Getaran Pegas Tergandeng
Getaran Pegas Tergandeng
3. Frekuensi (f)
Selain periode, terdapat juga frekuensi alias banyaknya getaran yang dilakukan oleh
benda selama satu detik. Frekuensi menunjukkan seberapa “cepat” Gerak Harmonik
Sederhana berlangsung, dalam grafik y-t frekuensi yang lebih besar ditunjukkan
dengan grafik sinusoidal yang lebih rapat.
Pegas
1 1 𝑘
F= + √
𝑇 2𝜋 𝑚
Bandul
1 𝑙
F= +√
2𝜋 𝑔
4. Amplitudo (A)
Amplitudo adalah perpindahan maksimum dari titik kesetimbangan.
AMPLITUDO
Sebuah pegas jika ditarik atau ditekan dari posisi normalnya akan melawan
dengan gaya tertentu untuk menormalkan dirinya. Gaya ini disebut gaya pemulih
(restoring force), yang besarnya sebanding dengan seberapa besar kita
menarik/menekan pegas tersebut dan arahnya berlawanan dengan arah tarikan kita.
Hubungan ini dirumuskan oleh Robert Hooke:
𝐹 = −𝑘𝑦
Atau
𝑦 = 𝐴 sin 𝜔𝑡 = 𝐴 sin 2𝜋𝑓𝑡
Dimana :
Y = simpangan gerak harmonik (m)
A = amplitudo (m)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
T = periode getaran (s)
Besar sudut ((𝜔𝑡 + 𝜃𝑜) disebut sudut fase sehingga
F = frekuensi getaran (Hz)
1
t = waktu tempuh (s) 𝜃 = 𝜔𝑡 + 𝜃𝑜 = 2𝜋 𝑇 + 𝜃𝑜
𝑡 𝜃𝑜
𝜑 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑝𝑎𝑠𝑒 𝑔𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 = +
𝑇 2𝜋
𝑑𝑦 𝑑
V= + (𝐴 sin 𝜔𝑡) = 𝜔𝐴𝑐𝑜𝑠 𝜔𝑡
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Nilai kecepatan v maksimum saat cos ωt = 1, sehingga kecepatan maksimumnya
adalah :
𝑉𝑚 = 𝜔. 𝐴
Lalu, kecepatannya di sembarang posisi y atau hubungan kecepatan dengan
simpangan harmonik adalah :
𝑉𝑦 = 𝜔√𝐴2 + 𝑦 2
Nilai percepatan (a) akan maksimum pada saat sin ωt = 1, sehingga percepatan
maksimumnya adalah :
1
𝐸𝑘 = 𝑚(A ω cos 𝑤𝑡) 2
2
1
= 2 𝑚𝐴2 𝜔2 𝑐𝑜𝑠 2 𝜔𝑡
Energi kinetik maksimum pada gerak harmonik dicapai ketika berada di titik
setimbang. Sedangkan energi kinetik minimum dicapai ketika berada di titik balik.
2. Energi Potensial
Besarnya energi potensial adalah energi yang dimiliki gerak harmonik sederhana
karena simpangannya. Secara matematis energi potensial yang dimiliki gerak
harmonik dirumuskan sebagai berikut
1 2
Ep = 𝐾𝑦
2
1
= 𝑚𝜔2 (𝐴 sin 𝜔𝑡)2
2
1
= 𝑚𝜔2 𝐴2 𝑠𝑖𝑛2 𝜔𝑡
2
Energi maksimumnya terjadi pada gerak yang dicapai ketika berada di titik baliknya.
3. Energi Mekanik
Energi ini merupakan hasil penjumlahan energi kinetik dan potensial.
𝐸𝑚 = 𝐸𝑘 + 𝐸𝑝
1 1
= 2 𝑚𝐴2 𝜔2 𝑐𝑜𝑠 2 𝜔𝑡 + 𝑚𝜔2 𝐴2 𝑠𝑖𝑛2 𝜔𝑡
2
1
= 2 𝑚𝜔2 𝐴2 (𝑐𝑜𝑠 2 𝜔𝑡 + 𝑠𝑖𝑛2 𝜔𝑡)
1
= 2 𝑚𝜔2 𝐴2
ENERGI MEKANIK
Semua benda yang bergetar di mana gaya pemulih F berbanding lurus dengan negatif
simpangan (F = -kx), maka benda tersebut dikatakan melakukan gerak harmonik
sederhana (GHS) alias Osilator Harmonik Sederhana (OHS).
Arus dalam rangkaian ini berasal dari kapasitor yang sudah bermuatan sebelumnya.
Dengan menggunakan kaidah tegangan Kirchhoff pada rangkaian tertutup, dapat
ditulis
𝑉𝑙 + 𝑉𝑐 = 0
𝑑𝑙 𝑄
𝐿 + =0
𝑑𝑡 𝐶
𝑑𝑞
Dengan mensubsitusikan l = diperoleh
𝑑𝑡
𝑑2 𝑞 𝑞
𝑙 2+ =0
𝑑𝑡 𝑐
𝑑2𝑞
= −𝜔2 𝑄
𝑑𝑡 2
1 1
Dengan 𝜔2 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜔 =
𝐿𝐶 √𝐿𝐶
𝑄 = 𝑄𝑜 𝑐𝑜𝑠𝜔𝑡
Contoh Soal
1. Sebuah ayunan bergetar dengan periode 1,5 sekon. Apabila amplitudo ayunan
sebesar 10 cm, simpangan ayunan setelah bergetar selama 4 sekon adalah...
Pembahasan
Diketahui T = 1,5 s
A = 10 cm t = 4 s
Ditanya: y
Jawab: y = A sin ωt y = A sin (2π/T) . t y = 10 sin (2π/1,5) . 4 y = 10 sin
(16/3)π = 0,1 sin (16/3) . 180o y = 10 sin 960o y = 10 . 1/2 √3 cm = 5√3 cm
1 20
= 2𝜋 √0,2
1
= 2𝜋 √100
= 5𝜋𝐻𝑧
Pembahasan :
Diketahui : A = 4 cm = 0,04 m
f = 1,5 Hz
v = ½ vMAKS
Ditanyakan : y
Y = A sin ωt
v = ½ vMAKS
A ω cos ωt = ½ Aω
cos ωt = ½
wt = 60˚
Y = A sin ωtY = 0,04 sin 60˚
Y = 0,04 . 1/2√2
Y = 0,02 √2 m