Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM

OLEH :

KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEGA REZKY

MAKASSAR

2017
NO. NAMA KELOMPOK NIM

1. ANDI MAULANA RAZAK 173145401001

2. CITRA PUSPITA SARI 173145401003

3. JULIANI 173145401007

4. NURDIANA GAFFAR 173145401011

5. MUNIRAH 173145401015

6. KURNIA BASO 173145401020

7. ROSWITA DUA LEHAN 173145401024

8. DINA KARTINA ROSADI 173145401030

9. RISWANDI 173145401033
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peralatan dalam suatu Laboratorium merupakan salah satu komponen

yangsangat menentukan dalam suatu praktikum maupun dalam

melaksanakanpenelitian Kimia. Pengetahuan seseorang praktikan akan alat-alat

yang akandigunakan terutama menyangkut fungsinya mutlak diperlukan untuk

kelancaranpraktikum. Oleh sebab itu pengenalan alat-alat Laboratorium menjadi

bagian yang pertama dari penuntun praktikum ini sebelum mahasiswa melangkah

kebeberapapercobaan kimia berikutnya.

Sebelum memulai melakukan kegiatan praktikum di laboratorium, kita

sebagai praktikan harus mengenal alat-alat laboratorium dan semua fungsi

peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia.Pengenalan alat-

alat yang akan dipergunakan dalam laboratorium sangat penting guna kelancaran

percobaan yang dilaksanakan diantaranya adalah menghindari kecelakaan kerja

dan gagalnya percobaan. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan

berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian .Oleh karena itu,

pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai

oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia.


B. Tujuan Percobaan

Tujuan dari pengenalan alat-alat laboratorium ini adalah untuk mengetahui

nama alat-alat yang digunakan di dalam laboratorium kimia serta mengetahui

fungsi dan cara penggunaan alat-alat dalam laboratorium kimia

C. Manfaat Percobaan

Manfaat dari percobaan pengenalan alat-alat laboratorium ini ialah untuk

mengenalkan alat-alat laboratorium kimia, agar para praktikan mengetahui

struktur dan fungsi alat-alat laboratorium untuk menciptakan praktikan yang

handal dan efisien dalam bekerja di laboratorium.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Alat-alat laboratorium merupakan alat yang kita butuhkan dalam proses

penelitian atau pun proses praktikum. Dalam praktikum pengenalan alat-alat

laboratorium akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi

masing-masing alat tersebut.. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang

menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung

ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan

namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan

kata meter seperti thermometer, hygrometer, spektrofotometer, dll.

(Anonim.2013).

Pada umumnya kegiatan praktek laboratium diarahkan pada upaya supaya

mahasiswa dituntut untuk menguji, memverifikasi atau membuktikan hukum atau

prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh dosen, asisten dosen atau buku teks.

Ada juga percobaan yang dirancang oleh dosen atau asisten dosen adalah

mahasiswa disuruh melakukan percobaan dengan prosedur yang sudah terstruktur

yang membawa mahasiswa kepada prinsip atau hukum yang tidak diketahui

sebelumnya dari data empiris yang mereka kumpulkan hasil dari percobaan

tersebut. Namun terdapat berbagai kelemahan dasar dari cara seperti ini, secara

logis prinsip ilmiah dan hukum alam tidak dapat dibuktikan secara langsung;

prinsip ilmiah dan hukum alam juga tidak dapat diuji hanya dengan jumlah

percobaan yang terbatas yang dilakukan oleh mahasiswa. Keterbatasan alat yang
digunakan, keterampilan yang dipunyai, waktu yang singkat dan kompleksitas

generalisasi, merupakan keterbatasan percobaan mahasiswa yang menunjukkan

hal yang hebat kalau mahasiswa bisa menghasilkan prinsip teoritis yang penting

dari sekumpulan data mentah hasil percobaan.maka bimbingan dari dosen dan

asisten dosen sangat dibutuhkan dalam proses penelitian.Banyak sekali alat-alat

praktikum yang harus kita kenal dan kita ketahui agardalam proses penelitian dan

praktikum berjalan lancar tanpa ada masalah.pengenalan alat ini juga akan

menambah wawasan dan pengetahuan bagaimana cara kerja alat tersebut beserta

fungsinya. tentu dari sini kita bisa belajar bagaimana penggunaannya agar dalam

penelitian kita nanti mendapatkan hasilyang akurat dan dapat dipercaya.hasil

penelitan tergantung dari proses penelitian,jika penelitian baik dan penggunaan

alatnya benar tentu hasil pengamatan kita baik pula.alat-alat laboratorium juga

tidak bisa digunakan jika tidak sesuai dengan fungsinya maka dari itu kita harus

teliti dan mebutuhkan pengetahuan.

Bagaimana mengunakan alat tersebut agar tidak terjadi salah penggunaan

dan pemakainnya.Alat-alat laboratorium juga banyak yang berbahaya seperti alat

yang harus seteril maka sebelum menggunakan alat tersebut kita harus

mensterilkan tangan kita.jika tidak hal itu bisa mengganggu proses suatu

penelitian dan tentunya akan berdampak pada hasil penelitian tersebut.perhatian

terhadap penggunaan alat laboratorium harus diperhatikan guna keselamatan dan

keberhasilan kerja atau penelitian. Dalam praktikum pengenalan alat-alat

laboratorium dan alat-alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi
dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk

membebaskan bahan-bahandari mikrobia yang tidak diinginkan (Anonim,2013).

Ada juga percobaan yang dirancang oleh dosen atau asisten dosen adalah

mahasiswa disuruh melakukan percobaan dengan prosedur yang sudah terstruktur

yang membawa mahasiswa kepada prinsip atau hukum yang tidak diketahui

sebelumnya dari data empiris yang mereka kumpulkan hasil dari percobaan

tersebut. Namun terdapat berbagai kelemahan dasar dari cara seperti ini, secara

logis prinsip ilmiah dan hukum alam tidak dapat dibuktikan secara langsung;

prinsip ilmiah dan hukum alam juga tidak dapat diuji hanya dengan jumlah

percobaan yangterbatas yang dilakukan oleh mahasiswa. Keterbatasan alat yang

digunakan,keterampilan yang dipunyai, waktu yang singkat dan kompleksitas

generalisasi,merupakan keterbatasan percobaan mahasiswa yang menunjukkan hal

yang hebat kalau mahasiswa bisa menghasilkan prinsip teoritis yang penting dari

sekumpulan data mentah hasil percobaan.Maka bimbingan dari dosen dan asisten

dosen sangat dibutuhkan dalam proses penelitian (Anonim,2013).

Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan

mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang

bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada

pula yang khusus.Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan

reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu

pengukuran atau penentuan.

Penggunaan beberapa alat gelas dengan tepat penting untuk diketahui agar

pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam penggunaan alat-
alat ini dapat mempengaruhi hasil yang akan diperoleh. Oleh karena itu harus

diberikan pelatihan tentang penggunaan alat-alat tersebut.

Penggunaan alat-alat gelas tersebut haruslah sesuai dengan fungsinya agar

pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan tepat. Apabila terjadi suatu

kesalahan atau kekeliruan dalam penggunaannya akan mempengaruhi hasil yang

diperoleh. Ada beberapa macam alat gelas yang dipakai di laboratorium, antara

lain: gelas piala (beker gelas), erlenmeyer, gelas ukur, botol, pipet, corong, tabung

reaksi, gelas objek dan gelas penutup, cawan petri dan kamar hitung.

Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa

kuantitatif, yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti

(kualitatif). Untuk alat-alat yang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur,

pipet. Sedangkan untuk alat-alat yang tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur,

erlenmeyer, dan lainnya. Dalam prakteknya baik analisa maupun sintesa, sesorang

yang mempelajari atau menekuni bidang kimia pasti akan selalu dihadapkan pada

hal-hal yang berhubungan dengan alat-alat dan bahan kimia.

Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara

kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan

praktikum dengan sempurna, kebersihan alat yang digunakan dan ketelitian

praktikan dalam perhitungan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam suatu

praktikum, dengan ketelitian dan ketepatan penggunaan alat maka kesalahan

dalam praktikum dapat diminimalisir.

Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam pelaksanaannya

diharapkan kita dapat melakukan percobaan dengan baik, dimana selain


memperkenalkan alat dan fungsinya kita juga harus mengetahui cara kerja dan

sistematika penggunaan alat-alat tersebut secara tepat dan akurat, karena dengan

mengetahui sistematika atau langkah-langkah penggunaan alat akan membuat

praktikan tahu bagaimana mengatasi kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi pada

alat saat kita melakukan percobaan dilaboratorium.

Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami

cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium. Selain untuk

menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari

masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna.

Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja

atau pemakainya yaitu para praktikan.Aman terhadap kemungkinan kecelakaan

fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium

yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang

dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien.

Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat

gelas.Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan

tersebut dapat berjalan dengan baik.Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium

dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun

kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan

kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri

maupun orang lain disekitarnya.Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah

untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan dalam

laboratorium dan penggunaanya.


Sebelum melakukan praktikum hal yang paling utama yang harus

dipahami oleh praktikan adalah mengetahui terlebih dahulu nama-nama alat,

fungsi, dan cara penggunaan alat-alat yang akan kita gunakan, agar praktikum

yang akan dilakukan berjalan dengan baik.

Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang

digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang

terbuat dari gelas, porselen, kayu, alumunium, plastik, dan lain-lain sesuai dengan

fungsinya masing-masing.Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan

terhadap kondisi asam, tahan terhadap panas, dan ada yang hanya tahan terhadap

kondisi normal.Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat

menentukan keberhasilan suatu penelitian.

Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-

namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat

dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan

mempunyai fungsi yang sangat spesifik.Kebanyakan peralatan untuk percobaan–

percobaan di dalam laboraturium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan

tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan

kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat

peralatan khusus sesuai kebutuhan .

Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau bekerja dalam

laboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada

hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat

berbahaya dan merugikan bagi diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar,
bila tidak digunakan dengan baik. Seperti layaknya pekerjaan lain, bekerja dalam

laboratorium kimia juga mempunyai resiko kecelakaan kerja. Resiko ini dapat

disebabkan karena faktor ketidaksengajaan, keteledoran dan sebab-sebab lain

yang diluar kendali manusia.


BAB III

PROSEDUR KERJA

A. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah Batang Pengaduk,

bola hisap, bunsen, botol semprot, buret, corong, cawan penguap, corong pisah,

desikator, erlemeyer, gelas piala, gelas ukur, hot plane, klem utilitas, kawat kasa,

kaca arloji, krush, kaki tiga, labu ukur, lampu spiritus, mortal, oven , petridish,

penjepit tabung reaksi, pipet gondok, pipet tetes, pipet volum, rak tabung reaksi,

statif dan klem, sikat tabung reaksi, segitiga, sudip, tabung reaksi, timbangan

analitis, tanur.

B. Cara Kerja

1. Asisten menunjukkan alat-alat laboratorium yang hendak dipelajari serta

menjelaskan fungsi alat-alat tersebut kepada praktikan.

2. Mendengar serta memerhatikan asisten yang sedang mengenalkan alat-alat

laboratorium.

3. Menuliskan fungsi dari alat-alat laboratorium tersebut di buku panduan

praktikum kimia sesuai yang dijelaskan oleh asisten

4. Mengumpulkan buku panduan praktikum kimia untuk ditandatangani oleh

asisten.
BAB IV

HASIL PENGAMATAN

A. Hasil Pengamatan

No. Nama Alat Gambar Fungsi

1. Gelas Piala Sebagai tempat untuk

menyimpan dan meletakkan

larutan. Gelas Piala memiliki

takaran namun jarang bahkan

tidak diperbolehkan untuk

mengukur volume suatu zat

cair.

2. Erlemeyer Sebagai wadah unuk

mereaksikan suatu zat kimia

dalam skala yang cukup besar

dan sebagai wadah dalam

proses titrasi.

3. Labu Ukur Untuk membuat,menyimpan

dan mengencerkan larutan

dengan ketelitian yang tinggi.


4. Petridish sebuah wadah untuk

membiakkan sel atau mikroba.

5. Gelas Ukur Untuk mengukur volume

larutan..

6. Kaca Arloji Sebagai wadah untuk

menimbang bahan-bahan kimia

yang berupa padat,serbuk serta

kristal

7. Tabung Sebagai wadah satu atau dua

Reaksi jenis zat


8. Cawan Digunakan sebagai wadah

Penguap untuk mengeringkan suatu zat

9. Mortal Menghaluskan zat yang masing

bersifat padat/kristal.

10. Krush Sebagai wadah untuk

menentukan kadar abu.

11. Pipet Tetes Untuk meneteskan atau

mengambil larutan dengan

jumlah kecil dari suatu tempat

ke tempat lain.
12. Pipet Untuk menentukan volume

Volum larutan

13. Pipet Untuk mengukur volume

Gondok larutan

14. Batang Untuk mengocok atau

Pengaduk mengaduk suatu larutan.

15. Sudip Untuk mengambil bahan-bahan

kimia dalam berupa padat atau

bubuk.
16. Corong Untuk memisahkan larutan

Pisah yang disebabakan oleh massa

jenisnya yang berbeda

17. Buret Digunakan untuk titrasi, tapi

pada keadaan tertentu dapat

pula digunakan untuk

mengukur volume suatu

larutan.

18. Corong Corong digunakan untuk

memasukan atau memindah

larutan dari satu tempat ke

tempat lain

19. Rak Sebagai tempat tabung reaksi.

Tabung

Reaksi
20. Penjepit Untuk menjepit tabung reaksi.

Tabung

Reaksi

21. Statif dan Sebagai penjepit soklet pada

Klem proses ekstraksi dan sebagai

penjepit buret dalam proses

titrasi sekaligus untuk menjepit

kondensor pada proses destilasi

22. Sikat Untuk menyikat tabung reaksi

Tabung

Reaksi

23. Bola Hisap Untuk menghisap larutan yang

akan dari botol larutan.


24. Lampu Untuk membakar zat atau

Spritus memanaskan larutan.

25. Botol digunakan untuk menyimpan

Semprot aquades dan digunakan untuk

mencuci ataupun membilas

bahan-bahan yang tidak larut

dalam air.

B. Pembahasan

Berikut akan diuraikan pembahasan tentang hasil percobaan ini yang

berjudul pengenalan alat-alat laboratorium. Tujuan percobaan adalah agar setiap

praktikan mampu mengenal dan memahami fungsi, cara penggunaan serta

perbedaan berbagai alat yang ada dilaboratorium. Dan diharapkan agar nantinya

praktikan tidak canggung lagi di laboratorium.

Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam alat,

berikut akan diuraikan pengkategorian dan penanganan alat-alat yang ada di

laboratorium berdasarkan kemampuan yang dimiliki alat untuk mendukung

berbagai proses yang dilakukan dalam percobaan kimia ini. Alat-alat pemanasan

terdiri atas pembakar gas, pembakar spiritus, pemanas mantel, kompor listrik, kaki

tiga, kasa, gelas beker, tabung reaksi, labu didih, penjepit. Untuk alat-alat
penimbangan terdiri atas labu ukur, labu erlemeyer, pipet gondok, gelas beker.

Dan terakhir untuk alat titrasi terdiri atas statip, buret, labu erlenmeyer dan

corong.

1. Peralatan Gelas

Alat – alat gelas yang ada dilaboratorium adalah :

Gelas piala atau yang sering disebut gelas bekker. Gelas tersebut berfungsi

sebagai tempat larutan dan dipakai juga pada saat pemanasan larutan dan

penguapan pelarut untuk memekatkan.

Selain gelas piala, ada suatu alat gelas yang bernama gelas ukur. Gelas ukur

digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Gelas ini

berskala dan bermacam ukuran.

Erlenmeyer adalah alat yang dipakai sebagai tempat zat – zat yang dititrasi

dan dipakai juga untuk memanaskan larutan. Setelah cairan diisi ke erlenmeyer,

erlenmeyer digoyang – goyangkan agar larutan tercampur sampai titik akhir

tercapai.

Pipet gondok sebagai alat pengambil larutan terbuat dari gelas dan bagian

tengahnya membesar serta ujungnya meruncing. Pipet gondok dapat mengambil

larutan tertentu dengan volume yang tepat. Pipet gondok mempunyai skala 25 ml

dan batas teramenggunakan bola hisap.

Buret adalah alat yang digunakan pada saat proses titrasi. Zat yang

digunakan untuk menitrasi ditempatkan pada buret.Masih ada peralatan gelas

lainnya seperti tabung reaksi.Sesuai dengan namanya, tabung reaksi digunakan


untuk mereaksikan suatu zat.Tak hanya itu, di laboratorium juga terdapat botol

semprot yang berfungsi untuk menyimpan aquadest.

Terdapat pula kaca arloji. Alat yang terbuat dari kaca bening ini terdiri dari

berbagai ukuran diameter. Kaca arloji berfungsi untuk mengeringkan padatan

dalam desikator, sebagai tempat saat menimbang bahan kimia dan sebagai

penutup gelas kimia saat memanaskan sampel.

2. Peralatan non Gelas

Alat – alat non gelas yang ada dilaboratorium adalah :

Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang – lubang seukuran

tabung reaksi berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. Cara

menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi kedalam lubang – lubang yang ada

dalam rak tabung reaksi.

Kaki Tiga adalah Besi penyangga ring berfungsi untuk menahan kawat kasa

dalam pemanasan. Cara menggunakannya yaitu diletakkan di antara Bunsen dan

kawat kasa.

KawatKasa yang dilapisi dengan asbes berfungsi sebagai alas dalam

penyebaran panas yang berasal dari suatu pembatas. Letakkan kawat kasa di atas

Bunsen dengan disangga kaki tiga. Lalu diletakkan alat gelas yang terdapat

larutan yang akan dipanaskan.

Spatula berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari

stainless steel atau alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang

berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan.


Bola Hisap Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Untuk

larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan

pada pipet ukur.

Oven Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan

untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.

Hot Plate Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah

terbakar.

Timbangan analitis sebagai tempat untuk menimbang zat-zat yang akan

ditimbang dalam skala kecil.

Tanur Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C.dan

untuk menentukan kadar abu


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing alat

laboratorium memiliki prosedur tersendiri sesuai dengan guna dan

fungsinya.Peralatan yang digunakan di laboratorium terbagi menjadi dua bagian

yaitu peralatan gelas dan peralatan non gelas . Jadi, alat-alat yang ada di

laboratorium harus digunakan sebagaimana mestinya.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan agar semua praktikan menguasai materi

percobaan dan cermat serta teliti agar mendapat hasil yang maksimal.Sebaiknya

alat-alat yang ada di laboratorium lebih diperhatikan dan dirawat lagi agar saat

praktikum bisa dipergunakan dengan baik dan maksimal tanpa ada kekurangan.

semua praktikum menguasai materi percobaan dan cermat serta teliti agar

mendapat hasil yang maksimal.


DAFTAR PUSTAKA

Buku penuntun praktikum kimia 2013. laboratorium teknologi pertanian


unib

Moningka.2008. Kimia Universitas Edisi Kelima.Erlangga, Jakarta.

Ramli.2002 .Analisis Kimia Kualitatif. Erlangga, Jakarta.

Riadi.1990. Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif : Choosing Effective


Laboratory Tests. Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Mardani, 2007. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Buku Kedokteran


EGC, Jakarta

Braddy, James E. 1994. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga,


Jakarta.

Brady, James E. 1994. “Kimia Universitas Edisi Kelima”. Jilid Pertama.


Penerbit Erlangga: Jakarta.

Anonim.2013.Alat-alat kimia beserta fungsinya.Jakarta.

Braddy, James E. 1994. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga,


Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai