Anda di halaman 1dari 5

Komunikasi Terapeutik

Topikal Aplikasi Flour

Komunikasi terapeutik adalah merupakan hubungan interpersonal antara perawat dan


pasien, dalam hal ini perawat dan pasien memperoleh pengalaman belajar bersama dalam rangka
memperbaiki pengalaman emosional pasien.
Aplikasi topikal fluor adalah pengolesan langsung larutan fluor yang pekat pada email
setelah gigi dibersihkan dan dikeringkan dengan semprotan udara. Permukaan gigi diolesi larutan
fluor serta dibiarkan kering selama 3 menit. Pemberian fluor melalui aplikasi topikal dapat
memakai bermacam-macam bentuk fluor, antara lain: pasta fluor dengan konsentrasi tinggi
(SnF2), larutan fluor(NaF) dan fluor dalam bentuk gel (APF).
Aplikasi topikal fluor merupakan tehnik yang sederhana untuk aplikasi larutan fluor yang
dilakukan oleh praktisi gigi dan dapat diaplikasikan dengan mudah. Fluoridasi topikal ini sangat
dianjurkan pada gigi anak yang baru erupsi di dalam mulut untuk memperkuat lapisan email gigi.
Tidakan ini juga berkaitan dengan komunikasi terapeutik. Komunikasi terapeutik dibagi menjadi
4 tahap,yaitu :

I.Tahap Pra Interaksi.

Pada tahap ini seorang perawat gigi sebelum bertemu dan melakukan tindakan kepada
pasien, perawat gigi terlebih dahulu mengevaluasi dirinya sendiri dan mempersiapkan tentang
tindakan perawatannya nanti seperti:

1.Perawat gigi mempunyai pengetahuan tentang keperawatan gigi (pengetahuan tentang Topikal
Aplikasi)
2. Perawat gigi mengeksplorasi perasaan,harapan dan kecemasan.
3. Memikirkan cara menghadapi pasien
Setelah perawat gigi mengevaluasi dirinya sendiri dilanjutkan dengan mempersiapkan
tentang tindakan perawatan nanti seperti:
1.Perawat gigi menentukan tujuan untuk melakukan perawatan Topikal Aplikasi.
2.Perawat gigi merencanakan tindakan yang akan dilakukan (mempersiapkan alat dan bahan
Topikal Aplikasi).
3.Menentukan teknik observasi.
4.Mempersiapkan langkah-langkah prosedur yang akan dilakukan.

II.Tahap Orientasi.

Pada tahap ini perawat gigi sudah bertemu dengan pasien, sebelum memulai tindakan
kepada pasien perawat gigi terlebih dahulu melakukan perkenalan serta menanyakan hal seputar
tindakan yang akan dilakukan contohnya, yaitu:

1.Mengucapkan salam kepada pasien ketika bertemu.


Pasien datang dan masuk kedalam klinik lalu perawat gigi menyambutnya dengan
senyuman dan mengucapkan salam seperti selamat pagi bapak,ibu atau adik (tergantung situasi
dan waktu).
2.Memperkenalkan diri kepada pasien.
Setalah perawat gigi mengucapkan salam dilanjutkan dengan perkenalan diri kepada
pasien contohnya “Selamat datang diklinik JKG, perkenalkan nama Sintia Apriyanti dari Jurusan
Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Denpasar.

3.Mencari tahu alasan pasien datang.


Setelah perawat gigi memperkenalkan diri cari tahu kenapa pasien datang keklinik atau
cari tahu ap keluhan utama pasien dengan bertanya seprti “maaf sebelumnya bapak/ibu ada yang
bisa saya bantu?” Atau bisa juga bertanya langsung keintinya “maaf sebelumnya bapak/ibu ada
keluhan apa?”

4.Menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan tindakan perawatan.


Setelah tau keluhan utama pasien lalu tanyakan hal-hal yang berkaitan seputar tindakan
perawatan yang akan dilakukan kepada pasien contohnya “Apakah sebelumnya bapak/ibu pernah
melakukan perawatan gigi di klinik atau Puskesmas?” jika pasien menjawab pernah lanjutkan
bertanya pearawatan apa saja yang sudah dilakukan di klinik atau puskesmas tersebut seperti
“Apakah bapak/ibu ingat perawatan apa saja yang sudah dilakuka untuk menjaga kesehatan gigi
dan mulut bapak/ibu sendiri?”, “Apakah pernah dilakukan penambalan gigi sebelumnya di
puskesmas?” atau “Apakah pernah gigi bapak/ibu diolesi zat fluor untuk mencegah terjadinya
gigi berlubang?” tanyakan juga apakah pasien memiliki riwayat penyakit sebelumnya lalu
tanyakan makanan atau minuman apa saja yang pasien sering konsumsi karena jika pasien
dewasa dan seorang laki-laki biasanya memiliki kebiasaan merokok dan tanyakan juga apakah
pasien pernah mendapatkan penyuluhan tentang menjaga kesehata gigi dan mulut.

III. Tahap Kerja.

Pada tahap ini perawat gigi sudah bisa memulai tindakan perawatan kepada pasien tetapi
sebelum itu ada beberapa hal yang harus dilakukan seperti:

1. Perawat gigi sudah siap melakukan tindakan perawatan kepada pasien.


Sudah siap artinya perawat gigi sudah benar-benar mempersiapkan semua alat dan bahan
yang akan digunakan untuk tindakan perawatan yang akan dilakukan termasuk juga dengan APD
atau Alat Pelindung Diri (memakai masker,sarung tangan dan mencuci tangan sesuai dengan
SOP).

2.Memberi tahu pasien bahwa pemeriksaan gigi akan segera dimulai.


Pasien juga harus tau bahwa pemeriksaan gigi akan segera dimulai agar pasien tidak
terkejut dan pasien juga bisa mempersiapkan dirinya. Jika pasien sudah duduk dikursi gigi dan
sudah merasanyaman selanjutnya perawat gigi memasangkan slaber/celemek untuk melindungi
pakaian pasien dari kotoran saat perawatan.

3.Melakukan Oral Diagnosa.


Untuk membantu memperkuat hasil diagnosa dan agar bisa menyambungkan hasil
anamnese pasien perawat gigi harus melakukan oral diagnosa dengan meminta pasien untuk
membuka mulutnya contonya “maaf sebelumnya bapak/ibu tolong dibuka mulutnya”.

4.Menjelaskan hasil Oral Diagnosa kepada pasien.


Setelah melakukan oral diagnosa perawat gigi harus menjelaskan hasil dari diagnosa tadi
dan memberikan penjelasan tentang tindakan perawatan apa yang akan dilakukan contohnya
“Setelah saya periksa gigi bapak/ibu sehat, tidak ada lubang gigi,warna gigi dan bentuk gigi juga
bagus. Tapi saya sarankan agar bapak/ibu lebih menjaga kesehatan gigi dan mulut,yaitu salah
satu dengan diolesi larutan Fluor atau disebut juga topikal aplikasi. Sebelum dilakukan
pengolesan fluor, gigi dibersikan dulu (mengajarkan cara menyikat gigi yang benar). Setelah itu
gigi bapak/ibu akan dibendung dengan menggunakan tongue holder dan gulungan kapas supaya
gigi dengan air liur dan kumannya tidak bercampur dengan larutan fluor.
Saat pemakaian tongue holder memang bapak/ibu akan sedikit lelah untuk membuka mulut
lama-lama, karena alat ini pemakaiannya dengan menahan lidah dan dagu. tapi cara ini akan
mempermudah proses perawatan. Setelah itu barulah seluruh permukan gigi rahang atass dan
rahang bawah diolesi dengan larutan fluoride sampai larutan mongering kira-kira 3 menit.Setelah
saya jelaskan, Bagaimana apakah anda siap untuk dilakukan perawatan Topikal aplikasi ?” jika
pasien menjawab sudah siap atau setuju melakukan perawatan topical aplikasi barulah perawat
gigi mulai melakukan pengolesan flour pada gigi pasien.

IV.Tahap Terminasi.

Tahap ini adalah tahap yang terakhir. Pada tahap ini perawat gigi sudah selesai
melakukan tindakan perawatan topikal aplikasi. Tahap ini juga perawat gigi memberikan
masukan-masukan kepada pasien untuk lebih menjaga kesehatan giginya serta mengucapkan
maaf jika ada kekurangan saat perawatan dilakukan.

1.Memberikan masukan atau saran kepada pasien setelah selesai perawatan.


Setelah perawatan selesai perawat gigi harus memberi saran dan mengingatkan kembali
apa saja yang boleh dikonsumsi pasien untuk menjaga kesehatan gigi dan mulutnya contoh:
“Baiklah Perawatannya sudah selesai, saya sarankan agar bapak/ibu untuk tidak boleh berkumur
dan tidak boleh makan dan minum selama 30 menit agar fluor dapat meresap ke dalam
permukaan gigi dengan sempurna. Biasakan untuk menyikat gigi minimal 2x sehari yaitu
sesudah makan pagi dan sebelum tidur malam. Sebisa mungkin untuk
mengkonsumsi makanan yang mengandung air dan serat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.
Kurangi makan-makanan yang manis dan lengket seperti coklat dan permen. Jika mengunyah
makanan usahakan menggunakan bagian kanan dan kiri secara bergantian untuk mengurangi
terjadinya karang gigi dan Periksakan gigi secara rutin minimal 6 bulan sekali”.

2.Memberi salam ketika pasien meninggalkan ruangan klinik.


Setalah semunya selesai pasien kembali pulang dan meninggalkan ruangan klinik.
Sebelum itu perawat gigi tetap memberikan salam dengan tersenyum dan meminta maaf jika ada
ksesalahan yang tidak disengaja contoh : “Baik sekian saran dari saya, apakah ada yang ingin
bapak/ibu tanyakan? Jika pasien menjawab tidak dan mengucapkan terimakasih perawat gigi
membalasnya dengan senyuman dan berkata “Baik bapak/ibu, sama-sama saya juga mohon maaf
jika ada kesalahan yang tidak di sengaja”. Setelah itu pasien pergi dan perawat gigi
membereskan kotoran dan alat-alat perawatan yang digunakan tadi.
Mata kuliah : Komunikasi Terapeutik.
Dosen. :

KOMUNIKASI TERAPEUTIK
TOPIKAL APLIKASI

Nama : Ni Kadek Sintia Apriyanti.


NIM : P07125018005.
Kelas. : 2A.

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI


POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
TAHUN AJARAN 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai