1. akan membentuk saling pengertian antara sekolah, orang tua, masyarakat, dan
lembaga-lembaga lain yang ada di masyarakat, termasuk dunia kerja;
2. saling membantu antara sekolah dan masyarakat karena mengetahui manfaat,
arti dan pentingnya peran masing-masing;
3. kerja sama yang erat antara sekolah dengan berbagai pihak yang ada di
masyarakat dan merasa ikut bertanggung jawab atas suksesnya pendidikan di
sekolah.
Sebagai salah satu wujud sekolah sebagai bagian dari masyarakat
maka terbentuklah sekolah masyarakat (community school). Sekolah ini
bersifat life centered. Pokok pelajaran dari ini adalah kebutuhan manusia,
masalah-masalah dan proses-proses sosial dengan tujuan untuk memperbaiki
kehidupan dalam masyarakat.
Membawa
Pembaharuan
Pengaruh
Melahirkan
Mencerdaskan sekolah sikap-sikap
terhadap positif
masyarakat
Membekali
Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Hubungan
Sekolah dengan Masyarakat
Integrity
semua kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat harus terpadu
Construc
program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya konstruktif
-tiveness
Transaksional
Hubungan sekolah
masyarakat
Transisi
&
Transformasi
a) Hubungan Transaksional antar Sekolah dengan Masyarakat
Menurut Sanafiah Faisal (1980) hubungan antara sekolah dengan masyarakat
dapat dilihat dari dua segi yaitu :
1. sekolah sebagai partner masyarakat dalam melaksanakan fungsi pendidikan; dan
2. sekolah sebagai produsen yang melayani pesanan pendidikandari masyarakat.
Sekolah sebagai partner masyarakat, keduanya dilihat sebagai pusat-pusat
pendidikan yang potensial dan mempunyai hubungan yang fungsional.
Keberhasilan pendidikan seseorang dalam sekolah ditentukan juga oleh pengalaman
dalam masyarakatnya.
Sekolah sebagai produsen, berarti antara masyarakat dengan sekolah memiliki
ikatan hubungan rasional berdasarkan kepentingan di kedua belah pihak. Sekolah dapat
dituntut untuk mengakomodasi keinginan masyarakat terhadap pendidikan.
Menurut Jons, ada lima cara untuk meningkatkan hubungan sekolah dengan
masyarakat yaitu :
1. melalui aktivitas kurikuler siswa
dilakukan dengan kegiatan mengumpulkan bahan ajar dari masyarakat, kegiatan
magang dan penelitian;
2. aktivitas para guru
guru melakukan upaya pendekatan dengan siswa dan orang tua, memberikan
kesan positif, dan bijak dalam memberikan penugasan;
3. kegiatan ekstrakurikuler
dimanfaatkan untuk membina hubungan baik antara sekolah dengan masyarakat
yang tidak hanya terbatas di lingkungan sekolah saja;
4. kunjungan wali murid atau masyarakat ke sekolah
upaya untuk mengakrabkan pihak sekolah dengan wali murid, menujukkan
sikap saling memberi dan menerima terkait pendidikan di sekolah tersebut; dan
5. melalui media masa
melalui media massa penyampaian informasi terkait dengan kegiatan pendidikan
sekolah, dapat dipublikasikan secara transparan sehingga tidak menimbulkan sifat
tuduh dan salah paham antara masyarakat dengan sekolah. Berbagai program
dan kemajuan sekolah dapat dikomunikasikan kepada masyarakat secara tepat
dan efisien.
Faktor Pendukung Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat bisa berjalan baik apabila di dukung
oleh beberapa faktor yakni:
1. Adanya program dan perencanaan yang sistematis.
2. Tersedia basis dokumentasi yang lengkap.
3. Tersedia tenaga ahli, terampil dan alat sarana serta dana yang memadai.
4. Kondisi organisasi sekolah yang memungkinkan untuk meningkatkan kegiatan
hubungan sekolah dengan masyarakat.
Melalui hubungan yang harmonis diharapkan tercapai tujuan hubungan sekolah
dengan masyarakat. Proses pendidikan terlaksana secara produktif, efektif, dan
efisien sehingga menghasilkan lulusan yang produktif dan berkulitas. Lulusan yang
berkualitas akan terlihat dari penguasaan atau kompetensi murid tentang ilmu
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat dijadikan bekal ketika terjun di
tengah-tengah masyarakat (out come).