Ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar
NIP. 1120160118
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena dengan ridho-Nya Kami
diberikan kelancaran untuk menyelesaikan makalah ini.Makalah ini kami susun
dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar.
Makalah ini pun memiliki tujuan agar kami sebagai penyusun dapat menganalisis
dan mengembangkan pengetahuan kami.Semoga makalah ini bermanfaat bagi
yang membacanya.
Penyusun
BAB I
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) iii
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari selalu berkaitan dengan konsep
kesetaraan dan keragaman. Konsep kesetaraan biasanya dihubungkan dengan
gender, status, hirarki sosial, dan berbagai hal lainnya yang mencirikan
perbedaan-perbedaan serta persamaan-persamaan.Sedangkan konsep
keragaman merupakan hal yang wajar terjadi pada kehidupan dan
kebudayaan umat manusia.Kalau kita perhatikan lebih cermat, kebudayaan
Barat dan Timur mempunyai landasan dasar yang bertolak belakang.Kalau di
Barat budayanya bersifat antroposentris (berpusat pada manusia) sedangkan
Timur, yang diwakili oleh budaya India, Cina dan Islam, menunjukkan ciri
teosentris (berpusat pada Tuhan).
Dengan demikian konsep-konsep yang lahir dari Barat seperti
demokrasi, mengandung elemen dasar serba manusia, manusia-lah yang
menjadi pusat perhatiannya. Sedangkan Timur mendasarkan segala aturan
hidup, seperti juga konsep kesetaraan dan keberagaman, berdasarkan apa
yang diatur oleh Tuhan melalui ajaran-ajarannya Penilaian atas realisasi
kesetaraan dan keragaman pada umat manusia, khususnya pada suatu
masyarakat, dapat dikaji dari unsur-unsur universal kebudayaan pada
berbagai periodisasi kehidupan masyarakat. Pada makalah ini, dikaji tentang
keragaman dan kesetaraan yang ada dalam diri manusia sebagai individu,
terutama dalam kelompok-kelompok sosial di masyarakat. Uraian pada
makalah ini membahas tentang Manusia, keragaman, dan kesetaraan.
B. TUJUAN
Mengetahui hakikat dan problematika kesetaraan dan kergaman
manusia serta kemajemukan dalam dinamika dan kesetaraan social budaya
bangsa.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Ras
Kata ras berasal dari bahasa Prancis dan Italia, yaitu razza. Pertama
kali istilah ras diperkenalkan Franqois Bernier,antropolog Prancis, untuk
mengemukakan gagasan tentang pembedaan manusia berdasarkan ketegori
atau karakteristik warna kulit dan bentuk wajah.
Berdasarkan karakteristik biologis, pada umumnya manusia
dikelompokkan dalam berbagai ras. Manusia dibedakan menurut bentuk
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) wajah,rambut,tinggi
5
badan, dan karakteristik
fisik lainnya. Jadi, ras adalah perbedaan manusia menurut atau
berdasarkan ciri fisik biologis.
Pada abad ke-19, para ahli biologi membuat klasifikasi ras atas tiga
kelompok, yaitu Kaukasoid,Negroid,danMongoloid. Sedangkan
Koentjaraningrat (1990) membagi ras dunia ini dalam 10 kelompok,yaitu
Kaukasoid, Mongoloid, Negroid, Australoid, Polynesia, Melanisia,
Micronesia, Ainu, Dravida, dan Bushmen. Orang-orang yang tersebar di
wilayah Indonesia termasuk dalam rumpun berbagai ras.Orang-orang
Indonesia bagian barat termasuk dalam ras Mongoloid Melayu, sedangkan
orang-orang yang tinggal di Papua termasuk ras Melanesia.
Indonesia merupakan bangsa yang majemuk. Hal ini dapat dilihat dari
c. Posisi silang
Pada daerah tropis hanya terjadi dua musim saja yaitu musim
kemarau dan penghujan hal ini membuat masyarakat Indonesia
memiliki budaya yang santai dan kurang sigap menghadapi masa
depan. Indonesia juga memiliki kekayaan alam yang melimpah,
tetapi belum bisa dimanfaatkan dengan baik.
f. Persebaran pulau
Rasisme bermakna anti terhadap ras lain atau ras tertentu diluar ras
sendiri. Rasisme dapat muncul dalam bentuk mencemooh perilaku orang
lain hanya karena orang itu berbeda ras dengan kita. Rasisme sebenarnya
merupakan bentuk diskriminasi yang didasarkan pada perbedaan ras.
1. Semangat religious;
2. Semangat nasionalisme;
3. Semangat pluralisme;
4. Dialog antar umat beragama;
5. Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun
konfigurasi hubungan antaragama, media massa, dan
harmonisasi dunia.
BAB III
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) 15
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Ma’arif, Dede Syamsul. 2013. Ilmu Sosial Budaya ISBD : Kemajemukan dan Ker
agaman. https://syamsulcinta.blogspot.com/2013/05/ilmu-sosial-buday
a-isbd-kemajemukan-dan.html. Diakses pada 9 Oktober 2018.
http://zainudin92.blogspot.com/2016/06/makalah-isbd-tentang-manusia-
keragaman.html. Diakses pada 9 Oktober 2018
http://puji-gohorohom.blogspot.com/2014/06/makalah-kesetaraan-dan-
keseragaman.html. Diakses pada 9 Oktober 2018
https://drsuprobo.wordpress.com/2013/01/16/problematika-keragaman-dan-
kesetaraan-serta-solusinya-dalam-kehidupan/. Diakses pada 8 Oktober 2018
https://hijaujaya.blogspot.com/2016/09/problematika-keragaman-dan-
kesetaraan.html. Diakses pada 8 Oktober 2018