Pendidikan inklusi adalah pendidikan yang bermuatan pada nilai-nilai
kesetaraan, hak asasi, serta kemanusian yang diwujudkan dalam kerangka pendidikan untuk semua. Berbagai kebijakan telah dilahirkan oleh pemerintah dalam upaya mendorong terwujudnya pendidikan inklusi. Implementasi kebijakan yang telah dilakukan masih banyak menimbulkan isu-isu baru yang lahir dan segara dibutuhkan upaya melahirkan kebijakan khusus pula. Menurut saya,Dari berbagai peraturan perundangan no 70 tahun 2009 dan kesepakatan yang ada tersebut telah mencakup hampir semua hak anak-anak berkebutuhan khusus, hanya yang masih menjadi kendala atau permasalahan adalah point pada pelanggaran hak-hak anak yang belum ada sanksinya sehingga masih belum adanya pencapaian hak-hak tersebut secara optimal. Sebagai calon pendidik, harus tetap mampu mewujudkan hak-hak anak berkebutuhan tersebut sehingga tidak ada perbedaan, karena telah diketahui tujuan pendidikan penting bagi semua orang. Masyarakat pun harus memiliki kesadaran untuk peduli dengan anak berkebutuhan khusus bukan tindakan pengucilan yang dilakukan. Jika pemerintah memang serius dalam melaksanakan program pendidikan inklusi, maka yang harus dilakukan adalah dengan menjalankan tahapan – tahapan pelaksanaan pendidikan inklusi secara konsisten mulai dari sosialisasi hingga evaluasi pelaksanaannya. Namun yang lebih penting dan secara langsung dapat dilakukan oleh para guru untuk mewujudkan pendidikan inklusi adalah dengan menciptakan suasana belajar yang saling mempertumbuhkan (cooperative learning). Cooperative Learning akan mengajarkan para siswa untuk dapat saling memahami kekurangan masing - masing temannya dan peduli terhadap kelemahan yang dimiliki teman sekelasnya. Dengan demikian maka sistem belajar ini akan menggeser sistem belajar persaingan yang selama ini diterapkan di dunia pendidikan kita. Dalam waktu yang bersamaan persaingan dapat menjadi solusi efektif bagi persoalan yang dihadapi oleh para guru dalam menjalankan pendidikan inklusi. Pada akhirnya suasana belajar cooperative ini diharapkan bukan hanya menciptakan kecerdasan otak secara individual, namun juga mengasah kecerdasan dan kepekaan sosial para siswa.