Memaksa gadis kecil ayah, pamit melangkahkan kakinya hingga ratusan kilometer Mengasah hati tuk siap, Walau seiring baris bilangan Selalu tumpul saat menemui nol
Sering kali hangatnya dekapan
lembayung senja menjadi brotowali Dalam kerinduan Namun apadaya hal itu selalu berulang Hingga tak tau ujungnya Menyalahkan, tak bijaksana dilakukan Karena tak merubah keadaan
Sekarang bukan waktunya
condong pada penyesalan dan amarah Tetapi menyiapkan amunisi tuk menjadi dewasa dan berdikari Selanjutnya hasil menjadi oleh-oleh bagi kedua pasang bola mata yang menanti