Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.


Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional masih selalu digunakan

masyarakat diindonesia terutama didaerah pedesaan yang masih kaya dengan

keanekaragaman tumbuhannya (I Wayan, 2004). Selain murah dan mudah

didapat, obat tradisional yang berasal dari tumbuhan juga memiliki efek

samping yang jauh lebih rendah tingkat bahayanya dibandingkan obat-obatan

kimia (Fauziah, 2005). Obat tradisional Indonesia masih sangat banyak yang

belum diteliti, khususnya yang sebagian besar berasal dari bahan tumbuhan

(Azwar, 1992).
Salah satu kebiasaan manusia yang diwarisi dari nenek moyangnnya

ialah melakukan pengobatan sendiri jika menderita sakit. Pengobatan sendiri

diindonesia dilakukan dengan menggunakan obat tradisional atau jamu dan

obat-obat paten baik dari golongan obat bebas maupun golongan obat bebas

terbatas. Sejak ribuan tahun yang lalu, obat dan pengobatan tradisional sudah

ada diindonesia jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-

obatan moderennya dikenal masyarakat tumbuh-tumbuhan punya peran

penting dalam kehidupan masyarakat, baik sebagai sumber pangan, papan,

maupun obat-obatan. (Sartono, 1996)


Daun salam dikenal sebagai bumbu masakan selain itu daun salam

ternyata memiliki khasiat yang besar dalam dunia kedokteran seperti bagian

akar yang digunakan sebagai obat gatal dan daun digunakan untuk

1
menurunkan kadar asam urat darah, kolesterol tinggi, kencing manis

(diabetes), gastritis, dan diare. (Wahyu, 2008).


Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kandungan

sebenarnya dari daun salam (Syzygium polyanthum) secara ilmiah yaitu telah

ditemukannya beberapa kandungan pada daun salam seperti flavonoid, tanin,

dan minyak atsiri dengan kandungan minyak sitral dan eugenol yang diduga

mampu menurunkan asam urat dalam darah (Sarker & Nahar, 2009;

Mangoting, et al, 2005).


Pengobatan asam urat dapat dilakukan dengan jalan menghambat

xanthine oxydase sehingga hipoxanhtin dan xanthine dieksresi lebih banyak

dalam urin dan kadar asam urat dalam darah serta urin menurun. Salah satu

tanaman potensial yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan

asam urat adalah daun salam, pada penelitian sebelumnya dengan

menggunakan fraksi air ekstrak etanol daun salam dosis 210 mg/kg BB dan

420 mg/kg BB (Utami,2008)


Berdasarkan penelitian tentang dacocta (infusa) daun salam pada dosis

1.25 g/kg BB, infus daun salam pada dosis 5,0 g/kg BB, dan exstrak etanol

daun salam pada dosis 420 mg/kg BB mampu menurunkan kadar asam urat

dalam serum darah mencit putih (mus musculus) jantan yang hasilnya setara

dengan alupurinol dosis 10 mg/kg BB (Handayani, 2007 Ma’ruf, 2007).


Bagi masyarakat umum tempuyung sering digunakan sebagai vegetarian,

lalap merupakan salah satu makanan favorit untuk menambah nafsu makan

dan memperbanyak gizi makanan, selain sebagai lalap, sayuran atau tanaman

tersebut memiliki manfaat bagi tubuh diantaranya memiliki khasiat sebagai

obat terutama untuk pengobatan asam urat. (Sulaksana, 2002)

2
Dilaporkan kandungan kimia dari tanaman tempuyung yakni daun

tempuyung mengandung flavonoid total didalam daun tempuyung 0,1044.

Hasil penelitian diketahui bahwa akar tempuyung mengandung senyawa

flavonoid total kira-kira 0,5% dan flavonoid yang terbesar adalah apigenin-7-

0-glukosida. Menurut paul cos, Flavonoid apigenin-7-0-glukosida adalah

salah satu golongan flavonoid yang mempunyai potensi cukup baik untuk

menghambat kerja enzim xantin oksidasee dan superoksidase yang

mengakibatkan asam urat (Iskandar, 2002)


Manfaat daun tempuyung banyak dimanfaatkan sebagai antiradang,

memperkuat dinding kapiler, diuretik, melarutkan batu ginjal dan mengobati

kelebihan asam urat, ekstrak air daun ini mempunyai kemampuan lebih baik

dari pada ekstrak etanol dalam memberikan efek diuretik dan pelarut batu

ginjal (Hardiyanto, 1988)


Ekstrak etanol daun tempuyung dosis 50;100;200 mg/kg BB mempunyai

efek anti inflamasi pada tikus putih yang diinduksi dengan karagenan 1% b/v,

dimana pada dosis 200 mg/kg BB mempunyai daya antiinflamasi yang setara

dengan indometasin 10 mg/kg BB (Lumbanraja, 2009) infusa akar

tempuyung (Sonchus arvensis) dosis 1,25g/kg BB, 2,5 g/kg BB, 5g/kg BB

mempunyai efek terhadap penurunan kadar asam urat pada serum darah tikus.

Efek infusa akar tempuyung (Sonchus arvensis) konsentrasi 5g/kg BB

sebanding dengan allopurinol dosis 18 mg/kg BB terhadap penurun kadar

asam urat pada serum darah tikus (Retnowati, 2009)


Setiap orang memiliki asam urat didalam tubuhnya karena pada setiap

metabolisme normal dihasilkan purin. Asam urat adalah asam yang terbentuk

akibat metabolisme purin di dalam tubuh, purin berasal dari makanan yang

3
mengandung protein seperti jeroan, daging, kerang, kepiting, udang, emping,

kacang-kacangan, bayam, kangkung, kubis, durian, nanas, tape, alkohol,

( Kertia, 2009) Tubuh menyediakan 85% senyawa purin untuk kebutuhan

setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar

15%. Orang menyantap apa saja yang diinginkan tanpa mempertimbangkan

kandungan di dalamnya. Makanan yang bersumber dari produk hewani

biasanya mengandung purin yang sangat tinggi. (Sylvia saraswati 2009).


Kadar rata-rata asam urat di dalam darah atau serum tergantung pada usia

dan jenis kelamin. Sebelum pubertas, kadarnya sekitar 3,5 mg/dl. Setelah

pubertas, pada laki-laki kadarnya meningkat secara bertahap dan dapat

mecapai 5,2 mg/dl. Pada perempuan kadar asam urat tetap rendah, baru pada

usia pramenopause kadarnya di dalam darah rata-rata sekitar 4 mg/dl. Setelah

menopause, kadarnya meningkat lagi sampai mendekati kadar pada laki-laki

yaitu bisa mencapai 4,7 mg/dl. (Dalimartha 2003)


Penelitian tentang aktivitas daun salam, daun tempuyung dan kombinasi

daun salam dan tempuyung sebagai penurun kadar asam urat ini belum

banyak dilakukan, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “ apakah ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum)

dan Daun Tempuyung (Sonchus arvensis) dan kombinasi daun salam dan

tempuyung mempunyai kemampuan untuk menurunkan kadar asam urat

mencit putih jantan.

1.3. Tujuan Penelitian

4
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktitivitas dari daun salam

dengan dosis 200 mg/kg BB, daun tempuyung dengan dosis 200 mg/kg BB dan

kombinasi exstrak daun salam (Syzygium polyanthum) dan daun tempuyung

(Sonchus arvensis) terhadap penurun kadar asam urat dalam darah dengan

dosis 400 mg./kg BB.


1.4. Manfaat Penelitian
1) Bagi peneliti
Hasil peneliti ini di harapkan mampu menambah ilmu penegetahuan dibidang

farmasi khususnya asam urat dan pengobatan alternatifnya.


2) Bagi ilmu pengetahuanHasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi tentang herba tradisional yang dapat di gunakan sebagai obat

alternatif untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah.


3) Bagi masyarakat
Sebagai informasi tentang manfaat daun salam (Syzygium polyanthum)

sebagai obat tradisional untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah.

Anda mungkin juga menyukai