PENDAHULUAN
1
penyatuan prinsip – prinsip atapun komitmen yang harus disepakati anatara
partai politik pengusung dan orang yang mencalonkan diri. Namun, dalam
beberapa prinsip tertentu ada yang berbeda komitmen, visi, maupun misi
antara partai politik dengan calon yang maju ke pemimpinan.
2
1.3 Tujuan
3
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Peserta Pemilu Melalui Partai Politik dan Tanpa Partai Politik
Pemilu sangat erat kaitannya dengan demokrasi. Demokrasi
menghadapkan kita pada suatu kompleksitas permassalahan yang klasik,
fundamental, namun tetap aktual. Dikatakan klasik karena masalah
demokrasi sudah menjadi fokus perhatian dalam wacana filsafati semenjak
jaman Yunani Kuno, dan telah diterapakan di polish Athena sebagai negara
kota pada waktu itu. Dikatakan fundametal karena hakikat demokrasi
menyentuh nilai – nilai dasar kehidupan tentang apa dan bagaimana sistem
kehidupan itu akan dipergunakan di mana manusia sendiri menjadi subjek
dan sekaligus dijadikan objeknya. Dikatakan aktual karena dewasa ini
demokrasi menjadi dambaan setiap bangsa dan negara untuk dapat
menerapkannya, termasuk bangsa Indonesia dalam era reformasi ini
(Siswomihardjo, 2002 : 1 dalam Sunarto, dkk., 2015 : 47 - 48 ).
Demokrasi berarti pemerintahan rakyat, atau suatu pemerintahan di
mana rakyat memegang kedaulatan yang tertinggi atau rakyat diikutsertakan
dalam pemerintahan negara. Implementasi konsep demokrasi pada tingkat
nasional di dalam negara yang berskala besar adalah bahwa tindakan
pemerintah pada umumnya tidak dilakukan langsung oleh warga negara
melainkan melalui wakil – wakil rakyat yang dipilih berdasarkan prinsip
kebebasan dan persamaan. Dalam telaah umum politik, praktek demokrasi
semacam ini tergolong dalam demokrasi tidak langsung. Dilihat dari segi
fungsional demokrasi dibedakan atas demokrasi langsung yang
mengikutsertakan semua warga masyarakat secara langsung dalam
memutuskan setiap peraturan yang akan diberlakukan dan demokrasi tidak
langsung yang menggunakan peran dewan perwakilan dalam memutuskan
setiap peraturan (Sunarto, dkk., 2015 : 48 ).
4
Dalam memilih para wakil rakyat tentu saja memperhatikan peran
dan suara masyarakat. Masyarakat berhak memilih siapa yang pantas
menjadi wakil mereka dalam memerankan peran rakyat di suatu
pemerintahan. Masyarakat, kaitannya dengan konsep demokrasi tentu saja
memiliki hak untuk memilih dan dipilih. Demokrasi memiliki hk pilih
secara umum, hak untuk semua warga negara untuk memilih dalam
pemilihan tidak pandang bangsa atau agama selama memenuhi syarat dan
ketentuan yang ada.
Demokrasi dalam aktualisasinya menuntut adanya suatu kompetisi
lewat pemungutan suara dalam pemilu untuk memilih wakil – wakil rakyat.
Para wakil yang akan dipilih rakyat distrukturkan oleh sebuah sistem partai
politik yang jumlahnya lebih dari satu partai politik. Partai politik yang
dipersyaratkan bisa berkompetisi dalam pemilu untuk membentuk
pemerintahan dmokratis minimal dua partai atau lebih yang sering disebut
sebagai multi partai (Suyahmo, 2015 : 3 - 4).
Pemilu merupakan langkah menentukan dalam proses demokrasi.
Pemilu memungkinkan adanya hubungan antara masyarakat yang satu
dengan yang lain dan antara masyarakat dengan para wakil rakyat ataupun
calon wakil rakyat. Berlangsungnya pemilu dapat dijadikan tolak ukur atau
pandangan suatu negara terhadap sistem demokrasinya, apakah negara
tersebut sudah demokratis sesuai dengan sistem yang diberlakukan ataukah
belum. Proses pemilu juga dapat sebagai bahan evaluasi dalam
memperbaiki tatanan sistem baik di bidang politik, sosial, maupun budaya.
Berdasarkan Undang – Undang Pemilihan Umum (UU RI Nomor 12 Tahun
2003), pemilu dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil. Pemilu merupakan sarana yang dapat digunakan
untuk melaksanakan kedaulatan NKRI sesuai yang diamanatkan dalam
Undang – Undang Dasar 1945.
Pemilihan umum yang sangat erat kaitannya dengan demokrasi,
dalam pelaksanaannya ada ketentuan yang mengatur mengenai peserta
pemilu. Peseta pemilihan umum yang diatur dalam undang – undang pemilu
5
(UU Nomor 12 Tahun 2003) disebutkan bahwa peserta pemilu ada yang
berasal dari partai politik dan ada peserta pemilu dari perseorangan. Peserta
pemilihan umum dari partai politik diuraikan pada pasal 7 sampai dengan
pasal 10 sedangkan peserta pemilihan umum dari peseorangan diuraikan
pada pasal 11 sampai dengan pasal 12. Pada pasal 7 ayat 1 disebutkan bahwa
partai politik dapat menjadi peserta pemilu apabila memenuhi syarat :
6
Selanjutnya peserta pemilihan umum dari perseorangan, sesuai pasal 11
ayat 1 disebutkan bahwa untuk dapat menjadi calon anggota DPD, peserta
pemilu dari perseorangan harus memenuhi syarat dukungan dengan
ketentuan :
7
tertentu (15%). Soal pencalonan yang melalui parpol atau tidak, hal itu
terserah pada pembuat UU. Sebab yang manapun yang dipilih, hal tersebut
tidaklah bertentangan dengan konstitusi. Mengingat keduanya sama
benarnya menurut konstitusi, dan itu hanya soal pilihan politik DPR dan
pemerintah, maka untuk ke depan, perubahan atas perubahan yang telah
dilakukan perlu dipikirkan lagi.
Aspirasi yang belum terakomodasi dalam konteks UU No. 32 Tahun
2004 adalah keinginan banyak pihak agar pencalonan Kepda/Wakepda bisa
dilakukan secara independen tanpa harus melalui parpol (dengan syarat –
syarat tertentu).
2.2 Kesiapan Diri Ahok Maju Menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017
Pemilihan kepala daerah untuk DKI Jakarta yang akan berlangsung
pada tahun 2017 mendatang telah menjadi perbincangan yang menarik
khususnya mengenai kandidat - kandidat yang diperhitungkan potensinya.
Posisi Gubernur DKI Jakarta menjadi incaran berbagai kalangan. Beberapa
nama yang ramai diperbincangkan di media sebagai sosok kandidat cagub
DKI Jakarta 2017 adalah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Ridwan Kamil,
Sandiaga Uno, Ahmad Dhani, dan Yusril Ihza Mahendra.
8
disandingkan dengan Ahok (calon wakil gubernur DKI Jakarta) diantaranya
Heru Budi Hartono juga merasa siap untuk berkomitmen dan bekerja sama
dengan Ahok dalam memajukan DKI Jakarta.
9
jalur tersebut. Keputusan mengenai hal ini belum dapat dipastikan karena
masih berjalan sesuai proses dengan banyak pertimbangan dan masukan
dari berbagai pihak.
10
jemput bola ke berbagai daerah di Jakarta untuk mengumpulkan KTP warga
Jakarta.
Tanggapan konta terhadap pernyataan Ahok untuk maju ke pilgub
DKI Jakarta 2017 secara independen yang menganggap Ahok melakukan
upaya deparpolisasi mendapatkan respon dari pengamat politik. Menurut
Maswadi Rauf, sebagian besar parpol belum memiliki calon yang dianggap
tepat, sehingga mereka menunggu perkembangan siapa calon yang paling
populer.
11
penduduk menjadi jumlah penduduk yang telah memiliki hak pilih yang
direpresentasikan dalam DPT pemilu sebelumnya. Dalam pertimbangannya,
hakim menilai Pasal 41 ayat 1 dan 2 UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota telah mengabaikan prinsip
keadilan sehingga mengabaikan semangat kesetaraan di hadapan hukum.
12
"Kenapa Nasdem mendukung Ahok, karena banyak pertimbangan.
Salah-satunya ini adalah peringatan masyarakat khususnya masyarakat
Jakarta, bahwa kepercayaan terhadap parpol sungguh berada di titik nadir,"
kata Faisal.
13
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu :
1. Ketentuan mengenai peserta pemilu dari politik dan perseorangan
menurut (UU Nomor 12 Tahun 2003) peserta pemilihan umum dari
partai politik diuraikan pada pasal 7 sampai dengan pasal 10
sedangkan peserta pemilihan umum dari peseorangan diuraikan
pada pasal 11 sampai dengan pasal 12. Secara perseorangan peserta
harus mendapat dukungan sekurang – kurangnya adalah 25% dari
jumlah kabupaten atau kota di provinsi yang bersangkutan. Peserta
dari parpol harus dengan syarat kejelasanmengenai parpol dan
pemenuhan kuorom atas hak dukungan sesuai dijelaskan pasal 9
UU Nomor 12 Tahun 2003.
2. Kesiapan Ahok untuk maju dalam pilgub DKI Jakarta 2017 sudah
matang dan siap. Ahok siap maju dengan jalur manapun baik secara
independen maupun masuk dalam partai poltik. Kesiapan Ahok
juga dilengkapi dengan dukungan dari kerabat dan rekan Ahok.
14
masyarakat. Tanggapan dukungan ditunjukkan dengan adanya
upaya dari organisasi Teman Ahok yang mengumpulkan KTP
sebagai bentuk pengumpulan hak suara pilih sedangkan tanggapan
kontra yang ada, Ahok dituduh melakukan upaya deparpolisasi.
3.2 Saran
Saran yang perlu disampaikan adalah dalam pelaksanaan pemilihan
Gubernur DKI Jakarta 2017, berkaitan dengan pemilihan jalur independen
perlu memerhatikan beberapa hal dan ketentuan mengenai tersebut. Perlu
dikomunikasikan dengan beberapa pihak dan memerhatikan dampak positif
serta negatifnya.
15