Ada dua konsep pokok yyang harus dipahami terlebih dahulu yaitu ‘’model ‘’b dan
‘’sistem instruksional’’.secara istilah ‘’model’’ diartikan sebagai kerangka konseptual yang
digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam melakukan suatu kegiatan.dalam pengertian
lain model dapat juga doatikan sebagai barang atau benda tiruan dari benda
sesungguhnya,misalnya globe merupakan bentuk tiruan dari bumi.Istilah model juga
digunakan untuk menunjukan pengertian pertama sebagai kerangka proses
pemikiran.sedangkan model dasar dipakai untuk menunjukan model yang ‘’generik’’ yang
berarti umum dan mendasar yang dijadikan titik tolak pengembangan model lanjut dalam
lebih rumit dan dalam artian lebih baru.
Walaupun sistem insruksional ini hanya merupakan bagian dari sisitem kurikulum
yang juga merupakan bagian dari sistem pendidikan yang keduduka dan fungsinya sangat
menentukan .Hal tersebut dimungkinkan, karena inti dari tujuna dan proses pendididkan ialah
perubahan perilaku individu dari belum dewasa menjadi dewasa,dari belaum matang
mmenjadi matang.karena itu sistem instruksional merupakan sarana konseptual terdepan
dalam sistem pendidikan formal dimanapun.
Menurut Tyler (1949) yang pada tahun 1980 dalam Annual Metting American
Association of Teacher Educator di St.Luis Missouri, USA tegaskan kembali ada empat hal
yang harus dijawab dalam mengembangkan suatu kurikulum dan pengajaran:
Ranah kognitif meliputi enam du yang dimlai dari yang sederhana sampai yang
komlpek seperti dibawah ini:
Ranah nilai dan sikap atau affective domain meliputi enam sub yaitu
Modul tersebut merupakan model yang paling lengkap yang melukiskan bagaimana
sutu proses pengajaran dirancang secara sistematis dari awal sampai akhir.kegiatan
seperti ini cocok dilakukan dilakukan untuk suatu program pendidikan yang baru.Di
indonesia keseluruhan prosedur tersebut mencakup mulai dari pengembangan
kurikukulm,GBPP dan satuan pelajaran.dalam prakteknya di sekolah para guru sudah
menerima kurikulum dan GBPPmenurut apa adanya yang dihasilkan pada tingkat
nassional,Yang harsu dikembangkan oleh para guru ialah satuan mata pelajran.Karena
itu model Gagne dan Briggs tidak dapt diterapkan.Selain iti Wong dan Raukerson
(1974) mengembangkkan model yang lebih sederhana dari model Gagne dan Briggs
seperti berikut:
1. Merumuskan tujuan
2. Menganalis tujuan tugas belajar
3. Mengelompokkan tugas-tugas belajar dan memilih kondisi belajar yang tepat
4. Memilih metode dan media
5. Mensisitensikan komponen-komponen pembelajaran
6. Melaksanakan rencana,mengevaluasi,dan memberi umpan balik
Sumber :