Fenomena Pergaulan Bebas Di Kalangan Mah PDF
Fenomena Pergaulan Bebas Di Kalangan Mah PDF
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah
oleh
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
dengan baik dan lancar. Latar belakang kami membuat karya tulis ilmiah ini yaitu
membuat karya tulis ilmiah ini adalah ingin mengetahui tingkat bebas tidaknya
pergaulan mahasiswa di lingkungan ITB. Kami sadar bahwa selesainya karya tulis
ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
1. ayah dan Ibu tercinta yang selalu mendukung terselesaikannya karya tulis ini,
2. para teman dan sahabat yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada
penulis.
Karya tulis ini ditulis berdasarkan pengamatan di lapangan, hasil survei dengan
kuesioner, dan hasil studi pustaka mengenai pergaulan bebas. Dalam penulisan
karya tulis ilmiah terdapat hambatan yaitu sulitnya menentukan waktu yang tepat
untuk mengerjakan karya tulis ilmiah. Berbagai upaya telah dilakukan penulis
untuk mendapatkan hasil terbaik dalam karya tulis ini. Penulis menyadari bahwa
karya tulis ini tak lepas dari kesalahan dan kekurangan dikarenakan kemampuan
ii
penulis yang terbatas. Oleh karena itu penulis sangat menerima kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca guna kesempurnaan karya tulis ini.
Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat serta dapat memperbaiki
Tim Penulis
iii
ABSTRAK
Karya tulis ilmiah yang berjudul Fenomena Pergaulan Bebas di Institut Teknologi
Bandung ini membahas tentang pergaulan bebas di ITB, pergaulan yang melanggar
norma dan aturan yang berlaku. Secara fakta, pergaulan bebas mamang sudah
mewabah di lingkungan mahasiswa saat ini, bahkan menimbulkan efek negatif yang
merugikan. Melalui karya tulis ilmiah ini, kami ingin mencari penyebab terjadinya
pergaulan bebas di Institut Teknologi Bandung. Dalam perumusan masalah, akan
dibahas mengenai tindak pergaulan bebas dan faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya pergaulan bebas. Adapun tujuan kami membuat karya tulis ilmiah ini
adalah untuk mengetahui tingkat bebas tidaknya pergaulan mahasiswa di lingkungan
kampus dan untuk mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan oleh pergaulan
bebas mahasiswa. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penyusunan karya tulis
ilmiah ini bahwa tingkat pergaulan bebas di ITB tergolong sedang, dan pergaulan
bebas merupakan perilaku yang tidak mengenal batas, tidak sesuai dengan norma
agama dan norma susila serta menimbulkan dampak yang bersifat negatif. Contoh
dampak yang ditimbulkan dari pergaulan bebas yaitu mabuk-mabukan, penggunaan
narkoba, seks bebas, clubbing (disko malam), tawuran, dls. Pada intinya pergaulan
bebas sudah sepatutnya dihindari karena tidak memberikan nilai positif bagi
mahasiswa dan lingkungan yang dapat merusak kualitas dari generasi penerus bangsa.
iv
DAFTAR ISI
PRAKATA ................................................................................................................ ii
ABSTRAK …… ........................................................................................................ iv
v
1.6.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 5
vi
3.7 Aktivitas Mahasiswa ITB ................................................................. 25
LAMPIRAN ............................................................................................................ 32
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda zaman
sekarang yang terjerumus ke dalam dunia perzinahan (free sex). Hal ini
antara pria dan wanita. Selain itu didukung oleh arus modernisasi yang telah
budaya asing tanpa melalui proses seleksi yang baik. Kita telah mengetahui bahwa
sebagian besar bangsa barat adalah bangsa sekuler, hampir seluruh kebudayaan
yang mereka hasilkan jauh dari norma-norma agama. Hal ini tentunya
bertentangan dengan budaya Indonesia yang menjujung tinggi nilai agama dan
pancasila. Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah sebagian dari
pergaulan bebas. Saat ini pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah
menjadi kode etik dalam memilih calon pendamping. Fakta menyatakan bahwa
Masa awal perkuliahan adalah masa bagi para mahasiswa beradaptasi dengan
dengan lingkungannya pada masa SMA. Pada masa ini juga para mahasiswa
1
mulai mencari jati dirinya sendiri. Terkadang ketika mencari jati dirinya tersebut,
Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki
tingkat pergaulan bebas yang tinggi. Hal ini disebabkan jumlah penduduk di kota
Bandung, mendorong para mahasiswa untuk masuk ke pergaulan kota yang penuh
berasal dari daerah Bandung saja, melainkan juga berasal dari daerah lain yang
Latar belakang kami membuat laporan ini adalah ingin mengetahui bahaya
pergaulan bebas di kalangan remaja pada zaman ini, khususnya para mahasiswa di
Institut Teknologi Bandung. Serta mencari tahu penyebab yang membuat para
2
banyaknya tentang pergaulan bebas, maka kami memutuskan untuk membuat
laporan dan mengambil topik ini. Kami mengambil topik ini atas usulan bersama
saat ini. Menurut kami tema ini cocok dengan kehidupan remaja pada saat ini,
mengenai fenomena pergaulan bebas yaitu Apa saja perilaku pergaulan bebas
yang ada di kalangan mahasiswa? Apa saja penyebab dan dampak dari pergaulan
mahasiswa?
1. Aktivitas mahasiswa,
2. pergaulan mahasiswa,
3. sikap mahasiswa,
4. lingkungan kampus,
3
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai melalui penulisan laporan penelitian ini adalah untuk
yang terjadi saat ini sehingga dapat memperbaiki kualitas pergaulan di kalangan
mahasiswa.
Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku
ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas sering kita dengar baik di
lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu labil yang
emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang tidak benar. Masalah
dalam mendorong kemajuan bangsa. Pergaulan adalah salah satu kebutuhan hidup
dari manusia sebab manusia adalah mahluk sosial yang dalam kehidupan sehari-
hari membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup, dan hubungan antar manusia
4
1.5 Hipotesis
Pergaulan di kalangan mahasiswa ITB harus dijalankan berdasarkan tata nilai dan
norma yang berlaku sehingga terhindar dari pergaulan bebas. Selain itu, seluruh
mahasiswa ITB diharapkan lebih baik dalam mengatur kegiatan atau aktivitas
kemahasiswaannya.
1.6.1 Metode
Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu mendeskripsikan data baik dari literatur
digunakan dalam penelitian kali ini adalah metode deskriptif analitis dengan
Pada penelitian kali ini kami menggunkan teknik pengumpulan data, berupa studi
Penulisan laporan penelitian ini terbagi menjadi empat bab, yaitu pendahuluan,
lingkungan ITB, serta simpulan dan saran. Pada bab satu akan dibahas mengenai
tujuan penelitian, ruang lingkup kajian, metode dan teknik pengumpulan data
5
BAB II
Konsep penyesuaian diri ini berasal dari biologi, dan merupakan konsep dasar
dalam teori evolusi Darwin. Dalam biologi, istilah yang digunakan ialah adaptasi.
Menurut teori tersebut hanya organisme yang berhasil menyesuaikan diri terhadap
tuntutan atau tekanan dari lingkungannya. Sebagai contoh, di daerah yang dingin
manusia harus berpakaian yang tebal untuk mengatasi tuntutan iklim. Untuk
menghindari diri dari bahaya banjir dan binatang buas, manusia membangun
bahwa tingkah laku manusia itu merupakan penyesuaian diri terhadap tuntutan-
Oleh karena itu manusia hidup dalam masyarakat, maka tingkah lakunya tidak
melainkan juga merupakan penyesuaian diri terhadap tuntutan dan tekanan sosial
orang lain. Pada waktu seseorang masih bayi atau kanak-kanak, orang tuanya
6
mendapatkan tuntutan dari guru dan teman-teman sekelasnya untuk bertingkah
laku yang diterima oleh mereka. Setelah dewasa, seorang tidak lepas pula dari
sebagainya) agar dia bertingkah laku yang dapat diterima oleh mereka.
“Konsep adaptasi yang berasal berasal dari biologi itu dalam ilmu-ilmu sosial
(khususnya psikologi) diberi nama baru: adjustment. Baik adaptasi maupun
adjustment kita terjemahkan dengan “proses penyesuaian diri terhadap
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Proses penyesuaian diri itu
merupakan reaksi terhadap tuntutan-tuntutan terhadap dirinya.” (Abu
Ahmadi, 2004 : 155)
internasional yaitu pergaulan antar bangsa selalu diperlukan etika atau lebih tepat
etiket (tata sopan santun) pergaulan. Etika adalah suatu standar atau kualitas
dalam diri kita untuk menilai moral orang lain. Setiap manusia pasti mempunyai
penilaian sendiri terhadap orang lain yang ditemuinya dan dapat memutuskan
apakah orang lain yang ditemuinya itu cocok atau tidak terhadap pribadi yang
dimiliki manusia tersebut. Sepertinya hal ini merupakan fitrah manusia bahwa
manusia memiliki rasa ingin dihargai oleh orang lain dan sekaligus ingin
sehari-hari di kalangan kita adalah “jika ingin dihargai oleh orang lain, maka
hargailah orang lain”. Melalui rasa ingin menghargai orang lain, seseorang
berupaya bersikap dan berperilaku sopan. Intinya adalah bagaimana kita bersikap
7
“Masalah etika, adalah masalah manusia pada umumnya di mana pun
manusia berada dalam komunitasnya, pasti etika dan etiket ikut berperan
sebagai pedoman tingkah laku baik-buruk dalam pergaulan sesama mereka.
Remaja yang merupakan bagian dari manusia pada umumnya tentu juga
memerlukan pedoman tingkah laku agar pergaulan sesama remaja dapat
berjalan dengan baik sesuai dengan norma masyarakatnya atau sesuai dengan
norma agama yang dianutnya, sehingga mereka terhindar dari pergaulan yang
menyimpang yang tidak sesuai dengan norma masyarakat dan norma agama.”
(Poedjawijatna, 1982)
individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan
artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan
Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok
guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu
lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi
remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang
sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba
sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.
8
Pengertian pergaulan bebas secara umum yaitu :
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, kata “bebas”
yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma atau aturan yang berlaku, tidak
seperti kebiasaan atau budaya bangsa timur yang ada. Masalah pergaulan bebas
sering kita dengar baik dari lingkungan maupun dari media massa.
Pergaulan (ijtima’) seorang pria dengan sesama pria atau seorang wanita dengan
sesama wanita tidak memerlukan peraturan. Sebab, pergaulan sesama jenis tidak
mereka hidup bersama dalam satu negeri, sekalipun mereka tidak saling bergaul.
“Adapun pergaulan antara pria dan wanita atau sebaliknya, maka itulah yang
menimbulkan berbagai masalah yang memerlukan pengaturan dengan suatu
peraturan (nizham) tertentu. Pergaulan pria wanita itu pula yang melahirkan
berbagai interaksi yang memerlukan pengaturan dengan suatu peraturan
9
tertentu. Maka peraturan pergaulan pria-wanita seperti ini sesungguhnya yang
lebih tepat disebut sebagai an-nizhâm al-ijtimâ‘î. Alasannya, sistem ini yang
pada hakikatnya mengatur pergaulan antara dua lawan jenis (pria dan wanita)
serta mengatur berbagai interaksi yang timbul dari pergaulan tersebut. Karena
itu, pengertian an-nizhâm al-ijtimâ‘î dibatasi hanya untuk menyebut sistem
yang mengatur pergaulan pria-wanita dan mengatur interaksi/hubungan yang
muncul dari pergaulan tersebut, serta menjelaskan setiap hal yang tercabang
dari interaksi tersebut. An-nizhâmal-ijtimâ‘î tidak mengatur interaksi yang
muncul dari kepentingan pria wanita dalam masyarakat. Maka aktivitas jual-
beli antara pria dan wanita atau sebaliknya, misalnya, termasuk ke dalam
kategori sistem sosial (anzhimah al-mujtama‘), bukan termasuk dalam an-
nizhâm al-ijtimâ‘î. Sementara itu, larangan ber-khalwat (berdua-duaan antara
pria dan wanita), kapan seorang istri memiliki hak mengajukan gugatan cerai,
atau sejauh mana seorang ibu memiliki hak pengasuhan anak, termasuk dalam
kategori an-nizhâm al-ijtimâ‘î.” (Taqiyyudin, 2007 : 10)
1. Faktor Keluarga
perlu lagi dijelaskan dengan panjang lebar. Keluarga merupakan kelompok sosial
yang pertama atau primer, oleh karena itu interaksi kelompok keluarga adalah
Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tua dalam era ini, dapat kita sebutkan
antara lain:
10
“Faktor orang tua yang kurang perduli terhadap pergaulan muda-mudi.
Mereka cenderung menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan
anak-anak muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi
sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah
terlambat.” (Gerungan, 1996 : 181)
“Faktor ketidak mengertian dalam kasus ini banyak terjadi pada orang tua
yang kurang menyadari kondisi zaman sekarang. Mereka merasa sudah
melakukan kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan anak-
anaknya, ternyata tidak banyak yang dapat mereka lakukan. Bukannya
mereka tidak perduli, tetapi memang mereka tidak tahu apa yang harus
mereka perbuat.” (Gerungan, 1996 : 182)
2. Faktor Keimanan
Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama
hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup.
agama, individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Tetapi pada remaja yang tidak sadar akan pentingnya agama atau keimanan yang
mereka miliki akan sangat mudah begi mereka untuk terpengaruh pergaulan
bebas. Mayoritas remaja pada saat ini tidak terlalu mengkhawatirkan tentang
masalah keimanan atau agama, padahal kebanyakan para remaja yang terjerumus
rendah. Hal ini sangat dirasakan di kalangan pelajar atau remaja yang berada di
3. Faktor Kebudayaan
11
kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh
masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga terhadap berbagai hal.
atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan, dimana hal-hal tersebut terwujud dalam
lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan
norma sosial merupakan salah satu dampak dari globalisasi atau perubahan
zaman.
12
prasyarat yang ditentukan oleh kebudayaan orang itu. Itulah sebabnya
mengapa para ahli ilmu sosial sangat berhati-hati di dalam menganalisa
tingkah laku di dalam konteks kebudayaan yang dimaksud.” (Abu Ahmadi,
2004 : 207)
4. Faktor Lingkungan
Sejak dilahirkan manusia sudah berada dalam lingkungan baru dan asing baginya.
Berasal dari lingkungan baru inilah sifat dan perilaku manusia terbentuk dengan
sendirinya. Lingkungan yang baik akan membentuk pribadi yang baik, sementara
lingkungan yang buruk akan membentuk sifat dan perilaku yang buruk pula.
tersebut. Setiap orang dapat mempunyai gambaran yang berbeda sesuai proses
persepsi masing-masing.
sekolah karena di dunia perkuliahan ini banyak mahasiswa yang merantau atau
jauh dari orang tua mereka. Hal ini menyebabkan adanya mahasiswa yang merasa
sangat bebas karena sudah tidak ada orang tua yang mengatur, sehingga
13
2.5 Kehidupan Mahasiswa
sudah jauh dari orang tua dan harus bekerja keras demi masa depan yang cerah.
Adaptasi peralihan dari masa SMA ke masa perkuliahan memang sesuatu yang
tidak mudah untuk dijalani. Terkadang rasa mengeluh karena banyak tugas yang
Ada beberapa tipe mahasiswa yang sering kita jumpai. Ada tipe mahasiswa yang
cukup baik tetapi dia tidak mempunyai pengalaman dalam berorganisasi dan
bersosialisasi.
“Ada juga mahasiswa yang hanya aktif di organisasi kampus tetapi kurang
begitu memperhatikan nilai akademiknya. Menurut kami sebaiknya kita
sebagai mahasiswa bisa menjadi tipe mahasiswa yang bisa menyeimbangkan
antara kegiatan organisasi di kampus dengan pencapaian nilai Akademik yang
cukup. Kehidupan mahasiswa yang keras inilah merupakan pembelajaran
bagi pembentukan sifat mahasiswa yang tetap semangat tanpa mengenal kata
putus asa. Tetaplah jadi mahasiswa yang penuh semangat dan berprestasi
demi masa depan yang cerah walaupun untuk mencapi semua itu
membutuhkan kerja keras.”
(http://blog.umy.ac.id/tutorialblogging/2010/12/04/lika-liku-kehidupan-
mahasiswa/)
14
2.6 Dampak Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap).
Hal ini sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian
narkoba khususnya para remaja. Ini identik sekali dengan adanya seks bebas. Pada
kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi. Tingginya kasus
kehancuran, seperti tujuan hidup yang tidak menentu, penyakit – penyakit yang
melanda, menurunnya kualitas hidup, moral dan keimanan yang melemah, dan
ada remaja khususnya mahasiswa yang sudah terjerumus terlalu dalam pada
pergaulan bebas dan terkena dampak pada prestasi akademiknya maka remaja
tersebut akan kehilangan kesempatan belajar yang ada padanya dan dapat
menghancurkan hidupnya.
15
BAB III
PEMBAHASAN
sangat dibutuhkan agar pola pikir (mindset) mahasiswa terhadap fenomena ini ter-
arah dengan baik sehingga mereka dapat mengetahui dampak yang akan
Berdasarkan data yang kami peroleh dari 50 responden mahasiswa ITB melalui
merupakan pergaulan yang tidak mengikuti aturan atau norma, yang berada di luar
kegiatan yang bersifat hura-hura atau senang-senang saja. Ada juga beberapa
mahasiswa yang mengatakan bahwa pergaulan bebas ialah pergaulan yang tidak
16
3.2 Kondisi Pergaulan Bebas di ITB
seberapa parah fenomena pergaulan bebas ini merajalela di dalam kampus ITB.
ITB adalah “Kacau”. Dari data tersebut dapat kami nyatakan bahwa kondisi
pergaulan bebas di Institut Teknologi Bandung masih berada pada kondisi yang
Gambar 3.1
17
3.3 Dampak Pergaulan Bebas terhadap Mahasiswa Secara Umum
dampak buruk bagi mahasiswa. Dampak buruk itu secara umum seperti :
5. kesehatan terganggu,
Dampak buruk pergaulan bebas secara umum terhadap mahasiswa tersebut sangat
pergaulan bebas akan saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitan tersebut di
antaranya.
1. Nilai akademik yang menurun akan menyebabkan mereka sulit untuk lulus dari
mahasiswa. Niat belajar yang hilang ini lama-kelamaan akan membuat para
mahasiswa jadi malas-malasan daalm kuliah sehingga sering bolos dan masa
18
bodoh dengan hal-hal yang berhubungan dengan perkuliahan. Dengan
hilangnya niat belajar dan turunya nilai akademik yang drastis dapat
yang terkena dampak seperti ini adalah mahasiswa yang berasal dari daerah
dan terpengaruh oleh mahasiwa yang berasal dari kota. Dalam hal ini yang
paling banyak terjadi dari mahasiswa yang terpengaruh adalah kehilangan etika
menjadi tidak baik karena mengikuti temannya yang berasal dari kota yang
menggunakan bahasa yang tidak sopan. Hal ini sangat tidak baik karena
dengan hilangnya etika yang dimilki seseorang maka identitas dari orang
yang mereka jalani terasa biasa-biasa saja, jalan pikirannya hanya untuk
Oleh karena ketidakfokusannya, tujuan hidup yang dari awal diinginkan justru
menjadi tidak penting akibat kegiatan yang dilakukan dalam pergaulan bebas.
Pada akhirnya pergaulan yang tidak baik seperti pergaulan bebas tersebut dapat
mengantarkan mereka menuju jalan hidup yang tidak memiliki arah yang jelas
4. Kondisi psikis yang terganggu akan sangat berpengaruh dengan cara belajar
para mahasiswa saat kuliah. Misalnya jika seorang mahasiswa melakukan seks
19
bebas dan terjadi hal yang tidak diinginkan seperti terkena penyakit HIV dan
hamil di luar nikah maka hal tersebut akan mengganggu kondisi psikis
adalah mereka sering stress karena memikirkan hal tersebut secara berlebihan.
Akibat dari stress berlebihan ini akan berpengaruh pada faktor-faktor yang lain
bebas menjadi tidak fokus terhadap kuliahnya. Begitu banyak jadwal kuliah,
kegiatan, dan segala yang berkaitan dengan masa perkuliahan dilewati hanya
seperti contonya AIDS tidak akan mampu melanjutkan kuliahnya karena akan
lebih fokus kepada kesehatanya yang memerlukan uang yang dapat dibilang
jumlahnya besar. Hal ini tentunya sudah jelas akang sangat mempengaruhi
melakukannya. Banyak sekali hal yang dapat dilakukan oleh seseorang yang
lain yang belum pernah merasakan pergaulan bebas akan penasaran dengan
pergaulan bebas yang dianggapnya keren dan buruknya sikap orang yang sudah
20
bebas yang tidak bermanfaat sehingga mereka akan masuk ke dalam jenis
ini dikarenakan pergaulan bebas tersebut sudah sangat jelas tidak sesuai dengan
seperti itu, sehingga mereka tidak memikirkan lagi mana yang benar dan mana
yang salah. Oleh karena itu, sangat penting untuk seorang individu khususnya
mahasiswa atau remaja untuk memilki keimanan yang kuat agar dapat
Dampak dari pergaulan bebas bukan hanya berdampak kepada mahasiswa secara
Hal ini disebabkan individu tersebut yang nantinya akan menerima dampak dari
21
Institut Teknologi Bandung masih dalam batasan yang baik atau tidak
Gambar 3.2
khususnya para mahasiswa terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Dari teori yang
1. keluarga,
2. teman,
3. lingkungan,
4. faktor ekonomi,
6. perubahan Zaman.
22
Berdasarkan data yang kami peroleh dari 50 responden mahasiswa Institut
Kota Bandung dapat dibilang parah antara lain adalah mabuk-mabukan, clubbing,
pergaulan bebas, hal ini dapat didukung dengan faktor yang pertama yaitu faktor
lingkungan dan dapat dilihat sendiri bahwa mahasiswa yang ada di Institut
menyatakan hal lain seperti stress, perbedaan budaya, dan dorongan primitif
manusia.
Gambar 3.3
23
3.6 Jenis Pergaulan Bebas di ITB
Banyak hal yang dapat dikatakan pergaulan bebas, dari hasil survei yang kami
dapatkan ada tiga jenis pergaulan bebas yang sering terjadi yaitu :
2. mabuk-mabukkan.
3. seks bebas,
Menurut data yang kami dapat dari hasil kuesioner kami, kami mendapatkan
jenis pergaulan bebas yang paling banyak ialah disko malam (clubbing) yaitu
salah satu fenomena pergaulan bebas yang populer akibat adanya arus globalisasi.
Clubbing tidak mengherankan menjadi mayoritas jenis pergaulan bebas yang ada
adanya jenis pergaulan bebas clubbing tersebut, karena di tempat hiburan malam
dalam Islam adalah sesuatu yang sangat dilarang karena meminum sesuatu yang
pergaulan bebas yang ada di Institut Teknologi Bandung adalah seks bebas, seks
bebas ini adalah salah satu jenis pergaulan bebas yang sangat berbahaya kepada
24
para pelakunya terlebih lagi apabila dilakukan saat masa-masa kuliah saat ini,
dengan adanya seks bebas hal yang paling berbahaya adalah jika terkena penyakit
Gambar 3.4
Dalam hal ini, kita telah mengetahui bahwa aktivitas mahasiswa Institut
kegiatan lain seperti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) maupun kegiatan yang
dalam kampus Institut Teknologi Bandung saja melainkan juga aktivitas pribadi di
luar kampus.
25
Aktivitas pribadi mahasiswa Institut Teknologi Bandung di luar kampus tidak bisa
dikontrol oleh pihak Institut Teknologi Bandung. Hal ini dikarenakan aktivitas
jawab pihak Institut Teknologi Bandung. Jadi dalam hal ini, mahasiswa bebas
Bandung itu sendiri merupakan mahasiswa yang dikenal dengan mahasiswa yang
sangat terpelajar, sehingga mayoritas dari mereka mengisi waktu di luar kampus
Teknologi Bandung yang mengisi waktu di luar kampus dengan kegiatan yang
kurang bermanfaat, seperti bermain game online, clubbing (disko malam), mabuk-
itu sendiri kembali lagi pada individu masing – masing mahasiswa yang
26
kegiatan bermanfaat maka hasil yang bermanfaat juga akan didapatnya,
sedangkan jika mahasiswa tersebut mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang
kurang bermanfaat maka hasil berupa kerugian dari berbagai aspek harus
ditanggungnya sendiri.
Teknologi Bandung pastilah berada di Kota Bandung, baik itu rumah sendiri,
rumah orangtua, rumah saudara, maupun kontrakan. Kita telah mengetahui bahwa
tempat hiburan. Hal ini dikarenakan Kota Bandung merupakan kota tempat tujuan
orang-orang luar kota untuk melepas rasa penat dan mencari sesuatu yang
maka mereka akan terjerumus ke dunia yang penuh dengan hiburan yang di
pergaulan bebas maka mereka akan melupakan tujuan awal mereka kuliah di
yang beragam pola pikirnya. Beragam pola pikir ini terbentuk dari bagaimana ia
27
dididik oleh lingkungan sekitarnya sejak kecil. Lingkungan sekitar ini terdiri dari
Rata-rata mahasiswa Institut Teknologi Bandung mempunyai pola pikir yang baik
dalam memecahkan suatu masalah. Hal ini dikarenakan hanya mahasiswa yang
Bandung. Dengan akademik yang baik, maka akan berimbas pada pola pikir
Pola pikir yang baik ini yang membuat mayoritas mahasiswa Institut Teknologi
Bandung terhindar dari pergaulan yang kurang baik seperti pergaulan bebas. Hal
ini dibuktikan dari survei (Gambar 3.2) yang telah menjelaskan bahwa mayoritas
Institut Teknologi Bandung telah menyikapi fenomena pergaulan bebas ini dengan
28
BAB IV
4.1 KESIMPULAN
Dari hasil dan analisis penelitian kami terhadap mahasiswa Institut Teknologi
kategori “biasa”.
a. lingkungan,
b. teman,
c. keluarga.
6. Pergaulan bebas secara umum memberikan banyak dampak yang buruk bagi
29
7. Ada 3 jenis pergaulan bebas yang sering dilakukan mahasiswa Institut
b. mabuk-mabukkan,
c. seks Bebas.
4.2 SARAN
Dari hasil simpulan di atas, penulis menyarankan kepada para mahasiswa ITB
untuk lebih berhati-hati dalam memilih jenis pergaulan yang ada di sekitar
lingkungannya. Dalam hal ini para mahasiswa harus tetap waspada karena dengan
adanya pergaulan bebas yang ada di lingkungan sekitarnya para mahasiswa akan
terkena beberapa dampak yang buruk yaitu menurunnya prestasi akademik dan
kesehatan yang terganggu. Oleh karena itu para mahasiswa disarankan untuk
memilih teman atau pergaulan yang baik sehingga tidak mengganggu kegiatan
30
DAFTAR PUSTAKA
Pustaka Buku.
Press.
Poedjawijatna, I.R. 1982. Etika : Filsafat Tingkah Laku. Jakarta: PT. Bina.
Pustaka Internet.
http://blog.umy.ac.id/tutorialblogging/2010/12/04/lika-liku-kehidupan-
31
LAMPIRAN
32
RIWAYAT HIDUP
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat lengkap : Jalan Bandeng 3 nomor 3 RT 011/005 Kel. Jati Kec. Pulo
Nomor HP : 085781719364
E-mail : indrawanpratyaksa@yahoo.com
33
Nama : Muhammad Dzaki Ibrahim
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat lengkap : Komplek Batan Indah blok D-28 Setu – Tangerang Selatan
Nomor HP : 089649794951
E-mail : dzakibaim@gmail.com
34
Nama : Sy. Zumri Arza
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Nomor HP : 081256189174
E-mail : zumriarza@gmail.com
35