagai berikut:
Dua tipe umum interaksi neutron dengan nuklida, sebagaimana terlihat diatas adalah :
1. Tumbukan (scattering), neutron tidak pernah menembus inti. Bertumbukan dengan potensial
nuklir, seperti tumbukan antar kelereng
2. Penyerapan (absorption), neutron sempat diserap oleh nuklida 𝐴𝑍𝑋 (menembus inti), dan
membentuk nuklida gabungan 𝐴+1𝑍𝑋
Bila neutron-nuklida dianggap sebagai partikel klasik, 𝜎 merupakan luas penampang lintang nuklida
dilihat oleh neutron. Radius nuklida ~10-12 cm, maka luas penampang lintang ~10-24 cm2 Namun
pemahaman diatas tidak selalu benar karena terkadang timbul efek (mekanika) kuantum dari neutron dan
nuklida.