Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KEPERAWATAN MANAJEMEN

“Trend dan Isu Dalam Pelayanan Manajemen Keperawatan di Puskesmas”

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas individu keperawatan manajemen

Oleh:

Siska fitri anggaeni (1610023)

DIIIA

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN


TAHUN 2018/2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang maha Esa atas segala rahmat yang telah di
berikan sehingga kita dapat menyelesaikan makalah tentang “Trend dan isu dalam pelayanan
manajemen keperawatan di puskesmas” dengan baik. Tidak lupa juga kami ucapkan terima
kasih atas bantuan teman – teman yang telah memberikan sumbangan baik materi ataupun
pemikirannya. Kami berharap atas apa yang telah kami tulis dapat menambah pengetahuan
bagi kami serta pembaca. Selain itu kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
banyak yang harus diperbaiki, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
kami harapkan.

Kepanjen, 10 Desember 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1.2 Tujuan...................................................................................................
1.3 Manfaat.................................................................................................
BAB II Tinjauan Teori
2.1 Trend dan Isu Dalam Pelayanan Manajemen Keperawatan Di Puskemas

Pengertian Manajemen Keperawatan..........................................................


2.2 Pengelolaan Trend-Issue Perubahan Keperawatan Indonesia dalam Proses
Profesionalisasi………………………………………………………
BAB III
3.1 Pembahasan .........................................................................................
BAB 4
4.1 Kesimpulan ..........................................................................................
4.2 Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan


melalui upaya staf keperawatan untuk memeberikan asuahan keperawatan,
pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat (Gillies 2000).
Pelaksanaan manjemen keperawatan diperlukan di setiap pelayanan keperawatan
seperti di rumah sakit, puskesmas, dan klinik lainnya karena sebagai pemberi asuhan
keperawatan, perawat professional bekerja sama dengan klien, dan tenaga kesehatan
lainnya sesuai dengan lingkup kewenangan dan tanggung jawab.

Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya


sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik
dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya
maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi
di lingkungannya setiap saat.Keperawatan medikal bedah sebagai cabang ilmu
keperawatan juga tidak terlepas dari adanya berbagai perubahan tersebut, seperti
teknologi alat kesehatan, fariasi jenis penyakit dan teknik intervensi keperawatan.
adanya berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan berbagai trend dan isu
yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan keperawatan. Berdasarkan fenomena
diatas, penulis tertarik untuk membahas Trend dan Isu Manajemen Keperawatan
serta implikasinya terhadap perawat di Indonesia.

Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang semakin


meningkat dan mendesak, perlu mendapatkan perhatian yang serius bagi semua
kalangan yang berkompeten, khususnya Dinas Kesehatan dan Puskesmas.

1.2 Tujuan
1. Mengidentifikasi trend dalam keperawatan komunitas di Puskesmas
2. Mengidentifikasi isu dalam keperawatan komunitas di Puskesmas.
1.3 Manfaat
1. Meningkatkan pemahaman perawat terhadap perkembangan trend dan isu
manajemen keperwatan di Puskesmas
2. Sebagai dasar dalam mengembangkan ilmu keperawatan dan mengetahui
keterkaitan manajemn keperawatan dengan trend dan isu yang berkembang
dalam bidang kesehatan.

BAB 2
TINJAUAN TEORI
Trend dan Isu Dalam Pelayanan Manajemen Keperawatan Di Puskemas
2.1 Trend dan Isu
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang
secara terus-menerus dan terlibatdalam masyarakat yang yang berubah,
sehingga pemenuhan dan metode keperawatan kesehatan berubah, karena
gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat
menyesuaikan perubahan tersebut. Keperawatan menetapkan diri dari ilmu
social bidang lain karena focus asuhan keperawatan bidang lain meluas.
Tren dalam pendidikan keperawatan adalah berkembangnya jumlah peserta
keperawatan yang menerima pendidikan keperawatan, baik peserta didik dari
D4 keperawatan, S1 keperawatan atau kesehatan masayrakat sampai ke
tingkat yang lebih tinggi, yaitu S2 atau kesehatan. Tren paraktik keperawatan
meliputi berbagai praktik di berbagai tempat praktik dimana perawat
memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus
meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan
keperawatan. Peran perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhan
keperawatan.
Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan
aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan keperawatan
sebagai profesi meliputi
1. pendidikan,
2. teori
3. pelayanan, otonomi
4. dan kode etik.

Aktifitas dari organisasi keperawatan professional menggambarkan trend an


praktik keperawatan. Tren yang sedang dibicarakan adalah

1. Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik keperawatan


ospek keperawatan komunitas dimasa yang akan dating
cenderung semakin berkembang dan dibutuhkan dalam system
pelayanan kesehatan pemerintah. Peran perawat kesehatan
masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengatasi sebagai masalah
kesehatan yang terjadi di masa yang akan datang karena
mengikuti perubahan secara keseluruhan. dampak perubahan
tersebut dapat berpengaruh pada peran yang dilkaukan perawat.
intervensi keperawatan kesehatan masarakat diberbagai tingkat
pelayanan akan semakin besar dikarnakan adanya kelalaian,
ketidaktahuan, ketidakmauan, dan ketidakmampuan
individu,keluarga, kelompok, dan masyarakat. Komponen
komponen perubahan dalam masyarakat
1. Pertambahan penduduk.
Pertambahan penduduk secara cepat (population dan
perubahan dalam gambaran penduduk, diantaranya
perubahan dalam komposisi usia, penyebarannya, dan
kepadatan penduduk kota besar.
2. Transisi penyakit. Perubahan pola penyakit atau transisi
penyakit yaitu perubahan penyakit menular ke penyakit
degenerati, seperti penyakit jantung, kanker, depresimental
dan ansietas, stroke, peningkatan kecelakaan, alkoholisme,
dan yang akhir-akhir ini marak adalah penyalahgunaan
narkotika.
3. Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi
social. $erkembangan industrialisasi serta perubahan
kondisi social yang cepat dengan di sertai perubahan-
perubahan sikap, niali, gaya hidup, kondisi lingkungan,
kelompok-kelompok masyarakat baru, masalh indi idu,
dan masyarakat. meningkatnya pengetahuan masarakat
sebagai pelayanan kesehatan akan meningkatkan juga
harapan mereka terhadap mutu pelayanan keperawatan dan
kesehatanpola pelayanan kesehatan yang baru akan
meningkatkan pencpaian kesehatan bagi semua.
4. Puskesmas Idaman

Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan


kesehatan bermutu yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
serta memberi pelayanan yang sesuai dengan standart operating
procedure (SOP) pelayanan kesehatan. “Puskesmas Idaman” sebagai
pelayanan masyarakat, akan berusaha untuk selalu meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan pelanggan,
oleh karena itu Puskesmas Idaman juga merubah paradigma dari “
Puskesmas yang mengatur Masyarakat” menjadi “Puskesmas yang
memenuhi harapan Masyarakat”.

Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan


kesehatan yang bermutu yang sesuai dengan standart operating
procedure (SOP) untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan ,
baik pelanggan eksternal maupun internal.
Visi dan Misi Puskesmas Idaman :

1. ”Puskesmas Idaman yang bermutu”, merupakan visi Puskesmas


Idaman yang menggambarkan keadaan yang ingin dicapai oleh
Puskesmas di masa yang akan datang yaitu Puskesmas dengan
pelayanan kesehatan bermutu untuk memenuhi atau melebihi
harapan pelanggan , baik pelanggan eksternal maupun internal.
2. Untuk mencapai visi Puskesmas Idaman tersebut, ditetapakan
misi sebagai berikut:

a. Memastikan Pelanggan Puskesmas.Pelanggan Puskesmas


perlu diketahui, untuk mengetahui seberapa besar
potensipasar yang akan kita layani.
b. Memahami psikografi Pelanggan Puskesmas.Psikografi
pelanggan perlu diketahui untuk mengetahui budaya ,
perilaku dankebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan, sehingga kita dapat mengantisipasi bentuk
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan.
c. Menata Mindset Tim Pelayaan Prima di Puskesmas
Idaman.Pola pikir semua pegawai perlu ditata dan
disamakan, dengan tujuan agar semua pegawai mempunyai
polapikir yang sama untuk menyelenggarakan pelayanan
prima di Puskesmas Idaman.
d. Memberi kesempatan pada “front liner” untuk ikut
mengambil keputusan dan memberikan saran dalam
pelaksanaan pelayanan prima di Puskesmas.Pegawai di garis
depan “front liner” seperti petugas parkir dan loket,
merupakan orang pertama yang kontak dengan pelanggan,
oleh karena itu mereka banyak mengetahui informasi yang
kita butuhkan dalam pengambilan keputusan pelaksanaan
pelayanankesehatan di Puskesmas Idaman.
e. Mengembangkan pelayanan kesehatan yang tak terlupakan
pada Pelanggan.Dengan memberi pelayanan kesehatan yang
memberi kesan ”WOO”, maka hal tersebut akan
membanggakan dan memuaskan pada pelanggan yang juga
dapat berfungsi sebagai promosi antar pelanggan.
f. Menjalin komunikasi terus menerus dengan Pelanggan untuk
menciptakan ”Customer Market Relationship”.Komunikasi
dengan pelanggan yang terjalin baik, akan menimbulkan
ikatan batin antar mereka sehingga hal tersebut akan
membuat pelanggan menjadi loyal
g. Melakukan penyesuaian organisasi terus menerus untuk
peningkatan mutu pelayanan kesehatan Perubahan organisasi
akan terjadi terus menerus, baik karena pengaruh lingkungan
internal maupun eksternal serta tuntutan pelanggan yang
terus berubah, untuk itu Puskesmas Idaman harus selalu
dapat menyesuaikan perubahan tersebut, sehingga dapat
terus mempertahankan pelayanan kesehatan yang
memuaskan pelanggan.

Manfaat Puskesmas Idaman :

1. Bagi Masyarakat

a. Mendapat pelayanan kesehatan bermutu dan


terjangkau.
b. Masyarakat mampu mendapat pelayanan kesehatan
sesuai keinginan
c. Masyarakat tidak mampu/maskin mendapat pelayanan
kesehatan standard

2. Bagi Pemerintah Daerah

a.Pemerintah Daerah dapat meningkatkan mutu pelayanan


pada masyarakat

b. Meningkatkan citra Puskesmas, citra Pemerintah Daerah


serta meningkatkan daya saing

c. Pemberian subsidi pada masyarakat miskin lebih efektif


dan efisien
3. Bagi Tenaga Kesehatan

a. Pengetahuan dan ketrampilan tenaga kesehatan


meningkat.

b. Motivasi Tenaga kesehatan meningkat

c. Kesejahteraan tenaga kesehatan meningkat

d. Tenaga kesehatan yang melaksanakan pelayanan


kesehatan: profesioanal sesuaidengan pendidikannya, unggul
dalam prestasi serta sopan dan santun dalam memberikan
pelayanan.

e. Tenaga kesehatan berpenampilan rapi dan bersih, khusus


untuk dokter dan dokter gigi memakai jas dokter pada saat
melayani pasien.

f. Obat yang diberikan kepada pasien adalah obat generik


berblister

g. Pelanggan diperlakukan secara ramah dan sopan serta


dengan penuh simpati dibantu sepenuhnya keperluaanya
datang ke Puskesmas.

h. Tenaga kesehatan cepat dan tanggap dalam merespon


keluhan dan keinginan pelanggan

i. Semua pegawai Puskesmas mempunyai komitmen, etika


dan semangat/motivasi yang tinggi untuk melaksanakan
pelayanan prima di Puskesmas

j. Tempat pelayanan kesehatan ditata rapi dan bersih, dan


ber-AC, sehingga member kenyamanan pada pasien dan
tenaga kesehatan yang melayaninya

k. tunggu pasien ditata rapi dan bersih serta dilengkapai


sarana hiburan yang sesuai dengan harapan pasien
Upaya dan Azas Penyelenggaraan :

1. Upaya Kesehatan

Upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas


Idaman upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat. Upaya kesehatan tersebut dikelompokan menjadi dua
yakni:

a. Upaya Kesehatan wajib adalah upaya kesehatan yang wajib


dillaksanakan oleh Puskesmas Idaman, upaya kesehatan wajib
tersebut adalah:
1. Upaya Promosi Kesehatan

2. Upaya Kesehatan Lingkugan


3. Upaya Kesehatan Ibu dan anak serta Keluarga Berencana
4. Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular\
6. Upaya Pengobatan

b. Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan


inovatif berdasarkan permasalahan kesehatan di masyarakat serta
disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.
1. Upaya Kesehatan Sekolah
2. Upaya Kesehatan Olah Raga
3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
4. Upaya Kesehatan Kerja
5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
6. Upaya Kesehatan Jiwa
7. Upaya Kesehatan Mata
8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
9. Upaya Pembinaan Pengobatan tradisional

c. Azas Penyelenggaraan

a. Azas pertanggungawaban wilayah, artinya Puskesmas Idaman


bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya.
b.Azas pemberdayaan masyararakat, artinya Puskesmas Idaman
wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat, agar
berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas.

c. Azas keterpaduan, artinya penyelenggaraan setiap upaya


Puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu baik keterpaduan
lintas program aupun lintas sektor.

d. Azas rujukan, artinya untuk menyelesaikan berbagai masalah


kesehatan di Puskesmas yang mempunyai kemampuan terbatas,
perlu ditopang oleh azas rujukan, baik rujukan upaya kesehatan
perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat

d. Upaya Peningkatan Mutu

a. Fokus utama peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas


Idaman, terletak pada dua aspek:

1. Peningkatan wawasan dan ketrampilan tenaga kesehatan,


serta
2. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan
3. Memperbaiki manajemen pelayanan kesehatan yang fokus
pada pelanggan, artinya perbaikan manajemen ditujukan
untuk memberikan kepuasan pada pelanggan
4. Kepuasan pelanggan dapat diperoleh jika pelayanan
kesehatan dapat mengatasi hal-hal yang tidak disukai
pelanggan
5. Pelanggan yang puas akan menjadi loyal yang juga berakibat
pada peningkatan kunjungan
6. peningkatan kunjungan akan berakibat bertambahnya
pendapatan bagi Puskesmas Idaman Pendapatan yang
diperoleh dipergunakan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan disamping memberi insentif pada
tenaga kesehatan.
2.2 Pengelolaan Trend-Issue Perubahan Keperawatan Indonesia dalam Proses
Profesionalisasi
Profesionalisasi keperawatan merupakan proses dinamis di
mana profesi keperawatan yang telah terbentuk (1983) mengalami
perubahan dan perkembangan karakteristik sesuai dengan tuntutan
profesi dan kebutuhan masyarakat. Proses profesionalisasi
merupakan proses pengakuan terhadap sesuatu yang dirasakan,
dinilai, dan diterima secara spontan oleh masyarakat. Profesi ini baru
saja mendapat pengakuan dari profesi lain, maka profesi ini dituntut
untuk mengembangkan dirinya agar dapat berpartisipasi aktif dalam
sistem pelayanan kesehatan di Indonesia agar keberadaannya
mendapat pengakuan dari masyarakat. Untuk mewujudkan
pengakuan tersebut, maka perawat masih harus memperjuangkan
langkah-langkah profesionalisasi sesuai dengan keadaan dan
lingkungan sosial di Indonesia. Proses ini merupakan tantangan bagi
perawat Indonesia dan perlu dipersiapkan dengan baik, berencana,
dan berkelanjutan. Hal ini tentunya memerlukan waktu yang lama.
Keperawatan Indonesia sampai saat ini masih berada dalam proses
mewujudkan keperawatan sebagai profesi. Ini merupakan proses
jangka panjang yang ditujukan untuk memenuhi tuntutan dan
kebutuhan masyarakat Indonesia. Perubahan yang terjadi akan
mencakup seluruh aspek keperawatan yakni: (1) penataan
pendidikan tinggi keperawatan; (2) pelayanan dan asuhan
keperawatan; (3) pembinaan dan kehidupan keprofesian; dan (4)
penataan lingkungan untuk perkembangan keperawatan.
Pengembangan dalam berbagai aspek keperawatan ini bersifat saling
berhubungan, saling bergantung, saling memengaruhi, dan saling
berkepentingan. Inovasi dalam keempat aspek di atas merupakan
fokus utama keperawatan Indonesia dalam proses profesionalisasi
serta mepersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam menghadapi
tantangan keperawatan di masa depan.
PERUBAHAN PROFESI KEPERAWATAN DI INDONESIA
Era kesejagatan oleh tenaga keperawatan hendaknya
dipersiapkan secara benar dan menyeluruh, mencakup seluruh aspek
keadaan dan kejadian atau peristiwa yang terjadi atau sedang dan
akan berlangsung dalam era tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir
dan menghadapi masa depan, khususnya memasuki Milenium III,
perkembangan iptek terjadi dengan sangat cepat. Hal ini
mencerminkan terjadinya proses pensejagatan dengan segala ciri dan
konsekuensinya. Keperawatan sebagai pelayanan/asuhan profesional
bersifat humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilakukan
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berorientasi pada kebutuhan
objektif klien, mengacu pada standar profesional keperawatan dan
menggunakan etika keperawatan sebagai tuntutan utama.
Demikianlah kira-kira secara umum tentang keperawatan profesional
yang merupakan tanggung jawab seorang perawat profesional yang
selalu mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan. Perawat dituntut
untuk selalu melaksanakan asuhan keperawatan dengan benar atau
rasional dan baik atau etikal. Apabila ditinjau dari perkembangan
iptekkep dan ditinjau dari etika keprofesian dan sosial, bertolak dari
pengertian singkat di atas, empat faktor yang terkait erat dengan
proses profesionalisasi adalah: (1) Pengembangan Pendidikan Tinggi
Keperawatan. (2) Pengembangan Pusat Penelitian Keperawatan. (3)
Penataan standar praktik keperawatan profesional melalui Undang-
undang Praktik Keperawatan. (4) Pendayagunaan Konsil
Keperawatan-Pokja Keperawatan. Pendidikan keperawatan
merupakan institusi yang berperan besar dalam mengembangkan dan
menciptakan proses profesionalisasi para tenaga keperawatan.
Pendidikan keperawatan mampu memberikan bentuk dan corak
tenaga keperawatan pada lulusannya berupa tingkat kemampuan
yang sekaligus mampu untuk memfasilitasi pembentukan komunitas
keperawatan dalam memberikan suara dan sumbangsih bagi profesi
dan masyarakat (Ma’rifin,1999). Dengan kata lain pengembangan
pendidikan keperawatan yang profesional merupakan salah satu
unsur strategis dalam mencapai profesionalisme keperawatan. (5)
Rendahnya standar gaji bagi perawat Gaji perawat, khususnya yang
bekerja di instansi pemerintah dirasakan sangat rendah bila
dibandingkan dengan negara lain, baik di Asia ataupun Amerika.
Keadaan ini berdampak terhadap kinerja perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan yang profesional. (6) Sangat
minimnya perawat yang menduduki pimpinan di institusi kesehatan
Masalah ini sangat krusial bagi pengembangan profesi keperawatan,
karena sistem sangat berpengaruh terhadap kualitas pelayanan yang
baik. Hal ini tentunya akan mempengaruhi perkembangan
keperawatan di Indonesia, karena dampaknya semua kebijakan yang
ada biasanya kurang berpihak terhadap kebutuhan keperawatan

BAB 3
PEMBAHASAN
Pengelolaan Trend-Issue Perubahan Keperawatan Indonesia
dalam Proses Profesionalisasi
Alternatif strategi perawat Indonesia dalam menghadapi asuhan
keperawatan di masa mendatang adalah “ the nurse should do no harm to
your self ” (Nightingale). Pernyataan ini berarti semua tindakan
keperawatan harus dapat memenuhi kebutuhan pasien tanpa adanya risiko
negatif yang ditimbulkan. Strategi yang harus ditempuh meliputi:
1. Peningkatan pendidikan bagi perawat
practicioner
2. Pengembangan Ilmu Keperawatan,
3. Pelaksanaan riset yang berorientasi pada masalah di
klinik/komunitas, dan
4. Identifikasi peran manajer perawat profesional di masa depan,
dan
5. Menerapkan model dan metode asuhan keperawatan profesional
terbaru (MAKP). Manajer keperawatan yang efektif akan
memanfaatkan proses manajemen untuk mencapai tujuan
melalui usaha orang lain. Dalam setiap kegiatan selalu
didasarkan pada perencanaan yang matang dan juga didasarkan
pada informasi yang akurat tentang apa yang belum diselesaikan,
dengan cara apa, untuk alasan apa, siapa, dan sumber daya apa
yang tersedia dalam merencanakan kegiatan.
1. PENINGKATAN PENDIDIKAN BAGI PERAWAT
“PRACTICIONERS”
Langkah awal yang perlu ditempuh oleh Perawat Profesional
adalah mengembangkan Pendidikan Tinggi Keperawatan dan
memberikan kesempatan kepada para perawat untuk melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi. Sehingga diharapkan pada akhir tahun
2002, semua pendidikan perawat yang ada di rumah sakit sudah
memenuhi kriteria minimal sebagai perawat profesional
Penataan mendasar yang harus dipersiapkan dalam menghadapi
tuntutan kebutuhan mencakup hal-hal berikut:
a. Penyusunan kompetensi sesuai dengan standar Pendidikan
Keperawatan Indonesia, Organisasi Profesi dan ICN
(International Council of Nursing)
b. Penyusunan kurikulum institusional berdasarkan kurikulum
nasional (yang ada) terdiri atas dua tahap, yaitu tahap program
akademik dan keprofesian sebagai kurikulum institusi.
c. Menjabarkan kurikulum institusi ke dalam Garis Besar Program
Pengajaran dan silabi (rancangan pembelajaran).
Mengembangkan staf akademik terutama dalam bidang
d. bidang kelompok Ilmu Keperawatan Dasar, Kelompok Ilmu
Keperawatan Komunitas, dan Kelompok Ilmu Keperawatan
Klinik (anak, maternitas, medical bedah, dan jiwa).
e. Jumlah dan bidang pengembangan staf akademik disesuaikan
dengan tuntutan kebutuhan pengembangan institusi.
f. Mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan, termasuk
tempat praktik klinik dan komunitas keperawatan.
g. Mengembangkan organisasi pengelolaan di institusi pendidikan.
h. Mengembangkan sistem pengendalian dan pembinaan
PSIK/FIK. Reformasi pendidikan keperawatan bagi perawat
practicioners difokuskan pada perubahan pemahaman
pemberian asuhan keperawatan secara profesional dengan
didasarkan standar praktik keperawatan dan etik keperawatan
(Watson dan Phillips, 1999). Tujuan peningkatan pendidikan
tersebut berguna bagi perawat dalam mempersiapkan diri
sebagai seorang pemimpin dalam mengelola pelayanan
keperawatan kepada pasien di RS/Komunitas. Kepemimpinan
yang profesional harus sepenuhnya disadari dan didukung oleh
peningkatan ilmu keperawatan yang kokoh dan meningkatkan
kontribusi pelayanan keperawatan kepada masyarakat.
Selanjutnya para perawat diharapkan mampu melakukan
penelitian dan kajian
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Tren paraktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai


tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar.
Perawat secara terus menerus meningkatkan otonomi dan penghargaan
sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat dengan
meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai
profesi meliputi perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang
mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan, teori,
pelayanan, otonomi, dan kode etik.

4.2 Saran

Diharapkan kepada mahasiswa yang nantinya sebgai tenaga kesehtan


di masyarakat dapat mengetahui Trend dan Isu Keperawatan dan dapat
memberikan pengetahuan tersebut kepada masyarakat yang luas.
DAFTAR PUSTAKA

Azrul Azwar (1997). Peran Perawat Profesional dalam Sistem


Kesehatan di Indonesia.

Makalah Seminar. UI. Jakarta Bennis, W.G., Berlew, D.E., Schein,


E.H., Steele, F.I. (1973).

International Dynamics Essays and Reading on Human Interaction.

Manajemen keperawata1n aplikasi dalam praktik keperawatan


professional edisi 3 . Nursalam.Salemba Medika (2011)

Nursalam. (2007). Manajemen Keperawatan dan Aplikasinya.

Jakarta :EGC

Anda mungkin juga menyukai