Anda di halaman 1dari 3

Peran Kerangka Kerja Konseptual

Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari

tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan

standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan

dan laporan keuangan. Yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan keuangan.

Sedangkan fundamentals (kaidah-kaidah pokok) adalah konsep-konsep yang mendasarai

akuntansi keuangan, yakni yang menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian, dan keadaan-

keadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan pengukurannya, cara meringkas

serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep-konsep lainnya

mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi berulang-ulang

dalam menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi keuangan dan pelaporan.

Kerangka konseptual dapat digambarkan dalam bentuk hierarki yang memiliki beberapa

tingkatan yaitu (Belkaoui, 1993) :

1. Pada tingkatan teori tinggi : kerangka konseptual menyatakan ruang lingkup dan tujuan

pelaporan keuangan

2. Pada tingkatan selanjutnya : kerangka konseptual meng-identifikasi dan

menddfinisikan karakteristik kualitatif dari informasi keuangan dan elemen laporan

keuangan.

3. Pada tingkatan operasional yang lebih rendah : kerangka konseptual berkaitan dengan

prinsip-prinsip dan aturan-aturan (rules) tentang pengukuran dan pengakuan elemen laporan

keuangan dan tipe informasi yang perlu disajikan.


Kebutuhan akan Kerangka Kerja Konseptual

1. Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai

laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan komparabilitas antar

laporan keuangan perusahaan.

2. Masalah-masalah yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada

kerangka teori yang telah ada

Tujuan Kerangka Kerja Konseptual

IASB dan FASB mempertimbangkan kerangka tujuan utama pelaporan keuangan adalah untuk

mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pengguna. informasi tersebut akan dipilih salah

satu dasar kegunaannya dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.

Tujuan ini terlihat ingin dicapai akan pelaporan yaitu:

1. berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi

2. berguna dalam menilai prospek arus kas

3. tentang sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya dan perubahan di

dalamnya.

Kerangka IASB dikembangkan mengikuti jejak dari pembuat standar AS, FASB, pada periode

1987-2000 FASB menerbitkan laporan konsep tujuh mencakup topik-topik berikut:

1. Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis dan organisasi non-profit

2. Karakteristik kualitatif informasi akuntansi akuntansi yang berguna

3. unsur-unsur laporan keuangan


4. kriteria untuk pengakuan dan pengukuran unsur-unsur

5. penggunaan arus kas dan menyajikan informasi nilai dalam pengukuran akuntansi.

IASB memiliki konsep laporan hanya satu, kerangka atas penyusunan dan penyajian laporan

keuangan. Itu dikeluarkan oleh IASC, organisasi pendahulu ke IASB, pada tahun 1989 dan

kemudian diadopsi oleh IASB pada tahun 2001. Kerangka menggambarkan konsep-konsep dasar

dengan yang laporan keuangan disusun. Ini berfungsi sebagai panduan untuk tidak menyasar

langsung dalam IAS atau IFRS atau interpretasi. IASB menyatakan bahwa kerangka:

Anda mungkin juga menyukai