Jenis-jenis Anggaran
3.1. Anggaran Induk
Anggaran Induk (Master Budget) adalah rencana keuangan komprehensif bagi
organisasi secara keseluruhan. Anggaran Induk digunakan dalam satu tahun periode
sesuai dengan tahun fiskal perusahaan. Anggaran tahunan dipecah dalam anggaran
kuartal dan bulanan, yang berguna untuk mengetahui masalah lebih awal dan dapat
diselesaikan sedini mungkin. Disamping suatu perusahaan menggunakan anggaran
induk, saat ini banyak perusahaan yang mulai mengembangkan anggaran kontinu
(continous budget), yang merupakan penganggaran 12 bulan yang terus bergerak. Saat
satu bulan lewat, satu bulan tambahan untuk masa mendatang ditambahkan.
Adapun komponen utama anggaran induk adalah anggaran operasional dan anggaran
keuangan. anggaran operasional mendiskripsikan aktivitas yang menghasilkan
pendapatan bagi suatu perusahaan (penjualan, produksi, dan persediaan barang jadi),
sedangkan anggaran keuangan memerinci aliran masuk dan keluar kas.
Kuartal
1 2 3 4 Tahun
Unit 1.000 1.200 1.500 2.000 5.700
Harga Jual per Unit $10 $10 $10 $10 $10
Anggaran Penjualan $10.000 $12.000 $15.000 $20.000 $57.000
Unit Unit
Unit yang Perkiraan
dalam dalam
akan = Penjualan + -
persediaan persediaan
diproduksi unit
akhir awal
Skedul 2
Texas Rex, Inc
Anggaran Produksi
untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2008
Kuartal
1 2 3 4 Tahun
Penjualan (Laporan 1) 1.000 1.200 1.500 2.000 5.700
Persediaan Akhir yang diiinginkan 240 300 400 200 200
Jumlah Kebutuhan 1.240 1.500 1.900 2.200 5.900
Dikurangi persediaan awal (180) (240) (300) (400) (180)
Unit yang diproduksi 1.060 1.260 1.600 1.800 5.720
* Anggaplah penjualan kuartal pertama tahun 2009 diperkirakan 1000 unit
Kuartal
Kaos Polos 1 2 3 4 Tahun
Unit yang diproduksi (Laporan 2) 1.060 1.260 1.600 1.800 5.720
Bahan Baku Langsung per Unit 1 1 1 1 1
Kebutuhan Produksi 1.060 1.260 1.600 1.800 5.720
Persediaan akhir yang diinginkan 126 160 180 106 106
Jumlah Kebutuhan 1.186 1.420 1.780 1.906 5.826
Dikurangi : Persediaan Awal (58) (126) (160) (180) (58)
Bahan Baku Langsung yang dibeli 1.128 1.294 1.620 1.726 5.768
Biaya per kaos polos $3 $3 $3 $3 $3
Jumlah biaya pembelian kaos polos $3.384 $3.882 $4.860 $5.178 $17.304
Kuartal
Tinta 1 2 3 4 Tahun
Unit yang diproduksi (Laporan 2) 1.060 1.260 1.600 1.800 5.720
Bahan Baku Langsung per Unit 5 5 5 5 5
Kebutuhan Produksi 5.300 6.300 8.000 9.000 28.600
Persediaan akhir yang diinginkan 630 800 900 530 530
Jumlah Kebutuhan 5.930 7.100 8.900 9.530 29.130
Dikurangi : Persediaan Awal (390) (630) (800) (900) (390)
Bahan Baku Langsung yang dibeli 5.540 6.470 8.100 8.630 28.740
Biaya per kaos polos $0,20 $0,20 $0,20 $0,20 $0,20
Jumlah biaya pembelian tinta $1.108 $1.294 $1.620 $1.726 $5.748
Jumlah Biaya pembelian Bahan Baku Langung $4.492 $5.176 $6.480 $6.904 $23.052
Kuartal
1 2 3 4 Tahun
Unit yang diproduksi (Laporan 2) 1.060 1.260 1.600 1.800 5.720
Jam Tenaga Kerja Langsung per Unit
(jam) 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12
Jumlah jam yang dibutuhkan 127,2 151,2 192,0 216,0 686,4
rata - rata upah per jam $10 $10 $10 $10 $10
Jumlah Biaya Tenaga Kerja Langsung $1.272 $1.512 $1.920 $2.160 $6.864
Kuartal
1 2 3 4 Tahun
Jam Tenaga Kerja Langsung yang dianggarkan 127,2 151,2 192,0 216,0 686,4
Tarif Overhead Variabel $5 $5 $5 $5 $5
Jumlah jam yang dibutuhkan $636 $756 $960 $1.080 $3.432
rata - rata upah per jam $1.645 $1.645 $1.645 $1.645 $1.645
Jumlah Biaya Tenaga Kerja Langsung $2.281 $2.401 $2.605 $2.725 $5.077
3.1.1.6. Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi
Anggaran beban penjualan dan administrasi menguraikan pengeluaran yang
direncanakan untuk aktivitas nonproduksi. Sama halnya dengan overhead, beban
penjualan dan administrasi dapat dibagi dalam komponen tetap dan komponen variabel.
Skedul 6
Texas Rex, Inc
Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi
untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2008
Kuartal
1 2 3 4 Tahun
Penjualan per unit yang direncanakan 1.000 1.200 1.500 2.000 5.700
Beban penjualan dan administrasi per unit
variabel $0,10 $0,10 $0,10 $0,10 $0,10
Jumlah beban variabel $100 $120 $150 $200 $570
Pengeluaran tetap penjualan dan
administrasi
Gaji $1.220 $1.220 $1.720 $1.220 $5.380
Utilitas $50 $50 $50 $50 $200
Iklan $100 $200 $300 $500 $1.100
Penyusutan $150 $150 $150 $150 $600
Asuransi $200 $200 $200 $200 $800
Jumlah beban tetap $1.720 $1.820 $2.420 $2.120 $8.080
jumlah beban penjualan dan administrasi $1.820 $1.940 $2.570 $2.320 $8.650
Anggaran persedian akhir barang jadi memberikan informasi yang dibutuhkan
untuk neraca dan juga bertindak sebagai input penting untuk persiapan anggaran harga
pokok penjualan.
Skedul 7
Texas Rex, Inc
Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi
untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2008
Skedul 9
Texas Rex, Inc
Laporan Laba-Rugi yang Dianggarkan
untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2008
Perilku positif terjadi apabila tujuan inidividu manajer selaras dengan tujuan
organisasi dan manajer memiliki dorongan untuk mencapainya. Kesesuaian tujuan manajerial
dan organisasi sering disebut keselarasan tujuan (goal congruence). Namun, selain
keselarasan tujuan, seorang manajer juga harus didorong untuk berusaha mencapai tujuan
organisasi.
Administrasi anggaran yang tidak tepat dapat menimbulkan reaksi manajer yang
negatif. Perilaku negatif manajer dapat termanifestasi dalam beberapa cara yang dapat
berimplikasi pada tidak dicapainya tujuan organisasi. Perilaku disfungsional adalah perilaku
individu yang pada dasarnya bertentangan dengan tujuan organisasi.
Sistem penganggaran yang ideal adalah yang dapat mencapai keselarasan tujuan dan
mendorong manajer untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang beretika. Meskipun
sitem penganggaran yang ideal kemungkinan tidak ada, riset dan praktik sudah
mengidentifikasi beberapa ciri penganggaran yang meningkatkan perilaku positif. Ciri
tersebut meliputi umpan balik mengenai kinerja yang sering, insentif keuangan dan non-
keuangan, partisipasi, standar yang realistis, keterkendalian biaya, dan penggunaan beberapa
ukuran kinerja.
a. Umpan Balik yang Sering mengenai Kinerja
Manajer perlu mengetahui seberapa baik mereka melakukan tugasnya sebelum tahun
berakhir. Penyediaan laporan kinerja yang sering dan tepat waktu memungkinkan para
manajer untuk mengetahui seberapa berhasil usaha mereka dan memberi mereka waktu
untuk melakukan tindakan koreksi dan mengubah rencana jika diperlukan. Laporan
kinerja yang sering diberikan dapat memperkuat perilaku positif dan memberi waktu dan
kesempatan kepada manajer untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
b. Insentif keuangan dan non-keuangan
Sistem penganggran yang baik mendorong perilaku yang memiliki keselarasan tujuan.
Insentif adalah cara yang digunakan untuk mendorong manajer bekerja mencapai tujuan
organisasi. Insentif dapat positif dan negative. Insentif negative menggunakan sanksi
untuk memotivasi, sedangkan insentif positif menggunakan imbalan untuk memotivasi.
Kedua insentif tersebut dapat digunakan oleh organisasi.
c. Penganggaran Partisipatif
Salah satu masalah anggaran yang memengaruhi perilaku adalah tingkat partisipasi
dalam proses penyusunan anggaran induk yang akan diberikan oleh manajer tingkat atas
kepada manajer tingkat menengah dan bawah. Partisipasi terdiri atas dua konsep, yaitu
proses dan konten. Proses mengacu pada tindakan untuk berpartisipasi. Konten mengacu
pada tujuan bersama yang diinternalisasi oleh setiap anggota kelompok. Hal ini menjadi
salah satu aspek penting dalam proses penganggaran karena dalam realitasnya anggaran
yang telah disahkan merupakan consensus dan komitmen bersama semua pihak dalam
organisasi. Kesepakatan antarindividu menimbulkan keterikatan untuk mencapai tujuan-
tujuan anggaran yang sudah disusun bersama.
Dalam proses penganggaran tradisional, anggaran otoritatif lebih dominan. Dalam
proses tersebut, setiap unsur atau mata anggaran dalam anggaran induk ditentukan oleh
manajemen tingkat atas dengan harapan manajemen tingkat menengah dan bawah akan
berusaha mencapai segala sesuatu yang sudah ditentukan manajemen tingkat atas. Dalam
proses penganggaran tersebut tidak ada peluang bagi manajer tingkat menengah dan
bawah untuk menggunakan inisiatifnya. Manajemen tingkat atas secara ketat menetapkan
kinerja yang diharapkan dan kemudian mengawasi dengan ketat kinerja sesungguhnya
untuk memastikan kesesuaiannya.
Literator saat ini lebih banyak mendukung anggaran partisipatif. Dalam proses
penganggaran partisipatif, manajer tingkat menengah dan bawah merencanakan yang
mereka yakini merupakan ekspektasi realistis mengenai kinerjanya. Manajemen tingkat
atas tidak ikut campur tangan dalam proses penganggaran, kecuali yang diperlukan untuk
mengkoordinasikan secara lebih baik berbagai aktivitas organisasi.
Penganggaran partisipatif menimbulkan rasa tanggung jawab dan mendorong
kreativitas manajer tingkat bawah. Oleh karena manajer tingkat bawah yang menyusun
anggaran, maka lebih mungkin tujuan anggaran diinternalisasi menjadi tujuan pribadi
manajer, sehingga terjadi keselarasan antara tujuan pribadi manajer dan tujuan
perusahaan. Selain manfaat keperilakuan, penganggaran partisipatif juga memiliki
keuntungan karena pelibatan individu yang memiliki pengetahuan lokal dapat
memperbaiki proses perencanaan perusahaan.
Penganggaran partisipatif dapat menimbulkan dua masalah yang harus diperhatikan,
yaitu:
1. Masuknya slack ke dalam anggaran
2. Partisipasi semu
Masalah pertama dalam penganggaran patisipatif adalah peluang bagi manajer untuk
memasukkan slack ke dalam anggaran. Slack anggaran ada ketika manajer dengan
sengaja kurang dalam mengestimasi pendapatan atau lebih dalam mengestimasi biaya.
Kedua pendekatan tersebut meningkatkan kemungkinan manajer mencapai tujuan
anggaran dan mengurangi risiko yang dihadapi oleh manajer.
Masalah kedua dalam anggaran partisipatif terjadi jika manajer puncak memegang
pengendalian terhadap seluruh proses penganggaran dan hanya berusaha mendapat
partisipasi semu dari manajer tingkat bawah. Praktik semacam itu disebut pseudo-
participation. Manajemen puncak hanya sekedar ingin supaya anggaran yang sudah
mereka buat secara formal oleh manajer tingkat bawah dan tidak secara sungguh –
sungguh berusaha mendapat masukan dari mereka. Apabila hal itu terjadi maka
perusahaan tidak akan memperoleh manfaat penganggaran partisipatif.
d. Standar Realistis
Jumlah yang dianggarkan akan digunakan sebagai pedoman kinerja. Oleh karena itu,
anggaran harus didasarkan pada kondisi dan ekspektasi yang realistis.
e. Keterkendalian Biaya
Pandangan konvensional menyatakan manajer harus dimintai tanggung jawab hanya
terhadap biaya yang dapat mereka kendalikan. Biaya terkendali adalah biaya yang dapat
dipengaruhi oleh manajer yang bersangkutan. Menurut pandangan ini, manajer yang
tidak dapat mengendalikan suatu biaya tidak boleh dimintai tanggung jawab terhadap
biaya tersebut. Sebagai contoh, manajer divisi tidak mempunyai kekuasaan untuk
menentukan biaya tingkat korporat, seperti biaya riset dan pengembangan dan gaji
manajer puncak. Oleh karena itu, mereka tidak boleh dimintai tanggung jawab terhadap
terjadinya biaya tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Don R. Hansen dan Maryanne M. Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial. Jakarta:Salemba
Empat.
Poerwanto, Hendra. 2014. Pengertian, Manfaat, dan Tujuan Anggaran Perusahaan. Dilihat
18 Maret 2019, <https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/pengertian-
definisi-manfaat-tujuan-anggaran>