PENDAHULUAN
1
kematian sampai 95% (Widodo, 2000). Diare dapat disebabkan oleh berbagai hal
diantaranya infeksi (bakteri, parasit dan virus), keracunan makanan, efek obat-
obatan dan lain-lain. Menurut world gastroenterology organisation global
guidelines 2005, etiologi diare akut dibagi dalam 4 penyebab: bakteri, virus,
parasit dan noninfeksi (Setiawan. 2006).
Biasanya anak-anak bahkan orang dewasa sendiri masih sering melihat
bahkan melakukan sendiri kebiasaan seperti; cuci tangan sebelum makan dengan
menggunakan air dalam kobok, tidak cuci tangan sebelum makan tidak cuci
tangan sebelum menyuapi makanan bagi bayi dan balita, tidak cuci tangan
sebelum menyiapkan makanan, cuci tangan dengan air setelah buang air besar,
tidak cuci tangan setelah bermain, atau hanya cuci tangan dengan air tanpa
mengunakan sabun, setelah tangan terkontaminasi dengan kotoran, misal setelah
terkena pupuk, tanah dan lain-lain.
Kebiasaan cuci tangan atau bahkan tidak cuci tangan seperti tersebut di atas,
ternyata masih dapat menyebabkan penularan penyakit, terutama penyakit yang
ditularkan melalui air dan lingkungan. Tangan yang kelihatannya bersih, apabila
tidak cuci tangan dengan benar, masih dapat melekat kuman dan telur cacing,
karena tangan tanpa sengaja setiap hari mudah terkontaminasi oleh kuman
penyebab penyakit.
Cuci tangan yang benar, yang sebenarnya mudah dilaksanakan, dapat
dilakukan oleh siapa saja, dan murah tanpa banyak membutuhkan biaya, perlu
dibiasakan setiap hari, oleh semua golongan umur mulai sejak umur dini agar
membudaya. Manfaat cuci tangan adalah pencegahan penyakit, tangan menjadi
bersih dan harum, menurunkan penyebab akibat diare, dapat mencegah infeksi
kulit, mata, cacing yang tinggal didalam usus, flu burung, keluarga menjadi
terbiasa untuk hidup sehat.
1.2 Masalah
Seperti yang kita ketahui anak-anak senang bermain, tanpa disadari
menyentuh benda-benda yang terkontaminasi oleh kuman yang tidak terlihat.
Anak-anak biasanya tidak mencuci tangannya, tangan yang telah terkontaminasi
oleh kuman tadi bercampur dengan makanan, lalu kuman masuk melalui mulut
2
hingga ke saluran cerna yang dapat menyebabkan berbagai penyakit salah satunya
diare. Banyak penelitian menyimpulkan bahwa mencuci tangan dengan cara yang
baik dan benar pada beberapa waktu penting terbukti efektif dalam
meminimalisasi penyakit yang disebabkan oleh kuman pada tangan yang kotor.
Mencuci tangan dengan cara yang baik dan benar meliputi 6 langkah dan harus
menggunakan sabun dan air yang mengalir.
1.3 Tujuan
Tujuan dari program kerja yang akan saya laksanakan ialah untuk memberikan
penyuluhan tentang penyuluhan pencegahan diare dan hidup sehat sehingga dapat
meminimalisasi berbagai penyakit yang disebabkan oleh kuman yang ada pada
tangan. Serta untuk menumbuhkan rasa peduli pada kesehatan diri.
3
BAB II
PEMBAHASAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM
A. Subbidang Kesehatan
a. Menyampaikan Materi
Penyuluhan Pencegahan
Diare
1) Menjelaskan 2x100
Pengertian dan
Penyebab Diare
2) Menjelaskan Cara 1x100
Mengenali Diare dan
Cara Penanganan
c. Mengedukasikan Cara
Hidup Sehat
4
2.2 Uraian Pemecahan Dan Pelaksanaan
2. Sub bidang Penyuluhan tentang pencegahan diare dan edukasi cara hidup
sehat.
a. Menyampaikan Materi Penyuluhan Pencegahan Diare
b. Menjelaskan Pengertian dan Penyebab Diare
c. Menjelaskan Cara Mengenali Diare dan Cara Penanganan
d. Menjelaskan Cara Mencuci Tangan dengan Benar
e. Menjelaskan Cara Menggunakan Jamban dengan Baik
5
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Program kerja yang dilaksanakan pada dasar nya di sesuaikan dengan
keadaan masyarakat yang ada disana. Perubahan yang disebabkan karena dalam
pelaksanaan penyuluhan tentang pencegahan diare dan edukasi hidup sehat
terhadap masyarakat, namun dalam pelaksanaannya walaupun terjadi beberapa
perubahan tetapi masih bisa terkendali dengan baik. Terlihat dari antusias anak-
anak saat mendengarkan penyuluhan dan melakukan praktik cuci tangan sendiri.
B. Saran
Pelaksanaan program kerja sebaiknya dilakukan dengan serius dan teliti,
kemudian dari penyuluhan yang dilaksanakan diharapkan antusias anak-anak dan
para dan ibu-ibu terhadap narasumber lebih ditingkatkan lagi agar maksud yang
ingin disampaikan oleh narasumber lebih bisa di mengerti.
6
LAMPIRAN