Anda di halaman 1dari 2

Evaluasi Realist Impelemntasi Case Manager Drug Resisten TB di Indonesia

Latar Belakang
Rumusan Masalah

Tujuan studi
Studi ini akan mengevaluasi implementasi dan efek klub kepatuhan berbasis fasilitas di area
Metro WCP menggunakan pendekatan evaluasi realis. Tujuannya adalah untuk mengembangkan
teori rentang menengah yang diuji secara empiris yang menjelaskan hubungan antara dinamika
yang dipicu oleh intervensi klub kepatuhan (mekanisme), dalam pengaturan klinis yang berbeda
(konteks), dan hasil yang diamati (keseluruhan retensi dalam perawatan dan kepatuhan individu
terhadap ARV). pengobatan). Lebih khusus lagi, tujuan penelitian adalah:

 Untuk menggambarkan intervensi klub kepatuhan di lima lokasi


 Untuk menilai efektivitas (hasil) dari klub kepatuhan dalam mempertahankan pasien
dalam perawatan dan mempromosikan kepatuhan ART secara individu di lima pusat
layanan kesehatan primer.
 Untuk mengidentifikasi faktor-faktor kontekstual yang memungkinkan atau mencegah
mekanisme untuk mempengaruhi hasil dari klub kepatuhan dalam fasilitas perawatan
kesehatan utama yang dipilih
 Untuk mengidentifikasi mekanisme melalui mana klub kepatuhan mencapai hasil yang
diamati.

Evaluasi realis menanyakan 'apa yang berhasil?', Dan juga 'bagaimana atau mengapa ini bekerja, untuk siapa,
dalam keadaan apa?' 45Ini berarti mengumpulkan data, tidak hanya tentang dampak program atau proses
implementasi program, tetapi juga tentang aspek-aspek spesifik dari konteks program yang mungkin
mempengaruhi hasil program, dan tentang mekanisme spesifik yang mungkin menciptakan perubahan. Sifat unik
dari evaluasi realis terletak pada konseptualisasi komponen pusat (konteks, mekanisme dan hasil) dari intervensi
yang kompleks.

Tujuan utama dari evaluasi penelitian ini pada manajemen kasus DR TB adalah empat kali lipat:
 1) Untuk menilai mekanisme implementasi dan manajemen kasus yang dilakukan oleh masyarakat
di rumah sakit PMDT;
 2) Untuk memahami peran dan cara kerja antara manajer kasus, pendidik sebaya, dan pendukung
pasien dan dengan pemangku kepentingan lainnya di rumah sakit dan fasilitas kesehatan
lainnya;
 3) Untuk memahami kesenjangan dalam jumlah pasien yang dikonfirmasi TB di laboratorium dan
pendaftaran di tingkat Kabupaten (rumah sakit PMDT);
 4) Untuk mengetahui masalah dengan hasil pengobatan yang buruk di tingkat Kabupaten (rumah
sakit PMDT).
 Objek spesifik:
 1) Untuk mengevaluasi peran Tim DR TB masyarakat (Manajer Kasus, Pasien Pendukung, pendidik
sebaya dan kader) dalam proses manajemen kasus.
 2) Untuk memahami hubungan antara Tim TB DR, masyarakat dan pemangku kepentingan terkait
(Dinas Kesehatan Provinsi / Kabupaten / Kota, Rumah Sakit PMDT, PPM dan Pusat Kesehatan
Primer).
 3) Untuk mengevaluasi aliran rujukan untuk membimbing pasien DR TB di masyarakat.
 4) Untuk mengevaluasi aliran pencatatan, pelaporan dan pendampingan pasien DR TB oleh
manajer kasus, PS, PE, dan kader.

Telaah Pustakan
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
Metodologi
Waktu Pelaksanaan

Anda mungkin juga menyukai