Anda di halaman 1dari 12

PERISTIWA ALAM

1. GEMPA BUMI

Jenis-jenis gempa bumi

 Gempabumi Tektonik, gempa yang terjadi karena adanya dislokasi/pergeseran

lapisan kulit bumi akibat aktivitas tektonik berupa tenaga tarikan dan tekanan.

 Gempabumi Vulkanik, gempa yang terjadi akibat aktivitas gunungapi.

 Gempabumi Runtuhan, gempa yang terjadi akibat runtuhnya atap gua, tambang

bawah tanah, amblesan, dsb.

merupakan salah satu wilayah /negara yang mempunyai intensitas kegempaan

paling aktif di dunia, yang disebabkan karena letaknya di pertemuan tiga lempeng tektonik

yang aktif. Hampir 80% daerah di Indonesia terletak di wilayah sebaran gempabumi.

Wilayah ini berpenduduk padat dan sedang berkembang pesat. Resiko atau korban akibat

gempabumi tidak hanya jiwa manusia saja, tetapi juga harta benda, sarana dan prasarana

yang ada di wilayah dimana gempa tersebut terjadi. http://adf.ly/ILjxm


Gempabumi mempunyai karakter khusus umumnya terjadi tanpa peringatan dan terjadi secara

cepat dalam waktu menit atau detik. Karakter khusus lainnya dari gempabumi dicirikan oleh 3 fase

yakni gempabumi awal (fore shock), gempabumi utama (main shock) dan gempabumi susulan

(after shock).

Gambar Peta Awan Bencana Geologi

2. TSUNAMI
Tsunami yang biasa disebut sebagai gelombang pasang, adalah suatu fenomena

gelombang laut yang tinggi/besar dan berkekuatan, yang terjadi akibat adanya gangguan

mendadak pada permukaan dasar laut yang secara vertikal mempengaruhi volume kolom

air.

Mekanisme terjadinya tsunami :

1. Terjadi gempabumi tektonik akibat peristiwa tumbukan lempeng.

2. Terjadi pengurangan volume air sehingga air laut menyusut sesaat.

3. Terbentuklah gelombang laut yang semakin kuat ke arah pantai.

4. Terjadilah gelombang tsunami yang tingginya sesuai perbedaan elevasi.

5. Tsunami akan terpecah dan tertahan oleh tanggul pepohonan.

Upaya Penyelamatan Diri dari Tsunami :

1. Permukaan air laut dalam keadaan normal, tiba-tiba terasa ada goncangan tanah.

2. Air laut surut secara tiba-tiba menjorok jauh ke tengah laut. Segera lari menjauh

dari pantai cari tempat yang tinggi.

3. Berlindung di perbukitan atau daerah yang tinggi.

4. Tunggu hingga gelombang laut normal kembali, lakukan tindakan penyelamatan.

3. GUNUNGAPI
Gunungapi adalah bukit atau gunung yang mempunyai lubang kepundan sebagai

tempat keluarnya magma dan atau gas ke permukaan bumi. Di seluruh wilayah Indonesia

terdapat 129 gunungapi aktif (+ 13 % dari gunungapi aktif dunia). Semua gunungapi

tersebut berada pada jalur tektonik yang memanjang mulai dari Sumatera bagian utara

menerus ke arah selatan melalui Jawa, Nusatenggara, sampai Laut Banda (sesuai dengan

penyusupan Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia). Deretan ini dikenal

sebagai jalur Mediteran. Kelompok gunungapi lainnya terdapat di Sulawesi Utara dan

Maluku (penyusupan Lempeng Pasifik ke bawah Lempeng Eurasia). Deretan ini disebut

jalur Lingkar Pasifik (“Circum Pacific”).

Letusan gunungapi adalah suatu peristiwa alam yang terjadi akibat pembebasan

energi yang terakumulasi di dalam sebuah gunungapi. Apabila magmanya bersifat basa

(cair), maka letusannya hanya berupa leleran lava. Tetapi bila magmanya bersifat asam

(kental), letusannya dapat berupa semburan bom, lapili, abu dan awan panas.

Sifat – sifat letusan gunung api :


 Letusan Efusif / Lelehan (Effusive eruption)

 Letusan Eksplosif / Ledakan (Explosive eruption)

 Letusan Campuran (Explosive-effusive eruption)

1. Efusif/Leleran/Lelehan (Effusions)

Letusan yang bersifat leleran/lelehan lava melalui retakan yg terdapat pada tubuh

gunungapi, karena magmanya encer dan tekanannya lemah.


2. Eksplosif/Ledakan (Explosions)

Letusan yang bersifat ledakan dengan menyemburkan material volkanik berupa

bahan padat, cair dan gas, karena magmanya kental dan tekanannya tinggi.

3. Campuran (Explosions-Effusions)

Letusan yang bersifat perselingan antara efusif dan eksplosif, sehingga membentuk

gunungapi strato yang terdiri atas perlapisan lava dan bahan-bahan lepas (piroklastik).

Bahan Muntahan gunung api :

 Bom vulkanis, gumpalan batuan sebesar bongkah


 Slag/Terak vulkanis, gumpalan batuan sebesar kerakal dengan bentuk tidak teratur

 Lapili, batu-batu kecil sebesar kerikil

 Pasir vulkanis, bahan letusan sebesar pasir

 Abu vulkanis, bahan letusan sebesar debu/abu

 Batuapung, bahan letusan yang ringan dan berongga

Bahaya Gunung Api :

(Bahaya Langsung)

 Aliran lava, suhu 800 – 1200°C

 Awan panas, suhu 600°C, kecepatan 200 km/jam

 Jatuhan piroklastik : bom, lapili, pasir, debu, abu/gas

 Lahar letusan (gunung berdanau kawah)

 Gas beracun : CO, CO2, HCN, H2S, SO2, dll

(Bahaya Tidak Lngsung)

 Lahar hujan

 Banjir bandang

 Aliran lumpur

 Longsoran vulkanik
4. GERAKAN TANAH

Gerakan tanah (Mass Movement) adalah perpindahan material pembentuk lereng

berupa batuan, tanah, bahan rombakan atau material campuran, yang bergerak ke bawah

sebagai longsoran, runtuhan, aliran, atau rayapan. Gerakan tanah dipengaruhi oleh curah

hujan, kelembaban tanah, kestabilan lereng & kurangnya vegetasi.

Peristiwa ini terjadi karena hilangnya keseimbangan pada lereng akibat hujan terus

menerus, terjadinya gempabumi, pengaruh gravitasi bumi, dll.

Jenis Gerakan Tanah

a. Longsoran Translasi (Translation Landslides)

Bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau

bergelombang landai. Longsoran jenis ini paling sering terjadi di Indonesia.


b. Longsoran Rotasi (Rotation Landslides)

Bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung. Longsoran

jenis ini juga paling sering terjadi di Indonesia.

c. Pergerakan Blok (Block Movements)

Bergeraknya blok batuan pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga

longsoran translasi blok batu.

d. Runtuhan Batu (Rock Falls)

Runtuhnya sejumlah besar batuan atau material lain dengan cara jatuh bebas. Umumnya

terjadi pada lereng yang terjal hingga menggantung terutama di daerah pantai.
e. Rayapan Tanah (Land Creeping)

Longsornya tanah berbutir kasar dan halus secara lambat dan hampir tidak dapat dikenali.

Setelah waktu yang cukup lama, bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah

menjadi miring.

f. Aliran Bahan Rombakan (Debris Flows)

Bergeraknya massa tanah akibat dorongan aliran air. Kecepatan aliran tergantung pada

kemiringan lereng, volume dan tekanan air, serta jenis materialnya. Gerakannya terjadi di

sepanjang lembah dan mampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat bisa

sampai ribuan meter seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunungapi. Longsoran ini

paling banyak menelan korban jiwa manusia.


Upaya Mitigasi Bencana Alam Gerakan Tanah :

 Memberi informasi kepada masyarakat luas tentang pengenalan kerentanan

gerakan tanah dan pengolahan lahan yang tidak menimbulkan bencana

gerakantanah.

 Membuat dan memanfaatkan Peta Zona Gerakantanah.

 Melakukan penelitian kestabilan lereng dalam pembangunan tata ruang suatu

daerah.

 Melakukan penataan tata lahan dan pemukiman yang berada pada lokasi rentan

gerakan tanah.

 Mengendalikan penggarapan lahan pada daerah perbukitan dan pegunungan.


PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok

bahasan dalam kliping ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya karena

terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya

dengan judul kliping ini.

Kami banyak berharap para pembaca yang memberikan kritik dan saran yang

membangun dan memotivasikan kami agar lebih menguasai atas kliping ini.

Semoga makalah in berguna bagi kami pada khususnya juga para pembaca yang

budiman pada umumnya

Anda mungkin juga menyukai