Pembahasan KLT
Pembahasan KLT
a. Spektrofotometer ultraviolet-visibel
b. Bahan baku standar (Parasetamol)
c. Timabangan analitik
d. Aquadest
e. Alat-alat gelas beaker/gelas ukur
Prosedur Kerja
1. Pembuatan Konsentrasi
a. Buatlah larutan induk parasetamol/kafein dengan konsentrasi 1000 ug/ml
b. Pipet sejumlah volume dari larutan induk dan diencerkan dalam labu sehingga diperoleh
konsentrasi 100 ug/ml
c. Dari larutan kafein/parasetamol 100ug/ml buatlah seri konsentrasi 2,4,6,8,10 dan 12
ug/ml.
2. Penentuan panjang gelombang
a. Ambilah larutan kafein/parasetamol dengan konsentrasi 10 ug/ml
b. Ukur serapannya dengan spektrofotometer dan tentukan panjang gelombang
maksimum dari senyawa obat tersebut.
c. Tentukan panjang gelombang maksimum dari masing-masing kafein dan parasetamol.
3. Pembuatan kurva kalibrasi
a. Berdasarkan data panjang gelombang maksimum yang diperoleh, dibuat lima seri
konsentrasi larutan dari larutan induk dengan menggunakan rumus.
Lambert Beer A=a.b.c
A= Absorban, a= absorpativitas molar, b= tebal kuvet (cm), c= Konsentrasi
b. Ukur serapan masing-masing larutan pada panjang gelombang maksimum baku
c. Dari data tersebut hitung nilai persamaan regresi linear Y=bx±a
Yang ini aku bikin lagi kalo angkanya ada yang salah tolong benerin wkwkwk bab 1-2
a. Buat larutan dengan variasi konsentrasi antara konsentrasi maksimum dan minimum
:2,4,6,8,10, ppm.
b. Buat larutan konsentrasi 2 ppm dengan memipet 0,5 ml larutan 100 ppm kemudian ad
aquadest 25 ml.
c. Buat larutan konsentrasi 4 ppm dengan memipet 1 ml larutan 100 ppm kemudian ad
aquadest 25 ml.
d. Buat larutan konsentrasi 6 ppm dengan memipet 1,5 ml larutan 100 ppm kemudian ad
aquadest 25 ml.
e. Buat larutan konsentrasi 8 ppm dengan memipet 2,5 ml larutan 100 ppm kemudian ad
aquadest 25 ml.
f. Buat larutan konsentrasi 10 ppm dengan memipet 3 ml larutan 100 ppm kemudian ad
aquadest 25 ml.
g. Ukur serapan masing-masing konsentrasi dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang
gelombang 243 nm (λ optimum PCT) dan 273 nm (λ optimum koffein).
h. Hitunglah nilai a,b dan r masing-masing menggunakan regresi linier.
a. Ambil 2 konsentrasi ( 3 dan 9 ppm ) yang digunakan dalam kalibrasi parasetamol diawal
praktikum.
b. Konsentrasi 9 ppm untuk uji akurasi dan 3 ppm untuk uji presisi.
c. Buat larutan Parasetamol 100 ppm dengan menimbang 10 mg Parasetamol dan
kemudian ad aquadest 100 ml.
d. Pipet 1,5 ml larutan Parasetamol 100 ppm dan ad aquadest 25 ml untuk membuat larutan
Parasetamol 3 ppm. Lakukan sebanyak 5 kali.
e. Pipet 2 ml larutan Parasetamol 100 ppm dan ad aquadest 25 ml untuk membuat larutan
Parasetamol 9 ppm. Lakukan sebanyak 5 kali.
f. Ukur serapan masing-masing larutan dan hitung presisi dan akurasinya.
a. Timbang 20 tablet parasetamol generik lalu gerus dan timbang setara 500mg.
b. Buat larutan induk parasetamol 5000 ppm dengan melarutkan parasetamol setara 500mg
yang di ad aquadest 100 ml.
c. Buat larutan parasetamol 100 ppm dengan memipet 2 ml larutan induk dan ad aquadest 100
ml.
d. Kemudian buatlah larutan parasetamol-koffein 10 ppm dengan memipet 2,5 mllarutan
parasetamol 100 ppm dan 2,5 ml larutan koffein 100 ppm kemudian ad aquadest 25 ml.
e. Ukur serapan masing-masing parasetamol dan koffein dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis.
Bab 3
a. Spektrofotometer ultraviolet-visibel
b. Bahan baku standar (Oskadon)
c. Timabangan analitik
d. Aquadest
e. Alat-alat gelas beaker/gelas ukur
Prosedur kerja
- Buatlah larutan standard dari masing-masing kafein dan parasetamol dengan konsentrasi
100 ug/ml
- Dari larutan induk, selanjutnya buat seri larutan standar pada konsentrasi 2-32 ug/ml
- Ukur serapannya dengan spektrofotometer dan tentukan panjang gelombang maksimum
dari masing” kafein dan parasetamol
- Buatlah kurva kalibrasi dari masing” kafein dan parasetamol pada masing” λ maxnya.
- Buatlah kurva kalibrasi dari kafein pada panjang gelombang maximum dari parasetamol
- Buatlah kurva kalibrasi dari parasetamol pada panjang gelombang maximum dari kafein
- Hitunglah kadar masing-masing senyawa kafein dan parasetamol dan sediaan campuran
yang telah dipilih
Konsentrasi masing-masing obat dalam campuran dapat ditentukan dengan rumus sbb:
Cx = (A2. Ay 1 – A1. Ay2) / (ax2. Ay1 – ax1. ay2)
Cy = (A1. Ax 2 – A2. Ax2) / (ax2. Ay1 – ax1. ay2)