S MULTIGRAVIDA
FISIOLOGIS 30 / 31 MINGGU
Disusun oleh :
UKE MAHARANI DEWI
NPM. 03021006
Telah disetujui dan disahkan laporan yang berjudul “ Asuhan Kebidanan pada
Ny. S Multigravida Fisiologis 30 / 31 Minggu “, di RSUD Dr. Mohammad Soewandhi
Surabaya. Periode 25 Juli 2005 sampai dengan 02 September 2005.
Disetujui,
Dosen Pembimbing
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………….. 1
B. Tujuan Penulisan ……………………………………………... 2
C. Metode Penulisan ……………………………………………... 2
D. Lokasi dan Waktu …………………………………………….. 2
E. Sistematika Penulisan ………………………………………… 3
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………. 28
B. Saran …………………………………………………………... 29
DAFTAR PUSTAKA v
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pembangunan dibidang kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup. Peningkatan
kualitas hidup ini perlu dimulai dari dini yaitu sejak berada dalam kandungan. Oleh
karena itu kehamilan yang sehat sangat mempengaruhi potensi dari penerus keturunan di
kemudian hari. ( Manuaba; 1998 )
Menurut Leimena 1993 kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang
sedang hamil atau dalam periode 42 hari setelah terminasi kehamilannya tanpa
memandang lama dan lokasi kehamilannya.
Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB ) merupakan
salah satu faktor paling sensitif yang menggambarkan kesehatan ibu dan anak. AKI dan
AKB di Indonesia masih sangat tinggi, terbukti dengan adanya kematian ibu yang sangat
bervariasi antara 5 sampai 100.000 per kelahiran hidup. Dan kematian perinatal yang
berkisar antara 25 sampai 750 per kelahiran hidup. Angka kematian ibu tersebut harus
dapat ditekan menjadi 225 per 100.000 kelahiran hidup dan kematian bayi ditekan
menjadi 49,8 per 1000 kelahiran hidup.
Maka dari itu pemeriksaan antenatal perlu sekali dilakukan untuk memastikan
keadaan ibu dan janin secara berkala serta untuk mengetahui secara dini apabila ada
penyimpangan atau kelainan yang ditemukan. Dengan tujuan agar ibu hamil dapat
melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta melahirkan
bayi dengan sehat.
Pemeriksaan kehamilan secara berkala yang diikuti secara teknis harus dikuasai
oleh setiap pelaksana program KIA di lapangan agar kualitas pelayanan dapat terjamin.
Apabila pada ibu hamil dengan primigravida/ multigravida umumnya banyak masalah
yang berhubungan dengan kehamilannya karena kurangnya pengetahuan ibu tentang
kehamilannya. Oleh karena itu penting bagi ibu hamil primigravida/ multigravida untuk
melakukan kemungkinan faktor resiko tinggi bisa ditemukan.
B. TUJUAN PENULISAN
a. Tujuan Umum
Penulis dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah
dalam memberikan asuhan kebidanan secara nyata serta mendapatkan pengetahuan
dalam memecahkan masalah khususnya pada Ny. S Multigravida Fisiologis 30 /
31 Minggu di Poli Kandungan RSUD. Dr. Mohammad Soewandhi.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai adalah mampu melakukan :
1. Pengkajian dan menganalisa data pada klien dengan kehamilan fisiologis.
2. Merumuskan diagnosa kebidanan dan menentukan prioritas masalah pada klien.
3. Menyusun rencana kebidanan.
4. Melaksanakan tindakan kebidanan.
5. Evaluasi asuhan kebidanan.
C. METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan dalam proses penyusunan laporan ini adalah :
1. Metode pendekatan deskriptif yaitu metode yang sifatnya mengungkapkan
peristiwa dan gejala yang terjadi.
2. Teknik pengumpulan data dan pengidentifikasian data melalui observasi,
wawancara, pemeriksaan fisik, studi dokumen dan studi kepustkaan.
3. Sumber data primer dari klien dan data sekunder dari keluarga dan petugas
kesehatan.
2. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur ( ovum ) dari indung
telur ( ovulasi ), yang ditangkap oleh umbai- umbai ( fimbriae ) dan masuk ke
dalam saluran telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina
dan berjuta- juta sel mani ( sperma ) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk
ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang
menggembung dari tuba falopii.
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak ( oleh
rambut getar tuba ) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim
untuk selanjutnya bersarang ke ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
( implantasi ). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira- kira 6- 7
hari. Untuk menyuplai darah dan zat- zat makanan bagi mudigah dan janin,
dipersiapkan uri ( plasenta ).
Pembuahan ( konsepsi = fertilisasi )
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan
sel telur di tuba fallopii. Hanya satu sperma yang telah mengalami proses
kapasitasi yang dapat melintasi zona pelusidadan masuk ke vitelus ovum. Setelah
itu zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma
lain. Proses ini diikuti oleh penyatuan kedua pronuklei yang disebut zigot, yang
terdiri atas acuan genetik dari wanita dan pria.
Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot selama 3
hari sampai stadium morula. Hasil konsepsi ini tetap digerakkan ke arah rongga
rahim oleh arus dan getaran silia serta kontraksi tuba. Hasil konsepsi tiba dalam
kavum uteri pada tingkat blastula.
Nidasi ( Implantasi )
Nidasi adalah masknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu simpai, disebut trofoblas, yang
mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai
rongga rahim, jaringan endometrium berada dalam masa sekresi.
Blastula dengan bagian yang berisi masa sel dalam akan mudah masuk ke
dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup
lagi.
Itulah sebabnya, kadang- kadang pada saat nidasi terjadi sedikit
perdarahan akibat luka desidua ( tanda hartman ). Umumnya nidasi terjadi pada
dinding depan atau belakang rahim ( korpus ) dekat fundus uteri.
Dalam peringkat nidasi trofoblas dihasilkan hormon human chorionic
gonadotropin ( HCG ).
Pertumbuhan mudigah ( Embriogenesis )
Pertumbuhan mudigah ( embrio ) bermula dari lempeng embrional yang
selanjutnya berdiferensiasi menjadi 3 unsur lapisan, yaitu :
sel- sel ektodermal
sel- sel mesodermal
sel- sel entodermal
Ruang amnion akan bertumbuh pesat mendesak exocoeloma, sehingga
dinding ruang amnion mendekati korion. Mesoblas diantara ruang amnion dan
mudigah menjadi padat, disebut body stalk, yang merupakan jembatan antara
mudigah dengan dinding trofoblas. Body stalk kelak menjadi tali pusat.
Uri ( plasenta )
Uri berbentuk bundar atau oval; ukuran diameter 15-20 cm, tebal 2-3 cm,
berat 500-600 gram. Biasanya plasenta atau uri akan berbentuk lengkap pada
kehamilan kira- kira 16 minggu, dimana ruang amnion telah mengisi seluruh
rongga rahim.
Perubahan- perubahan dan organoganasis yang terjadi pada berbagai
periode kehamilan.
Umur kehamilan Panjang fetus Pembentukan organ
4 minggu 7.5-10 mm Rudimental mata, telinga, dan
hidung.
8 minggu 2.5 cm Hidung, kuping, jari- jemari
mulai dibentuk. Kepala
menekur ke dada.
12 minggu 9 cm Daun kuping lebih jelas,
kelopak mata melekat, leher
mulai berbentuk, alat
kandungan luar terbentuk
namun belum berdiferensiasi.
16 minggu 16-18 cm Genitalia eksterna terbentuk
dan dapat dikenak, kulit tipis
dan warna merah.
20 minggu 25 cm Kulit lebih tebal, rambut mulai
tumbuh di kepala, dan rambut
halus ( lanugo ) tumbuh di kulit.
24 minggu 30-32 minggu Kedua kelopak mata tumbuh
alis dan bulu mata serta kulit
keriput. Kepala besar. Bila lahir
dapat bernapas tetapi hanya
bertahan hidup beberapa jam
saja.
28 minggu 35 cm Kulit warna merah ditutupi
verniks kaseosa. Bila lahir dapat
bernapas, menangis pelan dan
lemah. Bayi imatur.
32 minggu 40-43 minggu Kulit merah dan keriput. Bila
lahir kelihatan seperti orang tua
kecil.
36 minggu 46 cm Muka berseri tidak keriput.
Bayi prematur.
40 minggu 50-55 cm Bayi cukup bulan. Kulit licin,
verniks kaseosa banyak, rambut
kepala tumbuh baik, organ-
organ baik.
LAMA KEHAMILAN
Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 minggu atau 10 bulan. Kehamilan
dibagi atas 3 triwulan yaitu : kehamilan trimester I antara 0 – 12
minggu,kehamilan trimester II antara 12 – 28 minggu, kehamilan trimester III
antara 28 – 40 minggu.
MEROKOK
Jelas bahwa bayi dari ibu-ibu perokok mempunyai berat badan lebih kecil.
Karena itu wanita hamil dilarang merokok.
OBAT-OBATAN
Prinsip : Jika mungkin dihindari pemakaian obat-obatan selama kehamilan
terutama dalam triwulan I. Perlu dipertanyakan mana yang lebih besar manfaatnya
dibandingkan bahayanya terhadap janin, oleh karena itu harus dipertimbangakan
pemakaian obat-obtan tersebut.
LINGKUNGAN
Saat sekarang, bahaya polusi udara, air, dan makanan terhadap ibu dan anak
sudah mulai diselidiki seperti halnya merokok.
GERAK BADAN
Kegunaanya : Sirkulasi darah menjadi baik, nafsu makan bertambah,
pencernaan lebih baik, dan tidur lebih nyenyak. Gerak badan yang melelahkan
dilarang. Dianjurkan berjalan-jalan pada pagi hari dalam udara yang masih segar.
Gerak badan di tempat :
Berdiri – jongkok
Terlentang – kaki diangkat
Terlentang – perut diangkat
Melatih pernapasan
KERJA
Boleh bekerja seperti biasa
Cukup istirahat dan makan teratur
Pemeriksaan hamil yang teratur
BERPERGIAN
Jangan terlalu lama dan melelahkan
Duduk lama-statis vena (vena stagnasi) menyebabkan tromboflebitis dan
kaki bengkak
Berpergian dengan pesawat udara boleh, tidak ada bahaya hipoksia, dan
tekanan oksigen yang cukup dalam pesawat udara.
PAKAIAN
Pakaian harus longgar, bersih, tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut.
Pakailah kutang yang menyokong payudara.
Memakai sepatu dengan tumit yang tidak terlalu tinggi.
Pakaian dalam yang selalu bersih.
KOITUS
Koitus tidak dihalangi kecuali biala ada sejarah :
Sering abortus/ prematur
Perdarahan pervaginam
Pada minggu terakhir kehamilan, koitus harus hati-hati
Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang
Dikatakan orgasme pada hamil tua dapat menyebabkan kontraksi uterus –
partus prematurus.
KESEHATAN JIWA
Ketenangan jiwa penting dalam menghadapi persalianan, karena itu dianjurkan
bukan saja mealkukan latihan-latihan fisik namun juga latihan kejiwaan untuk
menghadapi persalianan. Walaupun peristiwa kehamilan dan persalianan adalah
suatu hal yang fisiologis, namun banyak ibu-ibu yang tidak tenang, merasa khawatir
akan hal ini. Untuk itu, dokter harus diketahuinya karena kebodohan, rasa takut, dan
sebagiannya dapat menyebabkan rasa sakit pada waktu persalinan, ini akan
mengganggu jalannya partus, ibu akan menjadi lelah dan kekuatan hilang. Untuk
menghilangkan cemas harus ditanamkan kerjasama pasien-penolong (dokter,bidan)
dan diberikan penerangan selagi hamil dengan tujuan :
Menghilangkan ketidaktahuan
Latihan-latihan fisik dan kejiwaan
Mendidik cara-cara perawatan bayi
Berdiskusi tentang peristiwa persalinan fisiologik
PERAW ATAN PAYUDRA
Buah dada merupakan sumberair susu ibu yang akan menjadi makanan utama
bagi bayi, karena itu jauh sebelumnya harus sudah dirawat. Kutang yang dipakai
harus sesuai dengan pembesaran buah dada, yang sifatnya adalah menyokong buah
dada dari bawah suspension, bukan menekan dari depan.
Dua bulan terakhir dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan untuk mencegah
penyumbatan. Untuk mencegah puting susu kering dan mudah pecah, maka puting
susu da areola payudara dirawat baik-baik dengan di bersihakan menggunaklan air
sabun dan biocrem atau alkohol. Bila puting susu masuk ke dalam, hal ini
diperbaiki dengan jalan menarik-narik keluar. Wanita pekerja harus sering istirahat.
Tidur siang menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Tempat hiburan yang terlalu
ramai, sesak, dan panas lebih baik dihindari karena dapat menyebabkan jatuh
pingsan.
8. Ekstremitas bawah
a. Oedema
b. Varices
VII. EVALUASI
Mengevaluasi dari keefektifan asuhan yang diberikan, ulangi kembali proses
manajemen dengan benar terhadap setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan
tetapi belum diteliti.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS/ BIODATA
8. Riwayat sosial :
Perkawinan : Menikah 1 kali, usia perkawinan 1,5 tahun.
Kehamilan ini : -- Direncanakan Tidak direncanakan
Diterima
Tidak diterima
Perasaan tentang kehamilan ini : Ibu mengatakan senang dan menerima
kehamilan ini begitu juga dengan suami dan keluarga yang lain.
Status perkawinan : Kawin Kawin : 1 (satu) kali
Kawin I : Umur : 28 tahun, dengan Suami umur : 32 tahun
Lamanya : 1,5 tahun, anak : Hamil ini
7. Abdomen
7.1 Bekas luka : Ada Tidak
Pembesaran perut : sesuai dengan usia kehamilan ( 30- 31 minggu )
Bentuk perut : Bulat lonjong
Oedema Ada Tidak
Acites Ada Tidak
D. UJI DIAGNOSTIK
Golongan darah : O
II. INTERPRETASI DATA
DIAGNOSA :
1. Ibu hamil GIIP00010 / T/ H 30 – 31 minggu, letkep V, puka, intra uteri,
KU ibu dan janin baik.
Dasar :
DS : Ibu mengatakan :
- sedang hamil anak kedua
- mulai merasakan pergerakan anak saat usia kehamilan ± 4,5
bulan
- HPHT : 01 Januari 2005
DO : Hasil pemeriksaan :
- BB : 59 Kg TB : 153 cm
- TFU : pertengahan pusat – px
- Letkep V, puka
- DJJ : teratur, kuat, frekuensi 140 x/menit ( 12-11-12 )
MASALAH :
1. Ibu kurang pengetahuan tentang perawatan payudara.
Dasar :
DS : Ibu mengatakan :
- tidak pernah melakukan perawatan payudara
DO : Hasil pemeriksaan :
- Payudara terlihat kotor
- Puting susu masuk
KEBUTUHAN :
1. Ibu membutuhkan HE tentang tanda bahaya kehamilan, pola nutrisi,
perawatan payudara, pola hubungan seksual.
a. Tanda bahaya kehamilan
Memberitahukan pada ibu tentang 6 tanda bahaya kehamilan, yaitu :
Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah warna
darah merah, banyak dan disertai nyeri.
Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah warna
darah merah, banyak, kadang disertai rasa nyeri.
Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang hebat yang mnetap dan tidak hilang dengan
beristirahat.
Masalah penglihatan
Pandangan kabur dan berbayang, mungkin disertai dengan sakit
kepala yang hebat
Bengkak pada muka atau tangan
Bengkak tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan
keluhan fisik yang lain.
Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri menetap, hebat, dan tidak hilang setelah beristirahat
Bayi kurang bergerak seperti biasa
Bayi terus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam.
b. Pola nutrisi
Menjelaskan tentang makanan atau minuman yang mengandung gizi
yang dibutuhkan ibu hamil.
Menganjurkan pada ibu untuk mencukupi kebutuhan 4 sehat 5
sempurna sesuai kemampuan.
c. Perawatan payudara
Massase pada payudara saat hamil dapat merangsang kontraksi
uterus sehingga tidak dilakukan saat hamil.
Membersihkan payudara ibu dengan menggunakan baby oil yang
diteteskan pada kapas ± 3-4 tetes.
Tempelkan kapas pada payudara ibu selama ± 5 menit.
Angkat kotoran pada payudara dengan menggunakan kapas tersebut
hingga kotoran yang menempel pada payudara bersih.
Lkukan penarikan ringan pada puting susu untuk mengeluarkan
puting yang masuk.
d. Pola hubungan seksual
Ibu dianjurkan untuk melakukan hubungan seksual apabila
diinginkan tapi tidak boleh terlalu sering karena dapat menyebabkan
kelahiran prematur pada kehamilan trimester II dan III, serta abortus
pada kehamilan trimester I. ( ± 1-2 kali seminggu )
Posisi hubungan seksual disesuaikan dengan kenyamanan ibu dan
suami
e. Senam hamil
Wanita hamil boleh melakukan senam dengan gerakan tertentu yang
dapat membantu dalam proses persalinan nanti, diantaranya adalah
gerakan : pernapasan, kegel, bridging, dan pendinginan.
VI. PELAKSANAAN
1. Melakukan pendekatan melalui komunikasi therapeutik baik secara
verbal maupun non verbal ( sentuhan, kontak mata, dll ),
memperkenalkan diri pada ibu, berbicara sopan dan tidak menyinggung
pasien, mendengar segala keluhan ibu.
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada ibu dengan
bahasa yang mudah dimengerti oleh ibu.
a. memberitahukan pada ibu bahwa kondisinya dan janin saat ini baik
b. memberitahukan posisi janin dalam kandungan
3. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk memberikan tablet tambah
darah dan vitamin
1. Inbion ( tablet tambah darah ) 1x1
2. Lycalvit ( vitamin ) 1x1
4. Menganjurkan kepada ibu untuk minum obat secara teratur
a. kedua obat tersebut harus diminum tepat pada waktunya, untuk tablet besi
sebaiknya diminum pada malam hari menjelang tidur karena dapat
menyebabkan mual, sedangkan vitamin diminum pada pagi hari setelah
sarapan.
5. Menganjurkan kepada ibu untuk kontrol 2 minggu lagi
Pada trimester III ini sebaiknya ibu kontrol tiap 2 minggu sekali.
VII. EVALUASI
1. Melakukan tindakan melalui komunikasi therapeutik
Evaluasi : S : Ibu mengatakan mengerti dan dapat memahami apa yang
dijelaskan oleh petugas
O : Ibu menyampaikan semua keluhannya pada petugas
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada ibu dengan
bahasa yang mudah dimengerti oleh ibu.
Evaluasi : S : Ibu mengatakan dapat menerima hasil pemeriksaan
O : Ibu menganggukkan kepala
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan
3. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk memberikan tablet tambah
darah dan vitamin
Evaluasi : S : Dokter menyarankan kepada ibu untuk meminum obat yang
telah diberikan
O : Ibu tersenyum dan menganggukkan kepala
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan
A. KESIMPULAN
Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. S dengan usia kehamilan
30-31 minggu di RS. Dr. MOHAMAD SOEWANDHI Surabaya. Dapat ditarik
beberapa kesimpulan :
1. Dalam melakukan pengkajian diperlukan adanya ketelitian, kepekaan dan peranan
dari ibu hamil sehingga diperoleh data yang menunjang untuk mengangkat
diagnosa kebidanan.
2. Dalam analisa data dan mengangkat diagnosa kebidanan pada dasarnya mengacu
pada tinjauan pustaka & adanya perubahan serta keseimbangan dengan tinjauan
pustaka tergantung pada kondisi ibu hamil.
3. Pada dasarnya perencanaan yang ada pada tinjauan pustaka tidak semuanya dapat
direncanakan pada tinjauan kasus nyata, karena dalam perencanaan disesuaikan
dengan masalah yang ada pada saat itu, sehingga masalah yang ada pada tinjauan
pustaka tidak akan direncanakan jika tidak ada tinjauan kasus nyata.
4. Pada dasarnya pelaksanaan merupakan perwujudan dari perencanaan akan tetapi
tidak dilaksanakan seperti perawatan payudara dalam kasus nyata hanya
dilakukan penyuluhan saja sehingga klien melakukan sendiri dirumah sesuai
petunjuk.
5. Setelah penulisan mengadakan evaluasi pda Ny. S multigravida kehamilan 30-31
mgg maka sebagian dari semua masalah dapat diatasi. Pada akhirnya klien
bersedia untuk kontrol 2 mgg lagi, keberhasilan dalam mengatasi masalah klien
didukung oleh beberapa faktor diantranya sarana yang memadai, adanya tindakan
yang komperhensif serta adanya kesadaran klien untuk melaukan ANC.
B. SARAN
1. Bagi petugas.
Bidan dalam fungsinya sebagai pelaksana pelayanan kebidanan harus
meningkatkan kemampuan & keterampilan yang dimiliki serta harus memiliki
kerja sama yang baik dengan petugas kesehatan yang lain, klien dan keluarga.
2. Bagi klien.
Klien harus dapat bekerja sama dengan baik dengan tenaga kesehatan agar
keberhasilan dalam asuhan kebidanan dapat tercapai serta semua masalah klien
dapat terpecahkan.
3. Bagi pendidikan.
Tenaga kesehatan yang berada disuatu instansi kesehatan supaya lebih
memperhatikan & memberikan bimbingan kepada calon tenaga kesehatan pada
umumnya serta supaya melengkapi buku-buku yang ada di perpustakaan yang
merupakan gudang ilmu bagi para anak didik.