Anda di halaman 1dari 2

Nama : Laily Fabiola

Npk : 21150000144

1. B. Dampak Negatif Kenaikan BBM Kenaikan BBM akan memperburuk masyrakat, masyarakat
sudah kehilangan kepercayaan kepada pemerintah, sehingga berbagai cara di lakukan, toh
seandainya apapun kebijakan jika di kawal dengan serius yakin negara kita akan terbebas dari
persolan kemiskinan dan masalah lainnya. Masalah ini yang terjadi berbeda. Pemerintah gagal
dalam mengembangkan amanah, terbukti berbagai momentum besar yang sudah tertinggal oleh
bangsa indonesia. Mulai tahun 1999-2012 berbagai macam yang timbul di negara ini, dan tak ada
satupun yang bisa di selesaikan dan hal ini yang membuat negara kita hancur. Dengan di
naikkannya Bahan Bakar Minyak oleh pemerintah, biasanya bahan bahan pokok kebutuhan
sehari-hari pun ikut mengalami kenaikkan harga. Ini sangat memberatkan masyarakat pada
umumnya terutama kalangan menengah kebawah. Bahkan bukan hanya kebutuhan pokok saja,
tapi peayanan public pun akan sendirinya mengalami kenaikkan tarif. Dampak Positif dan Negatif
Kenaikan BBM Bagi Pemerintah A. Dampak Positif Kenaikan BBM Sejak tahun 2005 sampai
dengan Mei 2008, pemerintah telah menaikkan harga BBM beberapa kali. Presiden Yudhoyono
mengatakan, langkah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak merupakan keputusan pahit
(Riza, 2005). Namun, ia menyatakan, langkah ini diambil karena harga minyak mentah dunia terus
naik dan membebani karena jumlah subsidinya meningkat drastis. Jika harga BBM tidak
dinaikkan, menurut Presiden, akan berakibat buruk bagi APBN. Selama ini masyarakat terutama
masyarakat miskin selalu menilai bahwa kenaikan harga BBM akan mengakibatkan naiknya harga
berbagai barang pokok, jasa, dan lainnya. Hal itu memang tidak salah karena beberapa efek dari
meningkatnya harga BBM adalah peningkatan biaya produksi sehingga beberapa macam barang
dan jasa juga mengalami peningkatan. Tetapi masyarakat juga perlu melihat alasan di balik
peningkatan harga BBM, Dartanto (2005) menjelaskan beberapa argumen pemerintah untuk
menaikkan harga BBM, antara lain: a. Perbedaan harga jual domestik dengan harga luar negeri
yang sangat timpang akibat peningkatan harga minyak bumi yang dewasa ini telah mencapai US$
50 per barrel, jauh di atas harga minyak bumi yang ditetapkan dalam asumsi harga minyak dalam
APBN 2005 sebesar US$ 24 per barrel. Perbedaan harga ini menimbulkan kemudian
pembengkakan subsidi. Tabel 3. Tambahan defisit APBN 2005 akibat kenaikan harga minyak
Harga Minyak Rp (triliun) % thd PDB Sumber: Estimasi Staf[4] b. Penyesuaian harga BBM telah
dilakukan oleh hampir semua negara di dunia termasuk negara-negara yang berpendapatan lebih
rendah dari Indonesia seperti India, Bangladesh atau negara-negara di Afrika. Bahkan di Timor
Timur – yang merupakan salah satu negara termiskin di dunia – harga domestik BBM jauh di atas
harga BBM di Indonesia. c. Harga domestik yang terlalu rendah juga telah mendorong
pertumbuhan tingkat konsumsi yang sangat tinggi. Sepanjang tahun 2004 lalu pertumbuhan BBM
antara 5 % per tahun. Sementara produksi minyak mentah Indonesia terus mengalami
penurunan. Selain itu perbedaan harga domestik dan international yang cukup tinggi mendorong
terjadinya penyelundupan d. Alasan lain yang menjadi dasar adalah menyangkut masalah
keadilan. Subsidi BBM lebih banyak dinikmati oleh kelompok 40% kelompok teratas temasuk
untuk minyak tanah sekalipun. Tabel 4. Proporsi komsumsi BBM berdasarkan kelompok
pengeluaran Kelompok Pengeluaran 20% Terbawah BBM 7 Minyak Tanah 10 15 20 24 31 $28/bbl
$30/bbl $32/bbl $38/bbl $40/bbl 2.9 0.1 4.3 0.2 5.7 0.2 8.5 0.3 11.4 0.4 20%Kedua Terbawah 11
20% Ditengah 20% Kedua Teratas 20% Teratas Sumber: Susenas 2002 16 23 43 e. Penyesuaian
harga BBM ini memungkinkan pemerintah dengan persetujuan DPR mengalokasikan lebih banyak
untuk program penanggulangan kemiskinan dan pembangunan pedesaan baik yang bersifat
investasi jangka panjang (pendidikan dan kesehatan) maupun pengurangan biaya transaksi
(infrastruktur pedesaan) dan pengurangan beban keluarga miskin dalam jangka pendek. f. Dalam
Nama : Laily Fabiola
Npk : 21150000144

jangka panjang kebijakan ini juga akan mengoreksi kebijakan energi yang dewasa ini tidak
rasional. Harga relatif BBM dibandingkan dengan batubara atau gas yang lebih murah
menyebabkan insentif penggunaan sumber energi yang lebih murah dan sumber domestik
relative melimpah berkurang. Prasyarat utama untuk mendorong penggunaan sumber energi ini
(termasuk yang renewable) adalah mengoreksi harga BBM sehingga diharapkan efisiensi
penggunaan energi akan tercapai dalam jangka panjang. Dari sekian banyak argumen yang
dikemukakan oleh pemerintah, coba kita melihat dari segi positifnya, yaitu: a. Dengan
meningkatnya harga BBM, setiap orang seharusnya lebih bijak dalam menggunakan BBM dan
diharapkan semakin sedikit penggunaan BBM terutama untuk kendaraan bermotor sehingga
polusi asap kendaraan bermotor juga akan berkurang. b. Meningkatkan kreativitas masyarakat
dalam mencari atau menggunakan sumber alternatif lain yang ramah lingkungan, tidak
menyebabkan pencemaran udara, tanah, air, dan suara. c. Subsidi BBM tidak lagi dinikmati oleh
orang-orang kaya, dengan bantuan tunai langsung diharapkan ada bantuan dan mengurangi
kesenjangan antara si kaya dan si miskin, juga meningkatkan daya beli masyarakat miskin. d.
Mengurangi beban APBN. B. Dampak Negatif Kenaikan BBM Pemerintah tidak akan merasakan
dampak negative dari kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Mungkin yang ada hanya rasa
kekecewaan dari rakyat terhadap pemerintah yang di anggap tidak melihat penderitaan rakyat.
Karena BBm adalah satu hal yang sangat menentukan harga bahan pokok lainnya.

Anda mungkin juga menyukai