Anda di halaman 1dari 26

DATA TEKNIS – 4

TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
D. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN
KERJA (KAK) DAN PERSONIL / FASILITAS PENDUKUNG
DARI PPK

D.1. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK).

Secara keseluruhan, Konsultan Penyedia Jasa dapat memahami


maksud, tujuan, serta lingkungan kegiatan yang menjadi kewajiban
Konsultan Penyedia Jasa dalam pelaksanaan pekerjaan Penyusunan
Review Master Plan Bandara Udara Paloh Kabupaten Sambas.
Persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK) sudah cukup jelas dan dapat dimengerti.
Dengan pengalamanannya melaksanakan pekerjaan sejenis dan
akan selalu berkoordinasi dan mengikuti arahan Pengguna Jasa, maka
Konsultan Penyedia Jasa berkeyakinan dapat melaksanakan pekerjaan
sesuai ruang lingkup, persyaratan dan jangka waktu yang telah
ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Beberapa tanggapan yang menurut Konsultan Penyedia Jasa perlu
disampaikan, berkaitan dengan pekerjaan ini, adalah sebagai berikut :

1. Tanggapan Terhadap KAK


Pelaksanaan Perencanaan Pekerjaan Penyusunan Review
Master Plan Bandara Udara Paloh Kabupaten Sambas tersebut
ditetapkan dikerjakan dalam waktu 3 (tiga) bulan atau 90 (Seratus
Dua Puluh) hari kalender, sehingga di dalam tiap-tiap tahapan
menuntut keahlian dan latar belakang pengalaman yang memadai.
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan di dalam
kegiatan ini adalah adanya tenaga ahli yang berpengalaman dalam
menerapkan metodologi cara pelaksanaan pekerjaan agar
mencapai sasaran yang diinginkan.
Inovasi terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) dengan
meningkatnya mobilitas penduduk sejalan pertumbuhan dan
perkembangan wilayah permukiman dan industri di daerah
perkotaan semakin banyak prasarana bandar udara yang harus
dipelihara serta ditingkatkan baik itu kapasitasnya maupun nilai
strukturnya.
Kebutuhan akan prasarana bandar udara yang aman dan
nyaman menyebabkan perlunya penanganan secara menerus baik
itu pemeliharaan maupun peningkatan. Dengan mengembangkan
wilayah dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, kebutuhan akan
prasarana bandar udara menjadi cukup segnifikan. Meski
demikian, pemeliharaan bandar udara memerlukan suatu
perencanaan yang matang guna mendapatkan manfaat optimal
dari investasi bandar udara yang dilakukan serta meminimalisir
dampak negatif yang akan timbul.
Setelah melakukan pemahaman dan pendalaman mengenai
materi yang dijabarkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk
Pekerjaan Perencanaan tersebut, guna meningkatkan hasil
pekerjaan pembuatan laporan penyelesaian proyek ini, maka
Konsultan Penyedia Jasa akan melakukan beberapa inovasi yang
tidak keluar berseberangan dengan maksud dan tujuan pekerjaan
dan tetap dalam koridor lingkup pekerjaan dianggap dapat
mengoptimalkan hasil keluaran pekerjaan dikembangkan sebagai
inovasi yang nantinya diimplementasikan dalam pelaksanaan
pekerjaan. Beberapa inovasi tersebut dijabarkan pada subbab
berikut.

2. Tanggapan Terhadap Maksud dan Tujuan


Pekerjaan yang harus dilaksanakan merupakan pekerjaan
perencanaan yaitu Penyusunan Review Master Plan Bandara
Udara Paloh Kabupaten Sambas.
Maksud pelaksanaan pekerjaan ini adalah Penyusunan
Review Master Plan Bandara Udara Paloh Kabupaten
Sambasdengan cara pendekatan. Pendekatan dalam penyusunan
studi ini adalah perencanaantataguna lahan dan perencanaan tata
letak fasilitas Bandar udara yang mencakup analisis kuantitatif
dan kualitatif dengan mempertimbangkan faktor teknis, faktoro
perasional termasuk pemanfaatan Bandar udara secara optimal,
analisis ekonomi dan finansial termasuk kebijakan pengembangan
nasional/daerah, kebijakan pengembangan transportasi nasional,
pertahanan dan keamanan, serta aspek kelestarian lingkungan.
Tujuan pelaksanaan pekerjaan ini adalah untuk menyediakan
pedoman berupa informasi yang diperlukan bagi
pembangunan/pengembangan Bandar Udara Paloh Kabupaten
Sambas yang disusun dalam suatu rencana induk Bandar udara
yang mencakup:
a. Analisis tentang kelayakan sampai seberapa jauh (target year)
bandar udara dapat dimanfaatkan/dikembangkan guna
melayani permintaan kebutuhan jasa pelayanan Bandar udara
saat ini dan masa yang akan datang.
b. Potensi yang ada dan dapat dikembangkan di wilayah
perencanaan serta wilayah hinterland-nya yang secara
langsung dan tidak langsung akan menjadi modal
pengembangan jasa transportasi udara.
c. Rencana tata guna tanah dan rencana tata letak fasilitas
bandar udara dalam kaitannya dengan pemanfaatan Bandar
udara secara optimal.
d. Analisis mengenai pemanfaatan daerah di sekitar bandar
udara bagi pihak-pihak yang berkepentingan sesuai
persyaratan keselamatan operasi penerbangan dan kelestarian
lingkungan.
e. Skala prioritas dan tahapan pengembangan/pembangunan
(planninghorizon) fasilitas bandarudara secara optimal.

Maksud dan Tujuan dari pekerjaan ini telah jelas dan dapat
dimengerti oleh Konsultan Penyedia Jasa, yaitu untuk membantu
PPTK dalam Pekerjaan Perencanaan yaitu pekerjaan Penyusunan
Review Master Plan Bandara Udara Paloh Kabupaten Sambas.
Sebenarnya bisa ditambahkan pada tujuan yang disampaikan
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk memperhatikan bidang
administrasi, karena hal ini tidak kalah pentingnya dangan out
put yang akan dihasilkan dari pekerjaan perencanaan. Dengan
tertib administrasi diharapkan diakhir pelaksanaan pekerjaan
perencanaan tidak ada yang dipersalahkan dan dirugikan.
Sehingga dengan perencanaan secara melekat hasil pekerjaan
perencanaan yang dilaksanakan oleh Konsultan Penyedia Jasa
sesuai dengan Dokumen Kontrak, dan dapat dilaksanakan dengan
tertib administrasi, tepat waktu dan tepat sasaran.

3. Tanggapan Terhadap Dasar Hukum


Dasar Hukum dalam pekerjaan Penyusunan Review Master Plan
Bandara Udara Paloh Kabupaten Sambas mengacu kepada :
a. Undang -Undang No. 1 Tahun2009 tentang Penerbangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No.1,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.4956).
b. Peraturan Pemerintah No.3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan
Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 2001 No.9,
Tambahan Lembaran Negara No.4075).
c. Peraturan Pemerintah No.70 Tahun2001 tentang
Kebandarudaraan (Lembaran Negara Tahun 2001No.128,
Tambahan Lembaran Negara No.4146).
d. Peraturan Pemerintah No.40 Tahun 2012 tentang
Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar
Udara (Lembaran Negara
e. Tahun 2012 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara No.5295).
f. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
g. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 46 Tahun 2008,
tentang Persyaratan-persyaratan Sertifikasi dan Operasi Bagi
Perusahaan Angkutan Udara yang melakukan Penerbangan
Dalam Negeri (Domestik), International dan Angkutan Niaga
tidak berjadwal.
h. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 10 Tahun 2009,
tentang Penyelenggara Pelayanan Telekomunikasi dan Radio
Navigasi Penerbangan.
i. Peraturan Menteri Perhubungan No.PM 69 Tahun 2013 tentang
Tatanan Kebandarudaraan Nasional.
j. Keputusan Menteri Perhubungan No.T11./2/4-U tanggal 30
Nopember 1960 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan
Sipil (CASR) sebagai mana telah diubah terakhir dengan
Keputusan Menteri Perhubungan No.KM 4 Tahun2006.
k. Keputusan Menteri Perhubungan No.KM 48 Tahun 2002
tentang Penyelenggaraan Bandar Udara Umum.
l. Keputusan Menteri Perhubungan No.KM31 Tahun2006 tentang
Pedomandan Proses Perencanaan diLingkungan Departemen
Perhubungan;
m. Surat Keputusan SKEP/77/VI/2005, tentang Persyaratan
Teknis Pengoperasian FasilitasTeknik BandarUdara.
n. Surat Keputusan SKEP/78/VI/2005, tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pemeliharaan Konstruksi Landas Pacu (Runway),
Landas Hubung (Taxiway) dan Landas Parkir (Apron) serta
Fasilitas Penunjang Bandar Udara.
o. Surat Keputusan SKEP/79/VI/2005, tentang Petunjuk Teknis
Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Fasilitas Sisi Udara
dan Sisi Darat Bandar Udara.
p. Surat Keputusan SKEP/80/VI/2005, tentang Pedoman Teknis
Spesifikasi Peralatan Fasilitas Sisi Udara dan Sisi Darat
Bandar Udara.
q. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara No.
SKEP/120/VI/2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan
Rencana Induk Bandar Udara.
4. Tanggapan Terhadap Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan Penyusunan Review Master Plan Bandara
Udara Paloh Kabupaten Sambas, mencakup hal-hal sebagai
berikut :
a. Pekerjaan Persiapan, meliputi :
a. Penjelasan dan maksud tujuan pekerjaan secara
mendetail.
b. Penyusunan detail metodologi pelaksanaan pekerjaan.
c. Pembuatan program kerja
d. Studi literatur/kepustakaan
e. Penyusunan daftar data yang diperlukan, rencana survey
lapangan, konsep formulir survei/penelitian.

b. Inventarisasi DatadanInformasiTerkait, meliputi :


1) Tata Guna Lahan dan Prasarana FisikWilayah.
2) Fisiografi,Topografi,dan Meteorologi.
3) Data Sosial Ekonomi Wilayah.
4) Data BandarUdara.
5) Dokumen/hasil studi-studi terkait.

c. TelaahAwal (Desk Study).

d. Survei Pendahuluan(Reconaissance Survey), meliputi :


1) Wawancara/diskusi mendalam dengan berbagai pihak
terkait.
2) Survei permintaan danpotensi pengembangan angkutan
udara.
3) Pengamatan aspek teknis rencana lokasi pengembangan
bandar udara (topografi, ketersediaan lahan, kondisi
cuaca,arah dan kecepatan angin, ketersediaan bahan
konstruksi, dan lain-lain).
4) Pengamatan aspek operasional bandar udara (kawasan
keselamatan operasi penerbangan, ruang udara dan jalur
penerbangan, kebutuhan peralatan navigasi dan
pendaratan, dan lain-lain).
5) Pengamatan aspek kelestarian lingkungan.
6) Pengamatan aspek pembiayaan pembangunan (lahan,
bahan baku konstruksi, pelaksanaan konstruksi,tenaga
kerja,dan lain-lain).
7) Pengumpulan data sekunder yang belum didapat kan
pada tahap inventarisasi data pada awal kegiatan.
e. Survei Detail Lapangan.
Dalam Survei Detail Lapangan yang dilakukan adalah
Pemasangan Patok Tetap / Bench Mark (BM) yang digunakan
sebagai titik referensi pada tahapan kegiatan berikutnya

f. Analisis Kondisi Lahan Eksisting dan Analisis Kebutuhan


Pengembangan Fasilitas Bandar Udara, mencakup hal-hal
sebagai berikut :
1) Kebutuhanfasilitas sisi udara: landas pacu,taxiway,apron,
dan penunjangnya termasuk kebutuhan jumlah, dimensi
dan sistem operasi/ konfigurasinya.
2) Kebutuhan bangunan dan prasarana sisi darat : terminal
penumpang, bangunan administrasi, bangunan operasi,
dan control tower.
3) Kebutuhan peralatan komunikasi dan navigasi
penerbangan serta alat bantu pendaratan visual dengan
memperhatikan perkembangan teknologi serta ATC
master plandan program ATM/CNS.
4) Kebutuhanfasilitas penunjang: fasilitas perawatan
pesawat udara, fasilitas catering, tempat parkir
kendaraan, fasilitas pergudangan.
5) Kebutuhan utilitas: listrik,telepon,sistem penerangan,
sistem drainase, air bersih, sewagetreatment, fuelsupply,
dan jaringan jalan. Kebutuhan peningkatan pengusahan
bandar udara: tempat rekreasi terbuka, commercial area,
dan lain-lain.

g. Analisis Mendalam Kelayakan Pengembangan Bandar Udara,


meliputi :
1) Analisis KelayakanTeknis
2) Analisis KelayakanOperasional
3) Analisis KelayakanLingkungan
4) Analisis Kelayakan PengusahaanAngkutanUdara
5) Analisis KelayakanEkonomidanFinansial

h. Penyusunan Rencana Induk (Master Plan), meliputi :


1) Fasilitas SisiUdara
2) Fasilitas Bangunandan PrasaranaSisi Darat
3) Fasilitas KomunikasidanNavigasi Penerbangan
4) Fasilitas AlatBantu Pendaratan Visual
5) Fasilitas Penunjang
6) Fasilitas Utilitas
7) Fasilitas Pendukung
i. Penyusunan Rancangan Keputusan Menteri (RKM) tentang
Rencana Induk Bandar Udara Kabupaten Sambas.

j. Paparandan Pembahasan.

5. Tanggapan Terhadap Jangka Waktu Pelaksanaan& Matrik


Pelaksanaan

a. Jangka Waktu Pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) adalah selama 3
(tiga) bulan atau 90 (Sembilan Puluh) hari kalender.
Alokasi waktu ini dirasa cukup untuk melaksanakan
lingkup pekerjaan yang ada. Mengingat hal ini maka Konsultan
Penyedia Jasa akan dengan sangat cermat dan hati-hati dalam
menyusun rencana kerjanya, serta menjaga pelaksanaannya
dapat berjalan seefektif mungkin sehingga dapat memenuhi
target waktu yang telah ditentukan.

b. Matrik Pelaksanaan Kegiatan

Periode
No Kegiatan Bulan Ke
1 2 3
1. PekerjaanPersiapan
2. Inventarisasi DatadanInformasiTerkait
3. Telaah Awal (DeskStudy)
4. Survey Pendahuluan
5. Survey Detail Lapangan
Analisis Kondisi Eksisting Lahan dan Analisis Kebutuhan
6.
Pengembangan Fasilitas Bandar Udara
7. Analisis Mendalam Kelayakan Pengembangan BandarUdara
8. Analisis Sistem Keselamatan Operasi Penerbangan
Analisis Kelayakan Teknis
Analisis Kelayakan Operasional
Analisis Kelayakan Lingkungan
Analisis Kelayakan Pengusahaan Angkutan Udara
Analisis Kelayakan Ekonomi dan Finansial
9. PenyusunanRencanaInduk
10. Penyusunan Rancangan Keputusan Menteri (RKM)
11. Pelaporan:
Laporan Pendahuluan (InceptionReport)
Laporan Antara (InterimReport)
Konsep Laporan Akhir (DraftFinalReport)
Laporan Akhir (FinalReport)
Album Gambar MasterPlan
File Digital
Paparan diDaerah dan Pusat

6. Tanggapan Terhadap Pelaporan


Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK), Pelaporan yang
diwajibkan dibuat oleh Konsultan Penyedia Jasa untuk
disampaikan kepada Pemberi Tugas sesuai dengan tahapan
pelaksanaan pekerjaannya adalah sebagai berikut :

a. Laporan Pendahuluan (Inception Report)


Laporan Pendahuluan sekurang-kurangnya berisi
pemahaman konsultan terhadap lingkup pekerjaan, konsep
pendekatan dan metodologi studi, program kerja dan jadwal
pelaksanaan pekerjaan, termasuk daftar kebutuhan data dan
rencana survey lapangan berikut formulir-formulir survei
lapangan yang diperlukan. Laporan Pendahuluan harus
diserahkan selambat-lambatnya 15 hari setelah SPK/Kontrak
dan diserahkan sebanyak 10 Examplar.

b. Laporan Antara (Interim Report)


Laporan Antara berisi antara lain: telaah awal wilayah
perencanaan, kondisi fisik wilayah, kecenderungan
perkembangan ekonomi, rencana pengembangan wilayah,
hasil peninjauan lapangan,analisis awal prakiraan
permintaan jasa angkutan udara, dan indikasi kebutuhan
fasilitas Bandar udara. Laporan Antara harus diserahkan
selambatnya 60 hari setelah SPK/Kontrak dan diserahkan
sebanyak 10 Examplar.

c. Laporan Akhir Sementara (Draft Final Report)


Laporan Konsep Akhir berisi antara lain: kajian rinci kondisi
fisik wilayah perencanaan, kondisi ekonomi dan proyeksi
perkembangan ekonomi, rencana tata ruang wilayah, kajian
prakiraan permintaan jasa angkutan udara,dan analisis
kebutuhan fasilitas Bandar udara, konsep rencana
pendahuluan, serta kajian kelayakan seluruh
aspekyangharus ditinjau,serta rencana induk Bandar udara.
Laporan Konsep Akhir harus diserahkan selambatnya 100
hari setelah SPK/Kontrak dan diserahkan sebanyak 10
Examplar.
d. Laporan Akhir (Final Report)
Laporan Akhir Rencana Induk merupakan perbaikan dari
Laporan Konsep Akhir yang telah dibahas oleh Kelompok
Pendamping pelaksana studi. Laporan Akhir harus
diserahkan selambatnya 120 hari setelah SPK/Kontrak dan
diserahkan sebanyak10 Examplar.

e. Ringkasan Laporan Akhir (Executive Summary)


Ringkasan Eksekutif merupakan laporan secara ringkas dari
Laporan Akhir hasil Studi Kelayakan dan Rencana Induk.
Ringkasan Eksekutif harus diserahkan selambatnya120 hari
setelah SPK/Kontrakdan diserahkan sebanyak10 Examplar.

f. Album Gambar Master Plan


1) Album Gambar/Peta Master Plan, ukuran A3 sebanyak 4
(Empat) eksemplar ditambah dengan softcopy dalam
bentuk 5 (Lima) buah CD.

g. Bahan Exspose
Bahan Paparan (Ekspose) disediakan setiap kali dilaksanakan
Presentasi dengan jumlah sesuai keperluan.

h. Dokumen Rancangan Keputusan Menteri (RKM)


Ringkasan Rancangan Keputusan Menteri tentang Master
Plan Bandar Udara sebanyak 5 Examplar.

i. File Digital
Konsultan harus menyerahkan1 set file digital dalam bentuk
CD pada akhir pelaksanaan pekerjaan.

D.2. TANGGAPAN TERHADAP PELAKSANA & PENANGGUNG JAWAB


1. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana Kegiatan yang dibutuhkan dalam Penyusunan
Review Master Plan Bandara Udara Paloh Kabupaten Sambas
terdiri dari :
a. Team Leader (Ahli Sipil Transportasi),kualifikasi Ahli Utama
(minimum 8 tahun) dengan latar belakang pendidikan S1
Teknik Sipil / Transportasi.
b. Ahli Teknik Sipil Transportasi, kualifikasi Ahli (minimum 5th)
dengan latar belakang pendidikan S1Teknik Sipil /
Transportasi.
c. Ahli Geodesi, kualifikasi Ahli (minimum 5 th) dengan latar
belakang pendidikan S1 Teknik Geodesi.
d. Ahli Planologi, kualifikasi Ahli (minimum 5 th) dengan latar
belakang pendidikan S1 Teknik Planologi.
e. Ahli Lingkungan, kualifikasi Ahli (minimum 5th) dengan latar
belakang pendidikan S1 Teknik Lingkungan.

Untuk mendukung pekerjaan ini, penyedia jasa harus melengkapi


dengan layanan tenaga pendukung sekurang-kurangnya :
a. Surveyor
b. Operator CAD
c. Operator Komputer
d. Administrasi

2. Jadwal Penugasan Personil


Pelaksanaan penugasan personel pelaksana kegiatan ini sesuai
dengan rencana pelaksanaan kegiatan adalah selama 90(Sembilan
Puluh) hari kalender. Penugasan personil harus ditempatkan
sesuai dengan Jadwal kegiatan terkait dalam paket kegiatan ini
agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar, tepat
waktu, kuantitas dan kualitas sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing personil.

Jadwal Penugasan Personil

Man
Periode Bulan Ke
No. Keahlian Personil Month
1 2 3
A. Tenaga Inti
Team Leader/Ahli Teknik Sipil
1. 3
Transportasi
2. Ahli Teknik Sipil Transportasi 3
3. Ahli Geodesi 2
4. Ahli Planologi 2
5. Ahli Lingkungan 2
B. Tenaga Pendukung
1. Surveyor 2
2. Operator CAD 3
3. Operator Komputer 3
4. Administrasi 3

3. Penanggung Jawab Kegiatan


Penanggung jawab kegiatan adalah Kuasa Pengguna Anggaran,
Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penandatanganan Surat
Perintah Membayar.

4. Penerima Manfaat
Penerima manfaat kegiatan adalah Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sambas.
DATA TEKNIS – 5
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN
PROGRAM KERJA
E. URAIAN METODA DAN PELAKSANAANPEKERJAAN
1. Umum
Pembangunan prasarana bandar udara merupakan suatu
pekerjaan yang padat modal dan kompleks. Bersifat padat modal
karena prasarana bandar udara pada umumnya membutuhkan
investasi konstruksi dan instalasi yang cukup besar. Disisilain,
merupakan kegiatan yang kompleks karena membutuhkan
integrasi dari berbagai bidang pekerjaan serta keahlian,termasuk
ke terpaduan intra dan antar bandar udara dalam cakupan
wilayah yang dilayaninya. Karena itu, pembangunan peralatan
bandar udara membutuhkan perencanaan yang matang agar
investasi yang ditanamkan dapat berdaya gunadan berhasil guna.

2. Pekerjaan Persiapan
Sebelum memulai rangkaian pekerjaan, maka penyedia jasa akan
melakukan langkah persiapan berupa pemahaman rinci
terhadap Kerangka Acuan Kerja yang definitive dengan pihak
pemberi pekerjaan dan selanjutnya menyusun program kerja yang
mencakup :
a. Penjelasan dan maksud tujuan pekerjaan secara mendetail.
b. Penyusunan detail metodologi pelaksanaan pekerjaan.
c. Pembuatan program kerja :
1) Programdetail kegiatan
2) Jadwal pelaksanaan pekerjaan
3) Perlengkapan dan organisasi kerja
4) Penyediaan tenaga ahli
d. Studi literatur/kepustakaan
e. Penyusunan daftar data yang diperlukan, rencana survey
lapangan, konsep formulir survei/penelitian.

3. Inventarisasi Data dan Informasi Terkait


Pelaksanaan Inventarisasi data dan informasi terkait dapat
dilakukan sebelum dan bersamaan dengan saat dilakukan survey
kewilayah studi. Inventarisasi dataset kunder yang terkait yang
diperlukan antara lain meliputi :
a. Tata Guna Lahan dan Prasarana FisikWilayah;
1) Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) Kabupaten Sambas
danProvinsi Kalimantan Barat.
2 ) Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Bandar Udara (jika
telah ada).
3 ) Jaringan prasarana transportasi dan rencana
pengembangannya (jika telah ada).
4 ) Jaringan utilitasdan rencana pengembangannya (jika telah
ada).

b. Fisiografi,Topografi,dan Meteorologi;
1) Peta topografi skala 1:25.000 atau 1:50.000 pada rencana
lahan dan kawasan disekitar rencana pengembangan
bandar udara.
2) Peta tata guna lahan disekitar lokasi Bandar udara.
3) Peta tematik wilayah perencanaan yang terkait dengan
rencana pengembangan Bandar udara.

c. Data Sosial Ekonomi Wilayah;


1) Kependudukan
2) ProdukDomestikRegional Bruto
3) Profil Potensi Investasidi Daerah
4) Potensi Pariwisata
5) Potensi/SumberBahanBangunan berikut harga
bahan/upah.

d. Data BandarUdara,meliputi;
1) Data umum fasilitas bandarudara
2) Data lalu lintas penumpang,bagasi dan kargo
3) Data lalu lintas dan pergerakan pesawat.

e. Dokumen/hasil studi-studi terkait


1) Hasil studi atau perencanaan Bandar udara yangterkait
2) Hasil studi atau perencanaan sektor-sektor lain yang
terkait dengan rencana pengembangan Bandar udara.

4. Telaah Awal (Desk Study)


Konsultan harus melakukan telaah awal sebelum peninjauan
lapangan dan hasil telaah awal tersebut harus dilengkapi kembali
setelah peninjauan lapangan. Dalam telaah awal ini harus telah
diperoleh gambaran umum wilayah perencanaan sehingga dalam
pelaksanaan peninjauan lapangan telah terdapat gambaran
kebutuhan/ pengembangan bandar udara dan tatanan bandar
udara diwilayah terkait. Dalam hal ini, Konsultan juga harus telah
memiliki telaah awal beberapa aspek teknis yang paling mendasar,
yaitu: topografi lokasi/kawasan, cuaca, arah dan kecepatan
angin,dan kawasan keselamatan operasi penerbangan.
5. Survei Pendahuluan (Reconaissance Survey)
Konsultan harus melaksanakan peninjauan/survei pendahuluan
guna melakukan observasi dan penggalian data secara lebih
mendalam terhadap wilayah perencanaan, khususnya lokasi
pengembangan bandarudara.
Dalam survei pendahuluan ini harus meliputi kegiatan sebagai
berikut :
a. Wawancara/diskusi mendalam dengan berbagai pihak terkait.
b. Survei permintaan dan potensi pengembangan angkutan
udara.
c. Pengamatan aspec teknis rencana lokasi pengembangan
bandar udara (topografi, ketersediaan lahan, kondisi cuaca,
arah dan kecepatan angin, ketersediaan bahan konstruksi,
dan lain-lain).
d. Pengamatan aspek operasional bandar udara (kawasan
keselamatan operasi penerbangan, ruang udara dan jalur
penerbangan, kebutuhan peralatan navigasi dan pendaratan,
dan lain-lain).
e. Pengamatan aspek kelestarian lingkungan.
f. Pengamatan aspek pembiayaan pembangunan (lahan, bahan
baku konstruksi, pelaksanaan konstruksi, tenaga kerja,dan
lain-lain).
g. Pengumpulan data sekunder yang belum didapatkan pada
tahap inventarisasi data pada awal kegiatan.

6. Survai Detail Lapangan


Setelah dilakukan telaah awal dan survei pendahuluan
(reconnaisance survey), selanjutnya Konsultan harus melakukan
Survei Detail Lapangan,survei lapangan yang dilakukan pada
tahap ini adalah Pemasangan Patok Tetap/Bench Mark (BM) yang
digunakan sebagai titik referensi pada tahapan kegiatan
berikutnya.

7. Analisis Kondisi Lahan Eksisting dan Analisis Kebutuhan


Pengembangan Fasilitas Bandar Udara
Mendasarkan kepada hasil kajian kelayakan awal dan hasil-hasil
survei detail lapangan selanjutnya Konsultan harus melakukan
analisis mendalam (detailed analysis) kondisi lahan eksisting
bandar udara serta analisis kebutuhan pengembangan fasilitas
bandar udara yang selanjutnya dipergunakan dalam penyusunan
dalam sebuah rencana pendahuluan (preliminary planning)
tataletak fasilitas bandar udara berikut gambarnya.
Disamping itu, rencana pengembangan fasilitas bandar udara
juga harus mengacu kepada kebijakan pembangunan, arahan tata
ruang dan analisis permintaan jasa angkutan udara
tersebut,Konsultan harus menyusun konsep pengembangan
bandar udara yang diwujudkan dalam target kemampuan layanan
bandar udara, tahapan pengembangan, dan tahapan pelaksanaan
pembangunannya.

Selanjutnya harus dilakukan analisis kebutuhan fasilitas bandar


udara dan kebutuhan lahan sesuai dengan standar dan ketentuan
yang berlaku. Analisis kebutuhan fasilitas Bandar udara meliputi :
a. Kebutuhan fasilitas sisi udara : landas pacu,taxiway,apron,dan
penunjangnya termasuk kebutuhan jumlah,dimensi dan
sistem operasi/ konfigurasinya.
b. Kebutuhan bangunan dan prasarana sisi darat : terminal
penumpang, bangunan administrasi, bangunan operasi, dan
control tower.
c. Kebutuhan peralatan komunikasi dan navigasi penerbangan
serta alat bantu pendaratan visual dengan memperhatikan
perkembangan teknologi serta ATC master plandan program
ATM/CNS.
d. Kebutuhanfasilitas penunjang : fasilitas perawatan pesawat
udara, fasilitas catering, tempat parkir kendaraan, fasilitas
pergudangan.
e. Kebutuhan utilitas : listrik, telepon, sistem penerangan, sistem
drainase, air bersih, sewagetreatment, fuelsupply, dan jaringan
jalan. Kebutuhan peningkatan pengusahan bandar udara:
tempat rekreasi terbuka,commercial area, dan lain-lain.

8. Analisis Mendalam Kelayakan PengembanganBandar Udara


Analisis kelayakan harus meliputi kelima aspek kelayakan
pembangunan Bandar udara sebagaimana telah disebutkan di
atas.
a. Analisis KelayakanTeknis
Kajian kelayakan teknis ini antara lain meliputi :
1) Kajian meteorology dalam analisis angin (windrose)
direncana lokasi bandar udara yang menentukan
penetapan arah landas pacu.
2) Kajian kawasan keselamatan operasi penerbangan(KKOP)
di sekitar Bandar udara.
3) Evaluasi jenis fasilitas Bandar udara yang dibutuhkan
sampai dengan rencana pembangunan tahap akhir
(ultimate phase).
4) Analisis prakiraan kebutuhan lahan rencana
pembangunan Bandar udara.
5) Evaluasi kondisi fisik dan daya dukung lahan dilokasi
rencana Bandar udara.
6) Ketersediaan utilitas dan bahan/peralatan pembangunan.
7) Evaluasi topografis permukaan lahan rencana lokasi
bandar udara.
8) Keterpaduan rencana pembangunan Bandar udara dengan
rencana tata ruang wilayah.

b. Analisis Kelayakan Operasional


Kajian kelayakan operasional antara lain meliputi :
1) Kajian jenis pesawat udara yang diperkirakan akan
beroperasi.
2) Kajianpengaruh cuaca terhada poperasi Bandar udara.
3) Kajian obstacle (bila ada) pada kawasan keselamatan
operasi penerbangan di sekitarbandar udara.
4) Kajian penggunaan ruang udara (prosedur pendekatan dan
lepas landas).
5) Kajian dukungan peralatan komunikasi dan navigasi
penerbangan.

c. Analisis Kelayakan Lingkungan


Kajian kelayakan lingkungan terkait dengan identifikasi
dampak besardanpenting yang mungkin timbul sehubungan
dengan rencana pembangunan Bandar udara:
1) Identifikasi besar dan pentingnya dampak kebisingan serta
polusi pesawat udara terhadap lingkungan disekitar
bandar udara.
2) Identifikasi besar dan pentingnya dampak terhadap flora
dan fauna.
3) Identifikasi prakiraan besar dan pentingnya dampak fisik-
kimia akibat perubahan bentuk bentang alam serta
transportasi bahanbangunan.
4) Identifikasi besar dan pentingnya dampak dibuat untuk
tahap prakonstruksi,konstruksi,dan pascakonstruksi.

d. Analisis Kelayakan Pengusahaan Angkutan Udara


Analisis kelayakan pengusahaan angkutan udara meliputi :
1) Kajian prakiraan permintaan jasa angkutan udara
diwilayah perencanaan (penumpang,kargo,dan pos).
2) Kajian kemungkinan adanya perusahaan penerbangan
yang akan membuka jalur penerbangan ke bandar udara
yang direncanakan.
3) Kajian jenis pesawat yang akan beroperasi diwilayah
perencanaan.
4) Kajian indikasi load factor yang mungkin akan dicapai oleh
perusahaan penerbangan.

Proyeksi permintaan jasa angkutan udara direncanakan untuk


masa 20 tahun ke depan. Dalam penyusunan proyeksi ini
harus mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :
1) Status penerbangan dalam sistem jaringan penerbangan
2) Kecenderungan perkembangan ekonomi regional/nasional
3) Dampak pelaksanaan otonomi daerah dan globalisasi.
4) Kecenderungan perkembangan arus wisatawan.
5) Asal/tujuan perjalananpenumpang dan barang.
6) Pergantian antarmoda transportasi.

e. Analisis Kelayakan Ekonomi dan Finansial


Analisis kelayakan ekonomi dan finansial meliputi :
1) Kajian kelayakan finansial pada prinsipnya menghitung
besaran tingkat pengembalian dana yang akan
diinvestasikan dalam pembangunan bandar udara, yang
mencakup parameter :
a) NPV(Net Present Value)
b) FIRR (Financial Internal Rate of Return)
c) PI(Profitability Index)
d) Periode pencapaian pengembalian investasi (Payback
Period).
2) Kajian kelayakan ekonomi pada prinsipnya menghitung
besaran manfaat ekonomi makro yang diperoleh dari
pembangunan Bandar udara, yangmeliputi :
a) Kajian perbandingan kondisi pertumbuhan ekonomi di
wilayah perencanaan apabila ada Bandar udara dan
tidak ada Bandar udara.
b) Kajian biaya yang akan dikeluarkan dan manfaat yang
akan diperoleh oleh pemerintah dan masyarakat
setempat apabila dibangun/ dikembangkan Bandar
udara.
c) Kajian EIRR (Economic Internal Rateof Return)
terhadap rencana pembangunan Bandar udara.
9. Penyusunan Rencana Induk (Master Plan)
Dalam tahap ini, Konsultan harus menyusun rencana induk
(master plan) pengembangan bandar udara dengan mengacu
kepada hasil kajian kelayakan dan rencana pendahuluan
(preliminary planning) yangtelah disusun.
Dalam penyusunan rencana induk ini Konsultan harus menyusun
tata letak, konsep tahapan pembangunan serta rancangan dasar
(preliminary design) masing-masing fasilitas bandar udara.
Penyusunan rencana induk fasilitas tersebut setidaknya harus
meliputi :
a. Fasilitas SisiUdara
1) Landas Pacu
2) Taxiway
3) Apron
4) Service road dan perimeter road
5) sistem drainase

b. Fasilitas Bangunandan PrasaranaSisi Darat


1) Terminal Penumpang
2) Terminal Kargo
3) Terminal VIP
4) Bangunan Administrasi
5) Bangunan Operasi
6) Bangunan PKP-PK dan fasilitasnya
7) Control Tower
8) Lapangan Parkir
9) Jalan Lingkungan dan Jalan Akses
10) Kantin
11) Bangunan Peribadatan
12) Perumahan Karyawan Operasional

c. Fasilitas KomunikasidanNavigasi Penerbangan


Jenis fasilitas dan tata letak akan dirancang sesuai dengan
kebutuhan dan memperhatikan perkembangan teknologi
serta ATC masterplan dan program ATM/CNS.

d. Fasilitas AlatBantu Pendaratan Visual


Jenis fasilitas dan tata letak akan dirancang sesuai dengan
kebutuhan dan memperhatikan perkembangan teknologi serta
ATC masterplan dan program ATM/CNS.
e. Fasilitas Penunjang
1) Fasilitas perawatanpesawat udara
2) Fasilitas catering
3) Fasilitas pergudangan

f. Fasilitas Utilitas
1) Sistem satu daya dan distribusi listrik,
2) Sistemtelepon
3) Sistem penerangan
4) Sistem drainase
5) Airbersih
6) Sewage treatment
7) Fuel supply
8) dan jaringan jalan

g. Fasilitas Pendukung
1) Tempat rekreasi terbuka
2) Commercial Area (business center)
3) dan lain-lain.

10. Penyusunan Rancangan Keputusan Menteri (RKM) tentang


Rencana Induk Bandar Udara Kabupaten Sambas
Dalam tahap ini, Konsultan harus menyusun Rancangan
Keputusan Menteri Perhubungan (RKM) tentang Rencana Induk
Bandar Udara Paloh Kabupaten Sambas

11. Paparan dan Pembahasan


Agar studi ini dapat mencapai hasil yang diharapkan dan sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku, maka dalam
pelaksanaan studi ini harus dilakukan paparan dan pembahasan
diPemerintah Kabupaten dan Direktorat Bandar Udara Ditjen
Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Dalam hal ini
Pemberi Pekerjaan akan menetapkan Tim Pendamping yang akan
memberikan arahan dan pendampingan kepada Konsultan dalam
pelaksanaan pekerjaan termasuk saat pembahasan dan asistensi.
Tim Pendamping terdiri dari unsur Pemerintah Kabupaten
Sambas sesuai dengan tugas dan kewenangannya masing-masing
menurut peraturan perundangan yang berlaku. Output dari
kegiatan pembahasan tersebut dituangkan dalam bentuk Cek List
yang ditandatangani oleh Pejabat terkait di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Sambas dan Direktorat Bandar Udara.
DATA TEKNIS – 6
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Bulan Ke
I II III IV
No Kegiatan
Minggu Ke Minggu Ke Minggu Ke Minggu Ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pekerjaan Persiapan
Inventarisasi Data dan
2.
Informasi Terkait
3. Telaah Awal (DeskStudy)
4. Survey Pendahuluan
5. Survey Detail Lapangan
Analisis Kondisi Eksisting
Lahan dan Analisis
6.
Kebutuhan Pengembangan
Fasilitas Bandar Udara
Analisis Mendalam
7. Kelayakan Pengembangan
Bandar Udara
Analisis Sistem Keselamatan
8.
Operasi Penerbangan
AnalisisKelayakanTeknis
Analisis Kelayakan
Operasional
Analisis Kelayakan
Lingkungan
Analisis Kelayakan
Pengusahaan Angkutan
Udara
Analisis Kelayakan
Ekonomi dan Finansial
9. Penyusunan Rencana Induk
Penyusunan Rancangan
10.
Keputusan Menteri (RKM)
11. Pelaporan:
Laporan Pendahuluan
(InceptionReport)
Laporan Antara
(InterimReport)
Konsep Laporan Akhir
(DraftFinalReport)
Laporan Akhir (FinalReport)
Album Gambar MasterPlan
FileDigital
PaparandiDaerahdan
Pusat
DATA TEKNIS – 7
KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN
KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN

(DAFTAR PERSONIL)

Tenaga Ahli (Personil Inti)

Tenaga
Jumlah
Ahli Lingkup Posisi
Nama Personil Perusahaan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asin Keahlian Diusulkan
Hari
g
Sebagai Team Leader
yang bertanggung jawab
Team
Tenaga atas pekerjaannya dan 3
Ir. Darliyus CV. Hanum Ahli Sipil Leader/Pengawa
Ahli Lokal mengkoordinir pekerjaan
s Lapangan
serta membuat laporan
kemajuan pekerjaan

Ahli
Tenaga Membuat laporan sesuai
Supriyatna, ST CV. Hanum Ahli Sipil Transportasi 3
Ahli Lokal dengan bidangnya
Sipil

Tenaga Membuat laporan sesuai 2


Edi Wijaya, ST CV. Hanum Ahli Sipil Ahli Geodesi
Ahli Lokal dengan bidangnya

Kaharudin Akasan, Tenaga Membuat laporan sesuai 2


CV. Hanum Ahli Sipil Ahli Planologi
ST Ahli Lokal dengan bidangnya

Tenaga Membuat laporan sesuai 2


M. Zulkarnain, ST CV. Hanum Ahli Geodesi Ahli Lingkungan
Ahli Lokal dengan bidangnya

Tenaga Penunjang (Personil Pendukung)

Tenaga
Jumlah
Ahli Lingkup Posisi
Nama Personil Perusahaan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asin Keahlian Diusulkan
Hari
g

Tenaga Ahli Madya Membuat laporan sesuai 2


To Be Name CV. Hanum Surveyor
Ahli Lokal T. Sipil dengan bidangnya

Tenaga Ahli Madya Membuat laporan sesuai 2


To Be Name CV. Hanum Surveyor
Ahli Lokal T. Sipil dengan bidangnya

Tenaga Membuat laporan sesuai 2


To Be Name CV. Hanum STM Surveyor
Ahli Lokal dengan bidangnya

Tenaga Ahli Madya Membuat laporan sesuai 2


To Be Name CV. Hanum Surveyor
Ahli Lokal T. Sipil dengan bidangnya
Membuat Gambar-
Tenaga Ahli Madya Gambar yang dibutuhkan 3
To Be Name CV. Hanum Operator CAD
Ahli Lokal T. Arsitektur dalam pembuatan
laporan

Membuat Gambar-
Tenaga Ahli Madya Gambar yang dibutuhkan 3
To Be Name CV. Hanum Operator CAD
Ahli Lokal T. Arsitektur dalam pembuatan
laporan

Tenaga Operator Membuat laporan sesuai 3


To Be Name CV. Hanum SMU/SMK
Ahli Lokal Komputer dengan bidangnya

Membuat Kontrak 3
Tenaga Administrasi
To Be Name CV. Hanum SMU/SMK Kerjasama dan mengurus
Ahli Lokal
administrasi proyek

Anda mungkin juga menyukai