Anda di halaman 1dari 9

bangunan dari kerangka konseptual

Diantara nya membahas tentang;

1. definisi RE
2. Tujuan dari GPFR
3. Pengguna dari GPFR
4. karakteristik kualitatif yang harus dimiliki GPFR
5. elemen-elemen laporan keuangan
6. dan juga tentang pendekatan dan pengukurannya

dalam kerangka konseptual, diperlukan untuk menghasilkan laporan keuangan tujuan-umum, atau yang
dikenal sebagai pelaporan entitas. Istilah laporan keuangan bertujuan umum mengacu pada laporan
keuangan yang memenuhi standar akuntansi dan prinsip akuntansi diterima umum , untuk memenuhi
kebutuhan informasi dari pengguna yang beragam.

Tujuan dari GPFR, secara tradisional bertujuan untuk memungkinkan pihak luar untuk menilai
pengolaan manajemen. Yaitu, apakah sumber daya yang dipercayakan kepada manajemen telah
digunakan untuk tujuan yang sesuai.

SAC 2 mengidentifikasi tiga kelompok pengguna utama untuk GPFR,


1. penyedia sumberdaya, yaitu karyawan, kreditur, pemasok, investor.
2. penerima barang dan jasa, yaitu, pelanggan.
3. pihak yang melalukan peninjaun atau pengawasan, yaitu pemerintah, regulator, pihak analis,
penilai, pengusaha, media, dan kelompok kepentingan khusus.

Dalam SFAC 1 fokus utama dari laporan keuangan yaitu untuk investor, calon investor dan pengguna
lainnya yang memiliki kepentingan finansial secara langsung terhadap entitas.

Sedangkan perspektif dari TCR Semua kelompok yang terkena dampak operasi organisasi memiliki hak
atas informasi tentang pelaporan entitas , tidak harus terkait dengan pihak yang memiliki keputusan
dalam pengalokasi sumber daya.

Karakteris kualitatif yang utama dalam laporan keuangan yaitu relevan dan reliabel.
Relevansi tekait dengan materialitas,

Sehingga informasi dapat dikakatan relevan, jika Dapat mempengaruhi Keputusan tentang alokasi
sumber daya, dan dapat membuat perbedaan dalam suatu keputusan.
Karakteristikdari informasi yang relevan yaitu predictive value & feedback value,

Nilai prediktif (predictive value), yaitu informasi dapat membantu pemakai dalam membuat prediksi
tentang hasil akhir dalam pengambilan pekuputas. dari kejadian yang lalu, sekarang dan masa depan.

Umpan balik (feedback value), yaitu kualitas informasi yang memungkinkan pemakai dapat
mengkonfirmasikan expekstasi dari informasi tersebut.

Dan berikutnya reliabel, dikatakan informasi yang andal, jika…

Karakteristik dari informasi yang reliabel, ada tiga,

1. Kejujuran penyajian (representation faithfulness), yaitu adanya kecocokan antara nilai


yang disajikan dalam laporan keuangan dengan keadaan yang sebenarnya.

2. Dapat diverifikasi (veriviability), yaitu informasi yang disajikan berdasarkan metode


tertentu memberikan hasil yang sama apabila diverivikasi oleh pihak independen

3. Netralitas (neutrality), yaitu informasi keuangan yang diperuntukkan bagi kebutuhan


umum para pemakai dan terlepas dari anggapan keverpihakan terhadap pihak-pihak
tertentu

Definisi Pelaporan Entitas

Salah satu masalah utama dalam setiap diskusi tentang laporan keuangan adalah karakteristik
laporan dari entitas yang memberikan indikasi kebutuhan yang jelas untuk menghasilkan laporan
keuangan yang bertujuan umum. Istilah laporan keuangan bertujuan umum mengacu pada laporan
keuangan yang memenuhi standar akuntansi dan prinsip akuntansi diterima umum oleh entitas untuk
memenuhi kebutuhan permintaan dari pengguna yang beragam. Pada kerangka kenseptual memberikan
definisi entitas diperlukan untuk mengasilkan laporan keuangan bertjuan umum, dan dikenal sebagai
pelaporan entitas. Menurut SAC 1 paragraf 6, mendefinisikan GPFRs sebagai;

...intended to meet the information needs common to users who are unable to command the
preparation of reports tailored so as to satisfy, specifically all of their information needs.

Paragraf 8 SAC 1, menyatakan bahwa GPFR harus disiapkan ketika ada pengguna;

…whose information needs have common elements, and those users cannot command the
preparation of information to satisfy their individual information needs.

Jika suatu entitas tidak dianggap sebagai entitas pelapor (yaitu tidak ada pengguna yang
bergantung pada GPFR), maka entitas tersebut tidak diharuskan untuk membuat laporan keuangan
bertujuan umum, sehingga tidak diharuskan untuk mematuhi standar akuntansi. Faktor-faktor yang
dapat mengindikasikan sebagai entitas pelapor ( dan kebutuhan untuk menghasilkan GPFR) termasuk:
 Pemisahan manajemen dari pihak yang memiliki kepentingan ekonomi dalam entitas
 Pengaruh entitas terhadap pihak lain/memiliki kepentingan ekonomi atau politik
 Karakteristik keuangan perusahaan.

Tujuan dari Laporan Keuangan Bertujuan Umum

Laporan keuangan bertujuan umum, secara tradisional bertujuan untuk memungkinkan pihak luar
untuk menilai pengolaan manajemen. Yaitu, apakah sumber daya yang dipercayakan kepada
manajemen telah digunakan untuk tujuan yang sesuai. Tujuan lain dari laporan keuangan yaitu untuk
membantu dalam pembuatan keputusan ekonomi.
Sebagai contoh FASB mencatat dalam SFAC 1 bahwa tujuan utama pelaporan kuangan adalah;
untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi investor, kreditor dan pemakai lain dalam
pengambilan keputusan investasi, kredit dan keputusan lainnya secara rasional.

Tujuan ini mengacu pada keputusan rasional. Secara umum diterima dalam literature ekonomi dan
akuntansi bahwa keputusan rasional adalah keputusan yang memaksimalkan manfaat yang diharapkan,
dengan manfaat, dengan manfaat tersebut biasanya terkait dengan memaksimalisasi kekayaan. Dalam
SAC 2, tujuan dari GPFR yaitu untuk memberikan informasi kepada pengguna untuk membuat dan
mengevaluasi keputusan tentang pengalokasian sumberdaya. Setelah bergerak menuju kegunaan
pengambilan keputusan , suatu tujuan secara terbuka yang dianut dalam kerangka konseptual, mingkin
mempertanyakan apakah informasi biaya historis (yang bisa dibilang berguna untuk menenilai
pengelolaan) berguna untuk keputusan pengguna laporan keuangan, seperti apakah berinvestasi atau
meminjamkan dana pada sebuah organisasi. Tujuan lain dari GPFR yaitu untuk memungkinkan entitas
pelapor untuk menunjukkan akuntabilitas antara entitas dan pihak-pihak yang dianggap bertanggung
jawab oleh entitas.

Penguna Laporan Keuangan


SAC 2 mengidentifikasi tiga kelompok pengguna utama untuk GPFR, pertama penyedia
sumberdaya, termasuk karyawan, kreditur, pemasok, investor. Kedua penerima barang dan jasa,
termasuk, pelanggan. Ketiga pihak yang melalukan peninjaun atau pengawasan, termasuk pemerintah,
regulator, pihak analis, penilai, pengusaha, media, dan kelompok kepentingan khusus.
Definisi pengguna menurut oleh SAC 2 cukup luas, dan melalui referensi ke pihak-pihak seperti
‘kelompok kepentingan khusus’, dapat diartikan sebagai ‘publik’. Meskipun tidak seluas definisi yang
diberikan oleh The Corporate Report (UK) yang dianggap hak atas informasi yang tidak selalu terkait
dengan keputusan alokasi sumber daya, definisi pengguna yang disediakan dalam dalam dokumen
Australia lebih luas daripada yang diberikan oleh FASB. Dalam SFAC 1 fokus utama dari laporan
keuangan untuk investor, calon investor dan pengguna lainnya (dengan kepentingan finansial langsung,
atau terkait dengan kepentingan finansial, masilnya pialang saham, atau badan pengatur.
Masalah kelompok mana yang harus dianggap sebagi pengguna sah informasi keuangan suatu
organisasi adalah argumen yang telah banyak menarik perdebatan. Ada banyak, seperti yang ditulis The
Corporate Report, yang berpendapat bahwa semua operasi organisasi memiliki ha katas entitas
pelapor, termasuk informasi keuangan, dan tidak selalu berhubungan dengan pengalokasian sumber
daya.
Banyak yang akan mempertanyakan apakah kebutuhan akan informasi untuk memungkinkan
‘keputusan alokasi sumber daya’ adalah satu-satunya atau masalah dominan untuk mempertimbangkan
dominan menentukan apakah suatu organisasi memiliki kewajiban public untuk memberikan onformasi
tentang kenirjanya. Dalam mempertimbangkan masalah tingkat keahlian yang diharapkan dari pembaca
laporan keuangan, secara umum telah diterima bahwa pembaca telah diharapkan memiliki beberapa
kecapakan dalam akuntansi keuangan , dan sebagai akibatnya, standar akuntansi dikembangkan atas
dasar ini. Kerangka kerja konseptual FASB mengacu pada ‘Pembaca informasi’. Di Australia. Paragraph
36 dari SAC 3 memberikan; GPFR harus disusun dengan memperhatikan kepentingan pengguna yang
siap untuk melakukan ketekunan dalam meninjau lapora-laporan tersebut dan yang memiliki keahlian
yang diperlukan untuk memahami pentingnya praktik akuntansi kontemporer.

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan


Jika diterima bahwa informasi keungan harus berguna untuk pengambilan keputusan ekonomi,
seperti yang ditunjukan oleh kerangka kerja konseptual, maka masalah berikutnya yang perlu
dipertimbangkan (atau dalam hal terminology yang digunakan sebelumnya, ‘building bloks’ berikutnya
yang perlu dipertimbangkan) adalah karakteristik kualitatif (atribut atau kualitas) bahwa informasi
keuangan harus memiliki jika itu akan berguna untuk keputusan seperti itu ( menyiratkan bahwa tidak
adanya kualitas tersebut akan berarti bahwa tujuan utama dari laporan keuangan bertujuan umum tidak
akan terpenuhi). Kerangka kerja konseptual telan mendedikasikan banyak materi mereka untuk
membaha karakteristik kualitatif informasi keuangan. Karakteristik kualitatif utama telah diidentifikasi
sebagai relevansi dan realibilitas. Dalam proyek kerangka kerja konseptual Australia, informasi dianggap
dapat diandalkan jika ‘dengan setia mewakili’ transaksi dan peristiwa entitas (SAC paragraph 16). Agar
informasi dapat diandalkan, itu harus bebas dari bias (p.21) dan bebas dari kesalahan yang tidak
semestinya (p.22). di amerika serikat, SFAC 2 mendefinisikan keandalan sebagai kualitas infromasi yang
menjamin bahwa informasi cukup bebas dari kesalahan dan bias yang tidak semestinya dan dengan setia
mewakili apa yang hendak diwakilinya. SFAC 2 mencatat bahwa keandalan adalah fungsi dari kesetian
representasional, dapat diverifikasi, dan netralitas.

Menurut SFAC 2, kesetiaan representasional mengacu pada korespondensi atau persetujuan antara
suatu ukuran atau deskripsi dan fenomena yang ingin diwakili. Feribilitas dijelaskan dalan SFAC 2 sebagai
‘kemampuan melalui consensus di antara pengukur untuk memastikan bahwa informasi mewakili apa
yang dimaksudkan untuk diwakili. Atau ukuran bahwa metode pengukuran yang dipilih telah digunakan
tanpa kesalahn atau bias. Netrabilitas menyiratkan bahwa informasi tidak dibangun atau dikompilasi
untuk menghasilkan hasil yang telah ditentukan.
Dapatkah laporan keuangan bersifat netral dan tidak memihak tentang kinerja dan posisi entitas?

Tinjauan kerangka kerja konseptual yang ada, menunjukan bahwa laporan keuangan dapat
memberikan perspektif yang netral dan tidak memihak tentang kinerja dan entitas pelapor. Hines
(1991, p.314) menyatakan;
…it appears that the ontological assumption underpinning the conceptual framework is that
the relationship between financial accounting and economic reality is a unidirectional,
reflecting or faithfully reproducing relationship; economic reality axist objectively,
intersubjectively, concretely and independently of financial accounting practices; financial
accounting reflects, mirrors, represents or measures the pre-existent reality.
Sebelum standar akuntansi mengeluarkan persyaratan yang beru atau diubah, ia mencoba untuk
mempertimbangkan konsekuensi ekonomi dari keputusan tersebut.

Definisi Dan Pengakuan Elemen-Elemen Laporan Keuangan


SAC 4 mengidentifikasi lima element laporan keuangan; Assets, Liabilities, Equity, Expenses, and
Revenues. Dalam SFAC 6, ada 10 elemen, yaitu; assets, liabilities, equity, investement, distribution,
comprehensive income, revenues, expenses, gains, and losses. Sedangkan IASC, dalam kerangka
konseptual untuk penyajian laporan keuangan mengadopsi posisi yang serupa dengan kerangka kerja
Australia, dan hanya menambah satu elemen yaitu ‘income’.
Kerangka kerja konseptual FASB, terdapat element pendapatan (revenues) dan keuangan (gains),
dimana revenues dihasilkan dari kegiatan operasional utama, sedangakan gains berhubungan dengan
transaksi incidental atau periferal.

Pengertian dan Pengakuan Aset

Menurut SAC 4, aset dapat didefinisikan sebagai;

…future economic benefits controlled by the entity as a result of past transaction, or other
past events.

Definisi tersebut serupa dengan apa yang diadopsi oleh FASB dan IASC, mengidentifikasikan tiga
karakteristik utama:

1. Memiliki manfaat ekonomis dimasa yang akan datang


2. Dapat dikuasai atau dikendalikan oleh perusahaan
3. Merupakan hasil dari transaksi atau peristiwa dimasa lalu

SAC 4 menyatakan bahwa manfaat ekonomi masa depan dapat dibedakan dari sumber objek atau
hak manfaat tertentu. Definisi mengacu pada manfaat dan bukan pada sumbernya. Dengan demikian
suatu objek dapat diungkapkan sebagai aset apabila adanya manfaat ekonomis dari objek tersebut.
Kerangka kerja konseptual memang mengharuskan suatu item harus memiliki nilai sebagai imbalan
sebelum dapat diakui sebagai aset. Manfaat ekonomi dapat dihasilkan dari penggunaannya yang
berkelanjutan dalam organisasi. Pendekatan ini dapat dikontraskan dengan model akuntansi yang
diusulkan oleh Raymond Chambers; continuously contemporary accounting. Dibawah pendekatan
Chambers untuk akuntansi, jika suatu aset tidak memiliki nilai pasar saat ini (nilai tukar) maka harus
dikeluarkan dari laporan keuangan.
Mempertimbangkan karakteristik pengendalian, paragraph 24 SAC 4 menyatakan bahwa
pengendalian berkaitan dengan kapasitas entitas untuk mendapatkan menfaat dari aset dan untuk
menolak atau mengatur akses lainnya terhadap manfaat. Paragraph 25 menyatakan bahwa kapasitas
untuk mengendaliakan bisanya berasal dari hak hukum, namun. Penegakan hukum bukan persyaratan
untuk menetapkan keberadaan pengendalian. Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahwa
pengendalian, dan bukan kepemilikan yang sah, diperlukan sebelum aset dapat ditampilkan dalam
neraca entitas. Seringkali aset yang dikendalikan dimiliki tetapi ini tidak selalu terjadi. Organisasi sering
mengungkapkan aset sewaan sebagai bagian dari total asetnya. Paragraph 30 menyatakan bahwa
dengan mengharuskan transaksi yang relevan telah terjadi, manfaat ekonomi masa depan yang saat ini
tidak dikendalikan akan dikeluarkan dari pengakuan neraca.
sehubungan dengan kriteria pengakuan, paragraf 38 dari SAC 4 menyatakan bahwa suatu aset
harus diakui dalam laporan keuangan ketika:
1. Besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan yang terkandung dalam aset akan terjadi
2. aset memiliki nilai yang dapat diukur dengan andal

Pengertian dan Pengakuan Liabilitas


Paragraf 48 dari SAC 4 mendefinisikan liabilitas sebagai pengorbanan masa depan dari manfaat
ekonomi yang wajib dilakukan entitas terhadap entitas lain sebagai hasil dari transaksi masa lalu. Defisini
tersebut serupa dengan yang ada dalam kerangka konseptual, ada tiga karakteristik utama, yaitu;
1. pengorbanan manfaat ekonomis
2. menjadi kewajiban saat ini
3. Transaksi atau peristiwa masa lalu yang menimbulkan kewajiban

suatu kewajiban harus diakui dalam laporan keuangan ketika:


1. besar kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi akan diperlukan
2. jumlah liabilitas dapat diukur dengan andal

kewajiban mengakui liabilitas bergantung pada adanya kewajiban saat ini kepada entitas lain yang
memiliki implikasi untuk pengungkapan berbagai akun provisi, seperti provisi untuk pemeliharaan.
Praktik akuntansi yang diterima secara umum telah mengharuskan jumlah tersebut untuk diungkapkan
sebagai kewajiban, meskipun tidak melibatkan kewajiban kepada pihak eksternal.

Pengeritan dan Pengakuan Beban


Ada berbagai pendekatan yang dapat diterapkan untuk menentuka laba (pendapatan dikurangi
beban). Dua pendekatan tersebut biasanya disebut pendekatan asset/Liability, dan pendekatan
revenue/expense. Pendekatan asset/Liability mengaitkan laba dengan perubahan yang terjadi dalam
pada aset dan liabilitas entitas, sedangkan pendekatan revenue/expense cenderung pada macthing
principle.
Defisini beban (dan pendapatan) dalam SAC 4 didasarkan pada perspektif aset/liabilitas dalam
pengukuran laba. Paragraph 117 SAC mendefinisikan beban sebagai:
…consumptions or losses of future economic benefits in the form of reductions in assets or
increases in liabilities of the entity, other than those relating to distributions to owners, that
result in a decrease in equity during the reporting period.
Beban dapat dianggap sebagai transaksi atau peristiwa yang menyebabkan pengurangan aset
bersih atau ekuitas entitas, selain yang disebabkan oleh distribusi kepada pemilik. Suatu beban harus
diakui, sesuai dengan paragraph 132, ketika;
 adanya kerugian manfaat ekonomi masa depan yang mengakibatkan pengurangan asset
 hilangnya manfaat ekonomi dapat diukur dengan andal

Pengertian dan Pengakuan Pendapatan


Seperti halnya beban, definisi pendapatan bergantung pada definisi aset dan liabilitas. Paragraph
111 dari SAC 4 mendefinisikan pendapatan sebagai;
…inflows or other enhancements or savings in outflows of future economic benefits in the form
of increases in assets or reductions in liabilities of the entity, other than those relating to
contributions by owners, that result in an increase in equity during the reporting period.
Pendapatan dapat dianggap sebagai transaksi atau peristiwa yang menyebabkan peningkatan aset
bersih atau ekuitas entitas, selain yang disebabkan oleh distribusi kepada pemilik. Suatu pendapatan
harus diakui, sesuai dengan paragraph 125 dari SAC 2, ketika;
 adanya kenaikan manfaat ekonomi masa depan yang mengakibatkan adanya peningkatan
asset
 adanya manfaat ekonomi dapat diukur dengan andal

Pengertian Ekuitas
Paragraf 78 dari SAC 4, mendefinisikan ekuitas sebagai ‘The Residual Interest’ pada aset perusahan
setelah dikurangi dengan kewajiban. Dalam pertimbangan pengekuan ekuitas, dalam paragraph 92 dari
SAC 4 menyatakan bahwa;
Since equity is the residual interest in the assets and the amount assigned to equity will always
correspond to the excess of the amounts assigned to its assets over the amounts assigned to its
liabilities, the criteria fo the recognition of assets and liabilities provide the criteria for the
recognition of equity.
Kerangka konspetual Australia tidak memiliki definisi laba (income) atau pendapatan (revenue)
yang terpisah. Melainkan hanya mendefinisikan expense dan revenue. Laba merupakan pernyajian yang
direpresentasikan oleh selisih antara pendapatan dan beban.
BAGIAN V
KONSEP LAPORAN AKUNTANSI KEUANGAN
FASB No. 5, 6, dan 7

 SFAC No. 5 Recognition and Measurement in Financial Statement of Business


Enterprises (1984)
Statement ini berkaitan dengan isu pengakuan dan pengukuran. Pada paragraph 2
disebutkan bahwa kriteria dan pedoman pengakuan yang terdapat pada statement ini umumnya
konsisten dengan praktik yang dilakukan saat ini. Perubahan akan dilakukan secara evolusi
atau perlahan.
Ruang lingkup statement ini meliputi format dalam menyajikan laporan keuangan. SFAC
menyatakan bahwa disclosure (pengungkapan) yang disajikan terpisah dari laporan keuangan
akan sama efektifnya bila ia disajikan bersamaan dengan laporan keuangan. Selain itu,
statement ini juga menyinggung mengenai earning dan comprehensive income. Salah satu
perhatian khusus SFAC adalah format dan penyajian perubahan ekuitas pemilik yang tidak
berasal dari transaksi dengan pemilik. Earning akan menggantikan dan berbeda dari
comprehensive income dengan mengeluarkan efek kumulatif dalam perubahan prinsip
akuntansi pada periode sebelumnya.
SFAC ini juga mengatur mengenai kriteria pengakuan dimana untuk mengakui atau
mencatat revenue dan gain, asset yang diterima harus realized or realizable atau revenue
tersebut sudah dihasilkan (earned). Sedangkan untuk mengakui biaya dan rugi, asset yang
digunakan harus telah digunakan atau asset tersebut tidak memiliki manfaat lagi di masa
mendatang. Metode pengakuan biaya termasuk matching revenue, write- off selama periode
saat kas dihabiskan atau kewajiban terjadi untuk item biaya dalam jangka waktu yang sangat
pendek, atau prosedur sistematik rasional yang lain.

 SFAC No. 6 Elements of Financial Statements; A Replacement of FASB Concepts


Statement No.3 Also Incorporating an Amendment of FASB Concepts Statement No. 2
(1985)
Merupakan pengganti dari SFAC No. 3 dengan sedikit perubahan pada definisi 10 elemen
laporan keuangan sebagai berikut:
1. Aset adalah probabilitas manfaat ekonomi di masa mendatang yang diperoleh atau
dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu.
2. Liabilities (Kewajiban) adalah probabilitas pengorbanan manfaat ekonomi di masa
mendatang yang ditimbulkan dari kewajiban entitas tertentu saat ini untuk memindahkan
asset atau menyediakan jasa kepada entitas lain di masa mendatang sebagai hasil transaksi
atau kejadian masa lalu.
3. Ekuitas atau net asset adalah residual interest pada asset sebuah entitas yang masih
tersisa setelah dikurangi kewajibannya. Di perusahaan bisnis, ekuitas merupakan
kepentingan (hak) pemilik. Di entitas non profit yang tidak memiliki kepentingan (hak)
kepemilikan seperti pada entitas bisnis, net asset dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan ada
atau tidaknya donor- imposed restrictions yaitu: permanently restricted, temporarily
restricted, dan unrestricted net asset.
4. Investasi Pemilik adalah kenaikan ekuitas entitas bisnis sebagai hasil dari transfer sesuatu
yang berharga ke entitas tertentu (perusahaan) dari entitas lain untuk memperoleh atau
meningkatkan ekuitas pemilik di perusahaan tersebut. Pemilik pada umumnya menerima
asset sebagai investasi, tapi dapat juga berupa jasa atau kepuasan atau konversi liabilitas
(kewajiban) perusahaan.
5. Distribusi kepada pemilik adalah penurunan ekuita entitas (perusahaan) yang dihasikan
dari perpindahan asset, penyewaan jasa, atau pemberian pinjaman dari perusahaan kepada
pemilik. Distribusi kepada pemilik akan mengurangi ekuitas pemilik di perusahaan tersebut.
6. Komprehensif Income adalah perubahan ekuitas entitas bisnis selama satu periode dari
transaksi dan kejadian lain dan keadaan yang bersumber bukan dari pemilik. Meliputi
seluruh perubahan dalam ekuitas selama satu periode kecuali yang dihasilkan dari investasi
dari pemilik dan distribusi kepada pemilik.
7. Revenues adalah aliran masuk atau kenaikan asset lain pada sebuah entitas atau
pelunasan kewajibannya (atau kombinasi dari keduanya) dari mengantarkan atau
memproduksi barang, menyewakan jasa, atau aktivitas lain yang menjadi aktivitas operasi
utama perusahaan.
8. Biaya adalah aliran keluar atau pengurangan asset lain atau pengeluaran yang terkait
dengan liabilitas (atau kombinasi keduanya) dari mengantarkan, menyewakan jasa, atau
melakukan aktivitas lain yang menjadi aktivitas operasi utama perusahaan.
9. Gain adalah kenaikan ekuitas (net asset) dari peripheral atau transaksi insidental sebuah
entitas dan dari seluruh transaksi lain dan kejadian lain dan keadaan yang mempengaruhi
entitas kecuali yang berasal dari revenue atau investasi dari pemilik.
10. Rugi adalah penurunan ekuitas (net asset) yang berasal dari peripheral atau transaksi
incidental sebuah entitas dan dari seluruh transaksi lain dan kejadian lain dan keadaan yang
mempengaruhi entitas kecuali yang berasal dari revenue atau investasi dari pemilik.

Anda mungkin juga menyukai