Misalnya kaya kamu bosen belajar di kelas terus, atau kamu nggak setuju dengan penjelasan
yang disampaikan guru, atau karena kamu nggak setuju dengan peraturan yang dibuat oleh guru.
Hayo siapa? Atau jangan-jangan nggak ada satupun dari kamu yang berani menyampaikan
pendapat? Wah gawat berarti Squad.
Kenapa kok bisa gawat kalau nggak berani menyampaikan pendapat? Iya dong gawat, soalnya
negara kita ini kan menganut sistem demokrasi. Kamu tahu nggak demokrasi itu apa? Nah
demokrasi itu secara terminologi atau istilah adalah suatu sistem pemerintahan negara, di mana
kekuasaan tertinggi ada pada tangan rakyat. Kalau secara etimologi atau bahasa, demokrasi itu
berasal dari bahasa Yunani yaitu demos yang artinya rakyat dan kratos yang artinya
pemerintahan.
Demokrasi ini juga termasuk sebagai konsep kehidupan bernegara atau bermasyarakat.
Pemerintahan di negara demokrasi itu wajib mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara,
bernegara, berpendapat, menghormati hak-hak kelompok minoritas, berserikat, dan warga negara
memberi peluang yang sama untuk mendapatkan kehidupan yang layak.
Tuh kan Squad, negara menjamin kebebasan berpendapat, jadi ngapain takut kalau kamu benar.
Kan kita hidup di negara demokrasi. Terus kamu tahu nggak seperti apa sejarah demokrasi di
Indonesia? Dalam penerapannya, sistem demokrasi di Indonesia berjalan sangat dinamis atau
berubah-ubah. Mulai dari setelah proklamasi, kepemimpinan Soekarno, kepemimpinan Soeharto,
sampai era reformasi.
Kalau kita melihat dari sejarah perjalanan bangsa ini, terdapat 4 macam sistem demokrasi yang
pernah diterapkan dalam kehidupan ketatanegaraan Indonesia.
Diberlakukannya UUD 1945 pada periode pertama yaitu tahun 1945-1949, adalah awal mula
dipraktikannya demokrasi ini. Namun, demokrasi parlementer ini tidak berjalan dengan baik.
Kehidupan politik dan pemerintahan pada masa itu tidak stabil, akibatnya program-program yang
dibuat pemerintah tidak bisa dijalankan dengan baik dan berkesinambungan. Akhirnya
demokrasi ini berakhir secara yuridis pada 5 Juli 1959, bersamaan dengan pemberlakuan kembali
UUD 1945.
DEMOKRASI TERPIMPIN
Pada tanggal 22 April 1959, Presiden Soekarno memberikan amanat kepada konstituante tentang
pokok-pokok demokrasi terpimpin. Ada 5 pokok demokrasi terpimpin, di antaranya:
Kalau dilihat dari beberapa poin di atas, demokrasi terpimpin tidaklah bertentangan dengan
Pancasila dan UUD 1945. Akan tetapi, konsep-konsep tersebut tidak direalisasikan sebagaimana
mestinya. Sehingga demokrasi terpimpin seringkali menyimpang dari nilai-nilai Pancasila,
UUD 1945, dan budaya bangsa.
Demokrasi pancasila lahir atas berbagai bentuk permasalahan yang dialami bangsa Indonesia
selama berlakunya demokrasi parlementer dan demokrasi terpimpin. Demokrasi Pancasila itu
pangkalnya adalah kekeluargaan dan gotong royong. Kalau kamu main ke sebuah desa kamu
pasti akan melihat semangat kekeluargaan yang ada pada masyarakat desa, dan itu sudah lama
dianut oleh mereka.
Jadi, hal paling penting dalam demokrasi Pancasila adalah nilai-nilai yang menjunjung tinggi
kemanusiaan sesuai dengan martabat dan harkat manusia, menjamin persatuan dan kesatuan
bangsa, mengutamakan musyawarah, rasa tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa
menurut agama dan kepercayaan masing-masing, dan mewujudkan keadilan sosial.
Akan tetapi, dalam praktiknya, demokrasi Pancasila pada masa Orde Baru ini banyak
menyimpang dari prinsip demokrasi pancasila itu sendiri.
Perbedaan demokrasi Pancasila pada era reformasi dengan era orde baru terletak pada aturan
pelaksanaannya. Kalau kita lihat pada peraturan perundang-undangan dan praktik
pelaksanaannya, banyak lho perubahan yang terjadi. Kebanyakan, perubahannya itu terletak pada
perbaikan kebijakan-kebijakan yang dirasa kurang sejalan dengan konsep demokrasi.
Nah beberapa perubahannya itu seperti:
Nah, begitulah kiranya Squad konsep demokrasi yang berjalan di Negara kita ini. Kamu tahu
Soetan Sjahrir? Itu lho Perdana Menteri Pertama Republik Indonesia kita, nah ia menuangkan
gagasan dan konsepsinya tentang demokrasi ke dalam sebuah buku berjudul 'Perjuangan Kita'.
Sjahrir mengatakan kalau individualisme adalah elemen terpenting dalam negara dan sistem
yang demokratis.
https://blog.ruangguru.com/sejarah-kelas-11-akar-dan-proses-proses-penerapan-demokrasi-
indonesia