Anda di halaman 1dari 23

SAMPEL IIPS

DIAGRAM ALIR
Mulai
Pembuatan Polimer

Sintesis polimer: masukkan Etanol (40 ml) ke dalam gelas beker, lalu tambahkan Fe(NO 3)2 (0,404 gr),
MAA (0,4 ml), EDMA (3,9 ml), dan BPO (0,07 gr) secara berurutan untuk pembuatan MIP. Lakukan
cara yang sama untuk NIP tanpa Fe(NO3)2

Pengadukan: magnetic stirrer pada suhu 25 ○C selama 90 menit

Masukkan ke dalam vial

A
A

Pendinginan: pada suhu -5 0C selama 1 jam

Pemanasan: furnace pada suhu 60 ○C selama 24 jam

Penggerusan: Polimer padatan Digerus

Karakterisasi FTIR

Selesai
DIAGRAM ALIR
Pembuangan Template Fe(NO3)2
Polimer
padatan digerus

Pencucian
 

Direndam 0,3 gr Fe(NO3)2


menggunakan etanol sebanyak 3 ml (1:10) secara berulang selama 12 jam sebanyak 5 kali

Rendam dengan air deionisasi 1,5 ml (1:20) setengah dai


etanol secara berulang selama 12 jam sebanyak 5 kali

ekstraksi menggunakan HCl 6M sebanyak 3 ml (menyamakan dengan banyak etanol)


selama 12 jam sebanyak 15 kali perulangan

A
A

direndam menggunakan air deionisasi 5 ml tiap 4 jam (untuk menetralkan iips menjadi pH 7
(selama 48 jam)

Pengeringan oven suhu 50 0C selama 1 jam sebanyak 2 kali perulangan

Karakterisasi

AAS dengan waktu 10, 20, 30, 40, dan 50 menit

Selesai
10 Kapasitas adsorpsi

6
Kapasitas adsorpsi (Q )

0
10 20 30 40 50
waktu (t)
-2
Penjelasan AAS
SAMPEL IIPS (metode ekstraksi yang
berbeda)
DIAGRAM ALIR
Pembuangan Template Fe(NO3)2 Polimer
padatan digerus

Pencucian
 

Direndam 0,3 gr Fe(NO3)2


menggunakan etanol sebanyak 3 ml (1:10) secara berulang selama 4 jam sebanyak 3 kali

Rendam dengan air deionisasi 1,5 ml (1:20) setengah dari


etanol secara berulang selama 4 jam sebanyak 3 kali

Ekstraksi menggunakan Ekstraksi menggunakan etanol 1 Ekstraksi menggunakan


Ekstraksi menggunakan etanol
etanol 3 M sebanyak 3 M sebanyak 3 ml selama 12 etanol 1 M+pemanasan
(0,1+1) M sebanyak 3 ml
ml selama 12 jam jam sebanyak 5 kali sebanyak 3 ml selama 12
selama 12 jam sebanyak 5 kali
sebanyak 5 kali perulangan jam sebanyak 5 kali
perulangan
perulangan perulangan
A
A

direndam menggunakan air deionisasi 3 ml tiap 4 jam sebanyak 4 kali perulangan (untuk
menetralkan iips menjadi pH 7

Pengeringan oven suhu 50 0C selama 1 jam sebanyak 2 kali perulangan

Sampel yang dipanaskan dicampur dengan aquabidest 5 mldimagnetic stirer pada suhu 60 0
C selama 1 jam

Karakterisasi FTIR, XRD, SEM EDX

Selesai
FTIR polimer memiliki nilai transmitansi yang kecil sehingga absorbansi nya besar artinya banyak terdapat
besi di dalam sampel. FTIR setelah ekstraksi memiliki nilai transmitansi yang besar sehingga absorbansi kecil
artinya terdapat sedikit besi di dalam sampel. Karena sebagian besi telah terekstrak didalam pelarut.
Persentase transmitansi paling besar dimiliki pada sampel dengan konsentrasi HCl sebesar (0.5+1) M.
Konsentrasi pelarut HCl yang digunakan sebesar 0.5 M selama 12 jam sebanyak 2 kali perulangan, selanjutnya
menggunakan pelarut HCL dengan konsentrasi 1 M selama 12 jam sebanyak 2 kali perulangan. Perulangan
konsentrasi yang berbeda membuat besi (III) nitrat sebagai template lebih mudah terlepas dari polimer.
Sehingga kandungan besi di dalam sampel IIP (0.5+1) M menghasilkan transmitansi terbesar.
HASIL XRD
Ukuran yang dihasilkan
pada XRD menyatakan
ukuran kristalin
material. Setiap satu
partikel nano
mengandung satu
kristalin. Berdasrkan
tabel disamping terlihat
bahwa ferit nitrat sudah
memiliki ukuran kristal
sebsar 10.120 nm pada
2θ senilai 22.1 0 dan
pada 2θ senilai 26.34 0
sebesar 26.311 nm.
grafik hasil xrd
HASIL SEM (iips (0,5+1)M )
perbesaran 5kx perbesaran 10kx
HASIL SEM (iips (1)M )

perbesaran 10kx perbesaran 20 kx


HASIL SEM (iips (1 M+PEMANASAN))
perbesaran 10kx perbesaran 20kx
HASIL SEM (iips (3 M))
perbesaran 15kx perbesaran 20kx
perbesaran 10kx
hasil edx
sampel % sisa iron di satu titik terkecil % sisa iron di total semua titik
(0,5+1) M 0.78 25.1
1M 0.23 38.99
1 M+pemanasan 0.57 12.23
3M 0.08 18.24

Anda mungkin juga menyukai